Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERMINAL
Sari yang terus memegang dan melihat dengan seksama kalau cincin itu memang tidak ada yang berubah.
Namun sari menemukan sebuah ukiran yang bertuliskan huruf N tepat di permukaan batu merah delima tersebut.
Semakin sari memperhatikan tiba-tiba datang dina yang baru saja selesai mandi.
Melihat sari yang tengah berdiri di depan meja belajarnya membuat dina teringat dengan kejadian tadi malam.
"ehh sari kau tau, tadi malam ada yang berdiri di tempat kau berdiri sekarang. Tapi dia tidak menyeramkan bahkan malahan sangat cantik seperti gadis belanda. Dia sempat bilang namanya tapi siapa ya" ucap dina sambil mengingat kembali kejadian tadi malam.
"Narin?"sahut sari.
"oh iya betul narin namanya. Tapi kok kau tau sar. Apa dia yang sering di kamar ini? "
Sari pun menganggukkan kepala sambil terus mengusap-usap cincinnya.
"sekarang dia di sini sar?"
"iya tapi sekarang di dalam cincin ini".
Lalu sari mencari benang dan membuat sebuah kalung yang liontin kalung tersebut adalah cincin tersebut dan mengalungkan ke leher sari sendiri.
Ratna yang sedari tadi menyimak perkataan sari dan dina langsung bangkit menghampiri sari.
"sari terus kamu mau bawa cincin ini balik ke desa yang di dalam nya ada hantu hah?" tanya ratna menarik bahu sari.
"na kamu jangan berpikiran dia ini jahat. Selama ini dia yang jaga aku dari sosok-sosok jahat yang berusaha mencelakai aku" jelas sari.
Ratna hanya bisa menghela nafas panjang sambil berkata
"iya tapi dia hanya bisa menjagamu saja". Kata ratna lalu meninggalkan sari begitu saja.
Dina yang terjebak di antara 2 sahabat yang berselisih gara-gara mempermasalahkan tentang hantu yang masuk di cincin sari.
Dina yang tidak mau ikut campur pun bergegas mempersiapkan diri lantaran sebentar lagi ia akan berangkat ke desanya di jemput oleh travel.
...****************...
Hari mulai terik, waktu menunjukkan jam 10.15 sari pun bersiap membawa barang-barangnya untuk berangkat ke terminal.
Begitu pula dengan ratna yang sudah sedari tadi menunggu sari di depan asrama.
Untuk menuju ke terminal sari dan ratna sudah memesan taksi online karena barang bawaan mereka cukup banyak dan berat.
Sebenarnya semenjak kejadian tadi pagi ratna tidak banyak mengobrol dengan sari.
Sari sudah berusaha memancing ratna untuk mengobrol dengannya.
Namun sayang ratna hanya berbicara dengan sari seperlunya saja.
Sari yang merasa tidak bersalah pun juga bingung harus meminta maaf atau tidak.
Menurutnya yang dilakukan olehnya tidak salah sehingga sari tidak mengharuskan dirinya meminta maaf kepada ratna.
Dan akhirnya taksi online mereka pun datang.
Sari dan ratna mulai memasukkan barang-barang mereka dibantu juga oleh supir dari taksi online tersebut.
Sepanjang jalan sari dan ratna tidak banyak berbicara hanya sesekali saling bertanya.
Namun sepanjang jalan sari malahan banyak mengobrol dengan sang supir yang cukup nyaman untuk di ajak bicara.
Dengan tutur kata yang sopan supir pun bercerita kalau ia adalah perantauan dari kalimantan.
Ia tinggal di kontrakan seorang diri yang letaknya tak jauh dari terminal.
Ia pun juga bercerita kalau ia mempunyai istri dan anak gadis berumuran sari dan ratna.
Tak terasa sekian panjang dan lama sari dan pak sopir bercerita mereka pun tiba di terminal.
Terminal yang lumayan padat karena memasuki musim liburan membuat suasana sangat ramai.
Sari yang baru saja menginjakkan kaki di terminal pun mulai pusing dan mual.
Lantaran tidak hanya banyak manusia melainkan juga banyak makhluk halus di terminal.
Berbagai macam sosok yang sari lihat dari yang biasa saja sampai yang menyeramkan berlumuran darah hingga organ tubuh yang tidak lengkap.
Sari sebenarnya cukup takut, walaupun sedari kecil dia sudah melihat hal-hal gaib tapi tetap juga sebagai seorang manusia sari juga takut.
sari dan ratna yang tadi di turunkan tepat di depan terminal pun mengambil barang-barang mereka dari bagasi.
Kali ini mereka juga kembali dibantu oleh pak sopir yang tampak sangat baik.
Namun yang sedari tadi ratna tidak banyak berbicara kepada sari kini membuka suara karena melihat kalung yang sari gunakan berubah menjadi merah terang lantaran kalung yang berada di balik hijab sari cukup menembus baju sari yang tertutup.
"sari kalung kamu nyala!!" ucap ratna terkejut sambil menunjuk ke arah kalung sari.
Sari yang juga menyadari kalungnya yang terang pun langsung memegang kalungnya.
Sari merasakan kalau batu yang ada di cincin itu menjadi hangat.
Karena semua barang yang mereka semua sudah di turunkan, pak sopir pun pamit permisi untuk kembali menunggu pelanggan sambil akan menutup pintu bagasi yang masih terbuka lebar.
Baru saja sari dan ratna membalikkan badan tiba-tiba
Prakkkkkk...
Suara tabrakan keras sangat terdengar jelas seperti tidak jauh dari mereka berada.
Mereka berdua pun membalikkan badan memastikan suara tabrakan tersebut.
Namun betapa terkejutnya mereka berdua, melihat pak supir yang baru beberapa detik lalu berpamitan kepada mereka tertabrak oleh sebuah pick up membawakan barang-barang.
Ratna yang melihat itu pun langsung terduduk lemas lantaran pak supir tersebut sudah tidak bernyawa bersimbah darah terhimpit antara mobil taksinya dengan mobil pick up.
Sari yang juga ikut terkena cipratan darah dari pak sopir tersebut pun syok melihat semua yang terjadi.
Orang-orang di terminal pun mulai ramai berkumpul membantu untuk mengevakuasi korban.
Sari pun melihat ke arah ratna yang masih terdiam duduk lemas pun menghampiri memastikan kalau temannya baik-baik saja.
Ratna yang terkena cipratan darah di bajunya pun memeluk sari sangat erat.
"sari aku takut" ucap ratna dengan di iringi tangis.
Sari yang sebenarnya juga masih syok namun ia harus tetap berpura-pura kuat.
Karena kini ratna sangat membutuhkan dirinya.
"apa mungkin kalung ku bercahaya adalah peringatan dari narin? "