NovelToon NovelToon
Luka Dan Cinta

Luka Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Selina Navy

Di tengah gelapnya kota, Adira dan Ricardo dipertemukan oleh takdir yang pahit.

Ricardo, pria dengan masa lalu penuh luka dan mata biru sedingin es, tak pernah percaya lagi pada cinta setelah ditinggalkan oleh orang-orang yang seharusnya menyayanginya.

Sementara Adira, seorang wanita yang kehilangan harapan, berusaha mencari arti baru dalam hidupnya.

Mereka berdua berjuang melewati masa lalu yang penuh derita, namun di setiap persimpangan yang mereka temui, ada api gairah yang tak bisa diabaikan.

Bisakah cinta menyembuhkan luka-luka terdalam mereka? Atau justru membawa mereka lebih jauh ke dalam kegelapan?

Ketika jalan hidup penuh luka bertemu dengan gairah yang tak terhindarkan, hanya waktu yang bisa menjawab.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selina Navy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Suka Hujan

Di dalam mobil, suasana terasa sedikit hening, hanya diiringi suara mesin yang menderu pelan di bawah langit yang tampak mendung.

Adira memecah kesunyian sambil menatap keluar jendela,

“Wah, sepertinya mau hujan.”

Ricardo, yang sedang fokus menyetir, melirik ke arah langit sejenak, lalu berkomentar pelan,

“Mungkin.”

Adira tersenyum kecil.

"Aku suka hujan," gumamnya, hampir seperti bicara pada diri sendiri.

Mendengar itu, Ricardo sedikit tersenyum, sesuatu yang jarang terjadi. Pandangannya tetap fokus ke jalan, tapi kali ini ada kehangatan di balik ekspresinya.

“Kenapa kau bisa suka hujan?”

tanyanya, suaranya rendah namun terdengar penuh rasa ingin tahu.

Adira mengambil napas dalam, lalu mulai bercerita.

"Dulu, aku besar di ruko, seperti bangunan tinggi dua lantai, di atasnya ada rooftop tempat ayahku menanam pohon mangga. Setiap hujan, aku suka naik ke atas. Entah kenapa, di bawah hujan, aku merasa tenang. Aku bisa menangis tanpa ada yang tahu."

Ricardo mengerutkan alisnya, sedikit bingung. Dengan tatapan yang masih fokus ke jalan, dia bertanya,

"Kenapa kau menangis? Rindu ayahmu?"

Adira menggeleng pelan.

"Tidak.. Saat ayah meninggal, kami sudah tidak tinggal di ruko lagi.”

Ricardo diam sejenak, tapi jelas menunggu jawaban lebih lanjut.

“Lalu?”

tanyanya, penasaran dengan apa yang membuat Adira menangis dalam kesunyian hujan.

Adira tersenyum tipis, meski kenangannya penuh dengan kepedihan.

"Aku memang suka menangis saja, tiba-tiba. Entah itu karena dipukuli abangku atau..."

Kata-katanya terputus ketika Ricardo tiba-tiba merespons dengan nada yang lebih tajam.

"Kau dipukuli abangmu?"

Ricardo memotong pembicaraan Adira dengan suara tegang, dan tangannya yang menggenggam setir tiba-tiba mengeras, terlihat jelas bahwa ia sedang menahan amarah.

Rahangnya mengencang, tanda bahwa hatinya terbakar oleh cerita itu.

Melihat ekspresi Ricardo yang tampak murka, Adira terdiam sejenak, tidak menyangka bahwa reaksinya akan sekuat itu.

Namun, di balik kemarahan yang tampak, Adira bisa merasakan Ricardo memikirkan sesuatu yang lebih dalam, tentang perlindungan, rasa bersalah, dan mungkin cermin masa lalu kelam Ricardo sendiri yang ia lihat dalam kisah Adira.

Ricardo, yang biasanya tenang dan dingin, sekarang memperlihatkan sisi yang lebih emosional.

Tatapannya kembali lurus ke depan, tapi sorot matanya berbeda. Ada kemarahan yang bergejolak, namun di balik itu, ada kehangatan dan kepedulian yang kuat, terutama terhadap Adira.

Hening kembali menyelimuti, tapi kali ini bukan karena jarak di antara mereka, melainkan karena perasaan yang begitu dalam dan penuh emosi.

Adira mengelus lembut bahu Ricardo yang kokoh, berusaha meredakan ketegangan yang terasa di dalam mobil.

“Itu dulu, kok,”

katanya dengan suara tenang, mencoba menenangkan Ricardo.

"Terakhir kali dia memukuliku saat aku kelas 2 SMA. Sejak itu, dia nggak pernah melakukannya lagi."

Ricardo melirik Adira sejenak sebelum kembali fokus ke jalan. Suaranya terdengar berat ketika dia menjawab,

"Habit itu nggak mungkin berubah begitu saja, Adira. Suatu saat itu bisa terulang."

Nada suaranya dingin, tapi ada kekhawatiran yang tersembunyi di balik setiap kata.

Adira menghela napas panjang, ikut memandangi jalan di depan mereka.

“Kayaknya nggak, deh,”

gumamnya, mencoba meyakinkan diri sendiri.

"Terakhir kali dia mau memukuliku, aku akhirnya berteriak. Sebelumnya aku selalu diam dan ketakutan, tapi saat aku teriak. Dia terkejut dan berhenti. Sejak saat itu, aku rasa dia sudah tobat.”

Ricardo mengerutkan dahi sedikit penasaran.

 “Apa yang kau teriaki waktu itu?”

Adira tertunduk, sedikit tertawa kecil meski nadanya penuh kenangan pahit.

“Waktu itu aku bilang, Bunuh saja aku sekalian!!biar puas!"

Suaranya bergetar sedikit, antara mengingat rasa takut dan bagaimana akhirnya dia melawan.

“Aku masih ingat ekspresi terkejutnya. Dia kelihatan syok banget,”

lanjut Adira sambil tersenyum pahit, seolah mencoba meredakan ketegangan dalam hatinya sendiri.

Namun, Ricardo tidak tersenyum. Baginya, cerita itu sama sekali tidak lucu. Wajahnya tetap serius, matanya menatap lurus ke jalan dengan tatapan tajam.

Dalam diamnya, Ricardo memikirkan bagaimana Adira, yang sekarang ia pedulikan, telah melalui banyak hal menyakitkan di masa lalu.

Keinginan untuk melindungi Adira semakin kuat dalam dirinya, meski tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

Ricardo mungkin tidak banyak bicara, tapi dalam hatinya, dia menyimpan banyak perasaan.

Rasa marah karena Adira pernah diperlakukan seperti itu, sekaligus rasa kagum karena Adira bisa bangkit dari kepedihan itu dengan kekuatan yang ia miliki.

Hening kembali menyelimuti mereka, tapi kali ini terasa lebih berat. Adira mungkin merasa lega setelah menceritakan pengalamannya, tapi Ricardo menyadari betapa dalam luka yang masih Adira bawa.

Sambil terus menyetir, dia berpikir, apa pun yang terjadi, dia tak akan pernah membiarkan orang lain menyakiti Adira lagi.

1
gak tau si
ada g ya yg kek ricardo d luar sana/Doge/
Zia Shavina: adaa ,pacarr kuuu /Tongue//Casual/
total 1 replies
Zia Shavina
dari alur cerita nya kita dibawa kenal ke pribadi masih2 tokoh utama dlu,so far romantisnya blm ada sii ,tapi blm tau keknya ricardo tipe yg bucin bget gak sii /Scream//Scream/
Zia Shavina
ricardooooooo
Zia Shavina
semangaatttt thhorrrr
Selina Navy: terimakasii🙏
total 1 replies
gak tau si
so sweet... 😍
gak tau si
sad bnget... /Sob//Sob/
gak tau si
kurang i thor sendiri nya
gak tau si
Penasaran jumpa dimana, tapi kok jd sad/Scowl/
gak tau si
romantis nya tipis-tipis/Smile/
gemezz/Angry/
Zia Shavina
lanjuttttt thorrrrr
Zia Shavina
tolongh thorr selamatkan adira/Sob//Sob/
Selina Navy: wahh.. terimakasih banyak Zia atas dukungannya..
tetap setia baca Luka dan Cinta ya..
Semoga suka..
total 1 replies
Zia Shavina
kasiann adiraa hidup seperti itu
Zia Shavina
lanjuttt terus thorr
Zia Shavina
hayo ricardo jangan di tinggil adira nyaaa
Zia Shavina
lanjutkan thorr..
gak tau si
semangat author..
update teruss..
gak tau si
suka sama adegan yang punya romantis tipis2 gini..
gak tau si
semangat author..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!