REINKARNASI berkali-kali dan berpacaran dengan seorang MALAIKAT TERKUTUK? Oh, please! Itu hanyalah sebuah cerita fantasi!
Tapi di Cerita ini, semuanya terasa... NYATA!
Kisah CINTA terlarang antara Manusia dan Malaikat, yang menyebabkan terjadinya peperangan antara Malaikat dan Golongan Terasing.
Golongan Terasing adalah Makhluk Abadi yang memburu seorang Myra Ainsley (Manusia), karena sudah menyalahi TAKDIR dengan melakukan REINKARNASI berkali-kali.
Itulah sebabnya Ignatius (Malaikat), menyembunyikan Myra Ainsley di sekolah tempat manusia setengah malaikat (NEPHILIM) agar terhindar dari kematian.
-Apakah Ignatius berhasil memerangi para MAKHLUK ABADI itu?
-Apakah Myra Ainsley berhasil mempertahankan hidupnya di Reinkarnasi terakhirnya?
Ikuti kisah "THE CURSED ANGEL" hanya di NovelToon... ❤
👣Follow Me👣
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCA-24 : BERKUMPUL BERSAMA!
Mereka berjalan menyusuri pinggiran jurang, mengitari teras pondok makan, dan berjalan santai di sepanjang sisi barat asrama. Melewati sebuah kebun bunga mawar yang belum pernah Myra lihat.
Hari sudah menjelang sore dan air laut yang berada di sebelah kanan mereka dipenuhi oleh warna, memantulkan warna indah serta awan yang berarak melewati matahari.
"Apa yang kamu ketahui, tapi tidak ingin kamu sampaikan?" tanya Myra ketika kesunyian tidak tertahankan.
"Suhu air itu sepuluh derajat celcius!" jawab Kesha ringan.
"Ck!... Bukan itu maksudku! Apa dia mengirimmu ke sini untuk mengawasiku?" decak Myra sambil menatap tepat ke arah mata Kesha.
Kesha Leaman menggaruk kepalanya.
"Hey, dengar! Ignatius sedang membereskan urusannya. Sementara itu....., kamu juga mempunyai urusanmu sendiri," jawab Kesha Leaman sambil menggerakkan kepalanya ke arah hutan di belakang asrama.
"Apa maksudmu?... Tidak!... Aku tidak punya urusan. Aku berada di sini hanya karena...." kalimat Myra terpotong oleh Kesha Leaman.
"Bullshit!!!... Hahahaha! Kita semua punya rahasia, Myra! Rahasiaku membawaku ke Laware, dan rahasiamu membawamu masuk ke dalam hutan!" ujar Kesha kepada Myra.
Myra mulai memprotes, tapi Kesha Leaman menepis kata-katanya. Tatapan penuh misteri terpancar dari mata seorang Kesha Leaman.
"Aku tidak akan membuatmu terlibat masalah. Malah sebaliknya, aku akan selalu mendukungmu. Nah, sekarang kita kembali ke pembahasan soal laut. Airnya sangat dingin, apakah kamu pernah turun kesana? Aku tahu, kamu suka berenang, kan?" ujar Kesha Leaman sambil menatap jauh ke arah laut.
Myra baru menyadari, ternyata dia sudah berada di Laware selama tiga hari. Sekolah yang mempunyai pemandangan laut yang indah, gemuruh ombak yang selalu terdengar, udara laut yang berlapis garam, dan Myra belum pernah menginjak pantainya.
Sekolah ini tidak sama seperti sekolah di Two Sword & Tiger, yang mempunyai sederet daftar hal yang tidak boleh dilakukan. Myra sendiri bingung, kenapa dia tidak terpikirkan untuk pergi ke pantai.
Myra menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan seorang Kesha Leaman.
"Hmm!... Yang bisa kamu lakukan dengan pantai sedingin itu adalah membuat api unggun. Apakah kamu sudah mempunyai teman di sini?" tanya Kesha sambil melirik ke arah Myra.
"Sedikit..." jawab Myra sambil mengangkat bahunya.
"Ajak mereka malam ini, setelah matahari terbenam. Ke bawah sana..." ujar Kesha Leaman menunjuk semenanjung di kaki tangga batu.
"Apa yang ada di dalam benakmu?" tanya Myra dengan pandangan menyelidik.
"Jangan khawatir, kita akan berhati-hati. Kamu tahu keadaannya... Aku murid baru di sini, dan aku ingin keberadaanku diketahui oleh umum!" jawab Kesha Leaman sambil menyeringai.
"Hm... Baiklah!"
...----------------...
"Dude...! Jika kamu menendang tumitku lagi, aku akan mematahkan pergelangan kakimu itu!" seru Skyler kesal.
"Andaikan kamu tidak menutupi semua pancaran sinar senter di depan sana, kami yang dibelakang masih bisa melihat arah, Sky!" jawab Brent santai.
Myra berusaha menahan tawanya, saat mengikuti Brent dan Skyler yang bertengkar sambil menyeberangi area sekolah dalam kegelapan.
Saat ini hampir pukul sebelas malam, dan suasana di Laware sangat gelap dan sunyi. Hanya terdengar suara burung hantu di sepanjang perjalanan mereka.
Diantara mereka bertiga, hanya Skyler yang memiliki senter. Jadi hanya Skyler yang bisa melihat jelas jalan setapak menurun menuju ke pantai. Dan untuk Myra dan Brent, ranah yang mereka pijak terasa seperti sebuah jebakan biji cemara yang berguguran. Terutama kedua tumit Skyler yang selalu menjadi korban langkah Brent.
Saat Kesha memberitahu Myra untuk mengajak beberapa temannya malam ini, dia merasa perutnya bergejolak. Tidak ada pengawas di Laware, tidak ada kamera pengintai menakutkan yang merekam setiap gerak-gerik para murid, jadi Myra tidak merasa gugup karena takut tertangkap.
Tantangan terbesarnya adalah membawa segerombolan murid kesana. Ivory dan Nalani adalah orang yang cocok untuk sebuah pesta di pinggir pantai. Ketika Myra pergi ke kamar mereka yang berada di lantai lima, lorongnya gelap dan tidak ada seorang pun yang menjawab ketukannya.
Saat Myra kembali ke kamarnya, Skyler terlihat sedang melipat tubuh dalam satu posisi yoga yang membuat Myra kesakitan hanya dengan melihatnya. Tadinya Myra tidak ingin mengganggu konsentrasi Skyler dengan mengajaknya ke sebuah pesta yang tidak jelas, tapi sebuah ketukan di pintu membuat Skyler terjerembab juga dari posisinya.
'TOK....TOK....TOK..."
'BRUUUKKK!'
"Shiiiiiiitttt!"
Ternyata si pengacau itu adalah Brent yang ingin mengajak Myra untuk makan es krim.
Myra memandang Brent dan Skyler bergantian sambil tersenyum.
"Aku punya ide yang lebih bagus!" ujar Myra riang.
Sepuluh menit kemudian, Brent sudah terbungkus hoodie dan topi Dodgers yang dipasang terbalik, Skyler mengenakan kaus kaki berjari karena mengenakan sendal jepit, dan perasaan Myra yang bercampur aduk karena akan mempertemukan Kesha Leaman dengan para murid Laware.
'Drap.... Drap... Drap...'
Ketiganya melangkah bersama menuju ke pinggir tebing.
"Coba kamu jelaskan lagi, siapa pemuda ini?" tanya Brent kepada Myra.
"Dia hanya... Seorang pemuda dari sekolahku yang sebelumnya," jawab Myra.
Mereka bertiga mulai menuruni tangga yang terbuat dari batu. Kesha Leaman sebenarnya bukanlah teman Myra. Walaupun anak-anak di sekolah Laware mempunyai pikiran yang terbuka, tapi Myra tidak yakin untuk memberitahu mereka jika Kesha berada di pihak Malaikat terkutuk yang mana.
"Dia sahabat Ignatius... Mungkin ini hanya pesta kecil-kecilan saja, karena dia tidak kenal siapa pun di sini kecuali aku," ujar Myra pada akhirnya.
...----------------...
Sesampainya di ujung tangga terakhir, mereka bisa mengendus sebelum melihat. Ini adalah bau asap api unggun yang sangat besar. Di saat mereka mencapai dasar dan mengitari belokan dinding batu, mereka membeku saat melihat kobaran api berwarna oranye yang besar.
Kurang lebih ada seratus orang yang sedang bergerombol di pinggir pantai. Angin berhembus garang layaknya binatang liar, tapi tidak bisa menandingi keliaran orang-orang yang menghadiri pesta.
Di salah satu kerumunan dekat tempat Myra berdiri, adalah kerumunan para pemuda Hippi berjanggut panjang dan berkemeja tenun lusuh bermain genderang. Ketukan mereka yang terus berkumandang, membuat sekelompok murid yang terdekat menari mengikuti irama lagu yang berganti-ganti.
Diujung lain kerumunan terdapat api unggun, dan ketika Myra berjinjit, dia mengenali sebagian besar murid Laware yang bergerombol di sekitar kobaran api. Mereka berharap bisa mengusir hawa dingin pantai yang berhembus di tubuh mereka.
Semua orang berebut untuk mengulurkan tongkat ke kobaran api, mereka terlihat berebut posisi terbaik untuk memanggang hot dog dan marshmallow serta katel besi yang mereka bawa penuh berisi kacang.
Entah bagaimana caranya mereka bisa tahu adanya pesta ini, tapi yang jelas mereka semua menikmatinya.
Kesha Leaman berada di tengah-tengah suasana itu. Pemuda iru sudah mengganti pakaian mahalnya dengan pakaian yang sama seperti semua orang yang berada di sana. Dalam balutan hoodie dan celana jeans robek-robek.
"Ck! Apa-apaan dia? ..."
...----------------...
semangat berkarya!!
mari terus saling mendukung untuk seterusnya 😚🤭🙏
next ya sengku, dtunggu chapter berikutnya. semangat😍🌹