Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 20
Sarah menatap sebuah paper bag berisikan sebuah pakaian, ia menatap pakaian di depannya. Terlihat terbuka dengan panjang yang berada di atas paha, bagian dadanya sangat kecil sehingga bagian dada Sarah akan lebih menonjol.
"Kau gila! Ini baju pelacur." Maki Sarah yang langsung melemparkan pakaian di tangannya ke wajah Reno.
Reno hanya diam dengan tatapan dingin, "Cepat pakai. Kita akan berangkat sebentar lagi." Jelas Reno.
mata Sarah menatap ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 22.30. "Ini sudah malam, bagaimana bisa bernegosiasi bisnis di jam malam seperti ini." Jelas Sarah dengan nada kesal, ia sama sekali tidak mau pergi menemui klien yang Reno katakan.
"Aku tidak mau tahu, cepat ganti baju.!" Teriak Reno dengan nada tinggi, selama mereka menikah 2 tahun Reno tidak pernah membentak Sarah meski hubungan keduanya tidak harmonis selama ini.
"Aku akan ganti baju, tapi dengan baju yang sesuai keinginan ku." Jelas Sarah dengan tatapan tajam.
Tak ingin ambil pusing dan buang-buang waktu, Reno mengganggukkan kepalanya tanda setuju. Ia lalu keluar dari dalam kamar, sementara Sarah mencari pakaian yang tidak terlalu terbuka.
Hingga akhirnya Sarah menggunakan sebuah gaun di bawah lutut, meski nampak tertutup tapi masih bisa menunjukkan bentuk tubuhnya yang indah.
Sarah kini berada di dalam mobil yang sama dengan Reno, mata Sarah menatap wajah Reno yang nampak gelisah dan sesekali melihat jam tangannya.
"Ini semua gara-gara mu, kita pasti akan terlambat dan klien itu pasti akan marah." Jelas Reno kesal.
"Sudah ku bilang jangan ajak ku, ajak saja si Dara itu atau tidak aja Dina." Jelas Sarah dengan nada kesal.
Reno sama sekali tidak menjawab, hingga mobil yang mereka tumpangi sampai di sebuah hotel bintang lima. Reno mengajak Sarah untuk segera masuk, mereka langsung pergi ke langit 7 yang merupakan sebuah restoran dengan kualitas terbaik.
Saat pintu di buka, mata Sarah menatap beberapa pria yang sedang tertawa bersama di sebuah meja bundar.
"Hallo Pak Gani, maaf Pak Gani saya telat karena tadi ada beberapa masalah di perjalanan." Jelas Reno dengan senyuman di wajahnya.
"Enggak papa pak Reno, santai saja." Jawab orang yang di panggil dengan sebutan Gani.
Sarah melihat pria paruh baya di depannya, ia memang terlihat sebagai seorang pria kaya. Namun dari segi fisik Sarah sangat tidak menyukai nya, terlebih dengan kulit hitam yang tidak terawat dan perut yang buncit seperti wanita yang tengah hamil 8 bulan.
Lalu pandangan Gani langsung tertuju pada sosok Sarah yang nampak sangat cantik dan anggun. Gani tersenyum dan melihat ke arah Reno, Reno seakan mengerti dan memperkenalkan Sarah kepada Gani.
"Pak Gani kenalkan ini Sarah." Jelas Reno dengan senyuman di wajahnya.
Gani tersenyum dengan wajah yang membuat Sarah ingin muntah, "Oh ini Sarah yang sering kau ceritakan itu.. Emmm.. Dia memang jauh lebih cantik." Jelas Gani memuji, tapi entah kenapa Sarah sangat tidak suka dengan kalimat pujian dari pria itu.
Lalu Reno meminta Sarah untuk duduk di samping Gani, Sarah awalnya menolak tapi Reno terus memaksanya. Pada akhirnya Sarah duduk di samping Gani, pria itu tidak henti-hentinya menatap Sarah dari atas sampai bawah.
"Non Sarah memang sangat cantik." Puji Gani dengan tatapan yang berbeda.
"Tentu saja aku memang cantik." Jelas Sarah tanpa merendahkan dirinya sendiri, ia bukan tipe orang yang senang di puji oleh orang seperti Gani.
Gani tertawa saat mendengar hal itu, ia merasa jika Sarah adalah wanita yang galak namun sangat manis dan imut.
"Nona Sarah, bagaimana jika kita minum sebentar." Ajak Gani dengan senyuman di wajahnya.
Tapi Sarah langsung menolak, ia ingat tujuan datang ke sini agar Gani bisa setuju dengan Reno. Tapi Gani malah tersenyum, "Tidak seru jika kita mengobrol tentang kerja sama tanpa minum sedikit pun." Jelas Gani yang menuangkan sebuah alkohol ke dalam gelas milik Sarah.
Sarah terdiam sejenak, ia merasa ragu untuk minum minuman tersebut. Reno yang berada di samping Sarah terus berbisik agar wanita itu cepat minum dan jangan membuat Gani marah besar.
"Pak Gani maaf sekali, saya bukan orang yang kuat minum.. Bagaimana jika Pak Reno yang menggantikan saya minum." Pinta Sarah dengan senyuman di wajahnya, ia tersenyum dan berusaha untuk merayu Gani agar tunduk pada permintaannya.
"Jika Pak Gani menolak, maka saya lebih memilih untuk pulang saja." Jelas Sarah seraya hendak bangkit.
Gani yang tidak ingin kehilangan Sarah, langsung memegang tangan wanita itu dan meminta Sarah untuk kembali duduk. "Baik-baik lah, Pak Reno bagaimana jika kau yang menggantikan Sarah untuk minum. Aku merasa tak tega melihat wanita cantik seperti Sarah malah menjadi sakit." Jelas Gani yang dengan mudah terbujuk oleh rayuan Sarah.
Sarah tersenyum penuh arti, ia melirik ke arah Reno yang nampak terkejut saat mendengar hal itu.
"Baiklah jika itu permintaan dari Pak Gani, saya akan menggantikan Sarah untuk minum." Jelas Reno dengan mata yang melirik ke arah Sarah.
Tapi wanita itu mengabaikan Reno dan samaa sekali tidak peduli dengan Reno, yang terus minum beberapa gelas. Di tambah lagi, kadar alkohol yang di minum Reno cukup tinggi hingga membuat pria itu langsung mabuk parah.
"Pak Gani, bagaimana jika Bapak langsung tanda tangan?" Tanya Sarah yang ingin segera pergi dari sini.
"Kenapa buru-buru tanda tangan." Jawab Reno yang malah mengelus tangan Sarah dan memegang punggung wanita itu.
Sarah merasakan bulu kuduknya merinding saat pria itu menyentuhnya.
Mata Sarah menatap kedua teman Gani yang langsung pergi, seakan mereka tahu apa yang akan dilakukan Gani selanjutnya.