NovelToon NovelToon
Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi / Epik Petualangan
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.

Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.

Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.

Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 26 : Mereka Dalangnya

Lembah suara.

"Ini semakin mencurigakan." Zhang Yu memperhatikan dengan mata yang serius kelompok orang berpakaian hitam yang ada di depannya.

Kelompok yang sebelumnya masih bergerak cepat sekarang berhenti pada satu titik yang cukup lapang. Mereka tampak membicarakan sesuatu, menunjuk beberapa tempat lalu kembali berdiskusi.

Tidak lama setelah itu salah seorang dari mereka mengayunkan tangan mengeluarkan sesuatu dari cincin penyimpanan. Ketika melihat dengan jelas, kening Zhang Yu perlahan mengerut. Matanya berkedut dan secara pasti ekspresi wajahnya menjadi suram.

"Tabung Logam?!"

Zhang Yu hampir tidak bisa berkata kata. Matanya menatap tajam belasan orang berjubah hitam.

"Ternyata klan Jiang berada di balik semua ini!"

Sejak awal gelagat mereka sangat mencurigakan. Terlebih ketika mereka menuju ke lembah suara. Zhang Yu menduga ada yang salah dengan mereka.

Sekarang semua terbukti. Mereka bermasalah. Mereka adalah dalang di balik amukan kawanan binatang spiritual yang meneror wilayah Klan Zhang.

"Cepat cepat! Kita harus cepat mengaktifkan alat pengendali jiwa ini dan segera kembali ke klan."

"Benar. Jangan sampai ada orang Klan Zhang tahu apa yang kita lakukan, itu akan buruk bagi kita."

Pria yang memegang tabung logam, Jiang Zan, tertawa dengan meremehkan. "Itu tidak akan terjadi. Sekarang semua orang Klan Zhang sibuk dengan amukan kawanan binatang spiritual di lembah utara. Tidak mungkin ada yang datang ke sini."

Jiang Zan membalikkan badan dengan wajahnya yang arogan. Pria berusia tiga puluh tahun itu tidak menyadari sorot mata setajam pedang mencintainya dari kejauhan.

"Cepat siapkan tempatnya. Aku akan mulai mengaktifkan alat pengendali jiwa."

Belasan orang mematuhi perintah Jiang Zan. Mereka segera menyiapkan tempat untuk meletakkan alat pengendali jiwa.

Mereka sengaja membuat tempat yang tersembunyi agar tak bisa ditemukan dengan mudah. Menggali sedikit tanah lalu menyusun beberapa baru di sekitarnya.

"Sudah siap! Sekarang aktifkan alat pengendali jiwanya."

Jiang Zan mendengus. "Tidak kau beritahu aku juga sudah tahu."

Tangan Jiang Zan mulai dilapisi Qi, dia mengangkat alat pengendali jiwa bersiap mengaktifkannya. Namun, saat dalam proses pengaktifan, siluet cahaya melesat menyambar alat pengendali jiwa hingga jatuh dan hancur.

Mulut belasan orang itu terbuka. Mata mereka terbelalak hebat.

"Kurang ajar!" Pada satu waktu mereka marah. Tapi juga ada kebingungan di wajah mereka.

Alat pengendali jiwa bukan suatu yang mudah didapatkan. Sekali hancur maka tidak dapat digunakan. Tentu saja, jika hal ini sampai terdengar oleh patriark, maka habislah mereka semua.

Shut...

Satu energi kekuatan sekali lagi datang dari arah yang sama.

Belasan orang melompat secara kompak menghindari serangan. Bertahap mereka mengangkat wajah dan menatap pada satu titik yang sama.

"Keluar!" teriak Jiang Zan.

Zhang Yu tersenyum tanpa sungkan. Berpegangan pada batang pohon, keluar dari persembunyian.

Saat pertama kali melihat Zhang Yu, mereka sempat diam beberapa waktu. Jiang Zan, dia mengenali siapa sosok di depannya.

"Zhang Yu! Pemenang pertama acara kedewasaan Klan Zhang."

"Kakak Zan, apa kita harus pergi dari sini?" bisik salah satu orang di samping Jiang Zan.

Jiang Zan masih diam. Matanya memperhatikan Zhang Yu dan mencaritahu kemungkinan adanya bantuan dari Klan Zhang.

Jika benar ada bantuan, maka kemungkinan untuk selamat sangat kecil. Tapi jika hanya Zhang Yu sendiri, mereka bisa pergi, atau bahkan ....

Senyum di wajah Jiang Zan semakin lebar menetapkan satu rencana yang brilian. Dia berbisik pada satu teman di sebelah kanannya seraya menarik keluar pedang dari cincin penyimpanan.

Teman di samping membulatkan mata. "Kakak Zan, apa kau yakin?"

"Tentu saja. Meski ini adalah wilayah Klan Zhang, dia hanya seorang diri. Kita ada tiga belas orang, memangnya apa yang perlu ditakutkan?"

Mereka saling memandang dan memikirkan hal ini lebih matang.

"Itu masuk akal. Kita tidak mungkin kalah darinya."

"Ya ya ya ... Kita hadapi saja dia!"

Dalam sekejap mereka semua mengeluarkan senjata. Baik pedang, belati, dan tongkat. Sebuah tekad terlukis nyata dalam pupil hitam mereka.

Zhang Yu juga tidak ketinggalan. Pedang semesta keluar dari singgasana menunjukkan aura dominasinya.

Jiang Zan, melihat Zhang Yu mengeluarkan pedang dia tersenyum sinis. "Jika ada suatu yang ingin kau sampaikan, lakukan selagi punya kesempatan."

Huh...

"Kalian terlalu banyak berpikir. Kalimat itu seharusnya untuk diri kalian sendiri. Apa ada yang ingin kalian katakan? Aku akan beri satu kesempatan." Zhang Yu sangat tenang. Menghadapi orang-orang seperti ini jangan terlalu menganggap ucapannya. Cukup balikkan saja dan mereka akan tersulut emosi.

Wajah Jiang Zan memerah seperti kuncup bunga mawar. Matanya menyorot tajam penuh dengan kebencian. "Kurang ajar! Kau benar-benar akan menyesal!"

"Serang!"

Seruan itu bagai genderang sebagai tanda pertarungan. Tiga belas orang, termasuk Jiang Zan menyergap berniat melumpuhkan Zhang Yu.

Namun, mereka keliru jika berpikir akan mengakhiri pertarungan dengan cepat.

Zhang Yu memutar badannya sambil mengayunkan pedang semesta. Energi kekuatan berkumpul membentuk cincin lalu meluas menghempaskan ketiga belas orang yang menyergap.

Bruk... Bruk...

Mereka semua terjatuh!

Namun seperti tidak mengenal rasa sakit mereka semua kembali bangkit.

"Dia hanya mengayunkan pedang ringan dan kita semua terjatuh. Bukankah dia masih berada di tingkat ahli?" Jiang Zan menggertakkan gigi memungut pedangnya yang sempat terjatuh.

Dalam kelompok belasan orang Klan Jiang, Jiang Zan memiliki kultivasi paling tinggi. Yakni tingkat ahli bintang delapan.

Empat orang berada tepat satu tingkat di bawahnya, sementara delapan orang lainnya berada di tingkat ahli bintang enam.

"Kakak Zan, sepertinya kita terlalu meremehkannya. Kultivasinya ternyata berada di atas kita."

Tidak perlu diberitahu Jiang Zan sudah mengerti hal ini. Namun masalahnya, jika benar Zhang Yu memiliki kultivasi di atas mereka, bukankah itu terlalu mengerikan mengingat usianya yang masih sangat muda?

Jiang Zan mungkin bukan peramal atau cenayang, tapi satu hal yang dapat dipastikan. Keberadaan Zhang Yu akan membuat Klan Jiang merosot.

"Kakak Zan, sebaiknya kita pergi dari sini dan melaporkannya pada tetua dan patriark."

Jiang Zan mengangguk. "Kau benar. Untuk saat ini tidak ada pilihan lain kecuali melarikan diri. Kita kembali dan lapor masalah ini pada patriark."

Mereka berencana kabur. Zhang Yu mengukir senyum di bibirnya yang tipis, lalu mengangkat pedangnya mengeluarkan teknik pedang pembunuh.

"Ingin lari? Jangan berpikir bisa pergi dari sini!"

Bayangan cakar raksasa berwarna merah langsung melesat mengincar lima dari tiga belas orang.

Jiang Zan mendengus dingin. Satu detik kemudian sebuah siluet lonceng muncul melindungi mereka dari serangan.

Blam!

Bayangan cakar berwarna merah lenyap menjadi kabut. Jiang Zan tertawa dengan angkuh. "Kau pikir menggunakan teknik pedang pembunuh sudah cukup? Teknik pertahanan Klan Jiang tidak terkenal karena omong kosong."

"Benarkah?"

"..."

Kening Jiang Zan mengerut mendengar suara Zhang Yu yang tenang. Dia membuka kelopak matanya lebar.

Zhang Yu, kali ini dia datang dengan sebuah siluet tinju berwarna emas.

Wajah Jiang Zan berubah pusat. "Tidak, tunggu! Jangan mendekat ...."

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya. Teknik tinju batu milik Xhang Yu telah melakukan tugasnya.

Blam!

Suara dentuman kemudian diikuti dengan retakan dari lapisan pertanahan lonceng kehidupan.

Setelah jeda yang sangat singkat, lonceng itu hancur dan energi kekuatan masuk selesai air dalam bendungan.

Boom!

Kekacauan energi kekuatan itu menghempaskan tiga belas kelompok Klan Jiang. Mereka semua terluka, dan sudah terlihat tidak berdaya.

Zhang Yu berjalan menghampiri Jiang Zan. "Ada kalimat perpisahan?"

1
Harry Handoyo
Lumayan
Adam
lanjut thor
Reasq Qeaz
.
Muhammad Kharis
pewaris mustika naga
哈哈求
kera nya ghoib kadang ada kadang gak ada😂
Vision Utama
Dluar nurul pkokny,masa br bngun tb2 manggil guru..skip novel lainya
risky aryanto
jancok .. alurnya tambah ancur bosku .. jancok tenan ..
risky aryanto
ruwet cok ruwet ..
YIN'S YAN'S
kerennn👍👍
risky aryanto
kasihan si gendut cok asu
risky aryanto
kasihan si gendut cok jancok
risky aryanto
nah gitu donk .. bantai si jiang fu keparat ..
risky aryanto
jiang fu cok asu
risky aryanto
jiang fu cok jancok
risky aryanto
jiang fu cok jiang fu .. mau dipelihara sampai kpn jancok ..
risky aryanto
jiang fu woi jiang fu .. dasar jiangcok tenan ..
risky aryanto
si jiang fen mana ..?? apa dijadikan musuh yg sulit dibunuh sampai tamat ..??
risky aryanto
JANCOOOKK
seseorang
Luar biasa
Adi kelana
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!