Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 24
Elsa mendekati saat melihat Queen sepertinya dalam kesulitan, terlihat dari gelagatnya yang tidak nyaman.
"Ada masalah Queen?" Tanya Elsa tiba-tiba datang.
"Sedikit, aku sudah minta maaf tidak sengaja menabrak Tuan_?"
"Oh Tuan Franco Marcuis rupanya, maafkan kami jika membuat masalah tanpa disengaja" sahut Elsa seketika, rupanya Elsa mengenalnya.
"Hai nona Elsa, anda masih cantik seperti pertama kali bertemu, jadi kalian satu perusahan rupanya, Tuan Arron benar-benar pandai memilih wanita"
Keduanya hanya tersenyum, lebih pada di paksakan tersenyum, nampak juga sebenarnya Elsa sangat tidak suka, bahkan laki-laki itu berani mengerlingkan satu matanya dengan Queen saat berpamitan pergi.
"Siapa laki-laki itu?"
"Salah satu pengusaha muda yang sukses dalam bisnis"
"Bisnis apa?"
"Pub, dan dunia malam, tapi ada juga bisnis pertambangan di Kalimantan, dan sekarang bekerja sama dengan tuan Arron"
"Oh itu?, iya aku tau, tak berapa lama merubah isi kontrak kerjasama juga, dan kata Tuan Arron sempat kecewa, tapi akhirnya tetap mempertahankan kerjasama"
"Hem, dia tipe laki-laki yang tak tahan melihat sumber uang, tentu berkerjasama dengan tuan Arron sangat menguntungkan, mangkanya tak akan melepas begitu saja"
Queen mengangguk, ingin sebenarnya menanyakan rasa penasarannya yang lain, tapi waktu sepertinya kurang tepat.
Semua tamu undangan memenuhi gedung mewah yang sudah di desain sedemikian rupa, semakin meriah dengan banyaknya acara yang kini tengah berjalan menyambut ulang tahun perusahaan.
Semua orang yang bekerja dibawah perusahaan Gustavo Company kini menikmati pesta yang membuat semua bahagia, begitu juga dengan Elsa dan Queen.
"Banyak sekali laki-laki yang tertarik padamu Queen" ucap Elsa.
"Kau juga, sama saja" jawab Queen di tengah-tengah musik yang mengiringi pesta.
"Ada yang membuat mu tertarik?" Tanya Elsa.
"Emm, sejauh ini belum"
Elsa pun tertawa, rupanya apa yang dirasakan temannya juga sama, banyak laki-laki disini, tapi entah kenapa belum ada yang bisa menggetarkan hati, cukup rumit memang selera kedua wanita ini.
Queen merasa kehausan, setelah tertawa dan berbincang dengan banyaknya teman dan relasi yang hadir memeriahkan pesta.
"Aku ambil minuman dulu!" Pamit Queen.
Elsa memberikan kode oke di tangannya, dan Queen pun segera keluar dari sana, awalnya ingin mengambil minuman dan segera bergabung, tapi rupanya kebutuhan biologinya memaksa harus ke toilet lebih dulu.
"Dimana ya?" Gumam Queen masih sedikit bingung dengan rute gedung menuju ke tempat yang diinginkan.
Akhirnya seorang pegawai gedung memberikan arahan, rupanya toilet antri dan dipenuhi dengan para tamu undangan juga.
"Dimana lagi ya?"
Beruntung sebuah penunjuk terbaca oleh Queen, rupanya di lantai atas masih ada, Queen segera melangkah cepat menuju pintu lift, disaat yang sama Queen melihat seseorang disana.
Queen segera mundur dan menggunakan tangga, akhirnya Queen berhasil di toilet tanpa halangan.
Tapi sayang, saat ingin kembali kelantai sebelumnya, lift masih di penuhi oleh orang yang mengantri, dan akhirnya menggunakan tangga kembali.
Terlihat sekelebat bayangan, memasuki tangga darurat yang nampak pintunya tidak terkunci.
"Sepertinya_?" Rasa penasaran semakin menjadi, Queen berbalik dan berjalan pelan ingin tau apa yang terjadi.
Ada rasa khawatir juga sebenarnya, tapi ada kecurigaan akan seseorang membuatnya makin penasaran.
Ceklek.
Pintu terbuka sedikit, pandangan Queen lurus menembus penghalang, dan apa yang terlihat membuat jantungnya terasa berhenti berdetak.
"Breng-sek, mereka_!"
Queen langsung menutup pintu itu kembali, pemandangan yang membuat perutnya langsung bergejolak.
Setelah dalam jarak aman, Queen langsung berlari dan menuju toilet kembali, memuntahkan semua makanan yang ada dalam perutnya.
"Ya Tuhan" ucapnya dalam hati, lalu segera membersihkan diri setelah dirasa keadaan sudah baik-baik saja.
Mata Queen terpejam, dan bayangan dimana Nesya tengah ter engah menikmati hujaman senjata laki-laki lain dari belakang, sungguh menjijikkan dan seketika Queen memegangi dadanya, teringat akan sosok Boss yang begitu menyayangi kekasihnya.
"Apa tuan Arron tak tau apapun?, apa yang harus aku lakukan, dan ini juga bukan urusan ku" batin Queen jadi bingung sendiri.
"Shitt!" Teriaknya lirih, merasa serba salah dan masih begitu jijik dengan wanita yang baru saja dilihatnya.
Tak mungkin Queen berlama-lama di sana, setelah merapikan diri, langkah kakinya segera menuju ke tempat pesta penting kembali, tidak lagi melewati tangga tentunya, lebih memilih antri di depan lift.
Tiba di depan pintu, Elsa segera menyahut tangan Queen dan bergabung di acara Dansa, dengan alunan musik klasik yang sangat menenangkan, kesan berkelas seketika nampak disana.
"Wow, kamu pawai juga rupanya, dari mana saja?" Tanya Elsa, masih dengan gerakan lembutnya.
Queen hanya tersenyum, dan mengatakan jika dirinya dari toilet saja, merasa lelah Queen segera keluar dari lingkaran tarian Dansa, lalu duduk di kursi yang tak jauh dari Elsa yang tengah beraksi bersama yang lainnya.
Terlihat Arron di seberang sana, Queen semakin miris saat melihat Boss nya yang tengah tersenyum menyambut para tamu undangan dan berbincang, tak tau sama sekali apa yang sudah dilakukan orang tersayang di belakangnya.
Tak berapa lama, disusul dengan sang kekasih yang sudah mendekati dengan senyuman ramah tamahnya.
Mungkin semua orang sangat kagum dan merasa takjub akan kesopanan wanita itu, namun tidak bagi Queen yang merasa mual kembali.
Beranjak dari duduknya, lalu segera berlari, kali ini keadaan mendesak, dan Queen masuk ke dalam ruang masak dengan banyak koky terkenal disana.
"Maaf, aku tak tahan lagi!" Teriak Queen segera meminjam wastafel terdekat dan memuntahkan isi perutnya.
"Nona tidak apa-apa?"
Queen hanya mengangguk saja, tak bisa berkata-kata, menahan gejolak perut yang masih berlanjut.
Sementara di sisi lain, nampak Arron berjalan cepat menghampiri Elsa yang tengah berbincang.
"Susul Queen, sepertinya ada yang tidak beres dengannya"
"Ha, oh okey Tuan" Elsa terkejut, segera menghubungi Queen dan menyusulnya.
Tak butuh waktu lama, Elsa sudah menemukan Queen yang tengah berjalan pelan.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya Elsa segera menghampiri.
"Aku hanya mual, jangan khawatir, tadi sudah dikasih bubur hangat dan minuman rempah, lumayan buat tubuhku segar"
"Oh, syukurlah, kalau sakit aku antar pulang saja, bagaimana?"
"Gak usah, aku gak apa-apa, duduk di kursi sambil menikmati hidangan tidak akan membuatku lelah"
Elsa lalu mengantar Queen sampai di tempat duduknya, memberi pesan agar tetap ditempat dan jangan kecapekan ikut mengurusi pesta.
Queen duduk dengan santai, berhasil mengkontrol pikirannya walaupun beberapa kali melihat Nesya yang masih mondar mandir bersama dengan Arron disana, hingga tak lama kemudian mendengar seseorang bersuara.
"Mau berdansa denganku Nona?"
Deg
Queen terkejut, menatap mata itu sejenak, dan senyuman pun seketika terlihat begitu bahagia.
"Sudahi senyuman mu, aku semakin tak bisa mengendalikan hatiku"
Queen semakin tertawa dan berdiri menyambut uluran tangan seseorang dengan rasa senang, beban pikirannya seketika hilang, berganti dengan kebahagiaan, walaupun akhirnya hanya ditemani mengobrol di mejanya.
Bersambung.
Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.
udah tamat aja ceritanya masih candu sih ama semua cerita2 athor pingin ny gk habis2 klw bsa klw boleh lanjut terus 🥰🥰🥰
saudara yg lain ka....
seru...
buat cerita baru thor...
request Thor buat cerita keluarga ailina dong ..
selalu kutunggu