Finding Daddy ( Rahasia Kelam Ibuku )

Finding Daddy ( Rahasia Kelam Ibuku )

Menolak Lamaran

" Mar apa besok kamu akan datang ke pesta ulang tahun ziva ?" tanya Sheila yang merasa Zivi sedang merencanakan sesuatu pada Damar sahabatnya.

" Shey, kamu terlalu khawatir "

" Zivi tidak mungkin berbuat macam macam dan kalaupun dia berbuat macam macam aku ini laki laki tak akan mungkin kalah dengan seorang wanita seperti Zivi " ucap Damar penuh keyakinan.

" terserah jika kamu tak percaya padaku " ucap Sheila yang tak bisa mencegah Damar karena memang Damar selalu saja berpikir baik terhadap semua orang.

" aku pulang " ucap Damar setelah mereka cukup lama berbincang di depan teras rumah Sheila.

" Hem " jawab Sheila singkat, dan seperti kebiasaan mereka saat Damar hendak pergi meninggalkan Sheila Damar selalu mencubit gemas hidung Sheila yang tentu saja membuat Sheila meringis kesakitan.

" aku tau kamu laki laki baik yang tak akan mungkin berpikir buruk pada wanita tapi kamu tidak tau bagaimana ziva "

" aku tak ingin rencana ziva yang tak sengaja aku dengar benar benar menjerat kamu malam nanti " ucap Sheila yang tak bisa menjelaskan kekhawatiran nya pada Damar yang sudah melajukan mobilnya meninggalkan rumah minimalis milik orang tua sheila.

" apa tak sekalipun kamu menyukai Damar ? " tanya Altaf kakak laki laki Sheila yang baru saja keluar dari dalam rumah setelah yakin Damar pergi dari rumah mereka.

" Sheila dan Damar hanya berteman tidak lebih " ucap Sheila yang memilih meninggalkan kakaknya yang selalu saja bertanya seperti itu pada nya.

" mungkin kamu belum menyadari arti Damar yang sesungguhnya " ucap Altaf yang merasa sangat yakin jika Sheila memiliki perasaan lebih pada Damar.

Damar dan Sheila sudah bersahabat sejak mereka duduk di bangku menengah atas hingga saat ini mereka sudah duduk di bangku kuliah semester empat, meski mereka mengambil jurusan yang berbeda tak menyurutkan persahabatan yang terjalin erat diantara mereka.

Dan seperti biasanya jika mereka akan datang ke suatu acara Damar selalu menjemput Sheila, seperti hari ini dimana Damar baru saja sampai di depan rumah sheila.

" hai kak, Sheila sudah siap ?" tanya Damar sambil bertos ria dengan Altaf yang sedang bermain gitar di teras rumah.

" kamu liat saja sendiri " jawab Altaf yang memang Damar sudah terbiasa keluar masuk

Rumah Sheila bahkan ibunya sheila sudah menganggap Damar seperti anaknya sendiri.

" Damar masuk ya kak " ucap Damar sambil melangkah masuk ke dalam rumah tapi baru saja sampai ambang pintu Sheila sudah mendorongnya keluar dari dalam rumah.

" ayo kita berangkat " ucap Sheila begitu saja melewati Damar yang terlihat tak berkedip melihat penampilan Sheila malam ini.

" kenapa ? "

" apa kamu baru sadar kalo Sheila cantik ?" goda Altaf yang berhasil menyadarkan Damar dari perhatian nya pada Sheila.

" kak... Diam " ucap Sheila yang lagi lagi meninggalkan Damar menuju mobil yang Damar gunakan.

" kami berangkat dulu kak " pamit Damar yang langsung berlari menyusul Sheila yang sudah duduk manis di dalam mobil.

" jaga Sheila " teriak Altaf yang entah kenapa merasa akan terjadi sesuatu pada Sheila malam ini.

" siap " balas terikat Damar dari dalam mobil sambil mengacungkan jempol keluar jendela.

Damar pun mulai melajukan mobilnya menuju tempat ulang tahun ziva yang bertempat di rumah mewah ziva yang masih satu kompleks dengan rumah Damar.

" kenapa ?" tanya Damar yang merasa aneh dengan sikap Sheila malam ini yang lebih banyak diam tak seperti biasanya.

" tidak apa apa " jawab Sheila tanpa melihat ke arah Damar, tapi karena hal itu lah yang membuat Damar yakin jika memang ada yang sedang Sheila sembunyikan dari dirinya.

" apa kamu masih berpikir jika ziva memiliki niat yang buruk di hari ulang tahun nya sendiri ?" tanya Damar saat mengingat apa yang menjadi perdebatan mereka sore tadi.

" aku tidak ingin membahasnya tapi aku berharap feeling ku kali ini salah " ucap Sheila sambil terus menatap jalanan yang semakin gelap.

Damar yang tak ingin membuat mood Sheila semakin buruk pun memilih fokus pada kemudi mobilnya dan tak butuh waktu lama damar sudah menepikan mobilnya di parkiran dimana sudah banyak tamu tamu yang datang malam ini.

" kamu lihat begitu banyak yang di undang dalam acara ini, jadi mana mungkin ziva memiliki niat yang buruk ?" ucap Damar yang ingin meyakinkan Sheila jika semuanya akan baik baik saja.

" baiklah " ucap Sheila yang langsung turun dari dalam mobil Damar saat melihat ziva yang sedang berjalan ke arah mobil Damar.

" hai Sheila " sapa Ziva yang sudah ada di depan mobil Damar.

" selamat ulang tahun " ucap Sheila sambil memberikan sebuah bingkisan yang tak cukup besar yang langsung iya berikan pada Ziva.

" terima kasih, tapi kado istimewa ku sudah datang malam ini " ucap Ziva sambil melihat ke arah Damar yang juga sudah menghampiri mereka berdua.

" selamat ya Zi " ucap Damar sambil memberikan kotak kecil ke arah Ziva.

" terima kasih, ayo masuk " ajak Ziva sambil menggandeng tangan Damar dan meninggalkan Sheila yang hanya bisa melihat apa yang Ziva lakukan tanpa bisa menghentikan itu semua.

" perhatian semuanya " ucap Ziva saat mereka berdua sudah berada di tengah tengah kerumunan tamu undangan yang hadir.

" Zi... Lepas tak enak sama semua orang yang hadir " ucap Damar yang tak terbiasa bergandengan seperti tadi.

" lebih baik kamu lihat siapa itu ?" tunjuk Ziva pada sepasang paruh baya yang sangat damar kenal siapa mereka.

Damar pun mengikuti arah yang Ziva tuju dan ternyata kedua orang tuanya ikut hadir di acara pesta yang Ziva sediakan.

" ayah ? Ibu ? Sedang apa mereka di sini ?" tanya Damar yang benar benar terkejut dengan kehadiran kedua orang tuanya di rumah Sheila.

" kamu akan tau nanti " ucap Ziva yang tak ingin menjelaskan kenapa orang tua Damar juga hadir di acara ulang tahunnya malam ini.

" sayang ayo potong kuenya " ucap seorang wanita yang tak lain adalah ibu kandung Ziva.

" ayo Mar " ajak Ziva yang lagi lagi meninggalkan Sheila di tengah tengah kerumunan tamu yang hadir.

Damar yang langsung di tarik lagi lagi tak bisa berbuat banyak selain mengikuti kemana Ziva membawanya.

" sayang " sapa ibunya Damar yang berdiri berdampingan dengan ibunya Ziva.

" Bun, sedang apa bunda di sini ? "

" dan apa bunda kenal dengan orang tua Ziva ?" tanya Damar yang ingin menghilangkan rasa penasarannya.

" sebentar lagi kamu akan tau " ucap ibunya Damar yang memang sudah sepakat dengan orang tua Ziva ingin memberi kejutan pada Damar.

" baiklah, sebelum acara tiup lilin kita mulai, mami ingin mengumumkan hal penting pada kalian semua " ucap maminya Ziva yang bernama nyonya Bianca.

" kalo malam ini Ziva akan bertunangan dengan laki laki yang sudah lama Ziva taksir "

" dan sebagainya kado ulang tahun ziva, mami ingin mengabulkan salah satu keinginan Ziva malam ini "

" mih, jangan bilang kalo mami..." Ziva tak melanjutkan ucapannya saat melihat ke arah Damar.

Sedangkan Sheila yang sejak tadi memperhatikan Ziva dan Damar mulai bisa menebak apa yang ingin maminya Ziva umumkan.

" ya... Malam ini Ziva akan bertunangan dengan Damar dan kebetulan orang tua Damar juga sudah datang malam ini, jadi kita akan mulai acara pertunangan Ziva dan Damar malam ini "

" Bun ? "

" Damar dan Ziva tak memiliki hubungan apapun, jadi bagaimana bisa kamu bertunangan ? " tanya Damar sambil menyisir setiap wajah dan saat menemukan Sheila, secara spontan damar menunjuk wajah Sheila di hadapan semua orang.

" Damar lebih baik menikahi Sheila yang jelas jelas sudah Damar kenal dari pada Ziva " ucap Damar yang tak memikirkan dampak dari ucapannya tadi.

✍️✍️✍️ hai hai hai... Ketemu lagi sama R-kha semoga kalian suka dan terus pantengin cerita Sheila Damar dan Ziva.

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian agar kalian bisa update ceritanya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Wah, keluarga Ziva ini

2024-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Menolak Lamaran
2 Salah Sasaran Tapi Tak Sia sia
3 Ancaman Vs Melindungi Harga Diri
4 Keputusan Sulit
5 Dee
6 Mencari dan Terus Mencari
7 Protektifnya Seorang Ibu
8 Saat Takdir Sudah Berperan
9 Rindu Yang Terpendam
10 Membuka Luka
11 Hanya Ingin Yang Terbaik
12 Cerita Yang Sebenarnya
13 Pertemuan
14 Pendukung vc Pembenci
15 Mengenalkan Diri
16 Tak Pernah Berubah
17 Teguh Pendirian
18 Yakin
19 Siasat
20 Hanya Ingin Menyadarkan
21 Gombalan Damar
22 Luluh
23 Menebus Luka
24 Tuduhan Tak Mendasar
25 Dream Wedding
26 Keinginan Bu Silla
27 Meminta Restu
28 Perjuangan Yang Tak Sia Sia
29 Ulat Perusak
30 Hampir Saja
31 Takut
32 Keputusan Sulit
33 Tegas Dan Tak Ingin Dikasihani
34 Mimpi Buruk
35 Khawatir
36 Hanya ingin sendiri
37 Pelukan Penenang Jiwa
38 Ragu
39 Panggilan Sayang
40 Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
41 Hari Yang Dinanti
42 Lampu Hijau
43 Sabar ya....
44 Izin Masuk
45 Tak cukup Sekali
46 Memutar Balikkan fakta
47 Adik Ipar Ngga Ada Akhlak
48 Bukan Sekedar Paman
49 Akhir Kegilaan Ziva dan Bimo
50 Kekecewaan Dee
51 Perjuangan Altaf untuk Dee
52 Rumah Baru Lembaran Baru
53 Bimbang
54 Jangan Berharap Lebih
55 Kesempatan Kedua
56 Heart to heart
57 Merasa bersalah
58 Kesempatan Dalam Kesakitan
59 Penyesalan Yang Terlambat
60 Mengurung Diri
61 Kekhawatiran Seorang kakak
62 Diterima Sepenuh Hati
63 Pertemuan Yang Dinanti
64 Kabar Bahagia
65 Terpancing Umpan Sendiri
66 Amanat Ibu
67 Firasat
68 Kenapa Secepat Ini
69 Belum Bisa Menerima
70 Rencana Altaf
71 Kamuflase
72 Cemburu Tanda Cinta
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Menolak Lamaran
2
Salah Sasaran Tapi Tak Sia sia
3
Ancaman Vs Melindungi Harga Diri
4
Keputusan Sulit
5
Dee
6
Mencari dan Terus Mencari
7
Protektifnya Seorang Ibu
8
Saat Takdir Sudah Berperan
9
Rindu Yang Terpendam
10
Membuka Luka
11
Hanya Ingin Yang Terbaik
12
Cerita Yang Sebenarnya
13
Pertemuan
14
Pendukung vc Pembenci
15
Mengenalkan Diri
16
Tak Pernah Berubah
17
Teguh Pendirian
18
Yakin
19
Siasat
20
Hanya Ingin Menyadarkan
21
Gombalan Damar
22
Luluh
23
Menebus Luka
24
Tuduhan Tak Mendasar
25
Dream Wedding
26
Keinginan Bu Silla
27
Meminta Restu
28
Perjuangan Yang Tak Sia Sia
29
Ulat Perusak
30
Hampir Saja
31
Takut
32
Keputusan Sulit
33
Tegas Dan Tak Ingin Dikasihani
34
Mimpi Buruk
35
Khawatir
36
Hanya ingin sendiri
37
Pelukan Penenang Jiwa
38
Ragu
39
Panggilan Sayang
40
Promo novel baru R-kha Mawar Berduri
41
Hari Yang Dinanti
42
Lampu Hijau
43
Sabar ya....
44
Izin Masuk
45
Tak cukup Sekali
46
Memutar Balikkan fakta
47
Adik Ipar Ngga Ada Akhlak
48
Bukan Sekedar Paman
49
Akhir Kegilaan Ziva dan Bimo
50
Kekecewaan Dee
51
Perjuangan Altaf untuk Dee
52
Rumah Baru Lembaran Baru
53
Bimbang
54
Jangan Berharap Lebih
55
Kesempatan Kedua
56
Heart to heart
57
Merasa bersalah
58
Kesempatan Dalam Kesakitan
59
Penyesalan Yang Terlambat
60
Mengurung Diri
61
Kekhawatiran Seorang kakak
62
Diterima Sepenuh Hati
63
Pertemuan Yang Dinanti
64
Kabar Bahagia
65
Terpancing Umpan Sendiri
66
Amanat Ibu
67
Firasat
68
Kenapa Secepat Ini
69
Belum Bisa Menerima
70
Rencana Altaf
71
Kamuflase
72
Cemburu Tanda Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!