NovelToon NovelToon
Hasrat Seorang Gangster

Hasrat Seorang Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Persaingan Mafia
Popularitas:294.7k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Darson Rodriquez seorang gangster yang menculik Gracia Vanessa, dan dijadikan sebagai pemuas ranjang selama tiga hari. Gracia yang dijual ibu tirinya harus menerima penderitaan yang tiada akhir.

Bagaimana Gracia bisa terlepas dari genggaman Darson yang berniat menjadikan dirinya sebagai simpanan? bukan tanpa sebab bos gangster tersebut sengaja gadis itu berada di sisinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Darson telah kembali ke rumahnya setelah mengambil sampel DNA Thomas Vanessa.

Mansion Darson yang megah dan mewah tampak sunyi, hanya suara deru angin di luar yang terdengar. Lampu-lampu kristal menggantung dari langit-langit tinggi, memberikan cahaya redup yang menambah kesan elegan ruangan. Darson melepas jasnya dan duduk di sofa, menarik napas panjang sebelum memecah kesunyian.

"Setelah hasil DNA-nya keluar, kau akan segera tahu apakah tua bangka itu adalah ayah kandungmu atau bukan," ujarnya dengan nada tegas, matanya menatap lurus ke arah Gracia yang duduk di sampingnya.

Gracia menghela napas, menundukkan kepala sejenak sebelum menjawab, "Mungkin saja dia hanya berniat membohongiku, demi keluarganya itu. Niatnya berselingkuh sehingga tega melukai mamaku. Lalu, apa yang harus aku lakukan setelah tahu hasilnya?"

Darson mengangguk pelan, menatap Gracia dengan penuh perhatian. "Gracia, tentu saja membalas dendam, hanya saja dengan cara apa. Semua ini terserah kamu."

Wajah Gracia berubah menjadi lebih keras, kenangan masa lalu berputar dalam benaknya. "Semasa muda mamaku mendukungnya, setelah dia berhasil jadi lupa diri dan tidak ingat lagi dengan jasa mama. Sekarang dia menikmati hidup bersama istri keduanya. Bukankah sangat tidak wajar?"

Darson mengernyit, mencoba memahami amarah yang dirasakan Gracia. "Apa yang ada di dalam pikiranmu?" tanyanya pelan.

Gracia menarik napas dalam-dalam, menatap Darson dengan mata penuh determinasi. "Mamaku diabaikan setelah ikut menderita hidup dengannya, di masa tua dia menikmati kesenangan dengan wanita lain dan telah melupakan pengorbanan mamaku. Kalau begitu, aku juga ingin dia kembali seperti dulu."

Darson tersenyum tipis, memikirkan berbagai kemungkinan. "Mudah saja! Setelah bukti keluar, kau hanya perlu memberitahu semua orang tentang hubungannya dengan anak tirinya," katanya, penuh keyakinan.

Mereka berdua terdiam sejenak, merenungi rencana yang baru saja diutarakan. Dendam yang membara dalam hati Gracia kini menemukan jalannya.

Darson tiba-tiba terdiam dan memikirkan sesuatu. Matanya menatap Gracia dengan intensitas baru, seolah mencari jawaban yang tersembunyi di balik tatapan wanita itu.

"Gracia, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya, suaranya penuh keraguan yang mengejutkan Gracia.

"Bertemu? Maksudmu kapan?" Gracia balas bertanya, keningnya berkerut kebingungan.

"Sebelum kita bersama, dulu... Apakah kita pernah bertemu?" Darson mengulangi pertanyaannya, matanya masih terpaku pada wajah Gracia, mencoba mengingat sesuatu yang tampak kabur di benaknya.

"Aku tidak mengenalmu sama sekali. Kamu yang muncul tiba-tiba dan bicara aneh-aneh. Aku tidak tahu janji apa yang pernah aku berikan padamu," jawab Gracia tegas, nada suaranya menunjukkan ketidakpastian sekaligus ketegasan.

Darson terdiam, matanya tidak beranjak dari Gracia. Pikirannya berputar, mencoba menghubungkan potongan-potongan memori yang terasa familiar namun asing.

"Kenapa melihatku seperti itu? Apakah kamu tidak percaya? Kita memang belum pernah bertemu," ujar Gracia, matanya menatap balik Darson dengan tegas. "Atau orang yang beri janji adalah wanita lain dan kau salah mengenalku?" tambahnya lagi, mencoba menawarkan penjelasan lain.

"Sudah! Aku juga tidak peduli lagi! Lagi pula sudah lama. Anggap saja kamu hilang ingatan," jawab Darson dengan nada kesal, bangkit dari tempat duduknya.

"Selama ini aku tidak pernah mengalami kecelakaan, mana mungkin hilang ingatan. Semua kejadian selama hidupku masih jelas dalam ingatanku. Hanya kamu yang tidak ada di dalam ingatanku," jawab Gracia, mencoba meyakinkan pria itu.

Darson mengabaikan ucapan wanita itu dan menuju ke kamar mandi. Dengan langkah berat, ia melepas pakaiannya dan berdiri di bawah shower. Air dingin mengalir deras, membasahi tubuhnya, namun tidak mampu meredakan kebingungan di hatinya.

Ia membayangkan kebersamaannya dengan seorang gadis yang mirip dengan Gracia. Bayangan tersebut muncul dengan jelas, mereka saling berpelukan dengan mesra. Suara lembut gadis itu terngiang di telinganya."Aku janji padamu, tidak akan pergi dari hidupmu," suara wanita itu yang muncul dalam ingatan Darson, menguatkan perasaan deja vu yang semakin mengganggunya.

"Kenapa dia tidak ingat sama sekali? Apakah kenangan masa lalu tidak berharga baginya?" gumam Darson dengan frustrasi, tinjunya meninju dinding kamar mandi. Air yang mengalir tidak mampu menenangkan perasaannya yang bergejolak. Kenangan itu terus mengganggu, menyisakan tanda tanya besar dalam benaknya.

Setelah selesai mandi, Darson mengambil handuk dan melilitkannya di pinggang. Udara kamar yang sejuk kontras dengan panas yang dirasakannya di dalam hati. Ia kemudian beranjak dari kamar mandi, menapakkan kakinya yang basah di lantai marmer, menuju kamar tidur di mana Gracia telah terlelap.

Darson berdiri di samping tempat tidur, matanya menatap wajah Gracia dengan dalam. Ada campuran rasa penasaran dan keinginan yang menggelora di dalam dirinya. Perlahan, ia menarik selimut yang menutupi tubuh wanita itu, memperlihatkan dress malam Gracia yang terbuat dari satin, berwarna lembut dan menggoda.

Tanpa menunggu lama, Darson memasukkan tangannya ke dalam dress tersebut, jemarinya meraba kulit halus Gracia, melepaskan celana dal*m wanita itu dengan gerakan yang penuh tekad. Dress malam itu ia naikkan hingga memperlihatkan lebih banyak kulit yang mulus dan menggoda. Dengan gerakan perlahan namun pasti, Darson melebarkan kedua kaki wanita itu dan kemudian melepaskan handuknya, membiarkan tubuhnya yang telanjang bersentuhan dengan dinginnya udara kamar.

Gracia, yang merasakan sentuhan lembut namun intens, kemudian tersadar. Matanya terbuka perlahan, melihat pria itu berada di atas tubuhnya dengan kedua kakinya terlentang.

"Aku mengantuk sekali, kenapa kau selalu mengganggu aku tidur," ketus Gracia dengan kesal, suaranya serak karena baru bangun.

Darson tidak menghiraukan keluhan itu, fokus pada pusaka dirinya yang kini menyentuh bagian inti Gracia. Tubuhnya merasakan kehangatan yang memancing hasratnya semakin kuat. Sambil melepaskan atasan yang dikenakan Gracia, Darson menatap dalam-dalam ke mata wanita itu.

"Aku tidak peduli siapa dirimu. Yang aku inginkan adalah kamu yang sekarang," ucap Darson dengan suara serak penuh keinginan.

Ia kemudian mencium bibir Gracia dengan dalam, ciuman yang penuh gairah dan kepemilikan. Bagian bawah tubuh mereka bersentuhan, membuat Darson semakin memuncak hasratnya.Gracia merasakan desakan dan dorongan Darson, ciuman mereka semakin dalam, penuh dengan luapan emosi yang tidak terkatakan. Tubuhnya merespons setiap sentuhan Darson, rasa kantuk yang tadi dirasakan hilang digantikan oleh panas yang menjalar di sekujur tubuh.

Malam itu menjadi saksi bisu dari pertemuan hasrat dan dendam yang membara di antara mereka.

"Tidak peduli siapa yang memberi janji itu, yang penting wanita ini tetap menjadi milikku seutuhnya," batin Darson dengan tekad membara.

Ciumannya menurun ke bagian belahan dada Gracia, bibirnya mengecap kulit lembut itu dengan penuh hasrat. Tangannya meremas gundukan itu sambil mulutnya menghisap dada sebelahnya dengan intensitas yang membuat Gracia mendesah pelan.Tubuh Gracia menjadi permainan Darson. Wanita itu hanya bisa memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan maut dari pria di atasnya.

Setiap sentuhan dan ciuman Darson mengirim gelombang panas yang menjalar di seluruh tubuhnya. Tangan Darson menjelajah, meraba setiap inci kulitnya, sementara bibirnya terus menghisap dan menggigit lembut, meninggalkan jejak-jejak gairah.

Gracia merasakan pusaka Darson yang semakin mendesak, seolah menuntut pintu masuk ke inti dirinya. Tubuhnya merespons, pinggulnya bergerak mengikuti ritme Darson, seolah memberikan persetujuan tak terucapkan. Darson, yang tak bisa menahan lagi gejolak di dalam dirinya, akhirnya menyatukan diri dengan Gracia dalam satu gerakan penuh gairah.

Desahan dan erangan memenuhi ruangan, suara tubuh mereka yang bersatu dan bergerak dalam irama yang tak terucapkan. Darson mencium bibir Gracia lagi, kali ini lebih lembut namun tetap penuh dengan kepemilikan, sementara tubuh mereka bergerak seirama, tenggelam dalam gelombang kenikmatan yang terus meningkat. Tangan Darson kini menjelajahi punggung Gracia, menariknya lebih dekat, sementara tubuhnya bergerak semakin cepat, menuntut lebih banyak dari wanita di bawahnya.

Gracia menggenggam bahu Darson, merasakan setiap otot dan gerakan pria itu yang memaksanya mendekat ke puncak kenikmatan. Setiap sentuhan, setiap ciuman, setiap gerakan membuat mereka tenggelam lebih dalam dalam pusaran gairah yang tak terkendali.

1
Sarce Ketti
lanjut
Lisa Halik
tunggu saja darson
Roslina Bangun
mantap...lanjut
Sarce Ketti
lanjut
Sarce Ketti
lanjutkan
Nugraha Ningsih
Luar biasa
Yunix Pratama
semakin seru Thor ceritamu...👍
wiemay
darson gak nyerah2 ya
Bu Kus
kalo tahu siapa sebenarnya Nic Darso apa masih mau macam macam
Jax Maxll
Greget rasanya dengan sikap Darson, Salut dengan Pemikiran Bijak Nic masih memikirkan Mental Max. semangat thor untuk cerita selanjutnya 💪
Elli romlah
tambah seru nihh ...sematt tourr
Retno Palupi
hati hati Grace, dia manusia yang kejam dan kasar
Lisa Halik
nik sebenarnya sapa
Indah Darma Indah
bagus max . walaupun papa nic gak ada tp kmu bisa melindungiama mu dari orang jahat.jangn jngn nic Pakat nya lebih tinggi dari polisi lainnya
Nabil abshor
lanjuuut dooong,,,,,,
Iqnesya🥰
cepat hancurkan kesombongan si darson itu enek aku
indah Febriani
ayo Thor makin seru nih...
Nanda
hahaa rasakan itu Darson
wiemay
papa nic bebas
Tika Rostika
lanjut Thor ,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!