Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Kompetisi di kota wuhan
Menjelang malam, Qing Ruo dan Qing Ling kembali ke penginapan, tetapi Cheng Li dan orang-orangnya sudah pergi karena mengira Qing Ruo tidak akan kembali ke penginapan.
Malam harinya.
"Ruo gege, terima kasih gelangnya, aku suka" ucap Qing Ling sambil menatapnya penuh kasih.
"Ling er, sebelumnya aku tidak dapat memberimu apa-apa, gelang itu selain cantik, juga dapat membersihkan darah dan menjaga peredaran darah. Hal yang menakjubkan dari gelang itu adalah ada setetes darah murni Phoenix biru, dan itu dapat membantu kultivasimu. Aku tidak tahu siapa yang telah menjual barang berharga seperti itu" jawab Qing Ruo.
"Ruo gege, gelang ini sangat mahal"
"Haha... Itu termasuk murah. Harga aslinya mungkin seribu lima ratus permata jiwa atau mungkin lebih" ucap Qing Ruo menjelaskan.
Qing Ling terkejut dengan penjelasan Qing Ruo. dirinya tidak menyangka bahwa gelang itu ternyata sangat mahal.
Saat Qing Ruo hendak merebahkan kepalanya, tiba-tiba pelayan datang.
"Tuan muda, maaf mengganggu".
"Ya ada apa?".
"Tuan muda, tadi siang saat anda pergi, Cheng Li patriak klan Cheng datang mencari. Mereka ingin membalas dendam atas kematian putranya Cheng Lo yang tuan muda bunuh sebelumnya." ucap pelayan tersebut lalu menjelaskan semua yang terkait dengan klan Cheng.
"Baiklah. Terimakasih informasinya" ucap Qing Ruo sambil memberikan tips pada pelayan tersebut.
sebelum pergi, pelayan tersebut terus mengingatkan Qing Ruo untuk berhati-hati terlebih lagi untuk tidak bertemu dengan kelompok tersebut.
____
Klan Cheng.
"Argh.... Teriak Cheng Li marah."
Sudah seharian mereka mencari pemuda yang membunuh putranya tetapi tidak membuahkan hasil.
"Tuan, apakah kita akan terus mencarinya?" tanya pelayan.
Cheng Li terdiam. Amarahnya masih belum mereda. "Sebagian pergi ke penginapan bunga persik, berjaga disana, sebagian ke penginapan- penginapan lain!" ucapnya.
"Baik patriak" jawab para pemuda tersebut pergi meninggalkan Cheng Li yang masih merasa marah dan bingung.
__
Tuan kota.
"Patriak, persiapan acara besok telah selesai". lapor seorang tetua pada Huang Choi.
"Baiklah, sekarang kalian bisa beristirahat!" jawabnya. .
Klan Huang adalah keluarga suci yang memimpin kota Wuhan selama beberapa generasi.
Di kota Wuhan, ada lima keluarga Suci dan sepuluh keluarga aristokrat, serta berbagai sekte.
Acara tahunan kota wuhan disebut dengan ksatria Wuhan yaitu untuk melihat kemampuan generasi muda Wuhan yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
Dalam acara ini, setiap orang dapat berpartisipasi yaitu dengan maju diatas panggung dan menantang siapa saja. Siapa yang mampu memenangkan seratus kali pertarungan akan menjadi pemenang, dan namanya akan di tulis di tugu kota sebagai ksatria Wuhan.
____
Pagi harinya, di pusat kota.
Di alun-alun kota, panggung pertempuran berdiri dengan megah.
Qing He Long dan Qing Hye Long yang sedang menikmati suasana kota juga menuju kepusat kota.
"He Long, ayo kita ikut berpartisipasi" ucap Hye Long, hadiahnya pasti menarik, selain itu, kita juga dapat menguji kekuatan kita" ucapnya. kedua saudara kembar itu lalu pergi menuju alun-alun kota.
Peginapan Bunga Persik.
Qing Ruo dan Qing Ling keluar dari kamarnya. mereka berdua berencana untuk menikmati suasana kota. saat tiba di gerbang penginapan.
"Kamu...berhenti !" teriak seorang pendekar dengan keras menghadang Qing Ruo dan Qing Ling.
"Hari ini kamu akan membayar perbuatanmu!" Ucap orang tersebut.
"Mati !" teriaknya lalu melesat menyerang Qing Ruo.
Boom... Ledakan keras mengejutkan kerumunan dengan debu berterbangan. Orang-orang yang melihat pertarungan itu berhamburan menghindar.
Setelah debu hilang, hanya tampak seorang pemuda sedangkan lawannya hilang entah kemana.
"Kemana Cheng Wuo?" tanya seseorang pada yang lain sambil mencari dengan wajah penasaran.
"Orang yang kalian cari sudah menjadi debu" ucap Qing Ruo santai.
"Haha.. Tidak mungkin, pedekar tingkat surga puncak mati dengan mudah!" ucap seorang yang lain merasa tidak yakin.
"Ayo kita serang bersama" teriak seorang pemuda pada yang lainnya.
Sepuluh pemuda tersebut lalu melesat menyerang Qing Ruo.
"Phonenix langit teriak Qing Ruo". Sepuluh bayangan phoenik emas yang dikelilingi petir ungu melesat menyerang sepuluh orang tersebut.
Bom... Bomm.. Ledak keras terjadi. Sepuluh orang tersebut mati tanpa sisa. Bagian-bagian tubuhnya hancur berantakan. Ada yang meyisakan potangan tangan, kaki atau kepalanya saja.
semua orang berada di daerah itu dibuat takjub. "Sungguh kekuatan yang luar biasa" gumam para penonton.
"Kekuatan yang luar biasa" ucap Xifan Lu manajer penginapan sambil menatap pelayan yang sebelumnya menasehati Qing Ruo.
Sebelumnya, Xifan Lu sudah tahu kejadian di penginapannya, tetap dirinya tidak mengambil tindakan terutama pada Qing Ruo mengingat tingkat kultivasinya yang misterius.
"Jika seorang dengan mudah membunuh pendekar surga tingkat puncak, tentu kekuatannya pasti luar biasa, apalagi orang tersebut masih muda pasti latar belakangnya juga kuat" batinnya.
Qing Ruo tidak menghiraukan pandangan yangbterarah padanya sambil bergegas pergi.
Dalam perjalanan munuju pusat kota, Qing Ruo dan Qing Ling juga bertemu dengan Xia Sifa dan Li Hao yang sedang menyusuri pasar.
"Senior Li Hao, senior Xia Sifa senang bertemu kalian" Qing Ruo menyapa mereka dengan hangat.
"Adik Qing Ruo, kalian sangat romantis" ucap Xia Sifa menggoda Qing Ruo.
Qing Ling yang mendengar Xia Sifa menggodanya hanya menunduk malu. wajahnya yang catik bersemu merah.
"Senior Xia Sifa Juga demikian" ucap Qing Ruo merendah.
"Haha... Baiklah... Baiklah, kemana tujuan kalian" tanya Li Hao.
"Kakak senior Li Hao, kami akan ke pusat kota, untuk melihat pertarungan disana" ucap Qing Ruo.
"Haha.. Baiklah, karena tujuan kita sama, mari kita berangkat bersama" ucap Li Hao.
"Adik Ruo, apakah dirimu juga akan ikut berpartisipasi?" Tanya Li Hao.
"Aku akan melihat situasinya dulu" jawab Qing Ruo sambil terus melangkahkan kakinya dengan tenang.
Mereka terlihat akrab dengan keramahan yang tulus. Sebelumnya di kota perak, Li Hao dan Xia Sifa adalah penguji dan seorang duta dari sekte gunung emas. sekarang, hubungan mereka adalah sesama murid.
____
klan Cheng.
"Apa! mereka semua terbunuh?". Cheng Li terkejut dengan laporan yang baru saja diterimanya. dirinya merasa tidak yakin, bagaimana mungkin dua belas pendekar tingkat surga yang berjaga di dipenginapan bunga persik tewas dengan satu serangan tunggal.
"Sekuat apakah pemuda tersebut, lalu bagaimana dengan latar belakangnya?"
"Patriak, kami juga belum mendapatkannya. Menurut informasi yang kami terima, jurus yang digunakan pemuda tersebut adalah jurus tingkat tinggi, Selain itu kami tidak dapat merasakan auranya bahkan tingkat kultivasinya" ucap sang pelapor.
"Selidiki terus !", aku akan menemui tetua Cheng Heng" ucap Cheng Li bergegas pergi.
Di halaman utara.
"Tetua Cheng Heng, aku menghadap" ucap Cheng Li dengan sopan.
Cheng Heng adalah seorang tetua yang sangat kuat. Disegani karena kejam dan beringas.
"Ada hal penting apa sehingga patriak datang mencariku?" tanya Chen Heng.
"Kali ini, aku ingin meminta bantuan tetua untuk membunuh seseorang" ucap Cheng Li.
"Haha... Mengapa aku harus membunuhnya?" Tanya Cheng Heng.
"Karena dia membunuh Cheng Lo dan bahkan membunuh dua belas pendekar tingkat surga".
"Apa, Dia membunuh Cheng Lo ?". Argh.... Aku akan menghancurkannya teriaknya keras dengan marah.
Cheng Lo adalah tuan muda klan Cheng. Sehingga menjadi kewajibannya untuk membalas dendam. selain itu, Cheng Lo ada seorang jenius klan.
"Menggapa tidak memberitahu sebelumnnya?" ucapnya marah.
"Aku kira aku dapat menangani pemuda tersebut, ternyata tidak semudah yang ku bayangkan" ucap Cheng Li merendah.
"Argh... Baiklah, aku akan pergi membunuhnya" ucap Cheng Heng bergegas pergi.
___
Alun-alun kota. lima keluarga Suci dan sepuluh keluarga aristokrat, serta berbagai sekte utama. Sudah mengisi tamu kehormatan.
Dibarisan kursi kehormatan Cheng Li ditemani para tetua duduk dengan wajah muram. Dibarisan kursi kehormatan, juga ada pemuda yang menjadi penunjuk arah penginapan Qing Ruo sebelumnya.
"Saudara Huang Liu, apakah kali ini dirimu juga akan ikut berpartisipasi?" tanya seseorang padanya.
"Haha.. Saudara, untuk apa lagi aku ikut, namaku sudah ada disana" ucap Huang Liu menunjuk tugu kota. Dimana ada ratusan nama ksatria Wuhan yang terukir dengan tinta emas.
Cheng Heng juga datang kepusat kota duduk di kursi penonton.Pikirnya, pasti pemuda tersebut pasti akan hadir. sehingga dirinya tidak perlu repot untuk mencari.
selain itu, dirinya akan dengan mudah membunuhnya, jika pemuda tersebut ikut dalam kompetisi.
"Sepertinya acara sudah bisa kita mulai ucap patriak keluarga suci Huang Choi pada tetua Huang Fu Zhi yang mengambil alih pertandingan"
"Baik patriak," ucap Huang Fu Zhi terbang menuju panggung pertempuran.
"Saudara-saudara, acara akan kita mulai. Pertarungan ini adil dan adil. Siapa saja dapat bertarung dan dapat menantang atau ditantang lawannya. Pertarungan ini dapat dilakukan sampai mati."
"aturannya, siapa yang dapat memenangkan seratus kali pertarungan dapat menjadi pemenang. "Akan ada jeda waktu istirahat setelah memenangkan lima puluh kali pertarungan." Selain itu, Setiap orang akan diberikan dua kali kesempatan. jika dikalahkan sebanyak dua kali, maka orang tersebut dinyatakan gagal" ucapnya.
"Baiklah pertarungan dimulai."
Dengan penuh semangat, ribuan peserta dan penonton menyambut pertarungan tersebut dengan riuh.
Whus...whus... Huang Fu Zhi melemparkan formasi mantra perlindungan pada panggung pertempuran.
Satu persatu para pendekar melompat ke panggung pertempuran.
Ada enam panggung tersedia. Dua panggung pertempuran tingkat bumi. Dua panggung untuk tingkat langit, dan dua tingkat surga.
____
Dibalik awan, seorang pria tua tampak mengawasi pertarungan. Rambut berwarna biru dikelilingi petir putih halus yang kuat. Matanya yang tajam mencari seorang pemuda.
Sebelumnya, dia merasakan aura pemuda yang dicarinya. Namun beberapa saat kemudian hilang.
Sebelumnya, Qing Ruo bertarung melawan anggota klan Cheng, saat itulah aura darahnya dikenali.
Dia adalah Murong Xia. Hewan pelindung klan Qing. Dirinya mencari Qing Ruo, karena ada pertanyaan yang ingin diajukan pada pemuda tersebut.
Sebelumnya, pada kompetisi pemilihan murid sekte gunung emas, dirinya tidak sempat menemuinya.
Kehadiran Qing Ruo dengan aura yang kuat dan menindas dirinya selalu menjadi pertanyaannya.
"Tuan, apakah aku dapat menemukanmu" ucapnya pelan. Matanya berkaca-kaca memendam kerinduan dengan matanya menerawang.
Sudah ribuan tahun, akhirnya dirinya dapat merasakan aura darah tuannya. Tapi apakah Qing Ruo terkait dengan tuannya atau tidak, kali ini dirinya harus memastikannya.