NovelToon NovelToon
Cinta Suami Pengganti

Cinta Suami Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Achakajayes

Sehari sebelum Dipta meninggal, ia meminta Liam untuk menikahi Vana, tunangannya.

Liam Mahendra adalah seorang dokter yang memutuskan hubungan bersama kekasih hampir empat tahun mengisi hatinya, ia memilih menepati janji yang ia buat di rumah sakit untuk menikahi Vana, calon istri sahabat baiknya Dipta.

Liam memang tak mencintai Vana, namun setelah menikah akankah bisa merubah perasaannya? Dan benarkah pilihan yang ia ambil memang ditentukan takdir?

Cinta, kecewa dan amarah mengisi penuh cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achakajayes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu Ala Dokter

Hari ini Liam mendapat pasien nenek-nenek usia 60 tahun dan hal itu malah membuatnya menguras energi akibat selalu digoda— merengek agar diperiksa dengan benar (katanya).

"Hikss.. Ayolah nak... Nenek ini sakit parah masa hasilnya cuman begitu?"

Dan lagi...

"Enggak! Ibu gak mau pulang mau nya sama dokter ganteng"

"Maaf ya dokter... Ibu saya suka sama yang ganteng-ganteng"

Definisi bayi besar sesungguhnya ada di hadapan dokter Liam. Dita andil menjadi saksi kesekian kali sampai migrain.

Akibat rasa pusing meradang di otak, Liam memutuskan ke kantin rumah sakit membeli kopi hangat untuk ia tenggak, selagi menunggu makan siang dalam perjalanan.

Puk!

"Hey?? Bro tumben lo dateng kesini?"

"Hukk! Uhukk!!", Liam hampir menyembur kopi yang baru saja akan meluncur ke tenggorokan. Setelah melihat wajah manusia tak bersalah itu Liam berdecak, pria ini lagi..

Felix, dokter mata yang humoris dan suka membuat lelucon garing. Akh Liam saja tak berhasil tertawa mendengar tawa jenaka nya..

"Dok? Are you okey?", ia lancang menyentuh dua sisi wajah Liam. Sampai harus dengan sedikit kasar Liam menepis tangannya.

" Lain kali jangan kagetin orang minum kopi", tegasnya berlalu pergi.

Liam tak tahan akan tatapan beberapa dokter wanita yang masih lajang. Tidak pasien tidak dokter atau siapa pun, selalu saja menatap menggoda. Ada apa dengan mereka? Apa aku harus menulis sudah punya istri di kening ku?

"Astaga... Pantas mereka melihat ku begitu", di tengah lorong Liam menatap bagian atas kemeja putih yang ia kenakan. Sedikit menembus sampai mencetak kaos putih dalaman nya.

Jika begitu saja mereka sudah histeris apalagi kalau melihat isinya?

" Hey? Dokter Liam!!"

Felix kembali mensejajarkan kaki berjalan berdampingan bersama Liam, ia juga harus menambah kecepatan kaki agar tidak tertinggal.

"Ruangan kita sebelahan tapi masa kek tetangga di kuburan, hahahaa!", lihatlah lelucon konyol itu... Siapa yang akan ketawa?

Nasib sial harus Liam Mahendra akui, benar! Ruangan keduanya berdampingan. Dan untunglah Liam jarang menyapa, jika tidak bisa ikut gila.

Hampir sampai ke ruangannya—ternyata ada gadis yang melambaikan tangan kearahnya. Wajah masam pria itu berubah cerah secara sekejap.

Akhirnya aku bisa bernafas lega!

Saat Liam membalas lambaian hampir menyapa, seseorang di sampingnya lebih dulu menghampiri istrinya.

"Hey? Vavan!!"

Grep.

Di depan mata kepala Liam sendiri, orang itu berani memeluk Vana tanpa permisi dan memanggilnya akrab.

Apa tadi? Vavan..

"Apa kabar cantik?"

Vana mengerjapkan mata beberapa kali mencoba mengingat pria yang mengajaknya ngobrol.

"Hey! Come on, gua Felix temen sekelas lo dulu di SMA", bayangan wajah Felix di masa lalu mengisi kepala Vana—dulu pria ini memakai kacamata bulat, dan sekarang tampak berbeda.

Rambut acak tanpa pakai kacamata dan sedikit tinggi. Jangan salahkan Vana yang pendek..

"Kalian—"

"Saling kenal?"

"Tentu, Vavan dulu pacar ku"

...----------------...

Liam bosan, dan kepanasan melihat adegan menjengkelkan yang berlangsung selama sepuluh menit lamanya. Teman lama? Ck!

"Walaupun Vavan tidak menganggap Felix pacar, aku selalu menganggapmu begitu", pria itu bermonolog mencoba berbicara puitis.

Lebay sekali!

" Dia itu istri ku.", geram Liam datar dan terdengar serak.

Vana tidak berani menatap suaminya sendiri, aura menggelap itu seperti sedang mengajak bermusuhan.

Glek.

Mas Liam kenapa mukanya gitu?

"Eh ada makanan? Boleh minta?", Felix tanpa malu mengambil rantang makanan di meja dan membukanya. Dia juga melahap beberapa suap.

" Tapi itu... Buat mas Liam... ", lirih Vana terlambat.

Liam berdiri dari posisi ia duduk, kemudian merampas makanannya. Mereka berdua terlibat saling tarik menarik bak anak kecil.

" Dokter Felix silahkan kembali ke ruangan anda"

"Gua mau makan dulu"

"Itu punya gua bukan lo!"

"Akhirnya ngomong gak pakek bahasa formal. Tapi gua juga minta! Vavan gak masalah kan?"

Vana menggeleng pelan merasa merinding akan perundungan tatapan tajam suaminya.

"Balikin!"

"Ogah!"

Sampai kapan Vana ada diantara kedua dokter yang menunjukkan watak asli dibalik pesona mereka..

...----------------...

Dengan susah payah Wilona membawa kucing di gendongannya dan menyiapkan senyuman manisnya.

"Ayo kucing kerja sama!", bisik perempuan itu geram akan rengekan kucing.

" Meow! Meow! Meow!"

Mungkin kalau di terjemahkan kucing itu sedang berkata lepaskan! lepaskan! lepaskan!

Wilona menatap tempat petshop yang biasa di datangi mama Liam, bahkan di balik kaca dia bisa melihat Amy ada di dalam menunggu kucing kesayangannya selesai di urus.

Ceklek//...

"Selamat datang kak, ada yang bisa saya bantu?"

Wilona berdehem, ia mencuri-curi pandang ke arah belakang. Lihatlah wajah wanita tua itu...

"Kak?"

"Akh, iya! Sa-saya mau perawatan untuk kucing kesayangan saya", akting Wilona hampir berhasil. Tapi sepertinya kucing itu tidak mau diajak kerja sama. Tanpa aba-aba hewan berbulu melompat ke arah karyawan yang sedang berbicara dengan Wilona.

" Rawat saja dia, mandikan atau apapun sampai bersih", tegas Wilona tak tahan.

Dia merasa miris akan nasib nya, tangan yang mulus terdapat beberapa cakaran saat di mobil. Kucing gila!

Baiklah Wilona akan menahan diri, ia bergegas berjalan ke tempat menunggu. Dengan sengaja duduk di samping Amy, awalnya mama Liam belum menyadari kehadiran Wilona.

Wilona terperangah pura-pura terkejut. "Mama Amy?", apa kedengeran terlalu sok kenal?

Amy menoleh dan memperhatikan perempuan berisik yang mengenalinya. Lantas matanya terbelalak kaget akan kehadiran Wilona di—petshop?

" Liam aku enggak suka kucing... Nanti kalau dia cakar aku gimana? Hiks... "

Tentu Amy tak akan melupakan perkataan Wilona yang setiap kali mengusir keberadaan anak kucing di rumahnya sendiri.

"Apa kabar mama Amy?", Amy menghela nafas. Ia harus akting sekarang, mengikuti alur antagonis dalam kehidupan putranya.

" Panggil tante saja. Saya baik, bagaimana dengan kamu? Mantannya Liam.. ", balas Amy sengaja menyebut Wilona sebagai mantan.

" Hahaha! Tentu tante aku baik"

Canggung...

"Sedang apa kamu kemari?", tanya Amy penuh heran.

" Ouh itu, aku sekarang suka sama kucing tante, jadi mau rawat dia kesini. Kucing tante pasti juga ya?"

Wilona memaksakan bibirnya terangkat membentuk senyuman.

"Tentu. Saya penyayang hewan, kalau kamu masih ingat."

...----------------...

Vana menunduk takut menatap wajah Liam yang masih kesal sibuk mengumpat di batin.

Pria itu memakan masakan Vana sedikit brutal, sedang tangan kiri menggenggam erat jemari istrinya agar tidak jauh-jauh.

"Mas... Felix kan udah pergi ke ruangannya?", gadis itu mulai membuka suara.

Kejadian tadi berputar di kepalanya. Tingkah Liam yang uring-uringan sampai mengangkat tubuh Felix dan menendangnya keluar. Astaga! Yang malu Vana bukan dia. Beberapa orang berlalu lalang tampak terkejut akan aksi tak terduga.

"Apa dia memang mantan kamu?"

Vana sontak menggeleng, "enggak mas! satu-satunya mantan pacar aku... "

Itu mas Dipta..

Vana tak meneruskan ucapan, Liam pasti memahami siapa yang sedang dibahas.

"Kalau itu Dipta aku enggak mem-permasalahkan"

"Tapi orang tadi, masa dia meluk kamu di depan aku? Dia tahu aku suami kamu loh!", geram Liam sulit menahan diri.

Lucu.

Vana susah payah menahan agar tidak tertawa melihat raut kesal Liam. Ia sampai menatap ke arah lain, yah... Dia menatap cincin pernikahan mereka yang kini tampak menyatu.

"Kamu cemburu mas?"

"Suami mana yang gak cemburu?!"

Bersambung.

1
Achakajayes
ditunggu ya update an nya
Achakajayes
Hai! Tunggu ya ada update lanjutan masih di proses^^
Achakajayes
nanti mau crazy update, ditunggu yaa^^
Achakajayes
Nanti update lagi🖤
Suviya Sheza Aqila
saya sangat suka dengan alur ceritanya
Achakajayes
nanti update lagi🥰
Achakajayes
salamat membaca🖤
M Khoiril Daniar Rega
q tunggu episode selanjutnya jgn kelamaan nyaaa 🤭🥰
M Khoiril Daniar Rega
bagus banget ceritanya ....🥰
Achakajayes
bentar lagi update 🥰 makasih yang sudah baca cerita manis ini💞
Murnia Nia
lanjut thor ceritanya sangat menarik aku suka
S. Ryantii
semangat thor buat update!!
Kikan Dwi
tukang boom like
Kikan Dwi
Maaf ya aku balas, kalau gak mau di jahatin jangan jahat sama orang makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!