“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”
Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Penasaran?
Yuk cus langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Tiga puluh Dua
"Huh! sepertinya aku harus mengancam kak Aris dengan menggunakan bibi kembali," Batin Nisa lalu membuka tas kecilnya yang bergambarkan princes desney itu untuk mengambil ponselnya.
Tut..
Panggilan pun terhubung.
"Hey kau menelepon siapa?" Tanya Aris penuh menyelidik. Dia sudah menebak-nebak kalau gadis itu pastilah akan mengadukannya kepada mamanya, karena tak mau menuruti kemauannya itu.
"Tentu saja Nisa menelepon bibi, untuk melaporkan kelakuan jelek kak Aris, yang tak perduli kepada Nisa," Sahut Nisa Acuh.
"Ckkk, dasar bocah ini! ternyata tebakanku memang tak salah lagi," Ujar Aris sembari langsung buru-buru merebut ponsel yang ada di tangan Nisa, dan secepatnya langsung mengakhiri panggilannya.
"Nisa, kau tahu kasalahanmu? masih kecil saja kau berani mengancam orang lain, bagaimana kalau besarnya nanti."
"Ayolah kakak, kau harus menurutiku, kalau tidak, aku akan adukan kakak kepada bibi!" Ancam Nisa lagi. Tanpa ada perasaan takut sedikitpun, saat melihat raut wajah Aris yang sudah tampak sangat kesal akan sikapnya itu.
"Hey kau pikir aku bodoh, aku akan menyita ponselmu, kau tak kan bisa mengadukannya lagi kepada Mama!" Ujar Aris sembari tersenyum penuh kemenangan, karena berhasil menemukan kelemahan gadis itu.
"Hey kakak, apa kau lupa kalau Nisa selalu membawa ponsel lebih dari satu untuk berjaga-jaga, karena Nisa sudah hapal betul akan sifat kak Aris," Ujar Nisa sembari tersenyum licik, lalu memperlihatkan ponsel yang lainnya lagi kepada Aris.
"Ckk...kau benar-benar persis seperti seekor rubah yang sangat licik," Ujar Aris kesal. karena berhasil di kalahkan oleh otak jenius adik sepupunya itu.
"Ayolah kakak temani Nisa, atau Nisa akan adukan pada Bibi sekarang!" Ancam Nisa lagi. sembari ingin menelepon Erika kembali
agar Aris bersedia menemaninya membeli Gulali.
"Ya, ya, berhentilah menggunakan senjata terbaikmu itu, aku sudah muak mendengar ancamanmu, aku akan menemanimu sekarang," Sahut Aris jengkel lalu berdiri dari duduknya.
Nisa pun langsung tersenyum mengembang karena berhasil menjinakan Harimau buas yang ada di depannya itu.
"Ayo cepatlah, kau tunggu apa lagi!?" Ujar Aris kesal saat melihat Nisa yang tak kunjung berdiri dari duduknya.
"Gendong...." Ujar Nisa Manja sembari menjulurkan tangannya ke arah Aris, agar Aris mau menggendongnya.
"Nisa! kau jangan keterlaluan, apa kau mau aku tinggalkan di sini sekarang juga!? jangan mentang-mentang kau pikir kau bisa mengancamku, lalu kau jadi berbuat seenakmu!"
Kekesalan Aris semakin bertambah, karena ulah gadis itu yang menurutnya terlalu berlebihan.
Tanpa menjawab lagi Nisa pun langsung berjalan terlebih dahulu dari pria itu, Nisa terlalu takut saat melihat wajah kakak sepupunya yang tampak begitu marah.
Tak berapa lama.
Brukkk
Suara seseorang yang tiba-tiba bertubrukan badan.
"Apa kau tak apa-apa?" Tanya Aldo khawatir saat melihat dahi Ana yang terbentur ke dada bidang seorang laki-laki yang ada di hadapannya itu. Tangannya sudah mengelus-ngelus dahi Ana yang tadinya terbentur.
"Ya, Ana tak apa-apa kak," Sahut Ana lalu mengangkat wajahnya untuk melihat siapa yang menabraknya barusan.
"Ya tuhan, maksud hambamu ini berjalan-jalan keluar demi untuk menghindari pria ini, kenapa kau justru mempertemukan hambamu ini lagi dan lagi pada pria ini?"
Mata Ana seketika melotot saat melihat majikannya itu, apa lagi saat melihat expresi pria itu yang tengah menatap tajam ke arahnya. Dia benar-benar sudah takut akan apa yang di lakukan oleh pria itu padanya nanti.
Semangat buat Aldo dan Sheri 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
senang lihat mereka semua,,,udah punya pasangan masing2 gk ada lagi yg mengganggu satu sama laen
plin plan bgttt kamu bell😂😂😂