NovelToon NovelToon
One Night Stand With ( My-Bos)

One Night Stand With ( My-Bos)

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rha Anatasya

Balqis Azzahra Naura atau akrab di sapa Balqis, terpaksa menerima tawaran gila dari seorang pria beristri yang juga CEO di perusahaan tempat dia bekerja sebagai sekretaris. Faaris Zhafran Al-Ghifari, CEO yang diam-diam menyukai sekretaris nya sendiri, saat dia tau gadis itu butuh uang yang tak sedikit, dia memanfaatkan situasi dan membuat gadis itu tak bisa menolak tawaran nya. Tapi setelah melewati malam panas bersama, Faaris menjadi terobsesi dengan Balqis hingga membuat sekretaris nya merangkap juga menjadi pemuas nya. Tapi suatu hal yang tak terduga terjadi, Elma pergi untuk selamanya dan membuat Faaris menyesal karena telah menduakan cinta sang istri. tanpa dia tau kalau Elma dan Balqis memiliki sebuah rahasia yang membuat nya rela menjadi pemuas pria itu. Saat itu juga, Balqis selalu datang memberi semangat untuk Faaris, selalu ada saat pria itu terpuruk membuat Faaris perlahan mulai mencintai Balqis dengan tulus, bukan hanya sekedar nafsu semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rha Anatasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Setelah pertemuan selesai dan kesepakatan kerja sama sudah tercapai, Leon pamit pulang lebih dulu karena istri nya yang sedang hamil membuat nya tak mau jauh dari nya. Faaris tersenyum samar, dia juga ingin mempunyai anak, di tunggui oleh istri yang sedang mengandung di rumah, tapi dia bisa apa? Selama 7 tahun menikah, Elma selalu memakai kontrasepsi agar tak kecolongan.

Wanita itu selalu punya alasan menolakkeinginan Faaris untuk segera punya momongan.

"Anda baik-baik saja tuan?"

Tanya Balqis, dia melihat tatapan bos nya berbeda setelah pertemuan nya dengan klien penting itu selesai.

"Ya aku baik, Balqis. Kau sudah makan?"

"Belum tuan," Jawab Balqis, dia memang belum makan apapun. Hanya tadi pagi sarapan bubur ayam sebelum berangkat ngantor.

"Kita makan siang dulu." Putus Faaris, meski sebenarnya Baqis ingin menolak tapi dia merasa tak enak jika harus menolak kebaikan tuan nya itu.

Akhirnya, kedua nya pun makan siang di restoran itu. Faaris terlihat beberapa kali mencuri pandang ke arah Balqis yang fokus makan, gadis itu terlihat cantik bahkan saat makan.

"Apa kabar ibu mu, Balqis?"

Tanya Faaris sebagai basa basi, agar perempuan itu mau menatap nya. Balqis mendongak lalu tersenyum manis hingga mata nya menyipit, membuat dada Faaris berdebar karena senyuman itu.

"Ibu saya baik tuan."

"Apa dia masih jadi buruh cuci?"

"Jika ada yang membutuhkan, masih tuan. Tapi saya membatasi nya, karena ibu sudah tua saya takut penyakit nya kambuh." Jawab Balqis, ibu nya memang mempunyai penyakit asma akut. Jika kelelahan dia akan kesulitan bernafas, sampai membuat nya tak sadarkan diri. Beberapa kali Balqis sempat memergoki ibu nya yang tergeletak tak sadarkan diri, dia memang melarang ibu nya bekerja, karena gaji bulanan nya bekerja di perusahaan ini sudah sangat cukup untuk biaya hidup mereka berdua. Tapi ibu nya tetap kekeuh ingin bekerja dengan alasan bosan jika harus berdiam diri di rumah, akhirnya Balqis mengizinkan tapi dengan syarat jangan kecapean.

Setelah obrolan terakhir itu, kedua nya kompak diam. Hanya suara dentingan sendok garpu yang beradu dengan piring.

"Tuan, sebaiknya kita segera kembali ke kantor. Masih ada beberapa rapat yang harus anda hadiri."

"Aku lelah Balqis, bisa kau wakilkan saja? Aku ingin pulang bertemu istriku." Tolak Faaris, entah kenapa dia sangat merindukan istri nya di rumah.

"Baiklah kalau begitu tuan, saya yang akan mewakilkan anda."

"Terimakasih, kembali ke kantor bersama supir. Aku akan naik taksi."

"Baik tuan, selamat siang dan hati-hati di jalan. Saya permisi." Pamit Balqis, lalu meninggalkan Faaris.

Faaris berjalan keluar setelahmemastikan sekretaris nya kembali ke kantor dengan supir pribadi nya, Faaris memilih berjalan-jalan menikmati hari nya. Sudah terlalu lama dia tidak menikmati hidup nya, waktu nya dia habiskan dengan bekerja dan bekerja. Hari ini merasa cukup bosan untuk menghadiri pertemuan, lagi pula hanya klien biasa.

Faaris melihat toko bunga di sisi jalan, dia ingat kalau Elma sangat menyukai hunga mawar merah. Hati nya tergerak untuk membelikan bunga itu pada sang istri yang masih sakit di rumah, tanpa pikir panjang Faaris membeli satu buket besar bunga beraroma harum itu, khusus untuk Elma, istri tercinta nya.

Setelah membayar bunga itu, Faaris segera pulang dengan naik taksi. Dia tak sabar ingin melihat bagaimana ekspresi sang istri saat dia membawa bunga ini khusus untuk nya.

Taksi itu membawa Faaris pulang, seperti biasa tanpa sambutan dari siapa pun hanya beberapa pelayan dan penjaga yang berjaga menyapa nya.

Rumah ini terasa sunyi, bak tanpa penghuni sejak Elma sakit. Ada kala nya dia merasa kesepian selama 3 tahun ini, dia ingin ada yang menyambut nya pulang kerja, seperti suami-istri lain nya. Tapi, saat Elma masih sehat pun dia jarang ada di rumah karena di sibukan pekerjaan, bahkan waktu untuk bermesraan pun jarang Faaris dapatkan. Meski begitu, Faaris tetap mencintai Elma.

Elma melangkah memasuki kamar nya, dia melihat pelayan sedang membujuk istri nya makan. Faaris menatap istri nya dengan nanar, sudah beberapa hari ini Elma mogok makan.

"Biar saya yang menyuapi Elma Bi, anda bisa keluar." Ucap nya datar membuat pelayan itu segera pergi sebelum Faaris mengeluarkan kembali suara nya.

"Kenapa susah makan Sayang?" Tanya Faaris, dia duduk di sisi ranjang Elma, mengusap lembut rambut sang istri.

"Lihatlah, aku membelikan mu buket bunga ini. Kau suka kan? Dari dulu kau suka bunga mawar merah kan?" Tanya Faaris dengan antusias, dia berharap istri nya akan tersenyum, tapi ternyata dia salah besar, istri nya malah menangis.

"Siapa yang menyukai bunga mawar merah Mas? Wanita yang mana? Aku tidak menyukai bunga itu, aku menyukai bunga mawar biru." Batin Elma, dia masih tak percaya suami nya sendiri melupakan bunga favorit nya, lalu wanita mana yang menyukai bunga mawar itu? Lama-lama dia pasti akan terlupakan dari kehidupan Faaris.

"Kenapa kamu mennagis sayang? Kau tak suka? Anehbiasa nya kau sangat senang saat aku membelikan mu bunga." Ucap Faaris, tapi air mata Elma semakin luruh, menetes membasahi bantal.

Hingga dengan susah payah, Elma menggerakan tangan nya untuk menunjuk sebuah foto besar yang dulu sengaja Faaris pajang di dinding. Saat mereka menikah, Elma menggenggam buket bunga mawar biru, senyuman bahagia terpancar dari raut wajah kedua nya.

Faaris menatap foto yang di tunjuk istri nya, seketika dia ingat kalau Elma menyukai mawar biru bukan mawar merah, lalu siapa yang menyukai bunga itu? Kenapa dia bisa melupakan hal yang menjadi kesukaan istri nya sendiri.

Dia baru ingat, kalau Balqis lah yang menyukai bunga mawar merah. Kenapa dia bisa seceroboh ini, bukan nya membuat mood istri nya membaik, dia malah membuat mood istri nya makin memburuk, bahkan membuat wanita cantik itu menangis. Elma pasti salah paham saat ini, dia tak tau harus menjelaskan nya dari mana.

"Sayang, maaf Aku salah."

Elma memalingkan wajah nya, dia merasa kecewa dengan suami nya yang melupakan warna favorit nya.

Sekarang, jangan kan makan. Menatap nya saja, Elma tak mau. Kalau begini, sudah di pastikan akan sulit membujuk istri nya, sedari dulu kalau marah Elma akan diam. Dia bukan tipe wanita yang suka marah-marah, dia lebih memilih diam menenangkan pikiran nya dengan menyendiri atau menyibukan diri dengan pekerjaan.

"Sayang, maaf. Kamu bisa istirahat, aku akan tidur di kamar lantai bawah. Selamat tidur istri ku, aku mencintaimu." Faaris mengecup singkat kening istri nya, lalu keluar dari kamar dengan menutup pintu dengan perlahan.

"Wanita mana yang sudah menggeser nama ku di hati mu, Mas? Apa kau yakin masih mencintai ku, aku merasa tak yakin dengan ucapan itu Mas."

Batin Elma, air mata nya kembali luruh membasahi wajah cantik nya.

Pagi hari nya, Faaris bersiap akan pergi ke kantor. Seperti biasa dia akan bertanya jas mana yang menurut istri nya bagus, tapi wanita itu tetap diam, tak memberikan jawaban atau pilihan.

"Sayang, menurut mu Mas cocok pakai yang mana?" Tanya Faaris. Tapi wanita itu masih seperti kemarin, berpaling muka tak mau menatap sang suami.

"Baiklah, kamu masih marah. Kalau begitu, Mas berangkat kerja dulu. Jangan berpikiran yang tidak-tidak, tak baik untuk kesehatan mu, Mas mencintaimu Elma ku." Faaris kembali melayangkan kecupan mesra di kening Elma.

Faaris pergi ke kantor, seperti biasa Faaris akan menyambut nya di luar ruangan Faaris, menyapa nya dengan senyuman manis.

"Selamat pagi tuan."

"Hemm.." Faaris hanya berdehem sebagai jawaban, mood nya tak terlalu baik saat ini.

"Agenda anda hari ini, Rapat dengan petinggi perusahaan saat makan siang." Faaris bukan nya mendengarkan agenda pekerjaan nya hari ini, Faaris malah salah fokus saat melihat penampilan Balqis. Gadis itu nampak sangat cantik, padahal hanya menggunakan blouse berwarna biru dengan kerah segitiga, rok span berwarna hitam dengan rambut yang di kuncir ke kuda.

Pesona sang sekretaris yang mampu membuat dada Faaris berdebar tak karuan, darah nya terasa berdesir karena melihat penampilan Balqis, padahal dia sudah sering melihat perempuan itu karena dia bekerja 1 tahun lebih bersama nya, tapi belakangan ini dia baru sadar kalau Balqis begitu cantik, padahal pakaian yang di pakai nya terbilang sederhana.

****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!