Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Tangan nya bergetar hebat , ketika masih memegang kertas hasil dari pemeriksaan dokter tadi . Entah mengapa rasa bahagia langsung hinggap di diri nya ... Arsyad sampai tidak mau memalingkan pandangan nya dari kertas tersebut ... Berulang kali mengucapkan hamdalah dan rasa syukur nya . Atas karunia yang telah Allah berikan untuk nya ..
Ya setelah mendengar perkataan sang umi tadi , Arsyad langsung mengajak Lydia ke rumah sakit , untuk memastikan hal yang di bilang oleh umi Aisyah . Awal nya Lydia ingin melakukan tes saja di rumah , tapi Arsyad langsung menolak nya , Arsyad ingin dokter langsung yang memeriksa Lydia , dan Lydia hanya menurut saja , tidak membantah perkataan sang suami .
Dan dugaan nya benar , Lydia hamil ,
Dan hal tersebut membuat Arsyad berulang kali mengucapkan syukur .
Lydia ? Wanita itu masih kaget , tapi tidak menutup kemungkinan sih diri nya hamil . Tapi yang membuat nya bingung , gejala kehamilan malah di hadapi oleh Arsyad , bukan diri nya . Padahal waktu Zahra dulu , Lydia sampai empat bulan mual muntah , dan tidak mau makan apa pun , tapi kali ini Lydia tidak merasakan nya . Dan yang merasakan nya malah sang suami.
Lydia pun sempat bertanya kepada dokter tadi , dan jawaban sang dokter , membuat nya tertegun menatap laki-laki yang menjadi suami nya itu ..
"Itu sering terjadi buk , biasa nya sih ,di karena kan rasa sayang dan cinta suami ibuk yang sangat besar " Ucap sang dokter sambil tersenyum , dan Arsyad yang mendengar itu hanya diam , tidak menanggapi , kalau di bilang seperti itu , Arsyad tidak akan mengelak nya . Memang diri nya sangat mencintai Lydia .
Dan Lydia juga mengucapkan syukur kepada Allah , karena sudah di beri amanah lagi seorang anak ...
Arsyad lalu menoleh ke arah sang istri yang baru saja masuk ke dalam mobil , ketika tadi wanita itu meminta ijin ke toilet sebentar , ingin menuntaskan hajat nya . Tadi Arsyad ingin menemani nya , tapi Lydia menolak , karena di depan toilet sana banyak wanita , Lydia tidak mau Arsyad menjadi tontonan para wanita di sana . Entah mengapa sifat cemburu Lydia muncul ...
Arsyad setuju , dan memantau Lydia dari dalam mobil , menunggu istri nya itu di sana .
Dengan perasaan yang sangat terharu ...
Lydia menaikkan sebelah alis nya menatap ke arah Arsyad , yang sedari tadi menatap nya tanpa berkedip sama sekali . "Abang kenapa ?" Tanya Lydia bingung .
Grep
Tanpa menjawab nya , Arsyad langsung memeluk tubuh Lydia dengan erat , dan terisak dalam pelukan tersebut .
Air mata Arsyad sampai membasahi hijab milik Lydia .
"Abang kenapa sih ?" Tanya Lydia lagi .
Arsyad melepas kan pelukan nya , lalu menangkup wajah sang istri , memberikan nya kecupan bertubi-tubi di sana . Membuat Lydia terkekeh geli , mendapatkan kecupan tersebut ..
Sungguh Arsyad sangat bahagia . Arsyad tersenyum menatap ke arah Lydia dengan penuh cinta , entah bagaimana menggambarkan rasa cinta nya saat sekarang ini . Mungkin rasa cinta nya sangat besar , dan bertambah besar lagi ...
Lalu tangan kanan nya terulur , mengelus lembut perut istri nya yang masih rata . Sudah ada kehidupan di dalam nya .
"Terimakasih sayang " ucap Arsyad .
"Terimakasih sudah hadir di dalam sini" sambung nya lagi , lalu membungkuk kan badan nya dan mengecup perut istri nya itu dengan sayang .
Lydia sangat terharu , tangan nya terulur mengelus kepala sang suami dengan lembut .
Entah mengapa Lydia juga sangat bahagia . Pernikahan yang awal mula di kira nya sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh nya , nyata nya membawa kebahagiaan di dalam hidup nya . Lydia pernah berpikir jika Arsyad tidak akan memperlakukan diri nya seperti ini ,karena mengingat dulu pria itu sudah mempunyai istri dan anak . Namun semua nya berbeda , tidak sesuai pikiran nya . Bahkan kini Arsyad menjadikan nya satu-satunya wanita nya ....
"Dek , kita pulang sekarang ya . Kamu harus banyak istirahat , jangan banyakin kerja . Kamu tiduran aja , aku yang bakalan nyuruh umi buat cari asisten rumah tangga , biar kamu enggak payah kerja lagi " ucap Arsyad panjang lebar .
Lydia melongo di buat nya . Lalu langsung menggeleng kan kepala nya . "Enggak bang , aku mau kayak biasa nya . Enggak enak juga cuman tiduran di rumah , malah buat aku nya capek bang . Badan nya pegel-pegel jadi nya ." Sahut Lydia .
"No sayang ... Enggak , abang enggak bakalan ijinin . Adek harus nurut sama Abang pokok nya ." Kekeuh Arsyad .
"Bang , malah capek loh kalau enggak gerak , Abang kira enak banget apa tiduran aja. " Rengek Lydia .
"Sayang , nanti kamu kecapean , apa lagi kan kamu tau tadi dokter bilang apa hm . Kamu enggak boleh kerja yang berat-berat dulu , enggak boleh kecapean , itu rentan buat kandungan kamu sayang " ucap Arsyad lagi .
Lydia menghembuskan nafas nya kasar . Lalu menjatuhkan tubuh nya ke sandaran kursi . Lelah juga berdebat dengan Arsyad . Dan entah mengapa Lydia lagi malas berdebat , mau ngebantah , takut dosa . Arsyad kan suami nya .
"Ya dek ya , " bujuk Arsyad lagi .
Lydia mengangguk kan kepala nya . Dan membuat Arsyad senang bukan main . Arsyad lalu mengecup seluruh wajah Lydia dengan sayang ...
_____
Lydia terperangah menatap ke arah meja makan yang penuh dengan makanan ....
Sampai Lydia tidak tau makanan mana yang harus diri nya makan . Karena sangking banyak nya makanan yang berjejer di sana . Dan jangan lupakan makanan itu semua bergizi empat sehat lima sempurna .
"Sayang makan yang banyak ya . Kamu harus makan yang banyak , biar kandungan kamu sehat . " Ucap umi Aisyah lembut , tangan nya sudah mengelus perut Lydia dengan sayang .
Ya makanan ini tadi di siapkan oleh umi Aisyah . Ketika Arsyad dan Lydia sampai di rumah , Arsyad dengan heboh nya mengabarkan kehamilan Lydia , membuat umi Aisyah , Abi Husein , dan Zahra terpekik senang dan mengucapkan syukur kepada Allah SWT .
Dan umi Aisyah langsung memasakkan menantu nya itu makanan bergizi .... Dan tidak sampai di situ aja , umi Aisyah juga mengatakan , jika selama hamil diri nya lah yang akan memasak makanan untuk Lydia .
Lydia ingin menolak , tapi tidak enak dengan ke antusiasan dari sang ibu mertua. Lydia tidak ingin menyakiti hati wanita paruh baya itu .
Lydia tersenyum , mengangguk kan kepala nya , lalu mengambil semangkuk sup hangat , "umi makan juga ya. Ini banyak loh , Lydia mana habis makan sebanyak ini " ucap Lydia .
Umi Aisyah mengangguk kan kepala nya , karena di sana cuman ada diri nya dan Lydia . Arsyad pamit pergi ke kantor karena ada meeting mendadak , Abi Husein memeriksa laporan pasantren . Dan Zahra sudah pamit pergi mengaji.
"Gimana rasa nya ?" Tanya umi Aisyah .
Lydia tersenyum , "enak banget umi . Masakan umi juara banget " sahut Lydia .
Umi Aisyah tersenyum bahagia , senang sekali jika Lydia menyukai masakan nya .
"Makasih banyak ya umi , umi baik banget sama aku" ucap Lydia .
"Sayang , kamu itu juga anak umi , jadi jangan sungkan ya . "
Lydia tersenyum lalu mengangguk kan kepala nya . Entah ke berapa kalinya lagi diri nya mengucap kan syukur , telah mendapatkan suami dan mertua sebaik itu ...
bonchap donk