Seorang Wanita cantik dan sukses ini hidup dengan sempurna tanpa kekurangan . Sejak ditinggal Ayahnya yang tiba tiba dikabarkan meninggal akibat kecelakan dengan Helikopternya , Gadis ini menjadi Gadis dingin dan keras kepala. Dialah Daniella Belva Chandra. Sosok wanita ini justru menjadi daya tarik untuk seorang pengusaha muda sukses yaitu Elgan Alexander.Belum pernah sekalipun pria ini jatuh hati tapi sekalinya jatuh hati justru dilupakan oleh wanita yang dicintainya. Apakah yang membuat wanita itu melupakannya? Akankah Elgan bisa membuat wanita yang dicintainya itu kembali kepelukannya? Karya ini diterbitkan atas izin Noveltoon Ervy_five , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya. Tidak mewakili Noveltoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervy_Five, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Sidang Skripsi
“ El, bagaimana kalau kamu bangunkan dahulu Daniella.” Ucap Mama Angel.
“ Baiklah mam.” Jawab Elgan.
“ La, bangun Sayang. Kita pulang dan kamu lanjutkan tidur di hotel ya..” ucap Elgan sambil menepuk-nepuk wajah Daniella pelan.
Tidak lama kemudian, Daniella terbangun.
” Maaf ya El, aku ketiduran.” Ucap Daniella namun tingkat kesadarannya belum maksimal sehingga dia belum menyadari bahwa orang tua Elgan dan Mark sudah berada di kamar.
Daniella menggosok-gosokkan matanya dengan punggung tangannya. Tingkahnya tersebut mendapat perhatian dari calon mertuanya.
“ Lucu sekali.. begini rasanya kalau punya anak perempuan.” Mama Elgan terkekeh. Dan disambut dengan senyuman suaminya.
“ Hehehe .. kamu ini.. sabar sebentar lagi.” Jawab Papa Darius.
Ketika matanya sudah terbuka lebar , Daniella baru menyadari dihadapannya sudah ada Dua pasangan suami istri. Mereka tersenyum ke arah Daniella. Daniella pun menghampiri untuk menyambut mereka.
“ Maaf Tante dan Om, tadi aku sempat ketiduran jadi tidak tahu kalan kalian datang.” ucap Daniella tidak enak hati.
“ Tidak usah dipikirkan La, Mama tahu kamu pasti lelah.” Ucap Mama Angel.
“ Dia Mamanya Elgan, Angel namanya. Kamu masih ingat dengan mamanya Elgan , La?” Ucap Tante Sarah.
Daniella hanya tersenyum kaku. Sungguh dia sama sekali tidak ingat. Berusaha untuk mengingat malah berujung sakit kepala.
“ Aah sakit” Daniella mengiris tapi hanya dalam hati. Namun, ekspresinya tidak dapat dia tutupi.
“ Kamu kenapa La ?” Ucap Papa Dairus begitu melihat calon mantunya seperti meringis kesakitan.
Elgan pun sama khawatirnya. “ Apa ada yang terasa sakit sayang?” Tanya Elgan khawatir.
“ Tidak apa-apa. Maaf tante dan om , Aku belum berhasil mengingat semua masa laluku.” Ucap Daniella sambil manunduk.
Mama Angel kemudian berpindah duduk ke sebelah Daniella. “ Tidak apa-apa, kan kita bisa ulangi perkenalannya. Nama Tante adalah Angel, dan Papa nya Elgan namanya Darius. Kalau ini Om. Ryan dan ini istirnya tante Sarah. Nanti panggil saja tante ini Mama ya sayang.” Ucap Mama Angel.
“ I..iya Mam.” Ucap Daniella malu-malu.
Elgan hanya tersenyum melihatnya.
“ Kami ini hanya punya anak satu dan laki-laki. Begitu pun tante Sarah. Makanya baik mama maupun Tante sarah sudah menganggap Elgan dan Mark seperti adik dan kakak.” ucap Mama Sarah.
“Iya Mam.” Jawab Daniella hanya mengaaguk-anggukan kepalanya dan tersenyum.
“Lebih baik kita pulang sekarang. Nanti semakin malam lagi.” Ucap Papa Darius.
“Mark, coba kamu bangunkan Dina. Badannya akan sakit kalau terlalu lama dengan posisi seperti itu.” Ucap Tante Sarah.
“Ya sudah pindahkan saja ke kasurku Mam.” Jawab Mark enteng sambil tersenyum nakal.
“ Mulai deh Otaknya Geser.” Ucap Papa Ryan sambil memukul kaki Anaknya pelan.
‘AAAAWWWW PAPA” Teriak Mark.
Teriakan Mark sangatlah kencang sampai-sampai membuat Dina terbangun dari tidurnya.
“Mark kenapa Sayang ,ada yang sakit? Yang mana? Bilang padaku ? Biar Aku panggilakan dokter.” Ucap Dina sampai panik bukan main.
Bagaimana tidak, kondisinya tadi sedang tidur bak mayat tapi begitu mendengar teriakan Mark seperti mendengar petir di dekat telinganya.
“Kaki ku sakit sayang, dipukul PAPA! Marahin coba Beb!” Ucap Mark sambil tangannya menunjuk ke depan.
Sontak saja Dina mengikuti arah tangan Mark. Dina malu bukan main, dia bingung kapan keluarga Mark datang. Firasatnya mengatakan dia tertidur dan saking lelapnya sampai tidak mengetahui keluarga Mark datang.
“Drama terus kamu!” Jawab Om Ryan.
“ Ehm Om dan tante, sudah datang ya. Maaf aku gak tahu.” Ucap Dina sedikit terbata-bata karena jujur takut kalau orang tua Mark akan menilai dia wanita yang tidak sopan.
“Gimana mau tahu, Kamu tidur persis mayat beb.” Jawab Mark sambil terkekeh.
Dina langsung menatap Mark dengan sedikit tajam. Bukannya membantu dia supaya mengatakan alasan yang bisa membawanya di posisi aman , ini malah menjerumuskannya ke jurang.
“ Asem banget Mark! Kalau gak sakit , sudah gue pites juga,” batin Dina menggerutu.
“ Tidak Apa-apa sayang. Tidak perlu dianggap mulut Mark ya , kadang mulutnya memang kaya kaleng rombeng.” Ucap Tante Sarah membela Dina.
“HAHHAHAHA” Elgan tertawa kencang mendengar coletehan Tantenya, yang terkadang memang suka menjadi musuh bubuyutan Mark.
“Sialan kamu El, ketawa terus.” Ucap Mark kesal mendengar Elgan tertawa kencang.
“Om dan Tante perkenalkan saya Dina, Teman dari Daniella dan Mark.” Ucap Dina sambil memperkenalkan diri kepada keluarga Mark.
“ Senang bertemu dengan mu Din, kamu sudah tahu nama tante dan om kan? Pasti si drama king sudah banyak cerita tentang kami kan?” Ucap Tante Sarah semakin menjadi-jadi meledek anaknya sendiri sambil tersenyum.
“ Jadi Dina itu teman Mark atau kekasih Mark?” Tanya Om Ryan langsung two the point.
“Aish Papa. Ya pacarku lah!” Jawan Mark.
“Siapa yang bertanya padamu, Papa bertanya sama Dina, jadi gimana Din?” Tanya Om Ryan
Ditanya langsung seperti itu seperti sedang mengalami sidang skripsi saja, Dina melirik Daniella seperti ingin meminta tolong, tapi sayang seribu sayang sang Sahabat hanya tersenyum tidak berkata apapun.
“ Ryan, sudah jangan meledek calon mantu, mukanya sampai merah begitu. Sudah persis sidang skripsi ya Din?” Ucap Mama Angel malah ikut menyiram bensin.
“Heheheh” Dina hanya tersenyum kaku.
“Kamu yang sabar ya Din kalau jadi kekasih Mark. Banyak-banyak istigfar. Hehehe” Ucap Tante Sarah.
“Mama, kesannya aku kaya bikin pacar aku menderita saja.” Protes Mark.
“Om dan Tante mengucapkan terima kasih banyak ya, karena saat kejadian kamu selalu berada disisi Mark dan tidak meninggalkan.” Ucap Om Ryan tulus.
“ Sama-sama Om dan Tante, sudah menjadi tugas aku mendampingi Mark disaat seperti itu.” Ucap Dina sambil tersenyum tulus.
Lalu Tante Sarah memeluk Dina dengan lembut.” Pokonya tante sebagai mama Mark merasa sangat beruntung kamu bisa menjalin hubungan dengan Mark. “
“Kamu pasti lelah, lebih baik kamu pulang ke hotel saja ya bersama Daniella dan Elgan. Untuk malam ini biar Mama sma Papa yang menjaga anak itu. Besok pagi Tante Angel dan Om Darius akan kesini, jadi kamu bisa datang bersama mereka.” Ucap Tante sarah begitu lembut, dan tidak melepas rangkulannya kepada Dina.
“Baiklah Tante, aku ikut saran Tante saja.” Ucap Dina dengan tersenyum.
“ Mulai sekarang jangan bilang Tante dan Om ya, tetapi panggil Kami dengan Mama dan Papa.Oke?” Ucap Tante Sarah.
“i..iya Tan..Eh Mam.” Ucap Dina sedikit kaku karena belum terbiasa memanggil orang tua Mark dengan sebutan Mama Papa.
“ Baiklah kalau begitu, kami pamit pulang ya! Cepat sembuh Mark,besok kami akan kembali kesini.” Ucap Papa Darius.
“ Terima kasih Mami Angel dan Papi Dar.” Ucap Mark kemudian meminta peluk kedua Om dan Tantenya itu.
“Dasar Anak Manja” Ucap Elgan tersenyum .
Daniella dan Dina pun ikut tersenyum melihat keakraban dan keharmonisan keluarga ini.
-Bersambung-
...****************...