Kiara dan Tiara adalah gadis cantik kembar identik dari ibu tunggal yang bernama Shopia. Suami Shopia telah meninggal karena penyakit jantung sejak kedua putri mereka berumur 9 tahun. Sekalipun Kiara dan Tiara adalah saudara kembar, tapi sifat mereka jauh berbeda, bak langit dan bumi.
Penasaran dengan ceritanya?? baca yuk!
Ingat ya, ini hanyalah karangan fiktif semata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 Tamu Tak Diundang
Minggu itu, Kiara bangun jam 4 pagi, karena kemarin malam Shopia sudah memberitahunya jika hari ini dia akan lembur dan berangkat jam 7.30.
Karena terbiasa memasak, gadis cantik itu dengan cekatan mengolah bahan-bahannya. Pagi ini Kiara masak sayur sop dan menggoreng tahu tempe.
Jam 8.45, setelah Tiara berangkat latihan basket, Kiara mengirim pesan lewat WA pada Mayang, yang isinya dia minta tolong pada teman sekelasnya itu untuk memantau Tiara jika pulang latihan nanti, siapa tahu saudara kembarnya dijemput oleh cowok lagi.
Karena Shopia dan Tiara sedang tidak ada di rumah, kegiatan bersih-bersih rumah dikerjakan sendiri oleh Kiara. Baru saja gadis cantik itu mau mengepel lantai, ada sosok Andre berdiri di depan pintu.
Tampak di tangan kanan, pemuda tampan itu sedang membawa buket bunga mawar, sedangkan di tangan kirinya menenteng sebuah tas kresek putih yang berisi sekotak kardus berwarna coklat.
"Loh, Kak Andre? Ngapain ke sini?" tanya Kiara dengan tangan kanan memegang alat pel.
"Memangnya kenapa kalau Kakak bertamu ke sini? Gak boleh? Kamu mau ngusir Kakak? Kakak sudah ijin sama calon mertua lo," sahut pemuda tampan itu.
"Kak Andre komplotan sama Mama ya?" lanjut gadis cantik tersebut.
"Ya iya doong, namanya juga usaha."
Belum juga dipersilahkan masuk oleh tuan rumah, pemuda tampan itu main nyelonong saja, lalu langsung duduk di salah satu kursi yang ada di ruang tamu, kemudian meletakkan barang bawaannya di atas meja.
"Aku baru mau nge pel lantai lo, Kak," ucap Kiara dengan posisi masih berdiri dan tangannya memegang alat pel.
"Ya sudah, kalau begitu aku bantuin nge pel. Gimana?" Andre menawarkan bantuan.
"Memangnya Kak Andre bisa nge pel?" Kiara meragukan kemampuan pemuda tampan itu.
"Kamu jangan menghina ya. Ganteng-ganteng begini Kak Andre juga bisa nge pel lo. Kak Andre kan pernah tinggal di kos-kosan selama 4 tahun," kata Andre dengan mantap.
"Nih. Buktikan kalau omongan Kakak itu beneran," tanpa merasa sungkan, gadis cantik tersebut langsung menyodorkan alat pel nya pada Andre.
"Oke. Tapi ada imbalannya lo," tantang pemuda tampan itu sambil mengambil alat pel dari tangan Kiara.
"Nanti Kiara kasih upah 10 ribu deh," ujar gadis cantik tersebut asal-asalan.
"Yaelah Cantiik, hari gini ngasih upah tukang pel cuma 10 ribu? Ogah ah. Aku maunya imbalan ini," ucap Andre dengan telunjuk kanannya menempel di pipi kanannya.
"Boleh Kak. Sebentar ya, aku tak nyari kucing yang biasa keliaran di depan rumah. Kayaknya tuh kucing juga kena rabies deh," Kiara sengaja menggoda karena permintaan pemuda tampan itu juga tidak masuk akal.
"Idih, masa' Kakak yang ganteng kayak oppa Korea gini disuruh ciuman sama kucing rabies. Hii ogah."
"Ya sudah Kak, kalau begitu Kiara saja yang nge pel. Kak Andre mbantunya gak ikhlas sih," gadis cantik tersebut mengulurkan tangan kanannya dengan maksud meminta alat pel nya kembali.
"Ya deh ya deh. Kakak gak akan minta imbalan."
Tanpa banyak cakap lagi, Andre pun beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah menuju kran air yang ada di depan rumah.
Saat ini tampaklah si Andre sudah mulai mengepel lantai, sedangkan Kiara duduk manis di lantai teras depan rumah sambil sesekali menguap.
Karena gadis cantik itu memang kelelahan dan tadi pagi bangun jam 4, tak butuh waktu lama, Kiara pun tertidur dengan posisi kepala menyandar di tiang depan rumah.
Cepet banget gadis ini tertidur. Kayaknya beneran lelah, batin Andre sambil membilas alat pel di kran air.
Selama 40 menitan, pemuda tampan itu mengepel lantai belakang rumah hingga teras depan. Setelah menyelesaikan tugasnya, Andre kemudian membilas alat pel dan meletakkan perkakas untuk nge pel di samping rumah.
Karena Kiara terlihat masih tertidur pulas, muncullah pikiran nakal Andre. Dengan hati-hati, pemuda tampan itu mencium pipi kiri gadis cantik tersebut. Namun rupanya ciuman Andre malah membangunkan Kiara.
"Kak Andre apaan sih! Aku laporin ke Mama sama Tante Jesica lo ya!" sengak Kiara sambil menghapus bekas ciuman pemuda tampan itu. Bibir gadis cantik tersebut tampak cemberut.
"Laporin saja, Kakak malah seneng. Biar kita malah dijodohin."
Jengkel dengan omongan Andre, tangan kiri Kiara pun mengepal dan maju karena ingin memukul pemuda itu, namun tangan kanan Andre malah menangkap tangan kiri gadis itu lalu tangan kirinya merangkul pinggang Kiara. Otomatis tubuh gadis tersebut merapat ke badan Andre.
"Kak Andre apa-apa an sih! Lepasin!" Kiara berontak berusaha membebaskan dirinya. Tak lama kemudian gadis cantik itu pun mencubit pinggang pemuda tersebut.
"Aww! Kok nyubit sih, Diik? Sakit tauu," kata Andre dengan gaya bicara dibuat manja.
"Makanya lepasin!"
"Kakak maunya begini saja, Adik cantiik. Kak Andre kan lagi kangen sama kamuu," pemuda tampan tersebut masih betah menggoda Kiara.
Setelah berontak selama beberapa menit, akhirnya Andre pun melepaskan gadis itu. Segera saja Kiara bangkit berdiri lalu masuk ke dalam rumah, yang kemudian diikuti pemuda tampan tersebut.
"Dik, Kakak haus nih. Kok gak dibuatin minum," kata Andre setelah meletakkan pantatnya di kursi.
"Beli minum saja sendiri! Lagipula siapa yang nyuruh Kak Andre bertamu kemari," sengak gadis cantik itu karena memang masih marah dengan kelakuan Andre barusan.
"Aku kemari kan karena beneran kangen sama kamu, Diik. Serius," pemuda tampan tersebut berusaha meyakinkan Kiara.
"Pret!"
"Aku serius Adik Kiara cantiik. Aku itu beneran suka sama kamu," Andre pantang menyerah memberi penjelasan.
Tiba-tiba saja HP Kiara yang diletakkan di saku celananya bergetar, rupanya ada panggilan masuk dari Mayang. Langsung saja gadis cantik itu menjawab panggilan Mayang sambil melangkah ke luar pintu karena tidak ingin suaranya terdengar oleh Andre.
"Iya May, ada apa?" tanya Kiara pelan dengan HP ditempelkan di daun telinga kanannya.
"Tiara dijemput sama cowok lagi Ki, tapi kali ini cowoknya naik motor ninja. Kayaknya cowoknya beda sama yang kemarin deh," sahut suara di seberang sana.
"Beneran cowoknya beda lagi, May?" lanjut gadis cantik itu.
"Kayaknya sih iya Ki. Soalnya postur tubuhnya beda sama yang kemarin. Yang ini agak kurus sedikit," terang Mayang.
"Kamu lihat nomot plat motornya gak?" tambah Kiara.
"Iya Ki. Sebelum aku telpon kamu, aku sempet moto nomer plat nomernya. Aku kirim lewat WA ya," ucap suara di seberang sana.
"Iya May, makasih banyak ya sudah ngrepotin kamu."
Panggilan telpon antara Kiara dengan Mayang pun berakhir. Tanpa gadis itu sadari, sedari tadi Andre menguping di balik pintu dan mendengar semua omongan Kiara.
oga Tiara sadar kelakuan buruknya...
trimakasih dan salam sukses buat kalian 🙏