NovelToon NovelToon
Zombie Town (Tara)

Zombie Town (Tara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YooLid

Zombie Silent

Deskripsi

Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

"Kakinya terluka? Aku sangat penasaran." Ucap biles menghentikan aktivitas memotong sayurannya dan menghadap ibu tara yang berada disampingnya.

"Dia bercerita, katanya ada seseorang yang tiba-tiba muncul dari semak-semak dan menarik, mencakar kakinya. Ia tak tahu siapa itu." Jelas ibu tara.

"Lalu??" Tanya biles lagi.

"Lalu kakinya terluka dan tiba dirumah, pembantu lainnya mencoba memberikan obat pada lukanya. Namun saat itu ia tiba-tiba berubah dan menyerang pembantu lainnya. Ia juga mencoba menyerangku namun aku segera berlari dan sembunyi dikamarku." Jelas ibu tara.

"Waah mengerikan sekali yaa. Lalu aku mendengar kabar kalau kota itu 87% dihuni oleh zombie yaa. Jadi kalian bagaimana bisa keluar dari kota itu." Tanya biles

"Perjalanan itu sangat panjang dan mengerikan, kau pasti tak akan percaya kalau kami mungkin sudah membunuh lebih dari 200 zombie mungkin. Aku selalu update mengenai kabar berita dan kami selalu waspada hingga akhirnya bisa keluar dari kota ibu dengan selamat. Dan juga aku sangat berterima kasih, jaringan internet masih hidup sehingga bisa tetap berkomunikasi dengan anak-anakku." Jelas ibu tara.

"Maksudnya?" Tanya biles ingin tahu.

"Kau tahu? Kami pernah berpisah. Kami semua berada ditempat yang berbeda. Dan dengan keberanian kami bisa melewati semua zombie itu." Ucap ibu tara.

"Bagaimana kalian melewatinya. Kalian kebal serangan mereka gitu?" Tanya biles.

"Tentu tidak dan tentu saja dengan membunuh mereka. Daripada kami yang terbunuh lebih dahulu kami yang membunuh." Ucap ibu tara.

"Heyy.... ayolah jangan membual?" Ucap biles tak percaya, ia kembali melakukan aktivitas memasaknya.

"Ya sudah kalau kau tak percaya. Kau bisa tanya anak-anakku." Ucap ibu tara.

"Baiklah. Sekarang kalian aman tinggak disini. Ada begitu banyak tentara dan polisi berjaga disetiap titik kota ini. Jangan khawatir." Ucap biles.

"Aku juga berharap begitu. Dengan apa yang sudah kami lewati, kami masih merasa was-was. Maafkan kami." Ucap ibu tara.

"Tidak apa-apa. Bersikap alami saja." Jawab biles.

Mereka asyik memasak didapur untuk makan malam mereka. Disaat makanan selesai dihidangkan diatas meja pun, ketiga anak elsa itu belum juga bangun.

Ibu tara memebangunkan mereka untuk makan. Ia mengangkat shone dari tempat tidur dan saat diangkat ia terbangun dan duduk dikursi makan.

Tara dan jack juga sudah bangun.

"Terima kasih atas makanannya Ny.Biles." ucap tara

"Biles. Kau dapat memanggilku Biles. Terima kasih juga sudah datang kerumahku. Aku jadi tak merasa kesepian lagi. Mari makan." Ucap biles.

Mereka pun makan bersama dimeja makan. Mereka makan dengan sangat lahap. Sampai-sampai biles juga ikut makan dengan lahap seperti mereka.

"Maafkan kami biles. Rasanya sudah sangat lama kami tak makan makanan seperti ini, biasanya kami hanya makan makanan instan." Ucap jack.

"Ya sudah, habiskanlah." Ucap biles.

Mereka makan dengan bahagia. Selesai makan tara memberaihkan semua piring dan mencucinya. Ditemani shone yang hanya duduk melihat tara.

"Kau pergilah tidur, aku akan selesai. Matamu sudah mengantuk itu." Suruh tara. Namun anak itu hanya geleng-geleng kepala.

------

Diruang depan, Ny.Biles, jack dan juga ibunya sedang bersantai.

"Setelah ini kalian akan kemana?" Tanya biles.

"Aku ingin menemui seseorang disini, dikota ini." Ucap ibu tara.

"Hm? Apa kau memiliki keluarga disini?" Tanya biles.

"Tidak juga. Hanya saja aku harus menemui dia terlebih dahulu sebelum pergi melanjutkan perjalanan kami. Tapi sebelum itu maaf kami pasti akan merepotkan dan menyusahkanmu." Ucap ibu tara.

Teng! Teng! Teng!

Tiba-tiba suara lonceng terdengar. Mereka terkejut kecuali biles.

"Suara apa itu?" Tanya jack.

"Itu seperti sinyal yang diberikan pemerintah, agar semua warga mengunci rapat-rapat rumahnya dan mematikan listrik." Ucap biles.

"Untuk apa? Menghemat listrik?" Tanya jack lagi.

"Bukan. Hanya untuk memastikan keamanan saja. Jika tidak ada warga yang boleh diluar rumah disaat malam hari." Jelas bile.

"Ya aku paham maksudnya biles." Ucap tara yang datang dari dapur.

Biles tersenyum dan berdiri. Ia menutup dan memastikan semua pintu dan jendela terkunci dengan aman. Tara dan ibunya juga ikut memeriksanya.

"Malam ini aku akan berjaga terlebih dahulu." Ucap ibu tara.

"Berjaga kenapa?" Tanya biles.

"Seperti kataku tadi, kami masih harus tetap was-was. Maafkan kami menganggumu." Ucap ibu tara.

"Ya sudah. Tapi aku akan mematikan semua lampu." Ucap biles.

-----

Jack dan ibunya berada diruang tengah. Digelapnya malam hanya sinar bulan yang menerangi. Terlihat jack sudah terlelap dalam tidurnya, sementara ibu tara masih terjaga.

Ia mulai melamun, ia berencana ingin menemui seseorang dikota itu untuk memastikan keselamatan anak-anaknya.

Ia juga teringat dengan suaminya, ia merindukannya. Tak terasa air matanya pun membasahi pipinya, segera ia menyeka air matanya itu tak ingin anaknya melihatnya.

Ia mulai mengantuk, ia mencoba membaringkan badannya disamping jack.

Beberapa saat kemudia disaat ia mulai terlelap, ia mendengar suara langkah kaki dari luar. Ia segara tersadar dan mencoba terus mendengarkan langkah kaki itu yang semakin mendekat.

Ia sangat yakin bahwa ia mendengar banyak langkah kaki, jadi ia memutuskan untuk mengintip keluar rumah. Diluar sana juga sangat gelap hanya sinar bulan yang menerangi jalanan.

Ia mengintip dan melihat ada banyak orang diluar sana. Ia terus mencoba memastikan orang-orang itu dan ternyata mereka adalah sekelompok tentara yang sedang patroli.

Ibu tara sedikit lega namun ia masih mengintip sampai tentara-tentara itu pergi. Setelah pergi baru ia kembali kesamping jack.

-----

Pagi hari

Saat pagi sudah tiba, cahaya matahari masuk kedalam rumah dan ibu tara mengerutkan keningnya karena sinar matahari itu menyilaukan matanya.

Ia terbangun lebih awal dari yang lainnya, ia berdiri dan mengambil air mineral di dalam kulkas. Ia langsung memeriksa tara dan shone yang tidur dikamar, ternyata mereka masih tidur.

"Mereka yang telat bangun atau aku yang bangun lebih awal?" Tanyanya.

Ia kembali merebahkan badannya melihat-lihat langit-langit rumah.

Beberapa saat kemudia, biles keluar dari kamarnya dan mendudukkan dirinya dimeja makan, ia memegangi lehernya.

"Apa kau sakit? Badanmu pegal-pegal?" Tanya ibu tara.

Biles terkejut.

"Apa kau tidak tidur?" Tanya biles.

"Aku baru bangun. Apa kau sakit?" Tanya ibu tara lagi.

"Biasalah, kalau sudah berumur segini. Badan akan sering terasa sakit." Ucap biles.

"Tidak juga. Kau harus memeriksakan kesehatanmu." Ucap ibu tara. Ia bangun lalu duduk didepan biles.

"Well... hanya pegal biasa. Mungkin karena lelah saja." Ucap biles.

"Tetapi tak ada salahnya memeriksakan kesehatan." Ucap ibu tara lagi.

"Apa kita sarapan sandwich saja? Aku akan membuatkannya kau duduk saja." Ucap ibu tara.

Biles hanya tersenyum, ia senang dengan kehadiran elsa dan anak-anaknya.

Ibu tara mencuci tangannya dan mencari roti tawat di lemari dapur.

"Disana." Ucap biles menunjuk keberadaan roti tawar dilemari ujung.

Biles hanya duduk memperhatikan ibu tara memasak.

----

Ibu tara memanaskan pan dan mengolesinya dengan mentega. Digorengnya beberapa telor, memasak beberapa slice dangin iris dan sosis.

"Anak-anak sangat suka dengan roti sandwich buatanku, kau harus mencobanya." Ucap ibu tara antusias.

Biles hanya memperhatikan ibu tara namun ia segera berdiri dan mendekati ibu tara.

"Tidak usah, biar aku saja." Ucap ibu tara.

"Aku akan membuat teh madu untuk kita." Ucap biles.

Ibu tara mengangguk dan tersenyum.

Mereka berdua sibuk mempersiapkan sarapan.

1
Maulidya Desty
ceritanya seru, 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🔥🔥🔥🔥🔥
PAULUSS
semangat kakak
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat
Maulidya Desty: siip👍🏻
total 1 replies
Rock
Sudut pandang baru
Maulidya Desty: Hai... Bagaimana menurutmu dengan cerita Tara?
total 1 replies
Elain
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
Maulidya Desty: Hai... terima kasih atas masukannya 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!