Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.
Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.
Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.
Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.
Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?
Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Status Baru
Dua hari sebelum Husna sidang tesis dan BTS tour ke beberapa negara di Asia tenggara, Yoongi dan Hobi sudah mantap untuk memeluk agama Islam. Acara pengucapan syahadat dilakukan di rumah orangtua Hobi.
Ustadz Yusuf beserta dua rekannya menjadi penuntun syahadat Yoongi dan Hobi. Sebelum mengucapkan syahadat, ustadz Yusuf kembali memberikan wejangan pada kedua calon saudara muslim dihadapannya. Yoongi dan Hobi mengangguk mantap, sudah final keputusannya.
Acara dihadiri semua member BTS, keluarga Yoongi dan tentunya keluarga Hobi, Zeera, Husna, PD nim, manager BTS, dan beberapa kru.
Yoongi dan Hobi bergantian membaca syahadat. Keduanya mengucapkan dengan tegas. Zeera dan Husna menangis berpelukan. Kedua orangtua Yoongi dan Hobi pun sama, mereka terharu. Semua member, kru, manager dan PD Nim, bergantian memeluk Yoongi dan Hobi seraya mengucapkan selamat dengan status baru keduanya.
Setelah memeluk kedua orangtua masing-masing, Yoongi dan Hobi menghampiri kedua sahabat yang masih diam berdiri.
"Kalian tidak mengucapkan selamat pada kami, eoh?" Protes Hobi.
"Hehe... Selamat ya oppa." Husna mewakili.
"Kau menangis Zee?"
Zeera gelagapan saat ditanya Yoongi. Dia buru-buru menghapus sisa air matanya.
Hobi, Yoongi dan Husna tersenyum memperlihatkan Zeera. Handphone Yoongi berdering. Dia menjauh dari Hobi, Husna dan Zeera.
"Hallo?"
"Assalamualaikum."
"Wa-wa'alaikumsalam." Jawab Yoongi terbata.
"Jadi benar kau sudah bersyahadat Yoon?"
"Apa Jungkook yang memberitahumu?"
"Iya."
"Maaf, aku lupa untuk mengundang mu."
"Tidak apa. Selamat ya, semoga kau Istiqomah dan menjadi seorang muslim yang benar."
"Aamiin. Terimakasih Aira."
"Ada salam dari Namira. Aku tutup telpon nya. Wassalamu'alaikum."
"Salam kembali untuk nya. Wa'alaikumsalam."
Tut!
Sambungan telpon berakhir. Yoongi termenung, masih memegang handphone nya. Dia berdiri di depan jendela, menatap kosong pemandangan dibalik jendela kaca.
"Kenapa Kau pertemukan aku dengannya lagi ya Allah?"
"Aku ingin memulai kisah cintaku yang baru. Tapi sekarang, seolah hatiku terusik." Lirih Yoongi, menutup mata menghela nafas.
Semua orang sedang menikmati jamuan disertai obrolan ringan bahkan candaan. Namun ada seseorang yang sedari tadi terus memperhatikan gerak gerik Yoongi. Sekali dua, dia meneguk jus miliknya hingga tandas.
"Siapa yang menelponnya? Kenapa dia jadi keliatan murung pas udah nerima telpon?" Gumam Zeera.
Yoongi merasa sudah cukup untuk dia berdiam sendiri. Dia masukkan handphone nya ke saku celana. Dia berbalik dan ingin berbaur dengan yang lain. Namun matanya langsung bertabrakan dengan mata Zeera, yang sedari tadi terus menatapnya. Kaki Yoongi terus melangkah mendekati Zeera. Gadis itu mulai gelagapan saat jarak Yoongi dengannya sudah sangat dekat.
"Kenapa kau terus menatapku seperti itu, eoh?"
"Memangnya tidak boleh? Aku kan punya mata?" Zeera menutup mulutnya. Dia baru tersadar dengan ucapannya. Kemudian membelakangi Yoongi, malu.
Yoongi terkekeh pelan.
"Kalau belum puas, kau bisa menatapku dari dekat." Yoongi berpindah posisi, dia sudah berada di depan Zeera.
"Kenapa menunduk?" Goda Yoongi. Dia tersenyum.
"Ingin saja." Zeera memilin ujung jilbabnya.
"Memangnya sudah puas menatapnya?" Yoongi melipat kedua tangannya didepan dadanya.
"Oppaaaa!" Geram Zeera. Dia sedang menahan malu.
"Kenapa sayang?" Bisik Yoongi dengan senyum menggoda.
Bulu kuduk Zeera berdiri saat mendengarnya. Dia segera pergi menjauh dari Yoongi. Melihat Zeera menjauh, Yoongi malah tertawa karena dia sudah berhasil menggodanya.
Zeera terus menggerutu sepanjang jalan, dia sesekali menoleh ke belakang. Wajahnya merah antara malu dan kesal melihat Yoongi yang tertawa.
Bruk!
Karena tidak fokus saat berjalan, Zeera menabrak seseorang yang sedang berdiri membelakangi Zeera. Pria itu berbalik.
"Kau tidak apa Zee?"
"Ti-tidak. Maaf ya, tadi aku tidak fokus." Zeera tersenyum canggung.
"Makanya lain kali kalau jalan itu tidak usah liat ke belakang." Sindir Yoongi saat melewati Zeera dan Jungkook. Ya, pria yang ditabrak Zeera adalah Jungkook.
"Heuh dasar kucing aneh!" Gerutu Zeera menggunakan bahasa Indonesia.
Wajah kesal Zeera membuat Jungkook gemas.
"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" Protes Zeera saat melihat Jungkook terkekeh pelan.
"Iya. Kau lucu kalau sedang marah. Lihat, pipimu jadi mengembang karena cemberut haha."
Plak!
Zeera memukul lengan Jungkook. Kemudian pergi begitu saja tanpa berucap maaf. Jungkook mengelus-elus lengannya, karena pukulan Zeera tadi lumayan keras.
Melihat Husna yang sedang berbincang dengan Hobi serta orangtuanya, Zeera mengurungkan niat untuk mendekati sahabatnya itu. Dia memilih tempat duduk yang kosong dan jauh dari keramaian.
Zeera sender kan punggungnya pada senderan kursi. Menutup mata mencoba untuk rileks. Bibirnya terus berucap istighfar. Sampai dia tidak sadar, seorang wanita paruh baya duduk di dekatnya. Mengusap lembut lengan Zeera. Gadis itu perlahan membuka mata. Dia sedikit terkejut, dan membenarkan posisi duduknya.
"Bibi."
Wanita yang dipanggil bibi oleh Zeera adalah nyonya Sun Young (nyonya Min, eomma Yoongi) .
"Kenapa sendirian disini? Apa kau lelah?"
"Kalau kau lelah, bibi akan antar kau ke kamar tamu untuk beristirahat." Lanjut nyonya Min dengan senyum ramahnya.
"Aku tidak lelah bi."Zee membalas senyum ramah nyonya Min.
"Baiklah, kalau begitu bibi akan menemanimu." Nyonya Min memegang tangan Zeera.
Bibir Zeera tersenyum, tapi matanya mulai berkaca-kaca.
"Kau baik-baik saja?"
"Aku hanya merindukan ibuku." Zeera menunduk, mengusap sudut matanya.
Nyonya Min langsung membawa Zeera dalam pelukannya.
"Anggap saja bibi ini juga ibumu. Kalau kau merindukannya, kau bisa memelukku."
"I-iya." Zeera terisak.
Dari jarak yang cukup jauh, Yoongi memperhatikan interaksi sang eomma dengan Zeera. Melihat Zeera menangis dalam pelukan eomma nya, membuat Yoongi ikut merasakan sedihnya Zeera. Dengan tersenyum getir, Yoongi menyeka sudut matanya yang berair.
"Hyung."
Yoongi menoleh, dia melihat adik kesayangannya tersenyum sangat manis.
"Hyung, Aku mundur."
Yoongi mengerutkan keningnya.
"Aku akan mendukungmu untuk mendapatkan Zeera." Jungkook merangkul Yoongi.
"Kau serius?"
"Hmmm." Jungkook mengangguk mantap.
Meski tersenyum, matanya tidak bisa berbohong kalau dia sedih. Dan Yoongi menyadari itu. Dia langsung memeluk Jungkook, mengusap lembut punggungnya.
Flashback on
Satu Minggu yang lalu, Jungkook meminta izin pada kedua orang tuanya untuk memeluk agama Islam. Namun kedua orangtua nya tidak langsung memberi izin. Mereka bertanya alasan apa yang membuat Jungkook ingin memeluk agama Islam.
"Aku mencintai seorang gadis muslim eomma."
"Jadi kau ingin masuk Islam hanya karena seorang gadis?"
Jungkook mengangguk.
"Appa tidak setuju."
"Eomma juga."
"Kenapa?"
"Nak, kalau niatmu masuk Islam hanya karena seorang gadis, lebih baik diurungkan saja. Appa khawatir, ketika kau sakit hati oleh nya, kau akan meninggalkan Islam."
"Agama bukan untuk dipermainkan. Seharusnya niatmu itu hanya karena kau memang mempercayai Tuhan dia, bukan karena semata-mata mencintainya." Sambung eomma Jungkook.
Jungkook tertunduk, merenungkan ucapan kedua orang tuanya. Dadanya seolah sesak. Apa yang mereka katakan benar adanya, Jungkook menyadari itu. Niat dia memang hanya karena ingin mendapatkan Zeera.
Flashback off.
"Tapi kalau kau menyakitinya, aku akan maju untuk merebut dia, Hyung." Jungkook terkekeh, tangannya menyeka sisa air yang keluar dari matanya.
"Haha baiklah."