Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 3
Sarah berjalan secara perlahan ke ruang makan, ia melihat semua orang tengah duduk dengan senyuman di wajah mereka. Sarah menghela nafas panjang, ia menurunkan harga dirinya dah berjalan ke meja makan dan duduk di samping Dina.
Dina tersenyum mengejek saat melihat Sarah yang baru datang.
"Bagaimana Kakak Ipar, kau pasti terkejut bukan?" Tanya Dina seraya menopang dagu di telapak tangannya.
Sarah tersenyum tipis, "Emm.. Lumayan, tapi itu tidak terlalu membuat ku terkejut." Jawab Sarah dengan senyuman di wajahnya, seakan ia sama sekali tidak peduli dengan pemandangan yang baru saja ia lihat.
Dina nampak kesal dengan respon yang di berikan oleh Sarah, tadinya ia ingin membuat wanita itu mengamuk dan mencari masalah. Tapi ia salah, Sarah malah bersikap acuh dan cuek dengan apa yang terjadi malam ini.
Sarah sama sekali tidak berniat untuk menyapa Reno, ia juga tidak melirik pria itu. Jujur saja, apa yang dilakukan Reno saat ini telah melukai hatinya dan ia tidak bisa bersikap manja ataupun meminta perhatian lagi kepada pria yang telah melukai hatinya.
"Dara, Tante senang kau datang berkunjung ke sini." Arini membuka pembicaraan yang membuat posisi Sarah terpojok.
Sarah terus makan dengan berbagai macam pikiran yang mulai berkumpul di otak kecilnya, tekanan yang di berikan oleh Damini untuk nya sudah membuatnya gila. Di tambah dengan kedatangan seorang wanita yang pastinya memiliki hubungan dengan Reno, menambah kegilaannya untuk saat ini.
"Jadi kau Dara? Salam kenal aku Sarah, istri Reno." Tanpa basa-basi Sarah memperkenalkan dirinya dengan senyuman ramah, membuat semua orang sedikit terkejut.
Dara terdiam sejenak dengan wajah yang sedikit terkejut, ia melihat Sarah mengeluarkan tangannya. Dengan senyuman di wajahnya, Dara menerima jabat tangan dari Sarah.
"Dara Wijaya Kusuma." Jawab Dara dengan senyuman di wajahnya.
Sarah tersenyum tipis, ia lalu melirik ke arah Reno yang hanya diam dan memilih bungkam seribu bahasa. Setelah makan malam yang terasa sangat panas untuk Sarah, wanita itu langsung masuk ke dalam kamar.
Ia duduk terdiam dan ingin meminta penjelasan dari Reno, hingga pintu kamar perlahan terbuka dan menampilkan sosok Reno yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Siapa wanita itu?" Tanya Sarah dengan tatapan serius, ia sama sekali tidak bisa melupakan bagaimana Dara menggandeng tangan Reno dan pria itu tersenyum dengan lembut. Bahkan senyuman seperti itu tidak pernah ia tunjukkan kepada dirinya, selama mereka menikah.
"Dia teman masa kecil ku." Jawab Reno dengan tatapan biasa, seakan hal itu tidak penting.
"Teman? Emm... Jadi dia sering memegang mu seperti itu?" Tanya Sarah dengan mata yang menatap suaminya, ia tidak bisa menyembunyikan senyuman mencemooh untuk Reno.
"Itu adalah Gestur persahabatan." Jelas Reno dengan tatapan tajam, entah kenapa ia merasa tidak suka dengan setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh Sarah.
"Gestur persahabatan? Aku baru tahu.." Jelas Sarah.
Reno mengerutkan keningnya heran, biasanya ketika ia pulang Sarah akan berpakaian seksi dan berusaha untuk menggodanya. Tapi untuk kali ini, wanita itu hanya diam dan malah bersikap seperti ini.
Sarah mulai berpikir, ia tahu pernikahan ini sudah tidak bisa di pertahankan lagi. Ia juga yakin, kedatangan Dara bukan hanya sekedar kunjungan biasa. Dan Sarah mulai berpikir, sebagaimana pun ia terus merayu dan memohon, pria itu sama sekali tidak akan luluh untuknya. Reno adalah pria keras yang tidak akan pernah jatuh cinta kepadanya.
Sarah mengalihkan pandanganya dari Reno dan memilih berjalan ke atas ranjang sendirinya tanpa merayu pria itu lagi seperti dulu. Ia tahu, yang ia lakukan pasti akan membuat Damini marah besar.
Reno menatap sosok wanita di depannya yang seakan mengabaikan dirinya, entah kenapa sikap Sarah saat membuatnya merasakan perasaan yang berbeda. Ia merasa kesal dan marah dengan apa yang dilakukan oleh Sarah. Tapi Reno memilih mengabaikan perasaan tak nyaman di dalam dirinya, lalu pergi meninggalkan Sarah begitu saja.
Sarah yang berbaring membelakangi Reno, mendengar suara pintu yang di tutup. Ia menahan rasa sakit di hatinya saat pria itu kembali pergi seperti dulu.
"Harusnya dulu aku tidak pernah menjebak pria itu... Jika saja aku tidak menuruti keinginan Damini, mungkin hidup ku akan lebih baik dari saat ini."