Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Reza Dapat Peringatan Nidu
Nidu
kini sudah kembali ke hotelnya, ajakan Aureli agar Nidu mau nginap di rumahnya
di tolaknya halus. Dia pulang dengan taksi yang berani dan menolak saat Aureli
ingin antar dirinya.
“Maaf
Aureli, aku bukan pria yang suka memanfaatkan wanita,” gumam Nidu. Lagi-lagi
Nidu teringat Reza yang memakai tubuhnya, anak itu makin nakal saja, pikir Nidu
geleng-geleng kepala.
Namun
paginya Nidu kaget bukan main, saat Dipo menelpon. “Apa si Reza tertangkap
polisi?” Sahut Nidu kaget bukan main.
“Benar
Bos, si Reza nggak nyadar kalau tubuh yang dia pakai adalah tubuh bang Bos,
nanti saja di Jakarta baru saya cerita lebih lengkap,” kata Dipo.
Tanpa
buang waktu, Nidu pun meluncur ke bandara dan mencari tiket untuk terbang ke
Jakarta pagi itu juga.
Dipo
sudah menunggunya di bandara, dan hanya berduaan mereka langsung menuju ke
Polsek Metro Kota, untuk jenguk Reza yang di tahan polisi.
“Jadi
si Reza ketangkap karena ulahnya yang konyol, boking LC buat kawan nyanyi, tapi
ketahuan melakukan memahami dan tak membayar tips?” tanya Nidu kaget sekaligus
gemas.
“Itulah
bos, aku sendiri tak nyangka tu anak malah lepas dari pengawasan dan menghilang
sendiri, tanpa bawa duit lagi!” ceplos Dipo tertawa kecil, tapi langsung
mingkem saat melihat wajah Nidu terlihat serius menahan amarah.
Malu
banget Nidu, sebagai gangster kelas kakap, masa si Reza yang pakai tubuhnya
ketangkep polisi karena persoalan remeh temeh lagi.
Setelah
berbasa-basi dengan polisi yang jaga di sana dan pastinya tebus agar keluar
dari tahanan polisi, Dipo dan Nidu pun menjenguk Reza.
Namun
saat melihat Reza di sel tahanan ini, Dipo dan Nidu melongo, bukannya sedih di
tangkap, Reza malah asek main gaple dengan beberapa tahanan dan kadang
tertawa-tawa.
Reza
seolah jadi bos saja, karena di antara para tahanan yang kebanyakan begal ini
kaget dan pastinya kenal, sekaligus tak mengira seorang bos gangster bisa masuk
sel. Karena masalah wanita pula!
“Anjrit
ni anak, Reza eh Nidu ngapaian kamu,” sungut Nidu dengan suara kesal, tapi
mungkin suaranya dipelankan, agar siswa lain yang menatap mereka tak curiga.
“M-maaf
Om...” sahut Reza langsung menunduk. “Goblok banget sih kamu, cepat keluar,
kamu sudah ku tebus,” sentak Nidu sambil menarik lengan Reza keluar tahanan.
Tentu
saja penumpang lain, bahkan polisi yang membuka pintu sel kaget bukan utama,
masa si bos gangster di tarik seorang remaja berbadan kokoh.
Tapi
tak ada yang berani menegur, hanya aneh saja, kok seorang Nidu Dorgan begitu
takutnya dengan seorang remaja tampan ini.
Mereka
sebenarnya lebih mirip seperti om dan ponakan, karena sama-sama tampan dan
berbadan tegap.
Nidu
lalu membawa Reza dan Dipo ke sebuah kafe yang sepi dan sejak dulu jadi
langganannya, yang hanya Dipo tahu letaknya.
Andai
bukan tubuhnya yang kini berisi roh Reza, sudah gatal bukan tangan utama Nidu
ingin mengemplang tubuhnya sendiri, yang berisi roh pelajar culun ini.
“Lagian
ngapain kamu ke pub dan lalu ke karaoke, lalu petentang petenteng sewa seorang
LC,tapi tak bawa duit,” bentak Nidu, Reza hanya diam menunduk.
Dipo
yang sudah tak heran melihat dua orang saling tertukar tubuh ini sebenarnya
menahan tawa.
Lucu
melihat Nidu memarahi 'dirinya sendiri'.
“Iya
Om, Reza tak berani lagi ke sana, tapi Om...ceweknya cakep pakai bingit loh,
body juga wooww, aduhhhh!”
Reza
langsung memegangi kepalanya, karena tangan Nidu yang sejak tadi tahan-tahan,
akhirnya mengemplang juga di kepalanya.
Dipo
akhirnya tergelak, tapi buru-buru langsung ambil air mineral, karena wajah Nidu
yang mendekam di tubuh Reza mendelik menatapnya.
“Tolol,
aku selama ini tak pernah bergaul dengan segala macam LC, gila banget kamu ini,
merusak reputasiku,” kembali Nidu harus berkali-kali menarik nafas, agar tak
terbawa emosi tingkat dewa.
Setelah
minum air mineral, emosi Nidu pun menurun. “Reza, kamu mulai sekarang membantu
aku mencari seorang pria setengah tua, dulunya dia berprofesi seorang tukang
cukur dan pernah melapak di daerah Mangga Besar. Kamu harus dapat menemukan tu
orang, agar roh kita bisa kembali lagi ke tubuh masing-masing!” akhirnya Nidu
menyalakan intonasi suaranya.
“Namanya
siapa Om?” tanya Reza lugu.
“Itu
yang aku tak tahu, asal kamu tahu, tertukarnya tubuh kita akibat ulah si tukang
cukur itu, nih lihat sketsanya, aku sudah bikin sendiri!”
Nidu
lalu perlihatkan hasil lukisannya, dia memang punya bakat diam-diam sebagai
ahli lukis hebat.
Reza
dan Dipo pun bergantian menatap lukisan ini, keduanya sama menarik alis, seakan
mengingat-ingat di mana pernah melihat pria setengah tua ini.
Dipo
dan Reza juga bergantian memfoto lukisan tersebut.
Setelah
mendapat peringatan ini dan itu, Reza pun terlihat ketakutan juga, apalagi
setelah Nidu bilang dia punya banyak musuh.
“Ingat
kamu jangan sembarangan pergi tanpa Dipo, atau nyawamu melayang, paham? Dan
apapun perkembangannya, kalian berdua harus selalu beri laporan!”
“P-paham
Om!” sahut Reza tergagap sambil buru-buru berdiri gigih tentara saat bertemu
dengan komandannya.
Tiba-tiba
ponsel Nidu berbunyi, ternyata yang menelpon Riona. “Hemmm nih kekasih kamu si
Riona nelpon lagi,” sungut Nidu malas-malasan mengangkat dan malah sodorkan
ponselnya ke Reza.
“Kekasih...Riona...”
sahut Reza dengan mata membulat, kaget Riona menelpon Nidu.
**Lanjutkan
terus yaa