NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi Tuan Muda Terbuang

Dipaksa Menikahi Tuan Muda Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: PenaBintang

Ruby Lauren dan Dominic Larsen terjebak dalam pernikahan yang tidak mereka inginkan.
Apakah mereka akan berakhir dengan perpisahan? Atau sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBintang , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga untuk Ruby

Robin yang sudah keluar dari mini bar, kini masuk kembali ke dalam tempat itu. Dia menghampiri Dominic dan bertanya, "Tuan, kau pernah mengatakan akan mengirimkan tiga mobil bunga untuk Ruby bukan?"

Dominic tampak mengingat-ingat, kemudian dia mengangguk. "Benar, aku juga baru ingat akan hal ini."

Robin mengangguk. "Inilah yang aku maksud sebagai salah satu bentuk perhatian padanya, Tuan."

"Benarkah? Kalau begitu kirimkan tiga mobil bunga besok siang untuk Ruby," ucap Dominic.

"Baik, Tuan. Aku akan segera mengerjakan perintahmu," sahut Robin. Dominic hanya menanggapinya dengan anggukan.

 

Keesokan siangnya.

Ruby memandangi deretan mobil mewah yang dipenuhi dengan bunga di halaman mansion. Kedua matanya membelalak tak percaya.

"Siapa yang mengirimkan bunga-bunga ini?" tanyanya dengan suara gemetar kepada Robin yang berdiri di sampingnya.

"Tuan Dom," jawab Robin singkat. Kata-kata itu seperti gema yang berulang-ulang di telinga Ruby.

Dominic, suaminya, yang selama ini dikenal sebagai pria yang jarang menunjukkan emosi, tiba-tiba mengirimkan tiga mobil penuh bunga untuknya.

Ruby semakin menganga, bibirnya bergetar dan matanya berkaca-kaca. Emosi campur aduk membanjiri hatinya, dari keterkejutan hingga keharuan yang mendalam.

"Kenapa Dominic mengirimkan bunga sebanyak ini?" tanya Ruby.

"Aku juga tidak tahu, Nyonya. Aku hanya menjalankan perintah Tuan Dom," jawab Robin. Ruby hanya mengangguk menanggapinya.

Perlahan, Ruby berjalan mendekati salah satu mobil dan menyentuh kelopak bunga yang begitu lembut dan segar. Wangi bunga itu memenuhi udara, menyentuh indera penciumannya dan membuatnya semakin terharu.

Di tengah rasa dingin yang sering ditunjukkan Dominic, tindakan ini seperti oasis di tengah padang pasir yang gersang, memberikan kejutan yang menyenangkan dan mencairkan kebekuan yang sempat membekap perasaannya.

Ruby menoleh kembali ke Robin, mencari kepastian. "Benarkah ini semua dari Dominic?" tanyanya sekali lagi, suaranya masih tidak percaya.

Robin mengangguk, "Iya, Nyonya. Tuan Dom menyuruh semuanya ini diatur untuk Anda."

Mendengar jawaban itu, Ruby merasakan sesuatu yang hangat meleleh di hatinya. Meskipun Dominic jarang berbicara tentang perasaannya, tindakan ini lebih dari cukup untuk mengatakan segalanya. Ruby memeluk bunga-bunga itu, matanya terpejam dan sebuah senyum bahagia perlahan menghiasi wajahnya yang terharu.

"Kau benar-benar akan memakannya?" Suara Dominic di belakangnya berhasil membuat Ruby terkejut.

Ruby membuka matanya dan berbalik. "Memakan bunga?" tanyanya dengan kening mengkerut.

"Ya, semua bunga itu, aku berikan padamu untuk menggantikan buket dari Bryan saat itu. Dan kau bisa memakan semua bunga-bunga ini. Aku ingat saat itu kau kesal sekali karena bunga dari Bryan dibuang olehku," jawab Dominic.

Ruby menatap malas Dominic. "Jadi kau pikir aku kesal karena tidak bisa makan bunga dari Bryan?"

Dominic menyilangkan tangannya ke dada. "Tentu saja," jawabnya singkat. Robin yang berdiri di belakangnya langsung menepuk kening dengan keanehan Dominic.

"Selain sikapmu yang dingin, kau juga sangat menyebalkan!" gerutu Ruby, Dominic langsung tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah jengkel Ruby.

Ruby menatap Dominic yang sedang tertawa, raut mukanya yang biasanya dingin kini terlihat hangat dan ceria. Suara tawanya yang renyah membuat hati Ruby bergetar, sebuah perasaan yang sudah lama tidak dia rasakan.

"Dominic, kau... bisa tertawa juga," kata Ruby dengan nada yang penuh keheranan.

Dominic menghentikan tawanya dan menoleh ke arah Ruby, matanya bersinar. "Aku tertawa? Hmm, mungkin," jawabnya dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.

Dia mendekati Ruby, mengambil tangannya dan berkata, "Aku mulai menyadari bahwa aku tidak ingin kehilangan momen bersamamu hanya karena sikap dinginku."

Ruby merasa pipinya memanas, jantungnya berdegup kencang. Dia membalas senyuman Dominic, merasakan ada kehangatan yang menyebar di antara mereka.

Dominic yang biasanya kaku dan serius kini berdiri di hadapannya dengan tatapan penuh kasih. Dominic kemudian mendekat, bisikan lembutnya terdengar di telinga Ruby, "Aku ingin kita mulai lagi, Ruby. Aku ingin kita benar-benar mengenal satu sama lain dan membangun sesuatu yang berharga." Setelah mengatakannya, Dominic terlihat gugup. Dia memandang ke arah Robin yang kini mengacungkan jempol padanya, Robin tampak bangga dengan Dominic.

Ruby hanya bisa mengangguk, terharu. Dia merasa seperti berada dalam mimpi, di mana suami dingin yang selama ini dia kenal perlahan berubah menjadi sosok yang lebih terbuka dan hangat.

"Kau sungguh ingin memulai sebuah hubungan denganku?" tanya Ruby.

Dominic mengangguk. "Ya, aku ingin mencobanya. Bantu aku meninggalkan masa laluku. Bantu aku melupakan semua kenangan buruk yang pernah ada."

Ruby tersenyum manis pada Dominic. "Tentu, semoga saja kau serius dengan ucapanmu. Aku pasti akan membantumu melupakan semua kesedihan yang pernah ada. Aku tidak akan mengkhianatimu, Dom."

Dominic tersenyum tipis, tangannya terangkat dan menarik Ruby dalam dekapannya. Jantung Dominic berdetak kencang saat dia memeluk erat istrinya itu.

...****************...

Dominic dan Robin tiba di sebuah gedung pesta. Namun, mereka tidak berangkat bersama. Dominic tiba lebih dulu, dia turun dari mobil setelah mengenakan topeng berwarna putih.

Dominic mengeluarkan kunci mobilnya, kemudian dia melemparkannya ke arah penjaga yang berdiri di depan pintu gedung.

"Parkirkan dengan rapi," katanya, suaranya mengandung sedikit perintah sambil tangannya mengisyaratkan agar penjaga itu segera bergerak.

Dominic segera melangkah masuk ke dalam pesta, sementara Robin baru tiba. Di dalam gedung itu, semua mata langsung tertuju pada Dominic, namun tidak ada yang menyadari siapa pria itu.

Saat Dominic mendekati meja, dia melihat seseorang yang dikenalnya di atas panggung, berbicara dengan seorang MC dan tampak tertawa.

"Bukankah dia ayahnya Ruby?" gumam Dominic, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

...****************...

1
safana
kayaknya itu bukan orang tua asli nya masak orang tua tega bunuh anaknya
safana
dom junior akan segera launcing
Tia
lanjut dong 😌
Lia Yanna
Luar biasa
yunidarwanti2
akhir biang kerok dr kekacauan dialami Dom bs trtangkap mreka siap di eksekusi 😁😁
Azril Rahadika
Linjut kk
Tina Andrianny
lanjit kak jngan lama lama update nya
Tia Dwi
lanjut
Ny. Lutolf
Gilak banget keluarga nya itu
Ny. Lutolf
lanjut Cici /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Tia
lanjut dong 😢
Ny. Lutolf
lanjut author kesayangan 😘
Ny. Lutolf
aduh Ruby, suami mu itu seorang mafia loh gausah lebay deh /Drowsy//Drowsy//Drowsy/


baru kali ni aku julid di lapak Cici /Grin//Grin/ maafkan aku yaa author kesayangan 😘
Ny. Lutolf
aduh Ruby kenapa lebay banget sih pake pingsan segala /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ny. Lutolf
lanjut Cici /Rose//Rose/
Ny. Lutolf
lanjut kakak ❤️
Ny. Lutolf
uhhh penasaran siapa deh /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
yunidarwanti2
msh sembunyi Angelic blm nongol buat ngadepin Dominic nya org"sruhan apa hbungn Angelic dg Dom sih🤔🤔🤔
yunidarwanti2
siapa lg nih stelah mantannya Dom metong pelakor nih🙄🙄
yunidarwanti2
noh siapa yg terbakar wajahnya nih kakak Rubykah🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!