NovelToon NovelToon
Selalu Aku Yang Mengalah

Selalu Aku Yang Mengalah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Anggraeni

Divya G. Ratore gadis cerdas lulusan luar negri. Ia mempunyai karir yang cemerlang. Tidak dengan cintanya.

Ia selalu saja mengalah ,memberikan cintanya kepada orang lain. Sebenarnya ia sangat capek menjalani nya. Setelah selesai masalah yang satu, munculah yang lainnya. Divya lelah, sampai sampai ia berniat tidak ingin berkomitmen lagi.

Namun, siapa sangka Divya tiba - tiba di jodohkan dengan orang ia kenal.

Akankan Divya mulai berkomitmen ? Dan menerima pasangannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Anggraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membujuk istri demi selingkuhan

Terlihat pria paruh baya berjalan menghampiri sofa.

" Opa!"

seru bocah laki-laki itu ber ingsut dari duduknya, menghampiri orang yang di sebut opa.

" Jangan lari!" Opa mengingatkan anak kecil itu.

Akan tetapi, anak kecil itu tetap berlari kecil sampai di hadapan pria itu.

" Cucu kakek nakal juga ya," pria itu mencubit hidung mungil bocah itu.

Bocah itu terkekeh. " Ndak kok opah, Dady yang nakal tuh! Fai tanya malah marah - marah," adu anak kecil itu.

" Daniyal! Kenapa kamu marahin cucu kesayangku hah?" tanya nya dengan nada tegas dan kesal, kepada ayah si kecil yang ternyata bernama Daniyal.

Ia mengangkat tubuh mungil cucunya. Membawanya duduk di sofa samping Daniyal.

" Anak itu yang tidak sopan ,pa. Masa melotot kepadaku," jawabnya acuh. Ditangannya sudah ada ponsel.

" Jangan begitulah, kasihan cucuku masih kecil! Harusnya kamu maklum,kan!" Nasehat pak Saqib.

Ia kembali menatap cucunya.

"Cucu kakek, habis makan apa ini?" tanya nya lembut, tangannya mengusap lembut pipi cucunya yang terdapat sisa - sisa bubur .

" Aku baru habis makan bubur kakek. Kakek tahu, buburnya sangat enak loh!" Bocah itu antusias menceritakan makanan yang sudah dimakannya. Usianya yang ke enam ini, dia sudah pandai berbicara.

Namun, detik kemudian wajahnya menjadi lesu. " Tapi, sekarang sudah habis. Aku tanya kepada Dady tadi, dimana dia beli. Dady malah diam saja," adu nya.

" Cucuku makan bubur toh. Wangi ya bubur nya. Sama kakek masih tercium aroma buah duriannya,"bocah itu manggut-manggut.

Pak Saqib menoleh kearah putranya yang sibuk dengan gawai nya.

" Daniyal, dimana kamu membeli bubur untuk untuk cucu ku ini hah?" Pak Saqib bertanya kepada putranya yang asyik dengan ponselnya.

" Aku tidak beli Pah, tadi di beri sama ibu - ibu yang ingin durian juga. Kebetulan tinggal satu," jelasnya panjang lebar. Ia menyebut Divya ibu - ibu.

" Dimana rumahnya?" tanya pak Saqib to the points.

" Aku lupa," jawab singkat Daniyal.

" Kakek, pokoknya aku mau bubur itu lagi! Kalau tidak, aku tidak mau makan!" rengek Fai. Saking sukanya dengan bubur buatan Divya , ia sampai mengancam tidak mau makan.

" Kamu dengar Daniyal! Anakmu ingin bubur itu lagi. Cepat kamu cari pembuatnya , sekarang!"perintah Pak Saqib kepada putranya. Ia tidak mau cucunya kenapa - Napa sampai tidak mau makan.

" Tapi Pah.."Daniyal hendak menolak . Ia tidak tahu apakah wanita itu masih di rumah itu atau tidak. Pak Saqib menolak.

" Tidak ada penolakan!" ucap ultimatum pak Saqib.

" Baiklah! Tapi, aku tidak janji ya," dengan terpaksa Daniyal bangkit dari duduknya. Hendak menuju tempat Divya berada.

" Aku ikut dad!" Fai mendesak ayahnya untuk ikut. Padahal akhirnya Daniyal terpaksa membawa nya ikut bersamanya.

" Mas, aku mau bubur itu! Baunya enak, sepertinya ini kemauan bayinya mas," Aldona mendesak Dhaki. Ia terus merengek. Saat kekasihnya kembali tidak dengan buburnya.

" Mas!"manja Aldona. Tidak tahu kenapa ia sangat ingin memakan bubur durian yang dibuat Divya.

" Iya, mas akan minta ke Divya ." Mau tidak mau Dhaki pergi hendak membujuk istri nya, menyisihkan bubur yang dibuat istrinya.

Aldona tersenyum , sebentar lagi dia akan mencicipi bubur durian yang menggugah selera itu.

Dhaki melangkah kakinya menuju kamar lantai empat. Tempat Divya berada.

Tok

Tok

" Div, ini mas. Boleh buka pintunya, ada yang mas ingin bicarakan," ucapnya dari luar pintu kamar.

Didalam kamar, Divya menikmati bubur buatannya dengan menonton film serial drama Korea.

" Aduh sedihnya, kenapa ada suami yang tega gitu si? Padahal istrinya udah cantik, sexy,kaya raya pula, masih saja diselingkuhi,hiks..hiks..laki itu maunya apa si!" kesalnya tercampur sedih. Bisa bisanya selingkuh disaat istri sahnya paket komplit.

Disela-sela kesibukannya menonton. Terdengar suara ketukan pintu.

"Siapa si, ganggu aja!" kesalnya . Ia berdiri dari duduknya. Kakinya melangkah ke depan pintu kamarnya.

Click

Pintu terbuka lebar. Terlihat Dhaki di depannya.

" Ada apa?" tanya nya datar. Meski ada sisa - sisa air mata di matanya.

" Kamu nangis dek?" tanya Dhaki yang mengira Divya menangis karena dirinya.

" Ada apa?" Divya malah bertanya balik. Ia kesal, Dhaki tidak menjawab pertanyaan nya sebelumnya.

" Boleh mas minta buburnya sedikit dek?" tanya Dhaki hati - hati.

" Buat apa mas?" tanya Divya heran. Pasti untuk Aldona, pikirnya.

"Buat makan lah dek, masa buat minum. Boleh ya, minta sedikit aja,"mohon nya, demi calon bayinya.

" Nggak ada!" Divya hendak menutup pintu kamarnya. Tapi, ditahan oleh Dhaki.

" Sedikit saja dek, masa kamu pelit si. Kasihan Aldona dia lagi ngidam tuh," Dhaki keceplosan.

" Ouhhhhhh..untuk Aldona toh. Katanya tadi, bilangnya buat kamu," Divya heran dengan suaminya.

"Em- em iya dek boleh ya, sedikit aja," lagi lagi Dhaki meminta.

Divya menutup pintu kamarnya.

" Dek!" teriak Dhaki.

Dhaki terus memanggil - manggil Divya. Namun, tidak ada jawaban. Akhirnya, Dhaki menyerah. Ia turun menuju pantai bawah.

" Gimana mas?" Tanya Aldona yang sudah menunggunya di ruang tamu.

" Divya tidak mau memberikannya,"Jawab lesu Dhaki. Ia kecewa kepada Divya yang tidak mau menyisihkan sedikit saja bubur untuk nya.

" Dasar pelit, awas aja ya si Divya itu. Mentang - mentang dia istri kamu!"Aldona beranjak dari duduknya hendak menuju Divya.

" Sayang jangan lari gitu ah! Kasihan bayi kitanya!" Cegah Dhaki lembut. Ia tidak mau bayinya kenapa - Napa.

" Dia udah keterlaluan mas! Kek mana bisa dia tidak berbagi sedikit aja bubur itu kepada kita!"ucap Aldona menggebu-gebu.

" Berisik sekali!"

Bersambung...

1
Nabila
pantasan gak ada yg minat
dasar tokoh utamanya bodoh
udah tau dari awal cuman nurutin kemauan orang tua.kasih tau dong orang tuanya mana ada orang tua mau anaknya sengsara
Bee: .Terima kasih koreksinya...
total 1 replies
Bee
Cobain deh sangat menyenangkan juga/Angry//Frown//Sob/ memilukan! . Rasanya tidak bisa berkata-kata..
Nasya 26Hegawan
ceritanya bagus
Bee: Terimakasih telah mampir
total 1 replies
L3xi♡
Ngapain kelamaan? Segera update supaya bisa senang-senang lagi!
Bee: Terima kasih sudah mampir🙏😇 . Semoga anda menyukai karya saya. Happy reading
total 1 replies
lyPoppy
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!