Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

      Di mansion Ananta , Flower yang merasa kesepian akhirnya memilih untuk jalan jalan mengelilingi mansion untuk melepas rasa rindunya , tapi saat melewati kamar kedua orang tua Dea , Flower tiba tiba sangat ingin masuk ke dalamnya ,tapi sayangnya pintu kamar itu terkunci.

'' Haiss,, kenapa di kunci sih ''. grutu Flower.

'' Nyonya ada apa ?'' . Tanya seorang pelayan yang baru saja selesai membersihkan kamar sebelahnya.

'' Aku ingin masuk ke sini , kamu buka pintunya '' . Tukas Flower.

'' Ma'af Nyonya , saya tidak berani tanpa seizin Tuan Ethan '' . Timpal si pelyan yang mana membuat Flower mendengus kesal.

'' Cepat buka pintunya , jika Ethan berani memarahimu aku yang akan memberinya pelajaran '' . Cetus Flower yang mana membuat si pelayan bingung , antara membukakkan pintu untuk Nyonyanya atau mematuhi perintah Tuannya , tapi kalau di ingat ingat lagi Tuannya memang seperti suami takut istri jadi mungkin tidak apa apa jika menuruti printah Nyonya pikir si pelayan.

'' Baik Nyonya '' . Akhirnya si pelayan membukakan pintu kamar milik mendiang Tuan dan Nyonya Ananta.

Cklekk..

Saat pintu terbuka Flower bergegas masuk , dan pemandangan pertama yang di lihatnya adalah foto kedua orang tuanya yang di gantung di atas dinding.

'' Dad , Mom '' . Gumam Flower lirih yang sama sekali tak di dengar oleh si pelayan yang berada di belakangnya.

" Tingalkan aku sendiri di sini " . Ucap Flower pada pelayan di belakangnya.

" Baik Nyonya "

Setelah kepergian si pelayan , Flower segera menutup pintu kamar milik kedua orang tuanya dan tak lupa menguncinya . Dengan perlahan Flower berjalan mendekat ke arah ranjang king size yang terlihat rapi , Flower juga masih ingat dengan sprei yang ada di pakai di atas kasur , itu sprei saat lima tahun lalu sebelum dirinya kecelakaan.

'' Momy benar , pria yang di jodohkan denganku benar benar pria yang baik '' . Gumam Flower sembari merebahkan tububnya ke atas ranjang dengan posisi kaki menggantung.

   Setelah puas rebehan , Flower beranjak mengelilngi setiap sudut kamar kedua orang tuanya , Flower juga melihat lihat isi di dalam walk in closet yang ternyata baju Dady dan Momynya masih tertata dengan rapi . Setelah selesai menyalurkan rasa rindunya pada orang tuanya dengan melihat lihat barang peninggalan kedua orang tuanya , Flower kembali ke ranjang dan merebahkan tubuhnya kembali , karna merasa sedikit lelah akhirnya membuat Flower tertidur di kamar mendiang kedua orang tuanya itu dengan nyenyakny.

        Tepat jam lima sore Flower baru mengerjapkan kedua matanya , dan saat nyawanya sudah benar benar terkumpul dirinya bergegas beranjak dari ranjang , tapi bukan untuk keluar dari dalam kamar kedua orang tuanya melainkan malah masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar itu , di dalam kamar mandi Flower bukan hanya mencuci mukanya tapi juga berendam . Lima belas menit kemudia Flower sudah menyelesaikan berendamnya , kini dirinya duduk di depan meja rias dengan memakai handuk kimono milik Momynya.

Flower mulai mengeringkan rambutnya menggunakan hairdayer , tapi bukan hanya itu yang di lakukannya tangan Flower yang satunya juga tidak tinggal diam , dirinya membuka satu persatu laci meja rias milik Momynya yang isinya hanya make up dan parfum yang sudah expayet , yang mana membuat Flower menggelengkan kepalanya.

'' Ethan .,,, Ethan ,,,, masak iya barang expayet kayak gini gak boleh di buang '' . Gumamnya terkekeh , saat ingat dengan cerita Ethan yang melarang para pelayan mansion Ananta memindahkan ataupun membuang barang barang yang ada di mansion Ananta , mereka hanya cukup membersihkannya.

 Flower menaruh kembali parfum expayet milik Dadynya ke laci , dan kembali membuka laci yang satunya , yang mana membuat kedua mata Flower menyipit tatkala melihat album berukuran sedang ada di dalam laci itu.

'' Ini album apa ?'' . Gumam Flower mengambil album itu dari dalam laci ,lalu mulai membuka album itu satu persatu , dan ternyata isinya adalah foto dirinya semasa baru lahir hingga sampai saat ulang tahun yang ke delapan belas.

'' Lucu sekali , bahkan aku tidak punya foto semasa bayiku '' . gumam Flower terkekeh pelan.

Flower terus membuka album itu satu persatu , yang bukan hanya menyimpan foto fotonya saja , tapi juga foto Dady dan Momynya semasa muda juga waktu mereka menikah , hingga lembaran yang terakhir Flower di buat terkejut saat melihat empat orang yang ada dalam foto dengan wajah tersenyum bahagia , foto kedua orang tuanya , Uncle Anston dan satu orang yang membuat Flower benar benar di buat terkejut ya itu foto David Anderson , Ayah Flower Anderson yang tengah berdiri tepat di samping Momynya.

'' I,,, ini, kenapa bisa ada foto pria tua sialan itu di sini ?''. Gumam Flower terkejut.

...****************...

     Di perusahaan Ananta sang presedir yang tak lain adalah Ethan yang baru menyelesaikan pekerjaannya kembali termenung ,saat mengingat yang diceritakan oleh Alex semalam , bahkan membuatnya terjaga semalaman .

Alex yang baru masuk ke dalam ruangan sang Tuan di buat menghela nafasnya ketika melihat Tuanny lagi lagi melamun , sudah sejak tadi pagi Tuannya ini seperti ini , apa Tuannya tidak menerima dengan kenyataan yang di ceritakannya tadi malm pikirnya .

'' Kenapa ?'' . Tanya Alex meletakkan beberapa berkas di atas meja kerja Ethan . Sedangkan Ethan hanya diam saja , lalu membuka berkas yang di bawa oleh asiatennya.

'' Kamu tidak bisa menerimanya ?'' . Lanjut Alex yang seketika menghentikan gerakan Ethan yang sedang membolak balikkan berkas yang di pegangnya , tapi tetap saja Ethan tak menyahut , yang mana membuat Alex mendengus kesal , Tuannya ini benar benar menyebalkan pikirnya .

 Alex menjeda rasa kesalnya saat mendengar ponselnya berdering , dan meraih ponsel yang berada di saku jas mahalnya.

'' Halo '' . Ucap Alex.

'' ,,,,,, ''.

'' Apa!!!! , baik terimakasih " .

"Ada apa ?" . Tanya Ethan penasaran.

" Nyonya , pergi dari mansion dengan kondisi tidak baik baik saja '' . Jawab Alex , yang seketika membuat Ethan beranjak berdiri.

'' Ayo cepat cari istriku '' . Ucap Ethan panik dan buru buru pergi meninggalkan ruangannya yang di ikuti oleh Alex . Keduanya pergi menuju parkiran husus presedir.

'' Aku yang akan mengemudikan mobilnya ''. Ucap Ethan sembari melemparkan ponsel mahal miliknya pada Alex.

Alex yang paham dengan maksud tuannya , segera menghidupkan gps di ponsel milik Tuannya yang terhubung langsung dengan ponsel milik Nyonyanya.

'' Tuan , Nyonya menuju ke arah perusahaan cabang '' . Ucap Alex menemukan titik keberadaan Flower dari ponsel milik Tuannya.

Mendengar itu Ethan langsung menambah kecepatan mobilnya . Sedangkan Alex memilih memejamkan kedua matanya rapat rapat sembari berdoa di dalam hatinya memohon agar di beri kesemaptan hidup panjang , dirinya tahu secepat cepatnya dirinya mengendarai mobil masih kalah cepat dengan Tuannya , Tuannya benar benar seperti orang kesetanan saat mengendarai mobil jika sedang panik .

Ckittttt...

'' Huft,,, syukurlah , aku masih di beri kesempatan bernafas '' . Gumam Alex bernafas lega , lalu segara menyusul Tuannya yang sudah berlalu masuk ke dalam perusahaan cabang.