Menceritakan tentang Raya seorang perempuan yang memiliki kelebihan yaitu Indra keenam. Raya adalah seorang vokalis bend nya yang berada KapRal. Raya juga merangkap sebagai pencipta lagu yang dia ambil dari kisah-kisah arwah penasaran.
Suatu hari Genk KapRal didatangkan beberapa musibah dan malapetaka, pertama Raya nyaris terbunuh, kedua bend KapRal mendapati sebuah fitnah bahwa bend mereka melakukan plagiat atas lagu-lagu yang diciptakan Raya.
Saat merasa frustasi Raya tiba-tiba mendapat ide untuk datang ke villa milik kakeknya.
Di Sana dia yang ditemani sagara menemukan beberapa hal ganjil serta berhasil menemukan sebuah syair atau mantra yang akan di ubah oleh Raya menjadi sebuah lagu.
Dari sanalah malapetaka besar itu akan muncul. Setelah Raya memperkenalkan lagi ciptaanya kepada teman-teman bend nya.
Satu persatu teman-teman bend mati dengan cara yang mengenaskan, pembunuh nya hanya meninggalkan jejak yang sama yaitu kedua bola mata korban lenyap tiada bekas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuireputih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8 Syair Kuno
"Harusnya ada di sana! Tidak mungkin Kakek menyimpannya di tempat lain!" sungut Raya sambil menendang ujung lemari hingga menimbulkan bunyi berderit mencekam.
"Sebenarnya apa yang kau cari, Ray?" Sagara mulai kehilangan kesabaran.
"Syair berisi kumpulan mantra yang ditulis kakekku. Pasti bagus kalau dibuat lagu. Aku punya firasat, jika kita menggunakan lagu dari syair itu, Bara tak akan bisa mendepak ku!" terang Raya.
Sagara terhenyak. "Mantra? Apa kau yakin? Apa tidak ada efek sampingnya, Ray? Aku takut kita membuat lagu …"
"Lagu kutukan maksudmu, Gar?" potong Raya, lalu tertawa renyah.
"Bukankah bagus jika band kita bisa membawakan lagu yang langsung mempengaruhi psikis pendengar? Come on, Gar! Belum ada band yang seberani ini!"
Gila! Pikir Sagara dalam hari. Raya betul-betul nekad. Sagara tak dapat membayangkan jika tiba-tiba ada arwah penasaran yang terpanggil gara-gara membawa lagu itu.
Apalagi mau tidak mau sagara ikut andil dalam meracik nadanya melalui petikan gitar. Pemuda berambut sheggy itu bergidik ngeri. Rasanya sia-sia menghentikan Raya menjalankan rencana mengerikan ini.
Tiba-tiba tubuh Raya bergetar. Gadis itu menggeram dan jatuh terduduk. Sagara kaget. Diraihnya sebelah tangan Raya segera. Mata gadis itu terpejam rapat, tapi mulutnya komat-kamit. Sagara takut.
Jangan-jangan Raya kerasukan?. Sayang, tebakan Sagara meleset.
Meski mata Raya terpejam, tapi bukan berarti penglihatan gadis itu gelap. Di depannya, berdiri sosok perempuan bergaun lolita dengan wajah Belanda yang kental.
Perempuan itu mengucapkan suatu bahasa aneh. Beruntung, Raya mengerti artinya. Setelah Raya mengucapkan terima kasih, sosok noni Belanda itu menghilang perlahan, ditelan kabut yang disinari fajar.
Mata Raya terbuka perlahan. Tanpa mengindahkan pertanyaan Sagara, ia berjalan menuju ruang depan, di mana ada foto kakeknya yang terpajang. Raya berusaha menurunkan foto itu, tapi tenaganya tak cukup. Bingkai foto ini terlalu besar dan berat.
"Gara, bantu aku!" pinta Raya.
"Tapi …" Sagara menelan ludah dan termakan keraguan.
"Jawabannya ada di sini, Gara! Ayolah! Kau ingin segera pulang kan?" Raya merajuk, membuat Sagara mengalah dan mengangguk lemah.
Perlahan foto diturunkan. Di balik foto itu ada tulisan dengan huruf aneh.
"Apa artinya ini?" tanya Sagara tak mengerti lagi.
Lebih tak mengerti lagi ketika melihat Raya mengulum senyum tajam. Apalagi ketika gadis itu membaca kalimat demi kalimat di belakang lukisan dengan mudah.
Desah irama kematian....
Mengguncang gerbang alam barzah...
Darah menggenang, menjeritlah!...
Setan menjamah tangan penjagal....
Siap merenggut jiwa ternoda...
Dendam ….
Matilah mereka yang menoreh angkara.......
Paruh neraka menghisap darah dari ubun-ubun....
Ringkik kebencian pembersih noda...
Malam mencekam membuka tabir kelam....
Irama … irama ….
Tidurlah ….
Dalam linang surga darah....
Nyawa melayang tenggelam dalam noda......
Dendam....
kebencian...
kematian....
Biarkan setan menjamah hingga ujung jiwa.....
Mendadak angin berhembus, menggulingkan lukisan seketika. Raya dan Sagara sama-sama terjerembab jatuh dan tertimpa pajangan dinding yang berjatuhan. Ribuan kabut menyelimuti, ditemani riak sinar misterius yang bersumber dari satu titik. Dari lukisan yang kini terbelah dua.
Raya tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Begitu pula Sagara. Riuh pesta terdengar pekak.
(KIRA-KIRA PESTA APA YA? NEXT YUK UNTUK MENGETAHUI APA YANG SEBENARNYA TERJADI, JANGAN LUPA FOLLOW, LIKE, KOMEN DAN SHARE YA, KALAU KALIAN FOLLOW AUTHOR, AUTHOR NANTI LANGSUNG FOLLBACK KOK)
tapi kerennnnn 👍👍👍👍