Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dalang meninggalnya Rakan
Rania berjalan tergesa-gesa setelah keluar dari ruangan suaminya, ia menuju sebuah lift untuk kembali ke Lobby.
Tring...
Suara lift terbuka, saat Rania akan masuk ke dalamnya bersama Alex, Ia berpapasan dengan sang kakek.
"Rania? Darma sedikit terkejut melihat kehadiran cucunya. begitu juga dengan Rania yang tidak menyangka akan bertemu dengan kakeknya.
" Kakek?
Sejenak Rania terdiam untuk memperhatikan kakeknya yang terlihat tampak lesu dan lebih kurus dari biasanya.
"Dari mana kamu? Tanya Darma pada sang cucu.
" Menemui Althaf," Rania menjawab dengan suara pelan, karena ia masih sedikit terkejut melihat penampilan kakeknya yang tampak tidak baik-baik saja.
"Baiklah kakek masih ada urusan dengan suamimu, hati-hati lah saat pulang nanti.
Rania mengurungkan niatnya untuk segera masuk ke dalam lift.
" Apa kakek sakit?
Darma sedikit terkejut mendengar pertanyaan yang Rania tunjukkan padanya. dengan segera Darma menyangkalnya.
"Mana mungkin kakek sakit, kakek selalu sehat seperti biasanya" tuturnya dengan menunjukkan senyuman simpul pada Rania.
"Ohhh.. aku pergi dulu" Rania kembali melanjutkan langkahnya, begitu juga dengan Darma. ia bergegas menuju ruangan cucu menantunya berada.
Sebelum Rania masuk ke dalam lift, dia menyempatkan untuk kembali melihat sang kakek, begitu juga dengan Darma ia memalingkan wajahnya menatap lekat pada sang cucu.
Tok
Tok.
Darma mengetuk pintu ruangan Althaf, sebelum akhirnya di persilahkan untuk masuk.
"Kakek, silahkan duduk. Althaf menyambut tamunya dan segera menghampiri Darma.
Setelah keduanya duduk di atas sofa hitam yang ada di dalam ruangan Althaf Darma memberikan sebuah map berwarna merah tua.
" Apa ini kek? Tanya Althaf yang segera menerima map tersebut. belum sempat Althaf membuka map nya Darma yang mulai bertanya.
"Ada apa Rania datang ke kantor?
Karena sudah lebih dari satu tahun cucunya itu tidak pernah lagi datang ke kantor.
" Ada beberapa hal yang dia butuhkan, dia datang ke sini untuk memintanya. " jawab Althaf berbohong, sebab ia sudah pernah mengatakan pada Darma bahwa dirinya tidak akan memaksa Rania berperan sebagai mana layaknya seorang istri.
"Matanya sangat tajam, Sepertinya dia mulai curiga dengan kesehatan ku, Kau tidak pernah mengatakan apapun kan pada gadis itu?
" Ya, seperti yang Anda perintahkan. saya menutup rapat mulut saya padanya.
"Bagus.
"Tapi aku masih sedikit cemas, coba kau pastikan lagi jika dia tidak mengetahui apapun tentang penyakit ku.
" Baik, akan saya lakukan
"Bacalah buku itu. Itu hasil penyelidikan yang ku lakukan secara mandiri." Darma mengeluarkan korek dari salah satu sakunya untuk menyulut rokok milik Althaf yang ada di atas meja.
Althaf terus membolak-balikkan kertas putih yang tersusun didalam map yang di berikan Darma.
Brakk..... Beberapa foto jatuh dari dalam map tersebut. Althaf segera memungutnya.
Sementara Darma Hadi masih asyik menikmati kepulan asap dari mulutnya.
"Apa ini kek?
Althaf menjatuhkan map merah tersebut ke atas meja, Dia mengusap wajahnya sampai sampai ke atas rambutnya. Dia mengerutkan dahinya. Sementara Darma hanya memperhatikan ekspresi Althaf.
" Apa yang harus saya lakukan sekarang? ini benar-benar di luar kehendak saya. Saya benar-benar meminta maaf pada Anda dan keluarga. Althaf menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Ia benar-benar sangat malu untuk menatap wajah laki-laki tua di depannya.
Darma kembali memungut salah satu foto dari atas meja. untuk ia lihat. "Kau mengenalnya kan? " Dia bertanya pada Althaf.
Jelas Althaf bisa dengan mudah mengenali salah satu orang yang terdapat di dalam foto tersebut. Itu adalah Briyo, salah satu kaki tangan Arjuna di pasar gelap. pekerjaan yang di lakukan Briyo sangat bersih, sampai polisi sekalipun belum berhasil mengungkap siapa dalang di balik kecelakaan yang merenggut hingga delapan orang itu.
Akibat kecelakaan tragis tersebut, seorang kakek tua yang duduk di hadapannya harus kehilangan anak dan cucunya sekaligus. juga kehilangan beberapa pegawai terbaiknya yang ikut serta dalam rombongan itu.
Althaf benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang di lakukan keluarganya, hanya karena uang dan kekuasaan mereka mengorbankan orang yang tidak bersalah dengan begitu mudahnya.
Masih teringat dengan jelas oleh Althaf bagimana kakek di depannya datang menemuinya dan memohon, meminta dirinya untuk segera melangsungkan pernikahan dengan cucu perempuan nya. Dan menjadikannya CEO. karena ia sama sekali tidak bisa mempercayakan perusahaannya pada orang selain Althaf.Althaf yang sudah berhasil menahan harga saham perusahaan yang sempat anjlok saat setelah Maudy meninggal dan kekacauan itu terjadi.
Setelah Anak dan cucunya meninggal para Direksi perusahaan mendesaknya untuk segera menunjuk CEO baru. Padahal saat itu dirinya sedang amat berduka karena baru saja kehilangan orang yang sangat dia cintai, anak perempuan satu-satunya beserta cucu lelakinya yang sudah di Persiapkan sejak lama untuk menjadi pewarisnya kelak.
Dengan terpaksa Darma menikahkan cucu perempuannya yang baru saja menginjak usia Dewasa, untuk menghentikan tekanan dari para Direksi perusahaan. Dan masalah itupun berhasil di atasi, bahan para Direksi dan pemegang saham perusahaan begitu puas dengan hasil kerja sang CEO baru teru.
Apa yang di lakukan Arjuna benar-benar sudah kelewatan. Althaf berencana untuk membalaskan semua yang di lakukan Arjuna padanya. bahkan sampai membuat Althaf kehilangan sahabat terbaiknya, Rakan yang ramah dan selalu menolongnya harus meninggal dengan tragis di tangan kakak laki-laki nya. Hanya untuk membuktikan pada ayahnya bahwa dia mampu menjadi penerus perusahaan. Meski harus melakukannya dengan cara-cara yang kotor.
"Berhentilah untuk menyalahkan diri sendiri, aku datang ke sini hanya ingin memberitahu mu, jika suatu saat aku akan menjebloskan keluargamu ke dalam neraka dengan tangan ku sendiri. "
"Jangan mengotori tangan kakek, kita serahkan saja bukti ini pada polisi." Ajak Althaf, tapi sepertinya Darma tidak menginginkan itu berakhir begitu saja.
" Tidak, Aku ingin membuatnya kehilangan segalanya sampai rasanya dia ingin menyerah untuk mati, tapi aku tidak akan membiarkan dia mati dengan mudah. " Ucapan Darma sampai membuat Althaf merinding mendengarnya.
Dia juga amat membenci keluarganya dan ingin melakukan hal yang sama. "Jika itu bisa membuat kakek puas, Biarkan saya yang akan melakukannya untuk kakek dan Rakan. "
"Al? Apa sebegitu benci kau pada keluarga mu sendiri?
"Sejak awal mereka bukanlah keluarga, Mereka hanya kumpulan sampah yang menjijikkan.
.
.
.
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak