Saat persahabatan dan cinta yang terpendam yang sudah terjalin dan tersimpan rapat lebih dari lima tahun harus putus karena kejadian semalam membuat Sheila memutuskan untuk pergi meninggalkan Damar, bahkan tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut Sheila saat sheila memutuskan untuk pergi.
Dan setelah delapan tahun berlalu saat keduanya di pertemukan kembali dan ingin memperbaiki hubungan masalah dan masalah terus bermunculan.
Apakah mereka bisa bertahan dan bisa mempertahankan hubungan yang baru saja mereka bina ? dan bagaimana cara Sheila dan Damar untuk bisa mendapatkan restu dari Bu Mila yang jelas jelas hanya melihat dari kekayaan dan status sosial ?
Pantengin dan jadikan R-kha author favorit kalian agar kalian bisa mengikuti setiap cerita R-kha
Happy reading 😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuduhan Tak Mendasar
Pembuktian cinta bukan di buktikan dengan ungkapan cinta semata tapi juga tindakan dan itu juga yang di lakukan Damar saat ini dimana dirinya Sheila dan Dee untuk pertama kalinya pergi bersama.
" kamu tau perumahan yang menurut kamu nyaman untuk kita tinggali nanti ?" tanya Damar sambil mengemudikan mobilnya menyusuri jalanan kota Serang.
" Apa kamu yakin kamu akan tinggal di kota ini ?" tanya Sheila yang saat ini sedang menatap ke arah Damar yang terlihat fokus mengemudikan mobilnya.
" aku akan tinggal di tempat dimana kamu dan Dee tinggal, jadi sekarang kamu yang tentukan dimana kamu ingin membeli rumah" ucap Damar sambil melihat sekilas ke arah Sheila.
" baiklah " ucap Sheila yang akhirnya mengalah dan mulai menunjukan jalan ke arah perumahan yang akan mereka tuju.
" bunda, cari rumahnya jangan yang terlalu jauh dari sekolah Dee ya " ucap Dee yang sejak tadi asik dengan dunianya sendiri di kursi belakang tapi tetap bisa mendengar dengan jelas apa yang kedua orang dewasa di hadapannya ini bicarakan.
" jika seperti itu kenapa kita tidak ambil perumahan di dekat rumah ibu saja ?" usul Damar yang mencoba memahami keinginan Dee.
" tapi perumahan yang kami tempati cukup sederhana dan apa kamu tak masalah dengan itu ?" tanya Sheila yang sejujurnya sepemikiran dengan Dee tapi Sheila masih mempertimbangkan kenyamanan Damar yang sudah terbiasa dengan kenyamanan dan kemewahan yang Bu Mila berikan.
" lalu apa masalahnya ?"
" apa kamu masih belum memahami apa yang aku katakan tadi " tanya Damar yang merasa Sheila belum memahami apa yang dirinya katakan tadi.
" tak masalah dimana kita akan tinggal asal bersama dengan kamu dan Dee aku akan selalu bahagia " ucap Damar sambil menggenggam tangan kanan Sheila.
" dan sola rumah kita bisa merenovasi nya sesuai dengan yang kita inginkan agar kita bisa nyaman tinggal di sana " ucap Damar Ayng memilih untuk memutar balik mobilnya menuju rumah Bu Silla dan mengunjungi pihak pemasaran untuk menanyakan rumah yang akan mereka beli.
" dan setelah aku pikirkan semalam kita akan menikah awal bulan depan " ucap Damar yang berhasil membuat Sheila kembali menatap ke arahnya.
" kamu setuju kan Dee ?" tanya Damar mencari dukungan putranya.
Dee yang juga sama terkejutnya dengan Sheila pun hanya bisa diam sambil melihat ibunya yang juga masih melihat ke arah Damar yang baru saja menghentikan mobilnya.
" Dee semakin dekat ayah dan bunda mu menikah semakin kita akan bisa lebih cepat tinggal bersama agar ayah bisa menebus waktu yang hilang di antara kita " ucap Damar yang kini sedang melihat ke arah Dee.
" dan tentu saja kita bisa main game online sama sama seperti dulu " ucap Damar yang tanpa sadar membuat Dee tak mengerti dari mana Damar tau jika dirinya suka main game online.
" D-Shey, apa kamu ingat nama itu ?" tanya Damar membongkar nama online yang selama delapan tahun iya gunakan untuk mengubur rasa frustasi karena kehilangan Sheila.
" jadi D-Shey itu ?" tanya Dee yang hanya di jawab anggukan oleh Damar dan hal itu juga membuat Sheila mengerti ternyata Damar dan Dee sudah saling mengenal tanpa mereka sadari.
" Dee setuju " ucap Dee dengan wajah sumringah.
Melihat dua laki laki di hadapannya membuat Sheila hanya bisa menggeleng karena Dee setuju setelah tau teman main game nya adalah ayah yang selama ini iya cari tapi tak lama Sheila tersenyum berharap ini semua awal yang baik untuk hubungan Damar dan Dee.
Lain halnya dengan Altaf yang sudah sampai di sebuah cafe yang mengusung tema garden dan disana ada seorang wanita yang terlihat murung dengan wajah yang sembab.
" maaf aku datang terlambat " ucap Altaf yang kini sudah duduk di hadapan Diva teman satu kantor Sheila.
" aku sudah tak kuat kak " ucap Diva kini sudah berurai air mata.
" Diva ingin berpisah dari Miko " ucap Diva yang bahkan tak pernah menceritakan masalahnya dengan Sheila.
" tapi apa kamu yakin dengan keputusan kamu ?" tanya Altaf yang tak ingin hanya karena dirinya menyimpan rasa yang tak sepantasnya untuk Diva membuat Altaf memanfaatkan kondisi pernikahan diva dan Miko yang sedang tak baik baik saja.
" apa kamu sudah menceritakan masalah ini dengan keluarga mu atau mungkin keluarga Miko ?" tanya Altaf yang selalu memberikan nasihat yang baik untuk rumah tangga Diva.
Bugghh satu kepalan tinju berhasil mendarat di pipi Altaf tanpa bisa Altaf duga.
" jadi laki laki ini yang membuat sikap dan perilaku kamu berubah ?" tanya laki laki yang tiba tiba saja hadir diantara Altaf dan juga Diva yang bahkan sudah memberikan bogem mentah di pipi Altaf.
" dasar wanita murahan " ucap Miko yang sudah mengayunkan tangannya tepat di hadapan Altaf tapi beruntung dengan sigap Altaf berhasil menahan tamparan itu sebelum sampai di pipi Diva.
" jangan pernah menyentuh istrimu dengan cara seperti itu " ucap Altaf sambil menghempaskan tangan Miko yang tentu saja membuat harga diri Miko sebagai seorang laki laki dan suami hancur di muka umum.
" jangan mengajariku bagaimana cara bersikap pada istriku " ucap Miko sambil menarik paksa tangan Diva agar berdiri dari duduknya.
" dan jaga etika mu jika bersama wanita yang sudah memiliki suami " ucap Miko yang berhasil membuat perhatian pengunjung cafe mengarah ke arah mereka berdua.
" Diva sudah ngga tahan dan Diva ingin kita berpisah " ucap Diva sambil menghempaskan genggaman tangan Miko dari lengannya.
" sudah cukup selama ini kamu bersikap kasar seperti ini "
" dan jika kamu tak ingin menceraikan ku maka aku yang akan menggugat kamu di pengadilan " ucap Diva yang sudah tak perduli jika masalah rumah tangganya jadi konsumsi publik.
Prok prok prok
Miko bertepuk tangan mendengar apa yang baru saja Diva katakan tapi tatapannya terus terarah pada Diva yang bahkan lebih memilih berdiri di samping Altaf dari pada dirinya.
" apa karena hasutan laki laki ini kamu jadi begitu berani ?"
" kalian semua dengar apa yang istriku katakan ? "
" mereka berdua sedang berselingkuh dan apa aku tak boleh marah ?" tanya Miko yang sengaja menyudutkan Altaf dan juga Diva.
" lebih baik kita pergi dari sini " ajak Altaf yang tak ingin membuat urusan menjadi semakin panjang.
" kenapa ?"
" apa kamu malu sudah menjadi laki laki perusak rumah tangga orang lain ?" tanya Miko merasa di atas awan.
" bunda bukannya itu om Altaf ya ?" tanya Dee yang baru saja masuk ke cafe garden dimana Altaf dan Diva berada.
Sheila dan Damar pun melihat ke arah yang Dee tunjuk dan benar sana disana ada Altaf, Diva dan suaminya tapi Sheila melihat suasana nya terlihat tegang diantara ketiganya.
" kita ke sana dan cari tau apa yang terjadi " ajak Damar yang tak ingin ada hal buruk yang terjadi pada Altaf dan juga Diva salah satu karyawan di kantor nya.
✍️✍️✍️ bagaimana reaksi Sheila saat tau apa yang selama ini kakaknya pendam untuk teman kantor nya ? Dan apakah Altaf bisa menjernihkan masalah Diva dan suaminya
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘