S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagaimana Bisa?
"Daddy...." Erlan memberikan kode menggunakan tangannya, mengistirahatkan dia baik-baik saja. Zain masih senantiasa dengan posisinya yang berdiri di depan Erlan.
Manik kedua pria adik kakak itu memancarkan berbagai tatapan pada pria itu. "Daddy tidak apa. Sesi pertama berakhir, aku tidak pernah ingkar janji... Dan bukan berarti ini berakhir." Erlan mengingatkan pemuda itu.
"Aku mengerti." Erlan melangkah keluar seiring dengan Nessa yang berhamburan pada Zain. Ekor mata Erlan melihat hal itu, sekarang dia jadi nomor dua, bahkan, belum genap pria itu disini.
"Kau tidak apa? Apa kau terluka?" Tanya Nessa sembari memeriksa keadaan Zain.
"Tidak apa, aku hanya berlatih dengan Daddy mu. Lagipula, aku sudah bilang kan.... Aku sedikit bisa bela diri." Jelas Zain.
"Daddy.... Daddy tidak apa kan?" Erlan tersenyum kecil melihat perhatian putrinya. Wajah kecemasan itu dan tak lupa tangan Nessa yang bergelayut padanya, persis saat dia kecil dulu.
"Tidak apa, menurut mu apa yang bisa terjadi pada Daddy?"
"Daddy, kenapa Daddy mengajak Zain...."
"Latihan, Daddy mengajaknya berlatih. Kau tau benar bagaimana Daddy kan? Itu tidak akan berubah. Dan lagipula, Daddy butuh penjelasan untuk itu." Erlan mengelus lembut rambut putrinya.
"Apa yang kau tangisi?" Leo menghampiri adik kecil nya itu.
"Tidak ada, aku hanya sedikit mimpi buruk kak."
"Jangan menangis lagi... Kakak tidak suka ada air mata yang mengalir di pipi mu."
"Kakak terlibat, jangan lupakan itu." Leo terkekeh dengan ucapan adiknya.
"Ya, kau tau itu adikku." Sedangkan Nevan, dia hanya melengos dan mengikuti langkah Daddy serta kakaknya. Meninggalkan Nessa dan Zain di ruangan latihan.
"Kau tidak apa kan? Sungguh? Daddy dan saudara ku...." Zain menempelkan jari nya di bibir Nessa yang langsung membuat Nessa terdiam.
"Tidak ada, aku baik-baik saja. Anggap saja ini perkenalan pertama kami, kau percaya padaku kan? Kita sudah pernah membahas ini, Nessa... Kau percaya padaku kan?" Nessa mengangguk, memantapkan hati nya untuk rencana yang sudah mereka bahas. Rencana, mendapatkan restu untuk hubungan mereka.
"Aku percaya...." Zain tersenyum senang mendengarnya.
**************
"Daddy, aku tidak percaya ini.... Bagaimana bisa, bagaimana bisa dia menang?" Nevan langsung mengeluarkan pertanyaan yang sudah menumpuk di kepalanya.
"Dia bisa bela diri dan menangkis serangan Daddy. Dan itu tertata dengan baik dad." Kali ini giliran Leo yang angkat bicara.
"Apa dia memang menggeluti profesi bodyguard?" Lanjut Leo.
Diantara pertanyaan putra-putra nya, Erlan justru memikirkan hal lain. Sesuatu yang penting dan sangat membuat nya penasaran. Bagaimana bisa, orang lain... Bahkan dalam hitungan seminggu bisa mempelajari teknik bela diri turunan keluarga nya, bahkan Nevan dan Leo sendiri belum sempurna untuk itu.
'Sangat tidak mungkin... Jika benar Nessa yang mengajari nya, tidak mungkin semulus itu.... Sesempurna itu...' Tentu saja Erlan yakin, melihat kecemasan luar biasa dari putrinya pada pria itu.
"Daddy.... Daddy...." Panggil Nevan yang menyadarkan lamunan Erlan.
"Leo, bukankah kau ada pertemuan hari ini? Bersiaplah, kita bahas ini setelah itu."
"Nevan, tidak ada kata bolos untuk kuliah mu. Segera berangkat!"
"Tapi Daddy...." Nevan langsung terdiam melihat gerakan jari Daddy nya.
"Now!" Tegas Erlan yang membuat keduanya langsung pamit meninggalkan ruangan baca itu.
"Bagaimana?" Erlan menolehkan pada sang istri yang datang dengan baskom kecil di tangan nya, tak lupa dengan sapu tangan.
"Kau tau hasilnya."
"Hmmm? Pemuda itu sungguh bisa?" Tanya Shera dengan serius.
"Iya, aku juga terkejut akan itu."
"Jadi? Apa dia diterima?" Shera membasuh tangan suaminya yang terkena sedikit tanah bercampur beberapa rumput itu
Erlan bergerak cepat dan membuat Shera langsung berada di pangkuannya. "Tidak semudah itu sayang... Pemuda itu... Dia harus melewati ujian ku lagi. Atau kau yang mungkin langsung menerima nya?"
Shera menyadarkan kepalanya di dada yang menjadi sandaran ternyaman nya itu. "Kau tau Erlan.... Aku melihat tatapan mata Nessa untuk pemuda itu, seperti tatapan ku untukmu." Ucap Shera.
"Lagipula... Bukankah aneh? Nessa jatuh cinta pada pemuda itu kurang dari sebulan, kau bahkan butuh tiga bulan untuk masuk pertama di hatiku." Ucap Shera dengan kekehan kecil nya.
"Kau menyandingkan kami?" Erlan mendekatkan wajahnya pada wajah cantik yang membuat hatinya selalu berdesir itu.
"Tidak, aku hanya bilang apa yang aku lihat."
"Tidak peduli akan itu, putri kita harus mendapatkan pria yang terbaik. Dia harus melebihi aku sayang."
"Tentu saja, tapi tidak masalah bukan seorang raja ataupun pangeran bukan?" Erlan tidak membalas ucapan istrinya, dia lebih tertarik dengan bibir yang bergerak itu dan melum@tnya. Shera yang mendapatkan serangan mendadak perlahan membalas nya, dia tau ada sesuatu yang menganggu pikiran suaminya itu. Dia hanya perlu sedikit menunggu untuk mengetahuinya.
"Bagaimana kau bisa membuat Daddy jatuh?" Tanya Nessa, keduanya duduk di antara bunga-bunga di taman kediamannya.
Zain yang ditanya seperti itu, seketika membuat ingatannya bekerja.
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🥰🙏
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/
nuwun thor upnya