NovelToon NovelToon
Pelajar Culun Vs Bos Gangster

Pelajar Culun Vs Bos Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Gangster
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: mrd_bb

Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Reza Dapat Peringatan Nidu

Nidu

kini sudah kembali ke hotelnya, ajakan Aureli agar Nidu mau nginap di rumahnya

di tolaknya halus. Dia pulang dengan taksi yang berani dan menolak saat Aureli

ingin antar dirinya.

“Maaf

Aureli, aku bukan pria yang suka memanfaatkan wanita,” gumam Nidu. Lagi-lagi

Nidu teringat Reza yang memakai tubuhnya, anak itu makin nakal saja, pikir Nidu

geleng-geleng kepala.

Namun

paginya Nidu kaget bukan main, saat Dipo menelpon. “Apa si Reza tertangkap

polisi?” Sahut Nidu kaget bukan main.

“Benar

Bos, si Reza nggak nyadar kalau tubuh yang dia pakai adalah tubuh bang Bos,

nanti saja di Jakarta baru saya cerita lebih lengkap,” kata Dipo.

Tanpa

buang waktu, Nidu pun meluncur ke bandara dan mencari tiket untuk terbang ke

Jakarta pagi itu juga.

Dipo

sudah menunggunya di bandara, dan hanya berduaan mereka langsung menuju ke

Polsek Metro Kota, untuk jenguk Reza yang di tahan polisi.

“Jadi

si Reza ketangkap karena ulahnya yang konyol, boking LC buat kawan nyanyi, tapi

ketahuan melakukan memahami dan tak membayar tips?” tanya Nidu kaget sekaligus

gemas.

“Itulah

bos, aku sendiri tak nyangka tu anak malah lepas dari pengawasan dan menghilang

sendiri, tanpa bawa duit lagi!” ceplos Dipo tertawa kecil, tapi langsung

mingkem saat melihat wajah Nidu terlihat serius menahan amarah.

Malu

banget Nidu, sebagai gangster kelas kakap, masa si Reza yang pakai tubuhnya

ketangkep polisi karena persoalan remeh temeh lagi.

Setelah

berbasa-basi dengan polisi yang jaga di sana dan pastinya tebus agar keluar

dari tahanan polisi, Dipo dan Nidu pun menjenguk Reza.

Namun

saat melihat Reza di sel tahanan ini, Dipo dan Nidu melongo, bukannya sedih di

tangkap, Reza malah asek main gaple dengan beberapa tahanan dan kadang

tertawa-tawa.

Reza

seolah jadi bos saja, karena di antara para tahanan yang kebanyakan begal ini

kaget dan pastinya kenal, sekaligus tak mengira seorang bos gangster bisa masuk

sel. Karena masalah wanita pula!

“Anjrit

ni anak, Reza eh Nidu ngapaian kamu,” sungut Nidu dengan suara kesal, tapi

mungkin suaranya dipelankan, agar siswa lain yang menatap mereka tak curiga.

“M-maaf

Om...” sahut Reza langsung menunduk. “Goblok banget sih kamu, cepat keluar,

kamu sudah ku tebus,” sentak Nidu sambil menarik lengan Reza keluar tahanan.

Tentu

saja penumpang lain, bahkan polisi yang membuka pintu sel kaget bukan utama,

masa si bos gangster di tarik seorang remaja berbadan kokoh.

Tapi

tak ada yang berani menegur, hanya aneh saja, kok seorang Nidu Dorgan begitu

takutnya dengan seorang remaja tampan ini.

Mereka

sebenarnya lebih mirip seperti om dan ponakan, karena sama-sama tampan dan

berbadan tegap.

Nidu

lalu membawa Reza dan Dipo ke sebuah kafe yang sepi dan sejak dulu jadi

langganannya, yang hanya Dipo tahu letaknya.

Andai

bukan tubuhnya yang kini berisi roh Reza, sudah gatal bukan tangan utama Nidu

ingin mengemplang tubuhnya sendiri, yang berisi roh pelajar culun ini.

“Lagian

ngapain kamu ke pub dan lalu ke karaoke, lalu petentang petenteng sewa seorang

LC,tapi tak bawa duit,” bentak Nidu, Reza hanya diam menunduk.

Dipo

yang sudah tak heran melihat dua orang saling tertukar tubuh ini sebenarnya

menahan tawa.

Lucu

melihat Nidu memarahi 'dirinya sendiri'.

“Iya

Om, Reza tak berani lagi ke sana, tapi Om...ceweknya cakep pakai bingit loh,

body juga wooww, aduhhhh!”

Reza

langsung memegangi kepalanya, karena tangan Nidu yang sejak tadi tahan-tahan,

akhirnya mengemplang juga di kepalanya.

Dipo

akhirnya tergelak, tapi buru-buru langsung ambil air mineral, karena wajah Nidu

yang mendekam di tubuh Reza mendelik menatapnya.

“Tolol,

aku selama ini tak pernah bergaul dengan segala macam LC, gila banget kamu ini,

merusak reputasiku,” kembali Nidu harus berkali-kali menarik nafas, agar tak

terbawa emosi tingkat dewa.

Setelah

minum air mineral, emosi Nidu pun menurun. “Reza, kamu mulai sekarang membantu

aku mencari seorang pria setengah tua, dulunya dia berprofesi seorang tukang

cukur dan pernah melapak di daerah Mangga Besar. Kamu harus dapat menemukan tu

orang, agar roh kita bisa kembali lagi ke tubuh masing-masing!” akhirnya Nidu

menyalakan intonasi suaranya.

“Namanya

siapa Om?” tanya Reza lugu.

“Itu

yang aku tak tahu, asal kamu tahu, tertukarnya tubuh kita akibat ulah si tukang

cukur itu, nih lihat sketsanya, aku sudah bikin sendiri!”

Nidu

lalu perlihatkan hasil lukisannya, dia memang punya bakat diam-diam sebagai

ahli lukis hebat.

Reza

dan Dipo pun bergantian menatap lukisan ini, keduanya sama menarik alis, seakan

mengingat-ingat di mana pernah melihat pria setengah tua ini.

Dipo

dan Reza juga bergantian memfoto lukisan tersebut.

Setelah

mendapat peringatan ini dan itu, Reza pun terlihat ketakutan juga, apalagi

setelah Nidu bilang dia punya banyak musuh.

“Ingat

kamu jangan sembarangan pergi tanpa Dipo, atau nyawamu melayang, paham? Dan

apapun perkembangannya, kalian berdua harus selalu beri laporan!”

“P-paham

Om!” sahut Reza tergagap sambil buru-buru berdiri gigih tentara saat bertemu

dengan komandannya.

Tiba-tiba

ponsel Nidu berbunyi, ternyata yang menelpon Riona. “Hemmm nih kekasih kamu si

Riona nelpon lagi,” sungut Nidu malas-malasan mengangkat dan malah sodorkan

ponselnya ke Reza.

“Kekasih...Riona...”

sahut Reza dengan mata membulat, kaget Riona menelpon Nidu.

**Lanjutkan

terus yaa

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!