Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Sore harinya, di kamar kenzo. kenzo baru saja selesai mandi, Ia berjalan ke kasur lalu mengambil notebook nara.
“Gua penasaran isinya”ucap kenzo pelan.
“Baca aja kali ya?”kenzo merebahkan dirinya di atas kasur empuk miliknya.
Kenzo mulai membaca dengan serius, lembar demi lembar ia baca, baru beberapa lembar ia baca kenzo tertegun, ia baru mengetahui tentang keluarga nara, kenzo tidak mau melanjutkan membacanya, ia membuka lembaran akhir dari buku itu.
“Dia yang sempurna?”gumam kenzo, ia menyerngitkan dahinya.
“Aku mencintainya sejak aku masuk sma, aku mengetahuinya karena dia adalah seorang ketua osis, dia adalah laki-laki yang begitu sempurna laki-laki yang mampu membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya. Dia adalah KENZO RAFYAN BASKHARA.”
“Tidak ada yang tau tentang perasaanku, bahkan juan sekalipun, ia sama sekali tidak tau karena aku menyimpan rasaku sendiri, jika di tanya kenapa tidak mengungkapkan saja? Jawabannya, biarkan aku mencintainya dalam diam, karena dalam diam aku tidak menerima penolakan. Biarkan aku memujimu dari dari kejauhan karena kejauhan melindungiku dari rasa sakit”
“Kenapa aku menyukainya?, aku juga tidak tau, kenapa aku bisa menyukainya hingga detik ini. Kenapa aku mencintainya? Aku juga tidak tau, aku tidak tau alasanku mencintainya, aku tidak memiliki jawaban untuk itu. karena sejatinya cinta itu tidak bisa dikalkulasikan!. Cinta datang tanpa alasan tapi pergi dengan banyak alasan”
“Kak kenzo ini adalah semangat hidupku. Jika aku tidak beruntung dalam keluargaku aku sangat berharap akan beruntung dalam percintaan. Setiap melihatnya aku jadi melupakan masalahku, dia begitu indah untuk dilihat.”
“Dan hari ini, aku akan berusaha untuk melupakanmu. Aku akan mengikhlaskanmu, aku tidak akan oernah menganggumu lagi, jadi berbahagialah semestaku. KENZO RAFYAN BASKHARA, seseorang yang mengajarkan saya bahwa titik tertinggi mencintai yaitu mengikhlaskan. Dia yang saya cintai secara tiba-tiba dan harus saya lupakan dengan terpaksa. Perihal perpisahan akan selalu menyakitkan bukan?”
“I loved you and i hate you”
“Terimakasih”
Kenzo menutup notebook itu, entah kenapa hatinya terasa nyeri saat membaca diary nara. Ia memegang dadanya yang bergemuruh. Kenzo tidak suka dengan dengan kalimat terakhir yang di tulis oleh nara.
“Ada apa dengan gua?”ucapnya.
“Nara, maafkan gua”ucap kenzo dalam hati.
...----------------...
Sementara di apartemen nara. Ia frustasi tidak mendapatakan buku diarynya. Ia sudah mencari kesana kemari namun tidak ia temukan.
“Kemana sih?”kesal nara.
ia terus mencari buku itu, hingga kamarnya saat ini seperti kapal pecah. Nara bolak balik membuka tas sekolahnya.
“Perasan tadi di sekolah masih ada! Sekarang kemana ya?”nara mengeluarkan semua isi di dalam tas sekolahnya.
“Aduh!, apa ketinggalan?”
“Tapi perasaan aku udah ku masukin ke dalam tas”
“Kalau hilang gimana?”
“Ya tuhan, aku harap kalau jatuh tidak ada yang membacanya”
Nara pasrah, ia kemudian menatap kamarnya yang begitu berantakan karena ulahnya sendiri.
“Ya allah, kenapa bisa kayak gini?”nara mengacak-acak rambutnya, ia dengan kesal membereskan kamarnya yang berantakan karena ulahnya.
Ting
Tong
Nara menghentikan kegiatannya. “Siapa yang datang?”gumamnya.
Nara melangkahkan kakinya turun ke bawah, bel apartemennya lagi-lagi berbunyi membuatnya berdecak kesal.
“Sabar napa!”kesal nara.
Bara mengintip dari lobang yang ada di pintu, namun ia tidak melihat siapa-siapa disana. dengan kesal nara membuka pintunya.
“Hay!”sapa juan dengan senyum manis nya.
“Ck, ngapain?”tanya nara dengan kesal.
“Lo kenapa sih? Lihat gua bawa bocil”ucap juan, ia menunjuk ke arah bawah dimana aiman berada.
Nara menepuk jidatnya bagaimana bisa ia tidak menyadari ada aiman disana.
“Hay kak rara”sapa aiman.
“Aiman ngapain kesini?”tanya nara ia berjongkok di hadapan aiman.
“Bangun ra, lo pake daster!”ucap juan ia menarik nara agar bangun.
“Ayo masuk”ajak nara.
Dengan senang aiman dan juan masuk ke dalam apartemen nara. Mereka bertiga duduk di sofa.
“Tunggu disini dulu aku mau beresin kamar dulu”ucap nara.
“Lo itu kenapa sih? Kek kurang semangat gitu”seru juan.
“Buku diary aku hilang juan nggak tau kemana, udah aku cari-cari tapi nggak ketemu”keluh nara.
“Ketinggalan disekolah mungkin”sahut juan.
“Nggak mungkin, sebelum pulang aku udah taruh di tas”ucap nara.
“Jatuh mungkin?”
Nara terdiam sejenak, ia baru teringat tentang tabrakan itu, “apa mungkin jatuh pas aku tabrak dia?”
“Entahlah, pusing aku. Mau beresin kamar dulu berantakan sekali karena cari buku itu”ucap nara lalu pergi darisana.
Aiman berdiri ia ingin menyusul nara, “heh bocil! Mau kemana lo?”tanya juan menatap adiknya itu.
“Mau bantu kak rara”jawab aiman. Lalu ia pergi menyusul nara. Sementara juan ia memilih menonton tv saja, Toh yang ajak dia kesini aiman kok.
Nara menatap kamarnya yang super berantakan, ia menghela nafasnya panjang. Baru hendak melangkah ia di kagetkan dengan kemunculan aiman dengan tiba-tiba.
“Kamu ngapain kesini aiman?”tanya nara mencubit gemas pipi gembuk aiman.
“Aku mau bantuin kak rara”jawab aiman sambil mengusap-usap pipinya.
“Kamu mau bantuin?”tanya nara, dengan celat aiman mengangguk.
“Yaudah, susun buku-buku itu aja ya?”aiman mengangguk, ia kemudian mengerjakan apa ya h disuruh oleh nara. Sementara nara ia mebereskan yang lainnya.
*****
Malam harinya, nara pergi ke taman kota, ia bosan di apartemen terus, karena taman kota dekat jadi dia memilih untuk ke taman kota. Nara duduk sendirian sambil menikmati es krimnya.
“Nara”suara itu membuat nara terdiam, ia menoleh ke belekang ternyata ada kenzo disana.
“Gua boleh duduk di samping lo?”tanya kenzo menatap nara.
Nara memutar bola matanya malas, “silahkan”jawab nara cuek.
Kenzo duduk di samping bara tentu saja ada jarak di antara mereka. Nara sibuk memakan es krimnya sedangkan kenzo ia menatap nara begitu dalam, sukit sekali baginya untuk mengucapkan kata maaf.
“Ra”panggi kenzo.
“Iya?”jawab nas tanpa melihat ke arah kenzo.
Kenzo menghela nafasnya, “maaf”ucap kenzo sambi menunduk.
Nara menghentikan kegiatannya sejenak. “Semuanya sudah berlalu, penyesalan emang selalu datang di akhir”ucap nara, ia tidak ingin menatap kenzo karena ia lemah, ia takut mengeluarkan air matanya.
Kenzo sadar, memang penyesalan selalu datang di akhir.
“Lo jauhin gua ra?”tanya kenzo dengan posisi masih menunduk.
“Akh udah jawab pas di tangga tadi”ucap nara dingin.
“Lo nggak bakal tahan jauhin gua, ra”ucap kenzo.
Nara terkekeh mendengarnya,”terus?”
Kenzo menatap nara, ia dapat melihat bahwa nara sepertinya tidak lagi mencintainya.
“Stop jauhin gua, gua nggak suka di jauhin”ucap kenzo.
“Kamu yang suruh, aku tinggal patuh aja”jawab nara.
“Maaf”
“Maafin gua ra, perkataan gua bikin lo sakit hati. Maafin gua. Seharusnya gua nggak ngomong itu.”
“Semuanya udah berlalu”ucap nara.
“Lo maafin gua?”
“Entah, masih sakit hati soalnya”
Setelah mengucapkan kata itu, nara pergi dari sana. Ia tidak suka jika berlama-lama dengan kenzo bisa saja ia luluh dengan perkataan kenzo, jadi untuk menghindari itu memilih pergi meninggalkan kenzo yang diam menatap kepergiannya.
“Segitu benci lo sama gua ra?, gua bodoh ra gua baru sadar kalau gua suka sama lo”ucap kenzo lirih.
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara