Tawanya, senyumnya, suara lembutnya adalah hal terindah yang pernah aku miliki dalam hidupku. Semua yang membuatnya tertawa, aku berusaha untuk melakukannya.
Meski awalnya dia tidak terlihat di mataku, tapi dia terus membuat dirinya tampak di mata dan hatiku. Namun, agaknya Tuhan tidak mengizinkan aku selamanya membuatnya tertawa.
Meksipun demikian hingga di akhir cerita kami, dia tetaplah tersenyum seraya mengucapkan kata cinta terindah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sweet Marriage 24
Sesuai prediksi Ravi, 4 hari kemudian Leina benar-benar sudah sembuh. Dan 3 hari kemudian mereka akan berangkat ke tanah suci. Ya, Ravi ingin membawa Leina kesana. Dan disana Ravi ingin memanjatkan keinginannya.
" Woaah beneran ini mas?"
" Yups, besok kita selesein kelengkapannya. Eeh tinggal vaksin sih palingan."
Leina tampak senang, sedari tadi matanya berbinar melihat perlengkapan umroh yang sudah siap di kamar mereka. Ia pikir Ravi akan membawanya ke tempat wisata, tapi siapa sangka Ravi akan pergi membawa ke tempat yang memang paling ingin ia datangi sekarang.
" Makasih ya Mas."
Greb
Lina secara spontan memeluk Ravi, hal tersebut membuat ravi juga sedikit terkejut. Pasalnya baru kali ini Leina berinisiatif melakukannya. Rasanya begitu nyaman bagi ravi maupun Leina sendir.
" Aah maaf Mas, aku terlalu seneng."
" Sebentar lagi, biarkan seperti ini sebentar lagi kalau kamu nggak keberatan."
Leina yang awalnya hendak melepaskan pelukan Ravi, akhirnya urung. Dan mereka berdua berpelukan untuk sedikit lebih lama.
Jantung keduanya sama-sama berdegup kencang. Hal ini membuat Ravi yakin bahwa dirinya benar-benar menyukai Leina. Bukan hanya sekedar menyukai Leina karena dia tengah sakit, atau menyukai Leina karena dia adalah temannya.
Ravi sungguh bisa merasakan bahwa ia menyukai Leina sebagai seorang wanita. Sebagai seroang pria yang jatuh hati kepada seorang wanita.
" Lei, aku menyukaimu."
" Sama Mas, aku juga menyukai Mas Ravi kok."
" Lei aku serius, aku benar-benar menyukaimu. Bukan sebagai teman, tapi aku beneran suka kamu sebagai wanita."
Shaaah
Leina melerai pelukan mereka, ia menatap wajah Ravi dan melihat ke dalam mata pria itu. Dan ia bisa merasakan bahwa ucapan Ravi yang baru saja adalah benar adanya. Tidak ada keraguan di sana, Ravi benar-benar menyukainya.
Sebenarnya Leina sudah merasakan hal ini sejak beberapa waktu yang lalu, tapi dia berusaha menyangkalnya. Dan kali ini dia mungkin tidak akan lagi bisa menyanggah bahwa rasa suka yang dimiliki Ravi benar adanya.
Sebenarnya ini lah yang Leina takutkan, ya dia sangat takut Ravi menyukainya atau bahkan mencintainya. Dia hanya ingin peri tanpa meninggalkan luka bagi siapapun, tapi jika benar Ravi memiliki rasa spesial terhadapnya, bukankah Ravi akan jadi orang yang paling sakit jika dia tidak ada nanti.
" Nggak Mas, kamu salah itu. Kamu nggak suka sama aku, kamu pasti salah paham tentang hatimu itu Mas. Kita hanya terbiasa bersama, ya cuma itu jadi kamu menganggap kebiasaan itu sebagai rasa suka. Kamu nggak mungkin suka sama aku Mas. Nggak, kamu nggak boleh suka sama aku. Beneran nggak boleh Mas. Mas, katakan itu nggak bener, kamu cuma salah paham.
Leina bicara semakin tidak karuan. Ia berusaha untuk menyangkal perasaan Ravi dan bahkan bilang bahwa Ravi hanya salah paham.
Ravi yang melihat hal tersebut menjadi merasa bersalah. Tapi ia berpikir jika bukan sekarang lalu kapan lagi untuk mengungkapkan perasaannya. Leina harus tahu apa yang ia rasakan sekarang, tidak bisa menunggu hingga nanti karena belum tentu Leina bisa menerima.
Terlebih Ravi ingin membuat kenangan diantara mereka lebih berarti lagi sebagai suami istri yang sebenarnya bukan hanya sekedar suami istri atas dasar kesepakatan.
" Lei, dengarkan aku! Lihat aku!" Ravi sedikit meninggikan suaranya, dia memegangi kedua bahu Leina dan meminta Leina untuk melihatnya.
" Lei, hatiku tulus, perasaanku sungguhan. Aku beneran suka sama kamu, aku nggak salah paham. Aku ... aku cinta sama kamu Lei. Aku ingin kita bisa hidup sebagai suami istri yang sesungguhnya. Aku ingin membuatmu menjadi istri yang bahagia."
TBC
😭😭😭😭😭😭😭
Bnr" nih author,sungguh teganya dirimuuuuu
Semangat berkarya thoor💪🏻💪🏻👍🏻👍🏻
gara" nangis tnp sebab
😭😭😭😭😭
bnr" nih author
pasti sdh ada rasa yg lbih dari rasa sayang kpd teman,cuman Ravi blum mnyadarinya...
bab". mngandung bawang jahat😭😭😭😭😭
Mski blum ada kata cinta tapi Ravu suami yg sangat peka & diandalkan...
aq padamu mas Ravi😍