"Jadi, ini yang membuat sikapmu berubah padaku selama ini?" Ucap Wita lirih. Menahan rasa sakit di hatinya.
"Dengarkan aku dulu! Semua tak seperti yang kamu kira. Ini hanya sebuah kesalahpahaman saja. Aku mencintai kamu." Randy mencoba meyakinkan. Wajahnya terlihat gusar, dia terlihat menyesali perbuatannya.
Tepat di delapan tahun pernikahannya, Wita mengetahui perselingkuhan suaminya dengan mantan kekasih suaminya dulu. Aplikasi rahasia di ponsel suaminya, yang akhirnya membuat Wita tahu. Kalau suaminya bertahun-tahun telah mengkhianati cintanya. Padahal, selama ini dia banyak berkorban untuk Randy. Dia harus menjadi tulang punggung, menggantikan posisi Randy saat tak bekerja. Lukanya begitu dalam.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka, setelah Wita mengetahui perselingkuhan suaminya? Akankah Wita memaafkan Randy? Ataukah dia justru memiliki bercerai dari laki-laki pengkhianat itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4. Berniat Bercerai
Wita memutuskan untuk menyewa kamar hotel. Dia malas untuk pulang. Dia masih butuh waktu, untuk menenangkan diri. Sesampainya di hotel, dia langsung menonaktifkan ponselnya. Dia tak ingin berubah pikiran, karena tak tega meninggalkan kedua anaknya.
"Maafkan Bunda," ucapnya lirih.
Di dalam lubuk hatinya paling dalam, sebenarnya dia tak ingin mengorbankan kedua buah hatinya. Tapi, keadaan yang harus memaksanya. Dia ingin melakukan serangan lewat belakang.
Ternyata, tak sepenuhnya Randy berhenti berhubungan dengan Sella. Dia menghubungi Sella, dan memberi tahu atas apa yang terjadi dengan Wita. Mendengar hal itu, tentu saja Sella senang. Dia berharap, Randy dan Wita segera bercerai. Inilah saat-saat yang dia nantikan. Meskipun status dia saat ini sudah memiliki suami.
Sella memang masih terobsesi, untuk menjalin hubungan dengan Randy. Meskipun dia sudah menikah untuk kedua kalinya, dia sangat mencintai Randy. Hingga dia rela menjadi selingkuhan Randy. Singkat cerita, Randy dan Sella adalah pasangan kekasih saat duduk di bangku SMP. Mereka harus terpisah sementara, saat Sella memutuskan untuk melanjutkan sekolah keperawatan tingkat SMA pada zamannya. Dia harus tinggal di Mess. Sedangkan Randy melanjutkan ke bangku SMA. Hubungan mereka masih berlanjut, sampai Randy duduk di bangku kuliah.
Kesibukan Randy, dan jarangnya bertemu. Membuat hubungan mereka akhirnya kandas. Sella berselingkuh dengan laki-laki lain, sampai hamil di luar nikah. Hingga akhirnya dia terpaksa menikah dengan laki-laki itu. Mereka tak lagi berkomunikasi, sampai akhirnya Randy jatuh cinta kembali pada sosok Wita. Satu minggu sebelum Randy menikah dengan Wita, Sella hadir kembali dengan statusnya sebagai janda. Namun, hal itu tak membuat Randy merasa goyah. Dia lebih memilih Wita, karena tak ingin membuat Wita kecewa. Sella tak patah semangat, dia masih terus berusaha merebut Randy dari Wita.
Hubungan Randy dengan Sella sempat putus nyambung. Sampai akhirnya, Sella memutuskan menikah kembali. Dia merasa iri, karena Randy sudah hidup bahagia dengan Wita. Ternyata, satu tahun kemudian hubungan mereka berlanjut lagi. Randy yang saat itu sedang menganggur merasa pusing dengan permasalahan yang ada. Hingga akhirnya dia tergoda kembali, dengan alasan merasa nyaman dengan Sella. Kesibukan Wita sebagai wanita karier dan ibu dari dua anak, membuat dia merasa Wita tak memperhatikan dirinya. Seharusnya, dia mengerti Wita. Apa yang Wita lakukan, demi keluarga kecilnya.
"Aku gak menyangka, kamu seorang penipu. Dengan teganya kamu membawa aku dalam hubungan kalian. Seharusnya, kamu ceraikan aku. Jika kamu ingin menjalin hubungan dengannya. Aku benci kamu. Aku gak akan pernah memaafkan kamu." Wita meluapkan perasaannya.
Bertahun-tahun dia merasa di tipu oleh Randy. Padahal dulu, Randy yang mengejar dirinya. Dia yang membuat, akhirnya Wita menerima Randy di hidupnya. Randy bukanlah laki-laki yang dia impikan. Perhatian dan sikap romantis Randy, yang membuat dia akhirnya luluh.
Dulu, dia pikir. Dia adalah wanita paling bahagia di dunia ini. Tapi ternyata, bertahun-tahun dia hidup dengan suami pengkhianat. Setelah delapan tahun bersama, dia akhirnya tahu siapa suaminya. Luka yang ditorehkan Randy begitu dalam.
"Yang, nanti kamu pulang sendiri ya! Aku ada carteran orang ke Bandung. Lumayan uangnya buat nambah-nambah uang belanja kamu. Besok aku pulang." Tulis Randy di pesan chat kepada Wita.
Ya, lagi-lagi dia berbohong. Padahal dia pergi mengantarkan wanita itu lagi. Tak ada rasa bersalah, telah menyakiti hati Wita dengan foto-foto itu. Dia menganggap permasalahan itu sudah selesai.
"Bun, belum pulang? Ayah gak ada. Dari siang ayah pergi. Katanya nganter temannya." Tulis anak sulungnya.
Wita tersenyum sinis, dan memegangi dadanya yang terasa sesak. Dia yakin, kalau Randy akan bersama wanita itu. Dia hanya membaca pesan dari Randy. Ternyata, bukan hanya pesan itu saja. Ada beberapa panggilan telepon dan pesan lainnya yang dikirimkan Randy untuknya. Akhirnya, Wita memutuskan untuk pulang demi kedua buah hatinya. Dia pun berpikir, ini saatnya dia menyiapkan berkas-berkas untuk perceraian dengan Randy.
Dia baru ingat, kalau hari ini dia hanya sarapan pagi saja. Seharian di kamar hotel, dia hanya menangis. Ya Tuhan, betapa rapuhnya dia. Rumah tangga yang terlihat harmonis dan bahagia. Ternyata, dalamnya sangat bobrok, dan dia baru menyadarinya.
Sebelum pulang, dia memutuskan membeli makanan untuk dia, kedua anaknya, dan juga ART di rumahnya. Wita berusaha tegar di depan kedua anaknya. Meskipun matanya terlihat sembab, karena terlalu banyak menangis.
"Ayah berangkat dari jam berapa?" tanyanya pada Rara si sulung.
"Jam 14.00. Dari aku pulang sekolah, dia sibuk main ponsel terus. Terus, gak lama kemudian dia bilang mau pergi," ungkap Rara.
"Pasti dengan wanita murahan itu."
Wita berusaha untuk tenang. Dia harus bicara pada kedua anaknya, tentang perceraian ini. Meskipun, kedua anaknya masih sangat kecil. Dia ingin kedua anaknya mengerti keputusan dia, yang ingin bercerai dari ayah mereka.
"Rara, Kemal. Ada yang ingin Bunda katakan sama kalian. Sebelumnya Bunda minta maaf sama kalian." Baru saja memulainya. Wita sudah gak sanggup menahan air matanya. Air matanya sudah berlinang. Mungkin, dia jahat menghancurkan kebahagiaan kedua anaknya yang menginginkan memiliki keluarga yang utuh. Tapi, Randy 'lah yang paling jahat dalam hal ini. Dia egois, hanya mementingkan kebahagiaan dia sendiri. Meskipun harus menyakiti hati seorang istri yang tulus padanya, dan juga kedua anaknya yang memiliki keluarga yang utuh.
"Bunda kok nangis? Bunda kenapa?" Melihat sang bunda menangis, Rara pun ikut menangis. Perasaan anak perempuannya pasti lebih peka. Berbeda halnya dengan Kemal yang saat itu hanya menatap wajah sang bunda. Ada perasaan yang sulit dia ungkapkan.
"Bunda ingin bercerai sama ayah. Ayah selingkuh sama mantan kekasihnya sejak lama, dan ternyata Uti sedikit banyak tahu tentang wanita itu. Bunda merasa dibohongi bertahun-tahun. Bunda udah gak tahan lagi. Bunda gak bisa maafin ayah. Maafin bunda ya!" Ungkap Wita diiringi isak tangis. Dia juga tampak berpelukan dengan Rara.
Sontak hal itu membuat Rara merasa tak suka. Sebenarnya, dia pun sudah merasakan gelagat yang tak baik pada ayahnya. Berkali-kali dia melihat ayahnya tersenyum bahagia saat bermain ponselnya dan juga berbincang dengan seseorang di telepon. Namun, dia mengabaikannya. Dia pikir, itu bukan urusannya. Dia hanyalah anak kecil, yang tak boleh ikut campur masalah orang tua. Lagipula, dia gak ingin bundanya menjadi kepikiran.
"Apapun keputusan Bunda, aku setuju. Untuk apa bunda bertahan sama ayah. Ayah juga gak kerja. Kerjaannya hanya nyusahin Bunda aja. Dia di rumah enak tidur, sedangkan Bunda harus kerja. Kerjaannya juga marah-marah terus, kalau di rumah. Giliran sama wanita itu, baik banget," ungkap Rara. Wita sempat tercengang dengan ucapan anak sulungnya. Dia tak menyangka, kalau selama ini sang anak memendam dalam hati. Dia pun bisa melihat sendiri, perbuatan buruk ayahnya pada bundanya.
