NovelToon NovelToon
Ayo'K Cerai!

Ayo'K Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Pengantin Pengganti
Popularitas:307.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Dihadapkan pada kenyataan bahwa lelaki yang dicintai tidak bertanggung jawab, Alana nekat bunuh diri. Namun, ibu Daffa memohon kepada Gafi, anak tertuanya, untuk menikahi Alana menggantikan adiknya, padahal lelaki itu sudah punya kekasih.

Gafi terpaksa setuju demi menyelamatkan aib keluarga dan anak dalam kandungan Alana. Namun, Gafi membuat persyaratan, yaitu keduanya akan bercerai setelah Alana melahirkan.

Sesuai kesepakatan yang telah dibuat, keduanya pun bercerai. Alana membawa anaknya dan hidup bahagia. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Daffa dan Gafi kembali untuk menagih cinta yang dibuang dahulu.

Persaingan cinta antara dua bersaudara, siapakah yang menjadi pilihan Alana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Empat

Alana meletakan bayi mungilnya di atas kasur. Bayi yang baru berusia dua bulan itu tak seharusnya di bawa pergi jauh, tapi dia terpaksa agar tak ditemui Gafi. Beruntung Adele anak yang tidak rewel.

Saat ini Alana telah berada di sebuah kota kecil. Kemarin dia sengaja pergi naik bus tujuan suatu desa. Dia hanya menginap satu hari. Setelah itu baru dilanjutkan ke kota.

Alana tahu perjalanan yang dia tempuh, sebenarnya tidak pantas bagi bayi usia dua bulan, tapi tetap harus dia lakukan untuk menghindari orang-orang.

Adele sudah tertidur pulas setelah dia susui tadi. Di sini, rumah kontrakan ini, Alana akan tinggal. Hingga Adel berusia satu tahun, dia akan tetap bekerja sebagai staf keuangan tambahan.

Alana juga mencoba membuat novel dan di kirim ke berbagai platform yang ada. Dia berharap bisa mengais rezeki dari hobi menulisnya.

Alana menatap wajah putrinya yang tertidur pulas. Air mata jatuh membasahi pipinya.

Nak, kamu adalah anak terkuat yang Mami miliki. Anak yang begitu banyak mengalami ujian sejak dalam kandungan. Banyak air mata dan perkara yang sangat-sangat menyakitkan hati. Terima kasih, Nak, sudah bertahan dan berjuang bersama Mami. Maaf apa bila Mami belum bisa jadi ibu yang baik untukmu. Mengenai takdir yang telah ditetapkan Tuhan, dan tentang perpisahan kami, kedua orang tuamu, kelak kau pasti akan mengerti dengan sendirinya. Tetaplah tersenyum, Anakku, karena takdir terbaik untukmu sedang menanti di depan sana. Walau ayah biologis mu tak pernah mengakui kehadiran mu, jangan pernah menangis, buktikan pada dunia jika kamu bisa berhasil tanpa campur tangannya.

Alana ikut berbaring setelah makan malam. Dia mengenalkan dirinya dengan sebutan Anna. Biar tak ada yang mengenali dirinya.

***

Sementara itu di kediamannya Mama Dewi, wanita itu tampak masih terus sedih dan termenung. Dia duduk melamun dengan memeluk bantal yang biasa cucunya gunakan.

"Alana, kenapa kamu tak jujur dengan mama, Nak. Jika kamu mengatakan yang sebenarnya, mama akan pisahkan dari awal. Kamu pasti sangat sakit hati selama ini atas sikap Gafi. Mama kira dia berbeda, tenyata juga menyakiti kamu. Kemana kamu, Nak? Mama tidak akan meminta kamu kembali pada Gafi jika kamu tak mau, mama hanya ingin tali silaturahmi kita tetap terjaga dan mama masih bisa terus melihat perkembangan cucu mama," ucap Mama Dewi bermonolog.

Mama Dewi membawa baju Adele dan menciumnya terus. Bau wangi bayi yang masih tersisa membuatnya tertidur.

Pagi menjelang, Gafi terbangun setelah merasakan sinar matahari yang masuk ke kamar dari celah jendela. Dia baru tertidur menjelang pagi. Rasa kantuk masih dirasakan. Tapi dia harus kerja. Sudah dua hari sejak kepergian Alana, pria itu tak masuk kerja.

Gafi melihat ke samping. Dua bulan belakangan ini, pemandangan pertamanya saat bangun adalah wajah lucunya Adele. Semua itu sirna. Tak ada senyum manis bayi mungil itu.

Di atas tempat tidur ada tertinggal bajunya Adele. Seperti mama Dewi, baju itulah yang Gafi cium terus. Dengan berat hati, Gafi bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah mandi dia melihat ke atas tempat tidur. Biasanya telah tersedia bajunya. Dengan menarik napas berat, dia berjalan menuju lemari. Gafi terdiam sejenak.

Di dalam lemari masih banyak tersisa baju Alana. Semua baju hamil yang dia belikan. Sepertinya hanya dua atau tiga baju saja yang dibawanya.

Setelah berpakaian, Gafi mencoba memasang dasi. Beberapa kali mencoba tapi tak berhasil, akhirnya dia memutuskan tanpa menggunakan dasi.

Gafi turun ke lantai bawah, langsung menuju ruang makan. Dia tak melihat sang mama. Hanya ada bibi yang menyiapkan sarapan.

"Mama mana, Bi? Kok nggak keliatan?" tanya Gafi.

"Sepertinya Ibu belum bangun, Den," jawab Bibi.

Gafi menatap sarapan yang tersedia di atas meja makan. Tak ada seleranya buat menyantap hidangan itu. Padahal saat ada Alana dia selalu menginginkan sarapan. Apakah karena tangan Alana yang menyuapi? Dia menarik napas dalam. Mengingat istrinya itu yang selalu dengan sabar melayani dirinya. Baru Gafi sadari pengorbanan wanita itu.

"Den, tak sarapan dulu?" tanya Bibi saat melihat Gafi berjalan menjauh dari meja makan.

"Aku tak lapar, Bi. Sarapan di kantor aja," kata Gafi.

"Padahal Non Alana berpesan kalau bibi harus ingatkan Aden untuk sarapan," ucap Bibi dengan lirih.

Gafi menghentikan langkahnya mendengar ucapan bibi. Dia berbalik dan mendekati bibi.

"Apa yang Alana sampaikan pada Bibi?" tanya Gafi penasaran.

"Setiap non Alana bantu buatkan sarapan, dia selalu bilang. Nanti, jika suatu hari aku tak ada di sini, tolong bibi ingatkan Mas Gafi untuk sarapan! Gitu Den kata Non Alana," ucap Bibi.

Gafi menarik napas berat. Dia tak menyangka jika setiap hari Alana selalu memikirkan dirinya.

"Bi, tapi aku bener tak lapar. Aku mau lihat mama dulu," pamit Gafi.

Gafi lalu berjalan meninggalkan dapur menuju kamar mamanya. Dia kuatir dengan keadaan wanita yang telah melahirkan dirinya itu.

"Padahal Non Alana dan Den Gafi pasangan yang serasi. Kenapa mereka harus berpisah ya?" tanya bibi dengan diri sendiri.

Gafi membuka pintu kamar dengan pelan, takut mengganggu tidur mamanya. Sejak mereka kecil, memang Mama Dewi tak pernah mengunci pintu kamar. Alasannya, jika sang putra ingin tidur dengannya, tak kesulitan membangunkan.

Gafi melihat ibunya yang masih tertidur. Matanya terlihat sembab. Mungkin menangis semalaman. Dia memeluk bantal yang biasa Adele pakai. Hatinya terasa sakit melihat itu.

"Kenapa aku tak pernah berpikir, jika apa yang aku lakukan ini telah menyakiti hati tiga orang wanita sekaligus, Alana, mama dan putri kecilku Adele," gumam Gafi pada diri sendiri.

Gafi mendekati ranjang sang ibu, mengecup dahinya pelan. Dia takut akan menggangu tidur mama Dewi. Dia yakin sang mama baru terlelap menjelang pagi seperti dirinya.

"Maafkan aku, Ma. Aku telah gagal menjadi anak yang baik seperti yang kamu inginkan. Aku hanya bisa membuat air matamu mengalir. Ma, aku janji suatu hari nanti aku akan bawa Alana kembali ke rumah ini."

Gafi lalu berjalan perlahan meninggalkan kamar. Dia langsung menuju mobilnya yang terparkir di garasi. Dia lalu melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju kantor yang telah dua hari dia tak kunjungi.

Saat memasuki halaman parkir perusahaan, dia melihat Naura yang sedang duduk menunggu di bawah pohon. Gafi meninju setir mobil melihat wanita itu. Emosinya kembali tersulut.

"Mau apa lagi wanita itu ke sini?"

1
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
kasih Daffa kesempatan buat hidup & di berikan pasangan yg baik Thor jadi ga tega sama Adel harus kehilangan ayah kandungnya
Rahma Inayah
semoga ada keajaiban utk daffa sembuh dab tobat serta bs berbuat baik..
alvia ♤●
Luar biasa
Warni Tanjung
aku pengen daffa pulih dan berubah jadi lebih baik lagi.
0v¥
kasian lihat daffa semoga masih diberikan kesempatan untuk hidup dan memperbaiki diri, karena si adele kecil kasian, semoga ending nya semua bahagia, gimana klo daffa di nikah kan sama perawat yg menjaganya keren itu thor
Kendarsih Keken
Mimpi hanya bunga tidur , semoga Dafa nggak akan pergi kemana mana
Dan Dafa bisa sehat lagi
Boma
ya ampun kemaren2 aku mengharap dafa kecelakaan,eh malah trwujud maaf dafa ya
❤️MOMMY JEJE💋💋💋
💋💋💋
Ilfa Yarni
itu pertanda Daffa akan pergi selamanya lah kesempatan dia sembuh Thor dan buktikan klo dia tlah berubah
Yuli Purwati
lanjut
✨ᵗⓂᵐʸ𝓐𝓷𝓰𝓰𝓲❀
semoga itu hanya mimpi adele saja dan semoga saja Allah memberikan daffa kesempatan kedua untuk hidup dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi saat sadar nanti.
Muhammad Dimas Prasetyo
kayak nya nyawa Daffa ga selamat..dia udah pamit ke anaknya.
Cristella Tella
klau kyak gini ksihan jga ya.... ksih kesempatan kedua thor
Nena Anwar
apa mimpi Adele adalah tanda bahwa Daffa akan pergi selamanya
Mulianti Mulianti
waduhhhhhh larang papax nak, begitupu ttp papa daffa yak
Sugiharti Rusli
apa nasib Daffa akan seperti apa yang si Adele mimpikan, papanya pamit sama dia,,,
Fitria Syafei
mama terimakasih 😘😍😍
tiara
pengen sih dafa baik baik aja tapi kan nasib semua tokoh tergantung mak othor,saya mah semangat baca aja lah
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor 🙏
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
innalilahi buat Daffa
Alhamdulillah di akhir hidupnya sudah sempat meminta maaf pada Alana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!