NovelToon NovelToon
IDENTITAS PALSU

IDENTITAS PALSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi
Popularitas:57.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Emily

Gwen Itzayana 27 tahun, gadis cantik yang berprofesi sebagai pengacara muda di kota New York. Harus berurusan dengan kartel narkoba di Meksiko setelah ayahnya seorang polisi yang sedang menyamar di dalam organisasi itu.
Penyamaran Eduardo berhasil di ketahui anggota kartel, menyebabkan pria itu di bunuh secara kejam.

Gwen menangisi kepergian Eduardo, hingga gadis itu nekat bertolak ke Meksiko dan menyusup ke dalam organisasi yang paling di takuti seantero negeri Sombrero tersebut.

Bagaimana nasib Gwen, mampukah ia bertahan hidup di antara penjahat-penjahat kejam itu. Apakah penyamaran nya akan di ketahui?

Terlebih Gwen di hadapkan pada pimpinan kartel di luar dugaannya. Apakah itu?

Ikuti kelanjutan kisah ini ya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian setelah membaca 🙏🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MERASA BERSALAH

Tiba di luar kamar Nunez memberi perintah pada Matilde, untuk mengantar Gwen ke kamarnya.

"T-api aku ingin tahu keadaan tuan Rafael. Percayalah aku tidak bermaksud menyakiti tuan Rafael. Semua terjadi begitu saja. Aku tertidur. Aku kaget–"

"Cukup! Tidak perlu menjelaskan apa pun. Nona harus beristirahat. Katakan yang sebenarnya pada tuan Rafa, jika ia bisa di selamatkan", ujar Nunes menatap tajam Gwen yang berdiri dengan tangan saling bertautan.

"A-pa maksud mu? Apa tusukan pisau itu akan membuat nya mati?" tanya Gwen dengan suara menahan tangis.

"Ya. Tuan Rafael banyak kehilangan darah akibat perbuatan anda, nona!", jawab Nunez.

Mendengar perkataan Nunes, Gwen berlari menaiki tangga. Gadis itu menangis terisak-isak. Semua bisa mendengar tangisannya.

Gwen menangis sesenggukan di kamarnya. "Apa yang sudah aku lakukan", ucapnya lirih.

Gwen melihat kedua tangannya yang masih penuh dengan darah Rafael.

"Aku sudah membunuhnya. A-ku seorang pembunuh! Tidak ada bedanya aku dan orang-orang itu sekarang, sama-sama seorang pembunuh!", teriak Gwen bicara sendiri.

Gwen melangkah menjauhi pintu. Tiba-tiba ada yang membuka pintu itu.

"Tentu saja berbeda!! Kau lah pembunuh sebenarnya. Sementara tuan Rafael tidak sekalipun membunuh orang. Yang melakukan pembunuhan anak buahnya!", ketus Maria tiba-tiba masuk ke dalam kamar Gwen.

Gwen tak bergeming. Tubuhnya gemetaran.

Wanita paruh baya itu melangkah mendekati Gwen. Menatap penuh kebencian pada Gwen. Untuk yang pertama kali, Maria menatap Gwen tidak bersahabat seperti sekarang.

"Awas saja kalau terjadi apa-apa dengan tuan Rafael, kau harus bertanggung jawab! Aku tidak akan memaafkan mu!", ketus Maria menghunuskan tatapan tajam penuh kebencian pada Gwen yang kini duduk di tepi tempat tidur.

Maria sangat marah pada Gwen. Wanita itu bahkan mengancam nya dengan kata-kata menghujam keras. Maria pergi meninggalkan Gwen yang tercenung seorang diri di kamarnya.

"Aku harus mencari tahu bagaimana keadaannya. Darah begitu banyak keluar, bisa-bisa tuan Rafa tidak tertolong", ucap Gwen dengan suara bergetar setelah Maria pergi. Gadis itu mengusap air matanya yang berlinang dengan punggung tangannya.

*

"Apa yang sudah kau lakukan pada gadis itu, Rafael? Melihat luka ini, sepertinya ia sangat marah pada mu".

"Jangan banyak bicara, selesai kan saja tugas mu, Valverde!", seru Rafael kesal pada dokter tampan yang merupakan teman baiknya.

"Beruntung pisau lipat itu berukuran kecil, bisa kau bayangkan jika lebih panjang beberapa centi lagi akan mengenai organ vital tubuhmu", ujar Valverde sembari menjahit luka tusukan Gwen yang cukup dalam dan melebar di punggung Rafael.

"Melihat dari luka ini, bisa di pastikan ia menekan dan menyayat benda tajam itu dengan kuat ke punggung mu".

Lidah Rafael berdecah.

"Aku tidak akan mati kena pisau kecil itu. Gwen tidak akan membunuh ku, Vede. Aku tahu itu. Iya hanya panik saja. Aku tadi menyentuh tubuhnya saat ia tertidur pulas. Aku senang ia berada di kamar ku. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya".

"Aku yakin setelah kejadian ini Gwen menyesal telah melukai ku. Aku tidak akan menemui nya dalam waktu yang lama. Biarkan perasaan bersalah itu menghantui nya", ucap Rafael tertelungkup di atas tempat tidur. Nada bicara laki-laki itu begitu dingin dengan raut muka tanpa ekspresi.

Lampu dengan penerangan penuh tepat berada di atas tubuh Rafael. Memudahkan Valverde menyelesaikan pekerjaan nya.

"Kau ini brengsek sekali. Memang kau mau memperkosa Gwen?".

"Tentu saja tidak. Kau pikir apa aku ini. Aku menyukai Gwen. Entahlah...dia sangat berbeda", ujar Rafael.

Sangat berbahaya ketika ada yang terluka dan harus di bawa kerumah sakit, keberadaan mereka bisa terpantau musuh.

Setelah beberapa saat Valverde menyelesaikan tugasnya. Dokter tampan itu mencuci tangannya di wastafel

"Untuk beberapa hari kau harus tidur seperti itu. Jangan banyak gerak dulu, jahitan luka mu belum kering. Setelahnya, dengan bantuan kasur khusus kau bisa tidur terlentang seperti biasa", ujar Valverde.

"Luka ini tidak seberapa di banding luka tembak yang aku dapatkan waktu itu. Kenapa lama sekali sembuhnya. Kau terlalu berlebihan. Cukup malam ini saja aku seperti ini! Beri aku dosis obat tinggi agar cepat menyembuhkan lukaku, Vede!", perintah Rafael dari tempat tidur dengan posisi tertelungkup memeluk bantal berwarna putih yang tadi di tiduri Gwen. Kini ia bisa mencium aroma Gwen di bantal nya.

"Ck! Kau pikir mengobati tiga luka tusuk seperti itu perihal mudah? Kau banyak mengeluarkan darah. Terlambat sedikit saja nyawa mu bisa melayang!", seru Valverde serius.

"Ceklek!

"Kebetulan sekali kau datang Nunez. Kau pastikan bos-mu ini menuruti perintah ku, jangan biarkan ia bergerak sebelum lukanya kering. Atau ia akan mati!", ketus Vede sambil merapikan peralatan medis nya.

Nunez menganggukkan kepalanya. "Baik dokter Valverde", jawabnya.

"Ck. Berlebihan", umpat Rafael kesal pada temannya itu.

"Kau ingatkan juga gadis bernama Gwen itu untuk berhati-hati, jangan sampai jatuh cinta pada pria menyebalkan ini. Bisa-bisa membahayakan hidupnya", sambung Vede lagi.

"Brengsek kau. Pergi sana!", teriak Rafael sambil melemparkan bantal satunya pada Valverde yang tertawa terkekeh-kekeh sebelum pergi.

Setelah Valverde sudah pergi, di kamar itu tinggal Rafael dan Nunez.

"Bagaimana keadaan Gwen, Nunez? Apa kau sudah melakukan tugas mu seperti yang ku minta?"

"Iya tuan. Ini iPad tuan yang terhubung dengan kamera di kamar nona Gwen", ucap Nunez memberikan iPad pada bos-nya itu..

"Saat ini nona Gwen berada di kamarnya. Menurut Maria ia terus menangis dan menyesal telah melukai anda. Ia merasa bersalah. Beberapa saat yang lalu ia mencari tahu keadaan anda namun tidak ada yang menghiraukannya", ujar Nunez.

"Jangan katakan apapun padanya. Biarkan saja ia menganggap ku terluka parah. Aku ingin melihat reaksi nya", ucap Rafael dengan seringai terlukis di wajahnya.

Nunez menganggukkan kepalanya. Laki-laki itu bisa menangkap sebuah rencana sedang di mainkan atasannya itu. Yang pasti tidak akan mudah bagi siapapun yang sudah masuk ke perangkap Rafael Oliviera Kortez.

...***...

To be continue

Tinggalkan komentar kalian ya 🙏🏻

1
Aan Andriyani
bagus bgt dan mudah do mengerti
ayudya
author kapan up nya.
gia nasgia
Ternyata jodohnya Gwen hanya lima langkah 😂
Juwita Eli
mn blm update
Vanni Sr
setelh sekian purnama up jg tp cm 1 😌
Juwita Eli
update lagi
Juwita Eli
Alhamdulillah update lagi setelah itu tau aku mah nunggu tiap hari
Mutia 1964
Tks udah up Thor, tetap semangat, walau cm 1 bab../Good/
kyo
semangatnya thor, jgn lama² nnti lupa alurnya thor
Arik
semangat Thor 💪
Dinda Wei
Akhirnya up lagi 🙏🏻
Hm... sepertinya ada yg bakal di halalin ini mah /Grin/
Delyana.P
Kalau tetangaan begitu kehabisan garem bisa minta yak /Tongue//Facepalm/
yumna
setlah sxan lma ka athr up lgi....takdir xan ternyata tinggal d tempat yg sma d new york
Amelia
Benar Rafael, takdir ya nggak /Grin/ Ternyata tetanggaan kalian wkwk
Amelia
Kak Emily kangennya. Semangat
Brigitha
akhrnya maaciih up nya thor
ayudya
akhirnya, muncul juga, semangat ya.
Mila Milo
akhirnya setelah sekian purnama up jga
ayudya
aku bolak- balik nunggu up nya ne.
ayudya: maksih ya author, semangat selalu.
Emily: Nanti malam ya
total 2 replies
gia nasgia
Next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!