NovelToon NovelToon
Bintang Paling Bersinar

Bintang Paling Bersinar

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Mengubah Takdir / Keluarga / Karir / Persahabatan / Careerlit
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Dwi

menjadi seorang bintang di tengah banyaknya bintang tidak lah mudah terlebih lagi jika cahaya yang kita pancarkan tidak seterang yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh

" Gre, bangun," Azra membangunkan Gracia karena sudah waktunya latihan, " Emh," Gracia terbangun lalu melihat sekitar, " jam berapa ka?" tanya Gracia pada Azra, " jam setengah 3."

Gracia bangkit tapi ia hampir jatuh untung di tahan Azra, " ga usah latihan, kita ke rumah sakit aja ya," Gracia menggelengkan kepalanya, " Ga, yang lain latihan ya aku harus latihan," Gracia berdiri dengan tegak, " pak Arya udah bolehin kok, udah ke rumah sakit aja."

" ga mau kak, nanti aja selesai latihan," Gracia jalan menuju ke lantai 3 untuk latihan, " Dasar bocil," ucap Azra sambil melihat Gracia yang masih bisa terlihat sangat kuat padahal Gracia tadi hampir jatuh dan demamnya semakin tinggi.

" Cici baru bangun?" tanya Ara saat Gracia baru datang, " iya," Gracia langsung pemanasan karena yang lain sudah mau latihan.

Brukkk

" Cici," semua langsung berlari ke Gracia karena gadis itu terjatuh tapi masih sadar hanya kakinya terasa lemas, " Cici kenapa? Cici ke rumah sakit aja ya," Ucap Ara panik sambil memegang tangan Gracia yang sangat panas itu bahkan baju nya pun terasa panas.

" Panggil kak Azra tolong, biar Cici di bawa ke rumah sakit," Ucap Queen lalu Shani dan isha pun berlari untuk pergi ke ruangan manager nya, " Cici badannya panas banget," Gracia tidak berbicara apa apa rasanya tenggorokannya begitu sakit.

" Aku minta minum," ucap Gracia lirih lalu Abel mengambil air mineral dan memberikannya ke Ara setelah itu Gracia duduk dan minum air itu hingga sisa sedikit, " Cici kenapa?" tanya Ara.

" Kepala aku sakit banget," Gracia memukul kepala nya ini lebih sakit dari sebelum ia tidur bahkan rasanya bumi berputar sangat cepat hingga ia merasa mual, " kalian latihan aja gapapa, aku udah gapapa kok maaf ya bikin kalian panik,"

" gapapa ci, Cici kalau mau istirahat gapapa jangan di paksa," akhirnya mereka pun latihan sedangkan Gracia bersandar pada tembok cermin sambil sesekali ia memukul kepalanya karena terasa sakit.

« badah, dasar bodoh, ngapain si gre lu tumbang di depan anak anak, kan lu jadi keliatan banget lemahnya » Gracia terus memaki diri nya itu di dalam hati, " Kenapa cil?" Azra datang di jongkok di depan Gracia yang masih menunduk.

" Bandel si, di bilang ke rumah sakit aja," Ucap Azra sambil mengecek suhu tubuh Gracia, " kalian latihan saja, Gracia biar saya bawa ke rumah sakit," Shani dan isha pun ikut latihan lagi.

" Tuh demam tinggi, ayo ke rumah sakit, kuat bangun ga?" Gracia menggelengkan kepalanya karena ia sudah benar benar tidak ada tenaga untuk berdiri, " ayo naik kita ke rumah sakit," Azra membelakangi Gracia dan menyuruh gadis itu naik ke punggung nya.

" gapapa kak?" Azra mengangguk akhirnya Gracia pun naik ke punggung Azra, Azra menggendong Gracia sambil menunggu lift terbuka.

" Cici sama Kak Azra cocok ya," ucap Lila, " iya lagi, comblangin ga sih?" ucap Raina, mereka semua baper melihat Azra dan Gracia.

" Kak ga berat kan?" Ucap Gracia tak enak karena merepotkan Azra, " ga, Beratan dosa nya," Gracia langsung memeluk dada Azra, " Hahaha, lain kali kalau sakit tuh jangan sok kuat," Ucap Azra sambil masuk ke lift.

" pencetin tombolnya dong," Gracia memencet tombol laintai 1, " ini sih kayanya harus di infus dan di rawat sama dokter ya," ucap Azra membuat Gracia takut karena sebenarnya Gracia takut rumah sakit, bukan takut jarum suntik tapi karena ia sering mendengarkan podcast horor tentang rumah sakit.

kan ga lucu kalau misalnya ia di rawat yang tadi nya tidur di ruang rawat pindah ke ruang mayat, " Ya Kaka harus temenin lah," ucap Gracia, " Ga mau, biarin aja di rawat sendiri biar di temenin hantu rumah sakit," ledek Azra.

" Kak ih, biarin ku bilangin pak Arya biar kamu di pecat," ancam Gracia sedangkan Azra tertawa kecil hingga akhirnya pintu lift terbuka, " Kak rame banget," Gracia menyembunyikan wajahnya di tengkuk Azra.

di lantai 1 banyak fans yang mengunjungi galeri dan toko Marche infinite girls, Azra dan Gracia menjadi pusat perhatian tapi tidak ada yang menyadari itu Gracia karena Gracia menutupi wajahnya.

Gracia turun dari gendongan laki laki itu lalu masuk ke mobil Azra sedangkan Azra masuk ke bagian pengemudi.

......................

1
Lola Santi
tuliskan contoh siala Pancasila sebagai pandangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!