kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.7
Kala yang baru saja tiba setelah mengantarkan sang kekasih ke apartemen nya. Menatap tajam ke arah dua orang yang baru saja keluar dari dalam lift dan berjalan menuju ke arah salah satu mobil yang terparkir disana.
Kala yang berniat memarkirkan mobilnya pun urung melakukan nya saat melihat Dya masuk kedalam mobil milik Handi. Lalu keduanya pergi meninggalkan area basement gedung apartemen itu.
Kala pun langsung menghidupkan kembali mobil miliknya dan mengikuti laju mobil milik Handi yang tidak lama dari memasuki jalan raya. Mobil Handi pun berbelok memasuki kawasan sebuah super market yang tidak jauh dari gedung apartemen tempat Dya tinggal.
Setelah melihat Dya dan Handi masuk ke dalam supermarket itu. Kala pun akhirnya tahu kemana tujuan kepergian sang istri bersama dengan asisten pribadi sang ayah.
Tidak ingin ketahuan mengikuti keduanya, Kala pun kembali ke apartemen terlebih dahulu dan akan menunggu kepulangan sang istri disana.
Sementara itu, Dya sendiri tengah berjalan didepan Handi yang berjalan mendorong troli berisikan belanjaan yang Dya pilih untuk stok makanan selama seminggu kedepan.
Jika di lihat sepintas. Keduanya terlihat begitu serasi, bahkan banyak wanita wanita yang berada disekitar keduanya menatap kagum dan juga iri pada sosok Dya.
Bagaimana tidak iri, saat ini Dya tengah berbelanja dengan ditemani oleh seorang pria tampan dengan penampilan yang sangat rapih dan begitu gagahnya.
Berbalut celana bahan slimfit dan juga kemeja yang sedikit pas dibadan membuat tampilan Handi bak seorang pangeran yang keluar dari istana hanya demi menemani sang putri belanja bulanan.
Segelintir orang juga tidak ragu dan sungkan untuk memuji pasangan itu.
"Romantisnya, ya mereka,"
"Duh jadi pengen deh diposisi cewek itu, cowoknya manis banget. Meski sibuk kerja masih punya waktu buat pasangan nya,"
"Iya, sweet banget. Bikin iri kita kita deh,"
Dan banyak lagi kata kata pujian yang terlontar untuk pasangan, yang sebenarnya seorang majikan dan juga bawahannya itu.
"Maaf jika ucapan mereka bikin kamu tidak nyaman," ucap Handi memecah keheningan diantara dirinya dan juga Dya.
"Tidak masalah kalau untuk Dya. Justru takutnya itu akan jadi masalah untuk pasangan Asisten Han,"
"Aku belum punya pasangan. Jadi tidak perlu dikhawatirkan. Justru yang harusnya khawatir itu kamu ya Dy? Secara kamu kan punya suami,"
"Itu hanya status Kak, Kakak lihat sendirikan bagaimanan keadaan di apartemen tadi?"
"Maaf bukan bermaksud menyinggung atau mengungkit hal itu. Eh, tapi barusan kamu panggil Aku apa? Kakak?"
"Iya, kenapa? Nggak suka ya? Habis kalau panggil asisten, kok berasa ada sekat di antara kita dan Dya nggak suka itu. Karena dimata Allah kita kan sama saja,"
"Nggak apa apa, suka kok. Terharu malah bisa punya adek perempuan,"
"Terima kasih Kak, jika nggak ada Kakak. Aku nggak tahu harus bagaimana dikota yang asing ini."
Sejenak keduanya saling menatap hingga suara bariton seseorang membuyarkan pandangan mereka dan beralih kepemilik suara.
"LOE MAU BELANJA APA MAU RAYU COWOK? LAMA BENER BELANJANYA? CEPAT BALIK KALAU NGGAK LOE TAHU SENDIRI AKIBATNYA."
Dya dan Handi sama sama dibuat kaget dengan kehadiran Kala disana. Entah tahu dari mana pria psikopat itu jika Dya dan Handi ada di sana.
Yang pasti kehadiran pria dingin dan super nyebelin itu membuat mood Dya berubah jadi tidak baik.
Menyadari hal itu, Handi pun dengan sigap menarik troli bersamaan dengan Dya menuju ke arah kasir untuk membayar semua yang sudah masuk ke dalam troli yang dia bawa.
Bukannya takut untuk menghadapi Kala yang tampaknya tengah tersulut emosi itu. Hanya saja, ini bukan tempat yang tepat untuk berdebat.
Dya yang mengerti akan tindakan Handi pun turut mengikuti langkah kaki pria dewasa yang selalu siap siaga membantu dirinya itu dan mengabaikan kehadiran Kala disana.
Hingga tubuh Dya dan Handi menghilang di ujung lorong, Kala masih intens menatap punggung keduanya.
Setelah membantu pembayaran belanjaan Dya. Handi kembali membantu membawakan belanjaan Dya yang ternyata cukup banyak hingga 5 kantong plastik besar terisi dengan penuh.
Handi sendiri membawa 4 kantong plastik ditangan nya sedang kan Dya sendiri hanya membawa satu. Namun, saat akan memasukan barang barang itu kebagian belakang mobil Handi sebuah tangan kekar mencekal pergelangan tangan Dya yang sudah hampir membuka pintu mobil milik Handi.
"Masukan kedalam mobil Gue. Loe tahu benarkan jika seorang istri itu dilarang pergi dengan pria lain yang bukan mahramnya apa lagi tanpa ijin dari suami?" ucap Kala dengan nada yang cukup tegas saat Dya akan masuk kedalam mobil milik Handi.
Mendengar hal itu, Dya pun akhirnya menuruti apa yang dikatakan oleh kala, setelah mendapatkan anggukan kepala dari Handi.
Handi yang sudah lama mengenal Kala tentu tahu betul jika pria yang seumuran dengan nya itu paling tidak suka dibantah atau ditolak oleh siapapun.
Hingga Handi pun memberi kode agar Dya mengikuti perkataan pria itu dan menurutinya agar kondisinya tidak semakin memburuk.
*
*
🌸🌸🌸