Thesa yang mulai dari kecil hidup berdua dengan sang nenek di sebuah perkampungan.Dia menghabiskan kesehariannya membantu sang nenek berkebun di ladang sehabis pulang sekolah.
* **
Tidak pernah terpikir oleh Thesa bahwa sang nenek akan meninggalkannya untuk selama-lamanya ketika dia baru lulus di bangku kelas 3 SMA.Hal itu membuat Thesa merasa putus asa dan tidak punya arah kemana dia harus pergi setelah kematian neneknya.
***
Apakah Thesa tetap melanjutkan pendidikan Kanya setelah kematian neneknya dan mengejar mimpi nya? dan bagaimana kehidupan Thesa selanjutnya??
selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.Hadiah kecil untukmu
Hari sudah pagi,ini sudah jam 07.00 pagi.perawat juga sudah memberikan sarapan pagi untukku.
Aku membaca kembali novel yang dibawakan Rendy, walaupun ini sudah selesai kubaca.Untunk mengurangi rasa bosanku.
"Pagi thes."ucap Satrya yang datang mengunjungiku
"Pagi juga Rend."balasku
"kamu udah sarapan belum?"tanya satrya
"Udah,aku udah sarapan tadi."ucapku
"owhh,thes ini aku bawaan alat lukis yang kamu bilang semalam."ucap Satrya yang memberikan alat lukis yang dibawanya kepadaku
"Makasih yah sat,maaf udah repotin kamu."ucapku
"ngak ngerepotin sama sekali,ohiyah maaf kalo aku cuman bisa ngejengukin kamu sebentar, soalnya hari ini ada rapat di kantor."ucap Satrya
"Iyah sat ngakpapa kok."ucapku
"Yaudah aku pergi dulu,nanti malam aku kesini buat temenin kamu lagi."ucap Satrya
"Iyah sat,hati hati dijalan."ucapku
Setelah Rendy pergi,aku mengambil alat lukis yang dimasukkan kedalam paper bag yang lumayan besar.Aku juga memulai melukis gambar yang ingin aku lukis.
Tak terasa aku sudah selesai melukis,aku sengaja melukis sebuah gambar untuk dua orang.Nanti malam setelah membungkus lukisan ini aku akan memberikannya kepada Rendy dan Satrya.
"Selamat siang Bu,kami ingin memeriksa kondisi ibu sebentar."ucap dokter yang datang untuk memeriksaku
"Iyah dok."ucapku
Setelah selesai memeriksa,dokter dan perawatpun pergi.
Hari sudah sore, hujan turun membasahi jendela kaca yang ada diruagan ini.Entah kenapa setiap hujan turun aku selalu teringat kepada nenek,dulu waktu aku bersama nenek dan jika hujan turun kami akan selalu bersiap siaga duduk disebuah kursi kayu untuk berjaga jaga jika terjadi kebocoran di atap.Nenek juga akan menceritakan banyak cerita yang membuat aku seringkali tertawa saat mendengar cerita darinya.Bahkan jika dia juga sedang sakit dia akan berusaha agar tetap terlihat baik baik saja,dia takut jika aku mengkhawatirkan nya.Aku benar benar merindukan nenek sekarang,mungkin jika nenek berada disampingku sekarang aku akan lebih semangat lagi untuk menahan rasa sakit ini.Aku mengusap air mataku dan kembali tidur untuk beristirahat.
Aku terbangun dari tidurku dan melihat ini sudah sore,hujan juga sudah reda tidak sederas yang tadi.Aku mengambil lukisan yang aku lukis tadi dan memerhatikan lukisan ini,aku tidak tahu harus memberikan apa kepada rendy dan Satrya.Jadi aku memutuskan untuk melukis gambar yang yang sangat disukai Rendy yaitu pemandangan taman yang sering kami kunjungi.Aku juga melukis sebuah pemandangan pantai untuk Satrya,dia pernah memberi tahuku jika dia sangat menyukai pantai.Kuharap mereka suka dengan lukisan yang kubuat ini, Aku kembali membungkus lukisan ini dengan sebuah kertas kado dan meletakkannya di atas meja yang berada disamping tempat tidurku.
Aku merasa sangat haus sekarang,untungnya persediaan air minum dimeja masih ada,aku mengambil segelas air untuk kuminum.setelah selesai minum dan ingin meletakkan kembali gelas kemeja perut dan pinggangku kembali terasa sakit,bahkan ini jauh lebih sakit dari yang sebelumnya.Gelas yang ada ditanganku jatuh kelantai dan pecah,aku tidak bisa menahan rasa sakit ini.Perawat yang mendengar suara pecahan kaca dari dalam ruanganku berlari masuk melihat keadaanku.
"Buk,ibu kenapa tangan ibu ada yang luka?."ucap perawat yang memeriksa kedua tanganku,mereka berpikir jika pecahan kaca gelas tadi mengenai tanganku
"Sus tolong,perut sama pinggang aku sakit banget aku udah ngak tahan."ucapku merintis kesakitan
"Sebentar buk,saya panggilkan dokter dulu.ibu bertahan sebentar aja."ucap perawat yang berlari keluar dari ruangan
"Entah mengapa semakin aku berusaha menahan rasa sakit ini, sakitnya semakin bertambah.kepalaku juga terasa seperti hampir pecah, penglihatanku perlahan kabur menghitam aku tidak bisa mendengar apa apa lagi sekarang".
***
mau kasih info yaaa
follow akun ak ya..
nanti akan ada undangan masuk gc CBM ya ..
di mana kita akan belajar nulis bareng dari teknis dasar. Thank you