Axelo kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua kesalahan pada istrinya, tapi semua tidak mudah karena....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atika Azizah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
Dua puluh empat
Di mansion Nararya kini ramai karena banyak mahkluk tidak di undang ini. "Ngapain kalian ke sini?" tanya Arzuna.
"Kita ke sini mau minta maaf sama lo dan Azura" ucap Elang.
"Ck, baru sekarang?" ucap Arzuna.
Mereka menunduk jujur saja tatapan tajam Arzuna membuat mereka menciut.
"Zun dimana Zura?" tanya Reva.
"Apart" jawab singkat Arzuna.
Mereka mengangguk lalu pergi. "Jangan terlalu keras" ucap Reva mengelus pundak Arzuna.
"Zun" ucap Kaidan.
"Dengar gue maafin kalian bukan berarti gue lupain perbuatan kalian, gue udah pernah bilang sama kalian stop sakiti Azura, tapi apa kalian tetap melakukannya, asal kalian tahu gara-gara kalian mental Azura terguncang, gara-gara kalian Azura menjauh dari gue karena gue teman kalian" ucap Arzuna mengeluarkan semua unek unek nya saat di kehidupan kedua.
"Dan mulai sekarang jauhin gue dan Azura" lanjutnya.
Keempatnya mendongak "Gak" ucap kompak mereka.
"Kita gak bakal jauhin lo atau Azura, ingat Arzuna, Azura milik gue" ucap Axel.
"Milik lo? Hahaha lo lupa apa yang sudah lo lakuin ke Azura hah? LO LUPA BAJINGAN" ucap Arzuna murka.
"Okey gue ngaku kalau gue udah lukain Azura tapi itu dulu, sekarang gue sadar Azura dunia gue, gue cinta sama dia gue sayang sama dia dan lo gak berhak buat jauhin gue sama Azura" ucap Axel menjawab pertanyaan Arzuna.
"Gue gak bakal biarin lo kembali bersama Azura, Axel" ucap Arzuna.
"Gur gak peduli, dan gue bisa aja bunuh lo karena lo jadi penghalang" ucap Axel dingin.
Arzuna terkekeh kecil "Apa lo yakin, lo bisa dapatin Azura kembali? Jangan terlalu percaya diri" ucap Arzuna.
Axel menatap tajam Arzuna "Gue gak takut, dan gue pastikan Azura kembali ke pelukan gue"
Kaizo, Kaidan dan Elang menatap keduanya bingung. Ada apa dengan mereka apa sesuatu terjadi pada mereka, seperti mereka telah bermusuhan sejak lama. "Stop kenapa kalian bertengkar, kita kesini untuk memperbaiki persahabatan kita bukan untuk memecahkan" ucap Kaizo.
"Kalian jangan ikut campur" ucap dingin Arzuna.
Bugh
Kaidan meninju Arzuna "Ada apa dengan kalian hah?, gue gak tahu apa yang kalian permasalah tapi gue harap itu tidak akan merusak persahabatan kita bangsat, dengar Arzuna lo berhak marah sama Axel tapi lo gak berhak memisahkan orang yang saling mencintai, berikan dia kesempatan kedua, dan lo Axel harusnya lo lebih paham kenapa Arzuna begitu pada lo, karana dia sayang sama adiknya, dan lo udah lukain adiknya tapi dengan entengnya lo bilang kalau Azura milik lo, lo harusnya mikir bangsat" ucap Kaidan, panjang lebar.
Mereka terdiam dengan perkataan Kaidan, agak berbelit tapi mereka paham apa maksud dari ucapan Kaidan. "Benar Zun, lo harus kasih kesempatan kedua untuk Axel, biar dia buktikan apa semua bualannya benar atau hanya omong kosong saja" ucap Elang membenarkan ucapan Kaidan.
"Lo bisa pantau langsung Zun, kalau Axe nyaikitin Zura kembali. Lo bisa lakuin apapun yang lo mau" ucap Kaizo.
Arzuna menetralkan nafasnya, memejamkan mata sebentar lalu pergi dari ruang tamu "El lebih baik kita pergi, biarkan Zuna memikirkan semuanya dulu" ucap Kaizo. Tanpa membalas Axel pergi dari mansion Nararya dia akan menenangkan diri.
Arzuna duduk di pinggir kolam, kakinya ia masukan kedalam kolam. Ia memikirkan ucapan Kaidan tadi, apa harus ia memberikan kesempatan untuk Axel. Tapi Azura sendiri pun sepertinya tidak ingin bersama Axel lagi.
Freya mendekati Arzuna lalu duduk dekat Arzuna manun dengan posisi membelakangi kolam "Kenapa hm?" tanya Freya.
"Kak, Zuna bingung harus apa sekarang" jawab Arzuna.
"Kakak dengar semua percakapan kalian, kakak paham kamu hanya ingin melindungi adik kamu, tapi apa kamu yakin kamu Azura senang dengan yang kamu lakukan?" ucap Freya.
Arzuna menunduk "Zura pernah bilang, kalau dia menyerah dan dia sudah tidak ingin berharap pada Axel" jawab Arzuna.
"Benar itu yang dikatakan oleh Zura, tapi apa itu dari hatinya?" tanya Freya. Arzuna diam dia tidak tahu.
Freya yang melihat keterdiaman Arzuna mengelus senyum "Kamu beri kesempatan untuk Axel, tapi bukan berarti kamu dengan mudah memberikan Axel akses" Arzuna menoleh pada Freya "Maksudnya?" tanya Arzuna tidak mengerti.
"Kamu belum tahu?" Arzuna mengeritkan kening. "Haha sepertinya kamu belum tahu, begini ada yang meretas data Azura dan kamu tahu siapa?" Arzuna menggeleng "Dia adalah Ayah Axel dan Agra Ganendra Draco" ucap Freya.
Arzuan membulatkan matanya Draco, kenapa dia? " Dan kakak yakin kalau dia tertarik pada Azura, dan itu akan menjadi tantangan sendiri untuk Axel" Arzuna mengangguk sekarang dia paham maksud dari ucapan Freya.
"Zuna ingat Azura punya kehidupan sendiri, kita keluarganya tapi kita jangan terlalu menekan dia paham?" ucap Freya.
"Paham kak, makasih kak" ucap Arzuna memeluk Freya.
"ARZUNA LEPASKAN PELUKAN MU DARI ISTRI SAYA" teriakan membahana itu mengganggu kedua kakak beradik itu.
Ah Arzuna punya ide, dia memeluk lebih erat Freya "Kak, kakak tahu gak salah satu guru di sekolah ada yang cukup ganteng kayaknya cocok deh sama kakak" ucap Arzuna. Freya menggelengkan kepalanya saat tahu jika Arzuna sedang menjahili suaminya.
"Apa maksud kamu hah?" tanya Rayner melepaskan pelukan itu.
"Tuh kak liat kan, ganti suami aja kak, guru Zuna tuh baik gak cemburuan gak kayak yang ini" Arzuna semakin menjadi saat menjahili Rayner.
"Diam, dia istri saya dan saya tidak akan melepaskannya" ucap Rayner mendorong Arzuna kedalam kolam renang.
Byurrr
Freya menatap tak percaya Rayner "Ray!" ucap Freya.
"Sudahlah lagian dia bisa berenang" ucap Rayner tanpa rasa bersalah meninggalkan Arzuna yang sedang menatap datar Rayner di dalam kolam.
"Ck, awas lo bang gue bales" ucap Arzuna keras.
.......
Axel meninju samsak di depan nya "Dia berani bersaing dengan gue" Axel terus saja meninju sampai Kaizo datang.
"Lo masih kesal sama ucapan Arzuna?" tanya Kaizo.
Axel berhenti "Bukan karena itu" jawab Axel. "Lalu apa?" tanya Kaizo duduk di sofa yang ada di sana. Btw mereka sedang di mansion Axel.
"Ada yang mengincar Azura"
"Maksudnya?"
"Gue baru tahu, jika Agra G'draco menyukai Azura"
Byurr
Kaizo menyemburkan minum yang ada di mulutnya dia kaget dengan ucapan Axel "Lo serius, wah saingan lo kuat El" ucap Kaizo.
"Benar, entah apa yang terjadi tapi dia mencari tahu tentang Azura"
"Tapi El, bagaimana lo bisa tahu?"
"Jack kasih tahu gue" Kaizo ber oh saja, dia sudah tahu jika Axel sekarang menjadi ketua mafia. "Lalu apa yang bakal lo lakuin?" tanya Kaizo.
"Gue bakal jaga Azura" ucap Axel.
"Gue bakal bantu lo, lo tenang aja kita ada di sisi lo" ucap Kaizo. Axel tersenyum dia tahu jika mereka ada di disisinya, begitu pun dulu.
Tbc....
Smngttt....🌹🌹🌹
ada jg yg bkl saingan sm axel....jd biarin aja dia brjuang,tnggal nnti dkung kputusan azura dia bkln mlih spa....sbg kk' sm shbtnya,yg pnting sllu dkung dia apa pun yg trjdi....ok....