Brian Carlos adalah seorang presiden direktur sekaligus pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di suatu negara. Ia diterpa gosip miring tentang minatnya pada wanita.
Valerie, seorang wanita yang bekerja sebagai instruktur senam dengan keahlian beladiri yang mumpuni serta kehidupan penuh rahasia.
Keduanya terlibat masalah karena sebuah kesalahpahaman, hingga Brian menuntut Valerie atas kasus penganiayaan.
Demi menyelamatkan nama baiknya, Valerie menerima tawaran Brian untuk bekerja sebagai bodyguard. Namun tidak menyangka jika Brian sudah memiliki maksud lain sejak pertama kali mereka bertemu.
Akankah kisah mereka berakhir manis seperti kisah dalam novel pada umumnya?
Yuk baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Deal
Di luar rumah sakit, Valerie duduk merenung. Ia mendapatkan balasan pesan dari sekretaris sang kakek jika Theo sedang menjalani perawatan kesehatan rutin.
Namun feeling Valerie berkata lain, ia tiba-tiba merasa cemas dan khawatir perihal kondisi kesehatan kakeknya. Mengingat usia Theo yang tidak lagi muda serta beban pikiran yang harus ia tanggung, Valerie merasa bingung.
Saat sudah cukup lama ia menunggu, ia melihat sekretaris kakeknya keluar dari rumah sakit sendirian. Valerie berinisiatif untuk mencari tahu keadaan sang kakek, namun penjagaan serta pengawalan ketat dari pihak keamanan Theo membuat Valerie kesulitan.
"Apa yang bisa aku lakukan?" Valerie mendesah resah.
Meskipun sekretaris kakeknya terus meyakinkan dirinya bahwa Theo dalam keadaan baik-baik saja, Valerie merasa ragu. Ia terus menunggu dan duduk diam di luar rumah sakit untuk melihat sang kakek keluar dalam keadaan baik-baik saja seperti apa yang sekretarisnya sampaikan.
Selama menunggu, Valerie membalas pesan serta menjawab telepon dari beberapa orang yang terus menanyakan jadwal senam yang akan datang.
Karena urusan dengan Brian belum beres, Valerie membatalkan semua jadwal kegiatan senam yang sudah ia atur. Valerie bahkan tidak yakin, haruskah ia menerima tawaran Brian sebagai bodyguard?
Saat sedang melamun, seorang laki-laki berpakaian rapi dengan jas hitam datang menghampirinya.
"Maaf, anda siapa?" tanya Valerie.
"Ini berkas serta peraturan kerja yang sudah Mr. Carlos siapkan. Mohon diperhatikan dengan teliti sebelum tandatangan," jawab laki-laki itu.
"Hei, bagaimana mungkin ...." Kata-kata Valerie terhenti saat laki-laki pembawa pesan itu pergi begitu saja setelah sebuah map coklat berada di tangannya.
"Kapan dia menyiapkan ini? Dasar tidak waras!" Valerie mengumpat dalam hati.
Ia membuka map dan melihat satu lembar penuh peraturan kerja sebagai bodyguard yang harus ia patuhi.
Dalam lembar perjanjian, Valerie harus bekerja selama tiga bulan penuh. Di mulai dari pukul tujuh pagi hingga waktu yang tidak ditentukan sesuai dengan jadwal pekerjaan dan kegiatan Brian setiap harinya.
Valerie wajib datang ke rumah Brian dan mendampingi serta mengawal laki-laki itu selama bekerja dan melakukan kegiatan baik di area kantor, rumah, atau tempat lain termasuk jika ada kegiatan di luar kota.
"Ini gila!"
"Apa dia sudah gila?"
"Dia benar-benar tidak waras!"
Valerie kesal, semakin banyak ia membaca, semakin kesal dirinya.
"Haruskah aku menceritakan ini pada kakek dan meminta bantuannya?"
"Tidak, aku tidak boleh melakukannya!"
"Ini masalahku, aku harus menyelesaikannya!"
Valerie terus berpikir, ia dihadapkan pada pilihan yang sulit.
Saat membaca semua ketentuan pekerjaan sampai akhir, ia mendapati sebuah nominal besar yang tertulis di bagian paling akhir. Sebuah bayaran yang terbilang besar dengan pekerjaan sebagai bodyguard.
"Wow, apa dia sungguh menawarkan gaji sebesar ini?" Valerie melotot.
Bayaran yang Brian tawarkan untuk tiga bulan pekerjaan setara dengan penghasilan yang bisa ia dapatkan dalam waktu lebih dari enam bulan sebagai instruktur senam. Hal itu membuat Valerie tertarik.
Seketika, wanita itu membuka ponsel dan melayangkan sebuah panggilan pada sebuah nomor. Setelah mendengar tiga kali bunyi bib di ponselnya, seseorang langsung menjawab,
"Aku yakin kau pasti akan langsung setuju," ucap Brian dari sebrang telepon.
"Kau yakin dengan bayaran yang kau tawarkan?" tanya Valerie memastikan.
"Tentu saja, aku selalu menghargai orang-orang yang bekerja padaku sesuai kemampuan mereka."
"Oke, deal. Aku terima tawaranmu!"
Valerie setuju, ia memilih jalan terbaik untuk menyelesaikan masalahnya. Selain tidak melibatkan sang kakek dalam hal ini, ia juga bisa menjaga nama baiknya tanpa perlu berurusan dengan polisi.
🖤🖤🖤
knp aku jg jd senyum" sendiri yah bacanya sambil merinding tapi hihiii 😁😁