Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
Keesokan harinya, Jinan benar membawa Cindy untuk berlibur menuju sebuah tempat yang memberi kenangan yang indah disana yaitu sekolah SD mereka.
Entah apa yang membuat Jinan untuk membawa Cindy kesana namun yang dia rasakan sekarang ingin bernostalgia bersama dengan teman sekaligus kekasihnya itu.
Selama perjalanan Cindy kebingungan karena Jinan tidak biasa membawa dia ke tempat yang tidak biasa namun sekarang dia paham kenapa Jinan membawanya kesana yaitu sekolah mereka.
"Nan kamu bawa aku kesini?" Tanya Cindy yang bingung
"Iya Cind, aku mau mengenang dulu pas kita kecil" jawab Jinan yang sangat rindu dengan sekolahnya ini
"Kamu yah aku kira mau dibawa kemana sampe jauh dari kota" ucap Cindy dan mencubit tangan Jinan
"Hehehe gpp Cind sesekali ke desa" ajak Jinan menggenggam tangan Cindy
"Iya deh gpp, yuk kesana" balas Cindy menerima genggaman itu
Mereka berkeliling menuju sekolah mereka dan bertepatan juga sekolah itu sedang ada pembelajaran jadi mereka bisa melihat aktivitas di sekolah itu sekaligus bernostalgia.
"Ngga banyak berubah yah nan" ucap Jinan berjalan menyusuri ruang kelas
"Iya padahal udah puluhan tahun loh" balas Cindy yang juga menikmati suasana sekolah mereka itu
"Mungkin mereka mau mempertahankan struktur bangunan kali"
"Ya mungkin aja tapi aku jadi kangen masa itu" ucap Jinan melihat-lihat sekitarnya
"Emang apa yang kamu kangenin?" Tanya Cindy yang sekarang menatap Jinan
"Kamu" jawab Jinan yang membalas tatapan Cindy dan merangkul Cindy
"Nan jangan gitu ini di sekolah" elak Cindy berusaha melepaskan rangkulan Jinan
"Yang ngomong ini di kuburan siapa" canda Jinan
"Nan" Cindy mencubit tangan Jinan
"Hehehe iya ya, yuk kesana"
Kemudian Jinan kembali menggandeng Cindy dengan lembut dan menggenggamnya dengan erat agar Cindy tidak melepaskan genggamannya. Mereka berjalan dan sampai menuju lapangan sepak bola dekat sekolah mereka dan disana juga mereka menikmati camilan yang biasa mereka beli pada saat mereka lupa membawa bekal dari rumah.
"Duh kangennya jajanan ini" ucap Cindy yang masih mengunyah makanannya
"Iya Cind udah lama banget" balas Jinan yang juga rindu dengan jajan mereka ini
"Kalo di kota ada sih udah aku borong" Cindy yang berkhayal jika jajanan yang mereka makan sekarang berada di tempat tinggal mereka
"Ya ngga gitu juga kali" ucap Jinan yang tidak percaya Cindy mengucapkan itu
"Kenapa takut aku gendut gitu?" Tanya Cindy menatap tajam Jinan
"Ya ngga nanti yang jualan mau jualan apa kalo diborong kamu" jawab Jinan dengan merangkul Cindy agar meluluhkan tatapannya itu
"Kan bisa jualan yang lain"
"Hadehh kamu Cind ada-ada aja" Jinan mencubit pipi kekasihnya itu
"Biarin"
"Ohh iya Cind"
"Kenapa nan?"
"Dosen kamu itu namanya siapa?" Tanya Jinan
"Dosen pembimbing aku maksudnya?" Tanya Cindy maksud pertanyaan Jinan itu
"Namanya pak Joni" lanjut Cindy menjawab pertanyaan Jinan
"Ohh dia" Jinan mengangguk-angguk kepalanya
"Kamu kenal?" Tanya Cindy melihat Jinan seperti itu
"Ngga kok" Jinan menggelengkan kepalanya
"Ok deh, Ohh iya nanti pulang dari sini kita ke kampus dulu yah aku lupa ngasih revisi ke dosen aku itu" pinta Cindy
"Boleh gpp, sekarang aja yuk barangkali nyampe sana udah gelap" ajak Jinan agar mereka tidak kemalaman sampai apartemen mereka
"Boleh yuk"
Mereka berdua beranjak dari tempat duduk mereka dan menuju ke mobil kemudian langsung melaju pulang ke kampus Cindy terlebih dahulu.
*
Sesampainya di kampus Cindy terlebih dahulu keluar dari mobil dan tak lupa membawa laporannya untuk Jinan hanya menunggu di depan kantor dosen Cindy itu.
Jinan menunggu beberapa menit disana, entah apa yang sedang dibahas oleh Cindy dan dosennya itu yang membuat Jinan sedikit bosan disana.
Dan yang ditunggu akhirnya keluar juga, Cindy dengan semangat berjalan dan diakhiri dengan memeluk Jinan.
"Hayoo kenapa nih kayaknya seneng banget" ucap Jinan membalas pelukan Cindy
"Iya dong akhirnya skripsi aku diacc" Cindy yang gembira akhirnya skripsinya diterima oleh dosennya
"Alhamdulillah akhirnya"
Saat mereka sedang berpelukan, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari pintu dosen itu.
"Makasih yah pak" ucap Jinan berterimakasih pada Joni
"Sama-sama nak" balas Joni dengan tersenyum pada Jinan
"Loh kalian kenal?" Cindy yang bingung dengan situasi sekarang
"Rahasia" bisik Jinan pada Cindy kemudian dia terkekeh
"Apaan sih nan" elak Cindy memukul pundak Jinan
"Hehehe dia temen papah aku sayang" ucap Joni menghampiri mereka
"Jadi?" Tanya Cindy yang tidak mengerti
"Aku sempet kepikiran siapa dosen kamu itu jadi aku ke kampus kamu pas kita lagi berantem dan ketemu pak Joni akhirnya kita ngobrol tapi aku belum tau dosen pembimbing kamu siapa, dan habis itu aku tanya kamu siapa dosen pembimbing kamu dan bener ternyata pak Joni" Jinan menjelaskan siapa Joni sebenarnya
"Kamu yah nan" Cindy mencubit perut Jinan
"Udah nak dia tau kemampuan kamu jadi saya ACC skripsi kamu" Joni meleraikan mereka berdua
"Iya pak, sekali lagi terimakasih" ucap Cindy berterimakasih kembali
"Sama-sama, kamu jaga baik-baik yah nanti dan undangannya jangan lupa" balas Joni dan menepuk pundak Jinan
"Siap pak, kalo udah waktunya undangannya sudah ada di meja bapak" Jinan bersalaman dengan Joni
"Haduhh kamu yah persis sama papah kamu"
"Hehehe iya pak, kalo gitu kami permisi dulu" pamit Jinan
"Iya nak hati-hati di jalan"
Mereka berdua meninggalkan Joni disana dan langsung melaju menuju apartemen mereka.
"Ehh nan"
"Kenapa hm?"
"Kamu ngga cukur?" Tanya Cindy setelah melihat rambut Jinan sudah cukup panjang
"Cukur?" Jinan menaikkan alisnya
"Iya itu rambut kamu sama jenggot kamu udah mulai panjang" jawab Cindy yang membelai rambut Jinan
"Gpp biar tambah ganteng"
"Iya sih tapi bukannya dokter harus rapi yah"
"Khusus buat aku ngga" Jinan mendekati wajah Cindy
"Mana ada kayak gitu" Cindy yang mulai menjauhkan wajahnya dari Jinan namun ditahan olehnya
"Kan aku dokter spesial"
"Emang spesialnya apa?"
"Spesial buat kamu" bisik Jinan dan mengecup pipi Cindy
"Apaan sih gombal" elak Cindy yang tidak ingin wajahnya terlihat oleh Jinan
"Ehh beneran"
"Iya deh iya tapi cukur ya"
"Temenin" ucap Jinan menirukan suara anak kecil
"Kayak bocah aja ditemenin cukur" kekeh Cindy sambil memukul pundak Jinan
"Gpp dong biar tau model rambut kesukaan nyonya Kim buat tuan Kim itu apa"
"Haduhh kamu yah nan"
"Ya udah yuk kita ke barbershop"
Mereka langsung mengalihkan perjalanan mereka menuju 'tukang cukur' langganan Jinan. Sesampainya disana Cindy cukup heran karena Jinan mengarahkan mobilnya pada pangkas rambut biasa bukan barbershop yang dibilang oleh Jinan.
"Nan kamu serius cukur disini?" Tanya Cindy setelah sampai
"Emang kenapa?"
"Katanya mau ke barbershop, ini mah tukang cukur Madura" Cindy yang bingung
"Sama aja cuman beda harga doang"
"Tapi..."
"Hushh dia langganan aku dan pas itu istrinya sakit dan aku yang tolong jadi kita udah akrab" ucap Jinan dan menutup mulut Cindy dengan telunjuknya
"Gitu yah"
"Yuk turun"
Mereka berdua turun dari mobilnya dan masuk ke dalam pangkas rambut itu.
"Assalamualaikum pak" salam Jinan memasuki pangkas rambut
"Walaikumsalam ehh dokter, waduh bawa siapa nih dok tumben biasanya sendiri" salam pria disana yang terkejut melihat Jinan disana dan juga melihat Jinan tidak sendiri
"Hehehe iya pak, bawa calon" balas Jinan melirik Cindy yang berada disebelahnya
"Masya Allah selamat yah dok"
"Belum juga resmi kok pak"
"Kan bentar lagi dok, saya Sholeh" ucap pira itu memperkenalkan dirinya
"Saya Cindy" balas Cindy
"Wihh namanya mirip dengan anak saya"
"Hehehe iya pak"
"Ya sudah mau model seperti biasa pak dokter?" Tanya Sholeh tentang model rambut Jinan
"Gimana Cind?" Tanya Jinan
"Bebas aja nan kan rambut kamu" jawab Cindy yang tidak tahu model rambut pria dan kembali Jinan yang memutuskan
"Ya udah deh biasa ya pak"
"Siap"
Si bapak itu mulai mencukur rambut Jinan sampai sesuai dengan keinginannya, setelah itu Jinan memperlihatkan hasil potongannya pada Cindy.
"Gimana?" Tanya Jinan memperlihatkan hasil potongan rambutnya
"Bagus nan" jawab Cindy yang membersihkan rambut rambut halus pada wajah Jinan
"Ok deh, makasih yah pak" ucap Jinan berterimakasih
"Iya dok sama-sama, lain waktu mampir ke rumah ya dok"
"Iya pak nanti saya mampir, kalo gitu kami permisi ya pak"
"Iya dok hati-hati di jalan"
Mereka berdua kembali menuju mobil mereka dan melanjutkan perjalanan mereka menuju apartemen.
*
Sesampainya disana, Cindy berniat untuk turun dari mobil namun ditahan oleh Jinan.
"Kenapa nan?"
"Kamu skripsinya masih lama?" Tanya Jinan berapa lama Cindy menyelesaikan skripsinya
"Ya kira-kira 2 3 bulan lah itu kalo cepet sama nyari datanya gampang" jawab Cindy yang menghitung kira-kira dia menyelesaikan skripsinya
"Lama yah" Jinan mengembuskan napas beratnya dan menyenderkan tubuhnya di kursi mobil
"Emang kamu ngga pernah skripsi nan?"
"Iya kan itu udah lama sayang"
"Iya sih apalagi kamu udah spesialis, emang kenapa nan?" Tanya Cindy yang melihat Jinan seperti memikirkan sesuatu
"Ngga cuman tanya aja"
"Beneran?"
"Iya Hapsariku" jawab Jinan tersenyum manis
"Iya udah deh besok kamu udah berangkat lagi, istirahat yah biar besok bangun pagi"
"Iya Cind kamu juga yah"
Mereka berdua meninggalkan mobil mereka dan berpisah pada saat sudah berada pintu kamar mereka masing-masing.
***
Wihh update cinan lagi nih authornya hehehe, tanggung yah sekalian apalagi momennya lagi seru jadi bablas aja...
Gimana nih kabar kalian? Ngga kerasa yah sebulan lagi puasa nih padahal kemaren baru selesai lebaran ehh udah puasa lagi, semoga event theater tahun ini ada kesamaan yah sama tahun sebelumnya...
Dan semoga kejadian habis lebaran seperti tahun kemaren tidak terjadi lagi apalagi varian ini lebih cepat menular tapi cepat juga sembuhnya...
Yahh kita hanya bisa menjaga diri dan juga selalu berdoa aja diberikan yang terbaik, semoga kalian sehat semua yah...
Jangan lupa jaga kesehatan juga, dan juga jangan lupa untuk vote, komentar, dan share ya...
Thanks for reading...