Sakit oleh rasa cinta, persatuan cahaya dan kegelapan, sepuluh tameng bersatu, memusnahkan dia yang kekal abadi.
Bella sosok aktris masa kini yang ternyata seorang anggota organisasi yang sangat di takuti di dunia.
Karena sebuah kejadian, ia bertrasmigrasi ke dunia entah berantah, di mana elemen dan juga sihir berada.
Dan yang membuat nya terkejut ternyata dia adalah sosok ramalan, yang akan melawan iblis abadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24 (sihir ilusi)
Saat ini shaqueena sedang berada di dalam ruangan seperti ruang tamu, di dalam kediaman granduke.
Ia duduk sendiri, karena Axel sedang mengantarkan Elena yang tertidur ke kamar nya lebih dulu.
Di hadapan nya sudah banyak sekali cemilan yang di bawakan para pelayan untuk nya.
Shaqueena menatap ke segala arah, melihat keadaan sekitar, yang baru pertama kali ia lihat, dalam hidup nya.
Kediaman granduke adya sangat mewah, walaupun terkesan kuno, karena berada di jaman yang berbeda dengan nya dulu saat di dunia manusia.
Namun di sini berbeda, bangun granduke seperti istana saja, shaqueena jadi penasaran bagaimana bentuk istana kerajaan, bahkan Kekaisaran yang ada di sini.
Lamunan shaqueena teralihkan saat Axel kembali dan duduk di depannya.
"Apakah Elena sudah di pindahkan. " tanya shaqueena.
"Iya, dia sangat lelap tertidur mungkin karena kelelahan. " ucap Axel.
"Rasa takut dia terhadap keramaian, membuat dia seperti trauma, entah kenapa yang terjadi, karena dulu dia anak yang pemberani. " ucap Axel.
"Apakah kejadian tepat saat dia mendengar kabar kakaknya yang hilang. " tanya shaqueena.
"Tidak, keanehan nya terjadi, tepat satu bulan dia mengetahui kabar itu, karena yang aku tau setelah dia mengetahui kabar kakanya yang di culik, dia ingin berlatih dengan giat untuk menemukan kakaknya yang hilang itu. " jelas Axel.
"Aneh sekali. " gumam Shaqueena.
"Benar, dia bahkan mengalami demam selama satu minggu sebelum trauma nya muncul. " ucap axel.
Shaqueena seperti mengetahui sesuatu, dari gejala yang di ucapkan axel barusan, ia langsung teringat dengan sebuah efek samping dari sihir ilusi.
Tapi yang ia tau, sihir ilusi di miliki oleh orang yang memiliki elemen ganda, seperti nya salah satu nya.
Karena ia juga bisa memakai sihir ilusi, tapi kenapa ada yang berniat mencelakai Elena, dan siapa orang nya.
"Apakah di sini ada tanaman obat kak. " tanya Shaqueena.
"Ada beberapa, kenapa memang nya. " tanya Axel.
"Dari yang kakak ucap kan, aku mengira jika Elena terkena sihir ilusi kak. " ucap shaqueena.
"Apa." kaget Axel.
"Bukan kah, sihir ilusi itu sangat istimewa, karena pemilik nya adalah elementer ganda. " ucap Axel kaget.
"Kakak tau. "Tanya Shaqueena.
" kakak mengetahui nya di Academy, beberapa mentor mengatakan tentang ini di pembelajaran. "Jelas Axel.
" kamu bisa mengobati Elena. "Tanya Axel.
" mungkin bisa, aku membutuhkan gingseng berakar emas, dan bunga Middlemist red. "Ucap Shaqueena.
" baiklah, kakak akan meminta pelayanan untuk membawakan nya. "Ucap Axel.
" baiklah sekarang kita ke kamar Elena. "Ucap Axel lagi.
Mereka pun berjalan ke arah valium mawar, di mana kamar Elena berada di kediaman Duke Adya sangat luas dan megah.
Mereka berjalan ke arah lorong menuju valium mawar, Shaqueena di buat terpana melihat bangunan di dalam kediaman Duke ini.
Ada taman yang sangat luas dengan tanaman bunga yang membentang tertanam dengan rapi dan indah.
Danau besar dengan gazebo di tengah nya, sangat indah dan asri begitu banyak hewan yang cantik juga di sini.
Mereka pun sampai di valium mawar, bangun megah dengan di dominasi tanaman mawar di setiap sudut nya, juga ornamen mawar yang di ukir di setiap sudut ruangan membuat nya sangat indah.
"Kita sudah sampai. " ucap Axel pada Shaqueena.
Axel membuat pintu kamar Elena dan terlihat Elena yang masih tertidur di kasur megahnya.
"Jangan di bangunkan kak. " ucap shaqueena saat melihat Axel seperti akan membangun Elena.
"Aku akan memberinya sedikit sihir untuk ia bisa tidur dengan nyaman, karena proses ini akan sedikit menyakitkan, jika ia terbangun. " jelas shaqueena.
Ia pun duduk di sisi ranjang Elena dan mengusap keningnya, shaqueena membaca mantra dan tangan nya mengeluarkan cahaya.
Axel cukup terkejut melihat itu, apakah shaqueena seorang tabib yang handal hingga bisa mengunakan sihir penyembuhan.
Setelah cahaya itu hilang shaqueena mengangkat tangan nya dari kening Elena dan menatap Axel.
"Kak, jika bisa kita obati Elena sekarang, aku minta tanaman nya. " ucap shaqueena.
Axel pun menganggukan kepalanya dan keluar dari kamar Elena, entah kenapa ia begitu percaya pada shaqueena padahal mereka baru bertemu beberapa jam saja.
Setelah beberapa menit, Axel masuk dengan membawa nampan berisi keperluan shaqueena untuk membuat ramuannya.
Shaqueena mengambil nampan itu, dan mulai meracik bahan-bahan nya, Axel pun melihat nya.
"Kamu terlihat berpengalaman, bahkan aku hanya bisa dasar-dasar dari peracikan obat dan ramuan. " ucap Axel.
"Kebetulan bibi yang merawat ku di desa, adalah seorang tabib kak, jadi aku di ajari banyak hal oleh dia. " jelas shaqueena.
Setelah semua tercampur sesuai dengan takaran nya, shaqueena pun mengambil serbuk dari dalam wadah.
Ia menggenggam serbuk itu dan merapalkan mantra untuk memusnahkan efek sihir ilusi yang melekat di tubuh Elena.
Setelah mengucapkan mantranya, serbuk itu bercahaya terang dan berubah menjadi tiga buah daun, yang semua tabib mengatakan daun racik abadi.
"daun apa itu. " tanya Axel.
"Racik abadi. " ucap shaqueena.
Ia meletakan daun itu di atas kening Elena, dan dua lainnya di telapak tangan Elena.
"Untungnya sihir ilusi yang menempel di tubuh Elena tidak terlalu kuat, dan hanya menimbulkan rasa takut dan khawatir. " ucap shaqueena sambil menatap Axel.
"Karena yang aku tau, sihir ilusi yang terkuat, akan membuat orang yang terkena sihir menjadi gila dan cacat. " ucap shaqueena lagi.
"Benarkah, tapi siapa yang tega melakukan ini pada Elena. " ucap Axel marah.
"Aku juga tidak tau kak, tapi sihir ini seperti nya di miliki oleh orang yang memiliki elemen ganda yang lemah. " jelas shaqueena.
"Dan Elena akan sadar, mungkin sekitar 4 jam lagi. " ucap shaqueena.
"Terima kasih, telah mengobati adik ku. " ucap Axel tersenyum lembut.
"Aku sudah menganggap Elena sebagai keluarga ku. " ucap shaqueena tersenyum di balik cadar nya.
'Lagi pula kita satu keluarga, dan aku pasti akan melindungi kalian juga. 'Batin shaqueena.
"Kamu belum makan apapun kan, aku akan memanggil pelayan untuk mengantarkan makanan ke sini. " ucap Axel.
Shaqueena pun tersenyum dan dia di ajak duduk di kursi yang ada di kamar Elena.
Makanan datang, Elena memakan makanannya dengan nikmat, di ikuti Axel yang meminum teh nya.
"Ouh iya kak Axel, apa kakak satu angkatan dengan putra kaisar, di Academy. " tanya Shaqueena.
"Kami berteman. " hawa Axel.
"Ah begitu kan. " ucap shaqueena.
"Kenapa, kamu ingin bertemu dengan dia, aku bisa mengaturnya jika kamu mau. " ucap Axel.
"Tidak, hanya penasaran saja, ternyata kalian akrab. " ucap shaqueena.
"Iya, calon kaisar masa depan sangat baik, tapi dia juga sangat datar dan dingin, dia hanya akan berbicara hangat dengan orang terdekat nya saja. " ucap Axel.
"Dan, dia sangat menghormati ibundanya. " ucap Axel.
"Ah seperti itu. " gumam shaqueena.
'Aku hanya penasaran karena,tidak bisa merasakan aura dari sosok dia. '
***