Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. LKCD !!
"Bu tidak usah repot-repot" Kata Lestari menengok nampan diatas nya ada tiga mangkuk bakso yang di bawa Ibu Reni.
Adit pun terdiam tanpa kata.
"Udah di makan dulu baksonya, ibu kan sudah janjikan kalian" Kata Bu Reni.
"Tapi ini bukan nya berlebihan Bu?" Lestari mengelak.
Bu Reni tidak menjawab pertanyaan, beliau membalikan pertanyaan "Oh iya ibu hampir lupa, kalian mau minum apa?"
Karena melihat Ibu Reni bersungguh-sungguh, terpaksa Lestari mencoba menerima tawarannya "Tari mau nutrisari jeruk peras bu"
"Kalau Adit mau minum apa?"
"Samain aja dengan Lestari Bu"
Bu Reni kembali ke warung untuk memesan minuman, sekaligus mengobrol dengan guru lain saat beliau melihat kedekatan nya.
Di sisi lain, Lestari membicarakan sesuatu dengan suara tertahan.
"Hampir saja, lega banget gue" Kata Lestari sedikit menidurkan kepala malasnya di meja makan.
"Teledor banget" Jawab Adit
Saat tengah mengobrol santai, tiba-tiba Erza menghampiri layak nya preman.
Wajah galak yang tidak biasa, dia juga menendang meja yang membuat ketiga mangkuk bakso itu tumpah berserakan.
"Ada apa nih?" Tanya baik-baik Adit.
Erza tidak menjawab, dia menarik lengan Lestari dengan sangat keras.
"Aw sakit" Lestari mengaduh kesakitan.
"WOY BRENGSEK!!" Amuk Adit tidak terima.
Situasi kantin semakin riuh dengan teriakan Adit yang melantang keras.
Sontak membuat Ibu Reni menoleh dan geram menghampiri.
Belum saja Erza ingin menghantam rahang Adit, tiba-tiba bentakan dari Ibu Reni membuat Erza menciut.
Seketika Bu Reni marah nya bukan main, melihat bakso dan mangkuk nya itu terjatuh secara mengenaskan dibawah.
"SIAPA YANG BUAT BAKSO IBU TUMPAH!!"
Murid-murid disekitar yang melihat kejadian pada menjawab serempak dengan berteriak mengadu.
"Siswa yang giginya sedikit agak maju bu"
"Kalau bukan preman sekolah, siapa lagi"
"Erza Bu"
Erza menggeleng kepala panik, ternyata dia tidak tahu menahu tentang mangkuk bakso yang ada di meja punya Bu Reni.
Mau beralasan tapi banyak bukti, mau kabur kerah baju nya sedang di genggam Bu Hana.
"Kemarin sudah ibu peringatkan untuk yang terakhir, sekarang hukuman yang akan ibu kasih tidak akan main-main dan tidak akan ada toleransi lagi" Ketus Bu Hana selaku salah satu penghuni ruang konseling.
Bu Reni melihat kulit tangan lestari yang sedikit melepuh terkena kuah bakso.
"Lestari tangan mu kenapa?"
"Disiram air kuah bakso yang panas ini sama Erza Bu" Lestari Mengadu.
"APA!!"
Begitu syok nya Bu Reni melihat kondisi tangan nya lestari yang cukup mengenaskan, penuh warna merah sedikit melepuh.
Beruntung lestari memakai kemeja putih panjang, membuat luka bakarnya tidak begitu parah, Lestari langsung dibawa Adit ke UKS untuk diberi pengobatan.
Bu Reni langsung membawa Erza ke ruangan konseling bersama Bu Hana.
Erza duduk untuk disidang atas perbuatan nya, bersama kepala sekolah yang di dampingi Bu Reni.
"Kamu sudah tau kan pelanggaran nya apa?sudah beberapa kali kamu melakukan kekerasan terhadap wanita di sekolah ini?" Kata Kepala Sekolah
"Belum pernah kok pak, sumpah"
"Jangan sumpah-sumpah mau bapak nunjukin cctv?, dikira sekolah akan diam lihat kelakuan kamu selama ini?"
Erza kembali mengelak "Erza kesal tadi pagi tidak salah apa-apa di omongin kasar sama teman nya gadis itu"
"Masih aja membantah kamu, kamu berarti belum bisa mengontrol sifat kamu, harusnya diomongin baik-baik, bapa lihat tadi pagi kok kamu mendorong gadis itu ke tembok, terus kamu juga meremas pipi gadis lain yang ingin memisahkan"
Erza mendadak menelan saliva nya, tidak bisa mengelak apapun lagi.
Kepala sekolah melanjutkan ceramahnya "Apa kamu tidak kasihan dengan orang tua mu yang sudah susah payah cari uang?, biayai kamu sekolah?"
Bu Reni menyela obrolan kepala sekolah yang sudah kembali mengambil surat pengunduran diri dari sekolah.
"Cepat, kamu tanda tangan surat pengunduran diri kamu, sekolah ini tidak butuh siswa yang berandalan kaya kamu, sekolah ini akan bersikap tegas untuk siswa yang punya masalah berat" Kata Bu Reni
Erza menatap remeh surat itu, mengambil lalu menyobek nya menjadi beberapa bagian.
"ERZA APA YANG KAMU LAKUKAN!! IBU SUDAH CAPEK BUAT SURAT INI UNTUK KAMU TANDA TANGANI, BUKAN UNTUK KAMU SOBEK TEPAT DI DEPAN MATA SAYA!!" Amuk Bu Reni.
"Apa kamu tidak di ajarkan sopan santun sama orang tuamu erza?" Sambung Kepsek berbicara.
"Oy pak tua, coba lu tanyakan saja pada orang tua saya" Kata Erza sambil tersenyum remeh.
"Bapak dengan sangat menyesal dapat murid kaya iblis seperti kamu" Kata Kepsek.
"Berisik, tanpa disuruh saya juga bisa pergi sendiri dari sekolah buruk kaya gini, main keluarin siswa tanpa sebab" Jawab Erza.
"Tanpa sebab katamu?"
Erza tanpa menjawab, dia menenteng tas perlahan bangun dari tempat duduk dan pergi dari sekolah ini.
Baru saja ingin membuka pintu, Kepsek mencegah nya.
"Tunggu Erza"
Erza menoleh ke belakang "Mau apa lagi? bukan nya saya sudah bukan murid bapak lagi?"
"Suruh orang tua mu datang ke sekolah besok, buat urus surat perpindahan sekolah baru mu atas rekomendasi bapak"
Erza mendecak tanpa menjawab, pergi begitu saja meninggalkan area konseling untuk menjumpai kekasih barunya.
"Lizia maaf, gue sudah dikeluarkan sekolah gara-gara dijebak lestari, kita bertemu lagi lain waktu ya sayang"
"Apa, Lestari?" Maudy menyela obrolan, kebetulan dia sedang bersama Lizia di kelas nya.
"Iya Maudy, gue mau misahkan Lestari dengan Adit di kantin tadi, seperti nya hubungan mereka semakin dekat saja, mungkin mereka sudah pacaran sih" Kompor Erza.
Setelah itu Erza menceritakan secara detail yang jauh dari fakta yang dialami nya, alih-alih dia memprovokasi Maudy untuk dendam nya ke Lestari yang putus tanpa memberi kesempatan terakhir nya, dan juga Ke Adit yang sudah berani merebut Lestari darinya.
"Hah Mereka tunangan!!" Pekik Maudy dengan syok berat nya.
Provokasi Erza tak diduga-duga, karena itu fakta yang di alami dua pasangan sejoli itu. Erza juga tidak mengetahui kondisi mereka yang sudah bertunangan, asal ceplos tapi sesuai fakta.
Erza berpamitan untuk pulang ke rumah tanpa memberi tahu keberadaan Adit dan Lestari berada.
**
Disana, Bu Reni yang sudah mengurus kasus nya Erza mengunjungi ruang UKS sambil membawa makanan untuk mereka berdua, karena niatnya untuk mentraktir bakso malah di hancurkan oleh preman sekolahnya.
Terlihat di dalam ruangan Adit mengelus kepala atas lestari dengan penuh kasih sayang, membuat Bu Reni menggeleng kepala menghampiri.
"Kalian makan dulu" Kata Bu Reni memberi nasi kotak yang di belinya di kantin, sebagai pengganti bakso yang sudah hancur.
"Ya Allah Bu, jadi ngerepotin banget, maaf ya Bu" Kata Lestari sedikit meringis.
"Tenang saja, Erza sudah di keluarkan dari sekolah"
Mendadak Lestari dan Adit menoleh dengan kedua mata membulat seperti bola pingpong.