NovelToon NovelToon
PARTNER

PARTNER

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

Tidak ada seorang pun yang tidak ingin sukses dalam hidupnya. Oleh sebab itu, dengan berbagai cara orang berusaha untuk mencapai kesuksesan. Salah satu cara adalah memiliki partner yang baik.

Partner adalah pasangan yang dapat saling melengkapi dalam sebuah hubungan. Bisa dalam hubungan apa saja, baik usaha, pekerjaan, asmara dan lain sebagainya.

Jadi jika kalian terlibat dalam suatu hubungan yang mengharuskan untuk saling melengkapi, kalian merupakan partner seorang terhadap yang lain.

Ini adalah kisah bagaimana seseorang yang menjalin hubungan dan manjadi partner terhadap pasangannya untuk membangun usaha, asmara dan keluarga.

Selamat membaca.
❤️🙏🏻🩵

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Ophelia 4.

...~•Happy Reading•~...

Kembali Ophelia memegang pipinya yang masih terasa panas, lalu meletakan bagian yang ditampar oleh Ayahnya di bantal. Air matanya masih mengalir sampai dia tertidur karena kelelahan menangis.

Menjelang Subuh, dia terbangun lalu kembali duduk di tepi tempat tidur. Setelah berdoa, dia turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi untuk melakukan kebiasaannya di pagi hari.

Kemudian Ophelia mencuci muka dan sikat gigi, lalu membersihkan beberapa bagian tubuhnya dengan handuk yang dibasahi air hangat. Dia tidak berani mandi, karena tidurnya tidak nyenyak.

Keluar dari kamar, dia memeriksa isi lemari pakaian. Dia mengambil yang diperlukan, lalu mengganti pakaiannya dan mengunci lemarinya lagi. Tidak lama kemudian, dengan tas jinjing yang agak besar dia keluar kamar dan mengunci pintu.

Tanpa menimbulkan suara, dia keluar dari rumah yang masih dalam keadaan sepi. Dia berjalan menuju mobil lalu keluar dari halaman rumah dengan keteguhan hati. Sepanjang perjalanan dia pikirkan apa yang terjadi di rumah dan apa yang harus dilakukan.

Beberapa waktu kemudian, Ophelia mencari restoran yang buka 24 jam untuk sarapan sambil menunggu pagi tiba untuk pergi ke tempat kerja.

Apa yang dikatakan Bu'le nya terus terngiang di benaknya. 'Kau harus pikirkan masa depanmu sendiri, jika Ayahmu sudah berubah.' Ophelia berkata lagi ucapan itu dalam hati, saat mengingat kejadian tadi malam. 'Ayah memang sudah berubah. Bukan saja tidak mempercayaiku, tapi juga sudah menamparku.'

'Sesuatu yang tidak pernah Ayah lakukan di saat Ibu masih hidup. Bahkan Ayah yang jadi pembelaku, jika Ibu memarahiku.' Mengingat itu, air matanya menetes, tapi dia menghapus air mata di pipinya dengan kasar.

'Kadang air mata hanya melegakan hati namun tidak menyelesaikan persoalan.' Ucapan mendiang Ibunya saat dia menangis diperlakukan buruk oleh mantan pacarnya. Kini mengingatnya lagi, dia menguatkan hati agar tidak menangisi sesuatu yang sudah lewat. Yang perlu dipikirkan adalah apa yang harus dilakukan sekarang untuk masa depannya.

^^^Setelah sarapan, Ophelia segera ke tempat kerja. Saat tiba belum ada pegawai yang datang, dia menarik nafas panjang. Ternyata dia yang datang terlalu pagi.^^^

^^^Ophelia menurunkan kursi, lalu membaringkan tubuhnya untuk istirahat sambil menunggu pegawainya membuka pintu.^^^

Setelah waktu berlalu, ada bunyi ketukan pada kaca mobil. Membuat Ophelia terkejut, lalu membuka matanya. Ketika menyadari ada di mobil, dia segera menurunkan kaca saat melihat siapa yang mengetuk.

"Mba, sudah pada siap." Nora berkata saat melihat Ophelia menatapnya.

"Oh, iya, sebentar." Ophelia berkata sambil mengumpulkan nyawanya, lalu merapikan penampilannya.

"Kemarin Ayah menghubungimu?" Tanya Ophelia sambil mereka berjalan masuk menemui pegawai yang lain.

"Tidak, Mba. Apa terjadi sesuatu?" Nora balik bertanya, karena melihat Ophelia tadi tidur di mobil.

"Aku kira Ayah telpon, karna kemarin ponselku mati. Ok, mari kita kerja." Ophelia dan Nora segera menemui pegawai yang lain.

Ophelia memberikan isyarat agar koki mendekati mereka. Setelah koki mendekat, Ophelia menanyakan berbagai hal kepada koki termasuk stock bahan yang ada dan juga dibutuhkan.

"Kalau begitu, mari kita pergi belanja. Mba Nora ikut mobil saya. Nanti pulang baru ikut dengan yang lain." Ophelia berkata tegas, lalu segera kembali ke mobil untuk merapikan barang-barangnya di mobil.

Sedangkan Nora mengikutinya dengan bertanya-tanya, mengapa Ophelia ikut berbelanja dengan mereka. Padahal biasanya hanya dia dan dua pegawai yang pergi.

"Mba Nora, kita beli sesuai dengan catatanku saja. Jangan beli lebih, walau ada bahan yang turun harga." Ophelia berkata kepada Nora dalam mobil, mengingat mereka suka membeli beberapa bahan lebih dari yang dibutuhkan jika bahan tersebut turun harga dari biasanya.

"Baik. Aku akan ikut catatan yang ada." Nora mengikuti saja, tanpa bertanya sebab sekarang Ophelia adalah boss mereka.

Setelah berbelanja, Ophelia membiarkan Nora dan para pegawai pulang ke tempat kerja. Kemudian dia pergi ke tempat rekanan catering yang sering bekerja sama dengan mereka.

...~°°°~...

Semua hal itu dilakukan dalam beberapa hari menjelang hajatan yang akan ditangani oleh Akasa Catering. Setiap hari Ophelia pulang ke rumah pada waktu malam dimana semua orang rumah sudah tidur dan berangkat kerja sebelum semua orang bangun.

Jika pulang kerja masih ada yang belum tidur dan menunggunya, Ophelia masuk ke dalam rumah dan langsung ke kamar seakan tidak melihat seorang pun dalam rumah itu.

Hal itu membuat istri Ayahnya dan kedua anaknya terheran-heran dengan sikap Ophelia. Apa yang mereka pikirkan bahwa Ophelia akan takut, ternyata terbalik. Jangankan kepada mereka, kepada Ayahnya pun dia tidak peduli. Walau mereka katakan akan melaporkan kelakuannya yang pulang malam kepada Ayahnya.

Ophelia terus konsentrasi untuk selesaikan pekerjaan yang sudah diterima. Oleh sebab itu, setelah acara pernikahan selesai dan semua biaya dibayar, Ophelia mengumpulkan semua pegawai di tempat kerjanya.

"Kakak-kakak semua, terima kasih untuk kerja keras kita selama ini. Ini, terima gaji kalian dan juga ini bonus dari ku karena sudah bekerja dengan baik, membangun catering ini."

"Sementara ini, kalian belum tangani konsumen dulu. Tunggu kabar selanjutnya, ya. Jadi semua bahan yang masih tersisa, Mba Nora bagi buat semuanya saja. Supaya tidak rusak dan bersihkan tempatnya untuk isi dengan yang baru."

"Jika selama bekerja bersama ada yang salah dan kurang berkenan, mohon dimaafkan." Ucap Ophelia pelan sambil menguatkan hatinya yang sedang terharu harus berpisah dengan orang-orang yang sudah mendukungnya.

^^^Semua pegawai mengambil amplop yang diberikan Ophelia dengan hati bertanya-tanya. Mereka heran mendengar ucapan Ophelia, sebab tidak mengerti maksudnya.^^^

"Mba Nora, mari ikut saya." Ophelia mengajak Nora ke tempat parkir mobilnya.

"Ini bonus khusus dari ku untuk Mba Nora. Terima kasih sudah mendukungku selama ini."

"Mba, apa yang terjadi? Seakan mau tinggalkan kami." Nora jadi curiga dengan sikap Ophelia.

"Apa pun yang terjadi ke depan, Mba Nora tetap bekerja seperti sedang berkerja dangan kami. Dan tolong lakukan yang aku minta tadi mengenai bahan sisa." Ophelia berkata pelan lalu memeluk Nora sejenak. Dia melepaskan pelukannya, dan langsung naik ke mobil. Agar tidak ada banyak pertanyaan dari Nora yang perlu dijawab.

Setelah itu, Ophelia pergi ke berbagai tempat untuk melaksanakan rencananya. Menjelang sore, dia segera kembali ke rumah.

Tanpa banyak kata, dia berjalan menuju kamar tanpa mempedulikan sindiran dari ibu tiri dan kedua anaknya yang sedang duduk nonton sambil melipat kedua kaki mereka di atas sofa. Hal yang sangat tidak disukai oleh Ophelia melihat mereka lakukan itu.

Melihat tingkah mereka, Ophelia jadi tahu Ayahnya belum pulang kantor. Dia terus berjalan masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Kemudian dia merapikan kamarnya dalam diam.

Menjelang malam, terdengar pintu kamar diketuk dan suara Ayahnya memanggil namanya. Tetapi Ophelia tetap diam sambil bersandar di pintu. "Maafkan aku, Ayah. Semoga Ayah bahagia." Ucap Ophelia pelan sambil memegang dadanya dengan kuat, supaya tidak menangis.

Setelah lewat tengah malam, Ophelia mengunci pintu kamarnya lalu menarik kopernya keluar. Dia berjalan melewati ruang tamu sambil melihat ruangan yang pernah memberikan kehangatan dan penuh kasih sayang bersama kedua orang tuanya.

'Selamat tinggal semuanya.' Bisik Ophelia pelan lalu berjalan keluar menunggu mobil yang akan menjemputnya.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...

1
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah loh Andreas dah mau mengomel nih kayaknya
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena yang masak pun beda orang jadi rasanya juga beda
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
karena belum saatnya Ophelia bertemu lagi dengan andreas
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
ya kalo namanya meeting harus di silent kan HPnya biar gak ganggu kalo ada orang menghubungi
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh Tria kamu terpesona dengan ketampanan Andreas 😄😄
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
heh pak johan selidiki noh dinna dengerin omongan mantan adik iparmu
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha ingatan pak Andreas kuat dong
🏠⃟ͮͮᵐᵒᵐRuyzⷦzⷩ🍁❣️𝐀⃝🥀🥑🤎㊍㊍
hahahahhahaha
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
nah betul itu
🍭ͪ ͩ🍁ѕυѕαηтι❣️ᴳ𝐑᭄
noh dengerin pak johan jika selama ini tuh Ophelia sudah bekerja kasar jadi ini semua salah kamu kurang memperhatikan nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
lompat lah aku pingin foto kamu Benjamin 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
uhuuuuk uhuuuuk uhuuuuk 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
cocok oeeee 🤪🤪🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
sudah tidak lho Benjamin sekarang Andreas sudah mencair 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ●🍁вιℓα❣️💋👻ᴸᴷ
Benjamin kamu PDKT sama Yuliane saja keren ini 🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
astaga kelakuan Andreas sama Benjamin buat ngakak malam-malam 👉👈🤣💃
🏘⃝Aⁿᵘ🍾⃝ ᴋɪͩʀᷞᴀͧɴᷡᴀͣ 𝐀⃝🥀
Kanebo kering gak thu 🤣🤣🤣
🍁🎧Luka🎶❤
wkwkwk. benjiiiii muncul lagi. jadi ketawa malam2.👣
🍁𝐘𝐖❣️💋🅼ℹ️🅻🅰️👻ᴸᴷ
hi hi main pke Hati y, Ben 🤭👍👌
🍁Hermina🧣❣️
wkwkkkkkk. benjamin bikin ngakak😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!