Demi Sang Buah Hati

Halimah, yang sedang memanen Cabai dan tomat untuk tengkulak di Pasar Induk, tidak tanggung-tanggung, tengkulak itu mendapatkan pesanan 6 ton cabai dan 3 ton Tomat, Cabai keriting dan cabai besar masing-masing 3 ton, di tambah lagi 20 ton kentang, 10 ton Wortel dan 5 ton Buncis, serta 40 ton Bawang merah dan 30 ton Bawang putih.

Pesanan jati ini, berjumlah tidak kurang dari 4 milyar, ke 20 orang staffnya, tengah sibuk menyusun, karung-karung tersebut dan juga kas dari kayu.

Awal tahun yang menjanjikan, seluruh customernya baik restoran maupun warung Padang, tidak pernah kecewa dengan pesanan mereka yang tidak pernah telat, mereka juga tidak pernah telat dalam membayar, karena aturan dari Halimah sangat ketat.

Ada 2 warung Padang yang tutup karena menyepelekan pembayaran, mereka menunda terus pembayaran, hingga Halimah tidak memberikan barang, hasilnya mereka beli pasaran dengan harga tinggi dan kualitas kurang baik, akhirnya langganan mereka terus menerus menurun hingga akhirnya tutup.

Berbanding terbalik dengan sebuah rumah makan Padang, yang baru buka, mereka segera mengikat langganan dengan Halimah, dan dalam tempo 1 tahun, warung makan mereka maju pesat.

Daging sapi yang baik, dan enak saat di olah menjadi rendang, serta menu yang cincang dan kikil, menjadi lebih enak, di padukan bahan bumbu segar, mereka belanja 80 % dari Halimah, hanya beberapa bumbu yang Halimah tidak punya.

Ada seorang anak muda, yang di pecat dari Restoran Besar, dia menggunakan uang tabungannya untuk menikah, dan mencoba membuka warung sate, gulai, soto dan sop, berbahan kambing, sapi dan domba serta Rusa.

Awalnya hanya daging sapi dan Kambing, dengan modal hanya 15 juta, dia berani mengambil resiko.

Kini dia berhasil dalam waktu 6 bulan, tabungan awalnya sudah kembali dan bahkan melebihi dari itu.

Biasanya dia hanya mangkal dengan gerobak, kini dia sudah memiliki pangkalan sendiri, bahkan calon istrinya ikut berjualan di samping kiosnya dengan berjualan bakso.

Halimah sendiri tidak tahu apapun yang terjadi, atau dampak apa yang timbul dengan produknya, bukan tidak peduli, dia hanya berpikir, bagaimana cara dapat uang dan bagaimana mengatasi ketersediaan barang di pasar, agar masyarakat tidak bingung.

Karena biarpun harga mahal, asalkan ada barang, dapat menghibur sedikit masyarakat yang merasa kebutuhannya terpenuhi, tapi harga sudah gak tau berapa, barangnya juga hampir tidak ada.

Kini ke-enam pasar tersebut, termasuk wilayah aman, walau harga mengikuti trend, tapi soal barang tidak pernah tidak ada, seperti saat ini, di pasar induk Kramat Jati melaporkan bahwa Kedatangan Cabai 6 Ton,langsung habis, tomat, bawang merah dan putih serta kentang dan Wortel serta buncis, langsung habis di buru para pedagang, yang bahkan sudah menunggu sesuai antrian dan kupon yang berisi jumlah yang akan mereka beli.

Jakarta Selatan dan Utara harga cabai merah mencapai 130 per kilogram.

Bukan hanya barang-barang yang telah di sebutkan masuk dalam daftar langka, tapi juga ada telur ayam kampung dan broiler.

Sementara di pasar tempat pertama Halimah berjualan, Risma sedang berbicara dengan pasangan pasutri muda dari Tanjung Priok, mereka mendengar dari saudaranya yang berdagang di Pasar Cengkareng, bahwa ada grosir yang tidak pernah kehabisan barang setiap hari.

Risma menjelaskan, agar membuat perjanjian terlebih dahulu, dan jika berkenan, target mereka harus tercapai.

Pasutri itu bersedia, dan untuk awalnya, mereka minta cabai 2 ton dan 2 ton bawang merah hati ini, Risma menghubungi salah satu pekerja di gudang, dan dia mengatakan stok masih ada 3 ton Cabai dan bawang merah masih 5 ton.

Setelah Risma memberi perintah agar di bawa ke pasar, maka sopir pun mengantarnya, harga cabai di sepakati 90 ribu per kilo, bawang merah 22 ribu per kilo, betapa senangnya pasutri itu, mereka bisa meraup keuntungan Besar dalam beberapa hari, mereka diarahkan untuk mendownload aplikasi, serta di wajibkan membuka rekening di HAKA Berlian Bank, karena semua transaksi menggunakan bank tersebut, Bank lain juga bisa, tapi di aplikasi Belanja milik Halimah, pada saat proses pembayaran, maka langsung diarahkan secara default ke Bank miliknya.

Pasutri itu bersedia, bahkan mereka bersedia membayar keanggotaan ekslusif selama 1 tahun dengan biaya 250 ribu perbulan, keuntungan nya adalah, mendapatkan penawaran barang secara langsung saat barang tersedia, dan akan masuk dalam skala Prioritas.

Berita seputar barang akan selalu update bagi seluruh anggota, dan tidak hanya itu saja, bagi anggota berbayar, ada jaminan tidak kehabisan barang.

Untuk yang lain hanya sekedar download, mereka hanya bisa membuka fitur sederhana, yaitu lokasi pasar dan harga pasaran berlaku serta mereka harus datang sendiri mengambil barang dan memilih sendiri, dan tidak akan ada jaminan ketersediaan barang.

Keesokan harinya, setelah pulang dari sekolah, Seperti biasa, Halimah membuka laporan permintaan barang dari 6 pasar miliknya, begitu juga daftar dari mitranya, selesai itu dia langsung mengerjakannya dan menuliskan nama masing-masing pemesan.

Khusus restoran dan warung Padang, mereka telah sepakat, seluruh barang akan datang setelah shalat azar atau trip Terakhir dengan jaminan barang akan tetap segar hingga 24 jam.

Tepat makan siang semuanya sudah selesai dan para pekerja mulai beberes, untuk trip pertama semua barang secara otomatis sudah masuk ke truk, berbeda dengan truk pelanggan, mereka di arahkan untuk mengangkat sendiri, alat sudah tersedia.

Selesai makan siang, Halimah berangkat ke sekolah untuk menjemput Kenziro.

Di posisi Julian dan Timothy,mereka telah sepakat Pemprov Lampung harga konsesi sebesar 25 triliun, per 50 tahun.

Sedangkan lahan 5000 Hektar, di beli dengan harga 15 triliun tunai, dan akan masuk dalam lembaran Daerah.

Untuk Kompleks yang di beritakan juga sudah masuk daftar lelang dari bank Mandiri, Julian segera menghubungi Pihak Bank Mandiri dan akan melakukan audiensi, ucapannya di sambut baik oleh pihak Bank.

Setelah itu l, Julian melaporkan ke Halimah dan di setujui, Tim yang juga melaporkan bahwa Perusahaan Developer mereka tinggal tunggu 1 Minggu.

Semua rencana berjalan dengan baik, kini Kenziro resmi telah lulus dari SD saat berusia 6 tahun lebih, ulang tahun nya hanya dirayakan di kampung Halimah.

Mereka keluarga besar ikut bahagia, saat ultahnya, Kenziro sedang ujian Nasional, dan setelah di nyatakan lulus baru acara syukuran berlangsung.

Empat tahun sudah perceraiannya, nama Halimah Vegetabale telah bergema di pasar - pasar, Apalagi keenam pasar di Jakarta Barat, mereka sangat tertolong, pendapatan terus meningkat, apalagi Halimah tidak serakah.

Halimah tidak menaikkan harga sesuka hati, walau dia mampu melakukannya, pemerintah Jakarta Barat sempat memeriksa ketersediaan barang, dan saat datang ke gudang, mereka terkejut, karena tumpukkan barang yang begitu rapi dan ada beberapa truk yang bermuatan barang, baik di komplek ruko maupun di jalan.