Dunrice, seorang pemuda berusia 20 tahun, dicap sebagai sampah masyarakat. Diusir dari keluarga, hidup di jalanan, dan dicemooh oleh semua orang. Kehidupannya bagaikan neraka, tanpa harapan dan masa depan.
Suatu malam, saat Dunrice terbaring di lorong gelap, seberkas cahaya misterius menyelimuti tubuhnya. Rasa sakit yang luar biasa mencengkeramnya, dan ketika cahaya menghilang, Dunrice terbangun di kamar tidurnya yang kumuh.
Di kepalanya, terdapat sebuah suara yang menyapa dengan ramah. Suara itu memperkenalkan diri sebagai A.I.S.T.E.N.A., sebuah sistem kecerdasan buatan yang tertanam di dalam otaknya.
A.I.S.T.E.N.A. menjelaskan bahwa Dunrice telah terlahir kembali ke masa lalu, 10 tahun sebelum masa suramnya.
Dunrice, yang dipenuhi tekad untuk mengubah masa depannya, mulai memanfaatkan kemampuannya dengan bantuan A.I.S.T.E.N.A. Ia berlatih keras, membangun kekayaan, dan mendirikan sebuah perusahaan raksasa. Keberhasilannya mengantarkannya ke puncak dunia bisnis, membungkam semua orang yang pernah meremehkannya.
Di tengah kesuksesannya, Dunrice juga bertemu dengan berbagai wanita cantik dan menarik. Terjalinlah kisah cinta yang rumit dan penuh intrik.
Namun, di balik gelimang kemewahan dan cinta, Dunrice masih dihantui masa lalunya. Ia harus menghadapi musuh-musuh yang ingin menghancurkannya, dan mengungkap rahasia di balik sistem A.I.S.T.E.N.A. yang tertanam di kepalanya.
Bisakah Dunrice mengubah takdirnya? Bisakah dia mencapai puncak dunia bisnis, cinta, dan kekuasaan?
Ikuti kisah Dunrice, sampah masyarakat yang terlahir kembali dengan sistem AI, dalam novel "Sampah Masyarakat dengan Sistem AI", genre action, romance, bisnis, terlahir kembali ke masa lalu, dan harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HUDAXS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33: Aliansi yang Rapuh dan Rahasia yang Terungkap
Lokasi: Kantor Pusat Starlight Tech, Shanghai, Tiongkok
Tokoh:
Dunrice: CEO muda dan jenius di bidang teknologi informasi.
Mei Ying: CEO cantik dari perusahaan teknologi saingan (diperankan oleh Wei Chen yang menyamar).
Artemis: Peretas misterius yang membantu Dunrice.
V.I.: Agen rahasia yang bekerja untuk organisasi pemberontak.
Aistena: AI yang tertanam di otak Dunrice.
Ling Mei: Pemimpin baru organisasi kriminal "Kuil Teratai Tersembunyi".
Cerita:
Dunrice dan Mei Ying saling berhadapan di kantor mewah Mei Ying. Nuansa tegang menyelimuti ruangan. Keduanya sama-sama waspada, masing-masing ingin mendapatkan informasi berharga dari yang lain. Dunrice curiga dengan cara Mei Ying yang tiba-tiba tertarik berkolaborasi dan memunculkan rumor tentang Project Umbra. Namun, dia juga tidak bisa mengabaikan kesempatan untuk mendapatkan informasi tersebut.
Dunrice: "Baiklah, Mei Ying. Aku akan memberitahumu apa yang aku ketahui tentang Project Umbra. Tapi ingat, ini pertukaran informasi."
Mei Ying: (tersenyum manis) "Tentu saja, Dunrice. Aku tidak akan melupakan kesepakatan kita."
Dunrice bercerita tentang Anya, mantan sahabatnya yang menjadi penjahat cyber, dan rencananya untuk mengendalikan dunia dengan teknologi ciptaan Project Umbra. Dia juga menceritakan tentang perannya dalam menghentikan Anya dan virus cybernya. Namun, dia tidak menyebutkan keberadaan Aistena, AI yang tertanam di otaknya, karena itu adalah rahasia yang dia jaga ketat.
Aistena: (suara bergema di pikiran Dunrice) "Dunrice, hati-hati. Jangan terlalu banyak membocorkan informasi kepada Mei Ying. Dia mungkin mata-mata dari organisasi lain."
Dunrice: (dalam pikiran) "Aku tahu, Aistena. Aku tetap waspada."
Setelah Dunrice selesai bercerita, giliran Mei Ying untuk berbicara. Namun, alih-alih informasi tentang Project Umbra, Mei Ying justru mengajukan pertanyaan yang mengejutkan.
Mei Ying: "Dunrice, pernahkah kau mendengar tentang 'Permata Phoenix'? Konon, itu adalah inti dari Project Umbra, sumber kekuatan teknologi yang tak terbayangkan."
Dunrice mengerutkan kening. Dia belum pernah mendengar tentang 'Permata Phoenix' sebelumnya.
Dunrice: "Permata Phoenix? Tidak, aku belum pernah mendengarnya. Apa itu?"
Mei Ying: (menggelengkan kepala) "Aku tidak tahu detailnya. Tapi aku yakin itu ada hubungannya dengan Project Umbra. Mungkin sumber rumor tentang kepemilikan informasi Project Umbra olehku berasal dari pencarian 'Permata Phoenix' ini."
Dunrice merenungkan kata-kata Mei Ying. Dia merasa ada yang janggal. Informasi yang diberikan Mei Ying sedikit dan tidak terlalu berguna. Mungkinkah ini jebakan?
Tiba-tiba, ponsel Dunrice berdering. Dia melihat nama Artemis tertera di layar. Tanpa ragu, dia mengangkat teleponnya.
Dunrice: (berbisik) "Artemis, ada apa?"
Artemis: (suara panik) "Dunrice, kami menemukan sesuatu yang aneh. Sistem keamanan kantor Mei Ying terhubung ke jaringan "Kuil Teratai Tersembunyi". Kau dalam bahaya!"
Dunrice terperanjat mendengar berita itu. Darah dingin mengalir di sekujur tubuhnya. Dia baru saja bertukar informasi dengan peretas handal "Kuil Teratai Tersembunyi", Wei Chen yang menyamar menjadi Mei Ying.
**Dunrice (berbisik): "Aku mengerti. Aku akan keluar dari sini."
Dunrice menutup telepon dan menatap "Mei Ying" dengan tatapan tajam.
Dunrice: "Kau dari 'Kuil Teratai Tersembunyi', bukan?"
Wei Chen (tersenyum tipis): "Kau baru menyadarinya?"
Dunrice bangkit dari kursinya, bersiap untuk melawan.
Dunrice: "Kau telah menipuku! Aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja!"
Wei Chen tertawa terbahak-bahak. Suaranya yang feminin sebelumnya berubah menjadi suara pria yang kasar.
Wei Chen: "Oh, tenanglah, Dunrice. Kami tidak berniat menyakitimu. Kami hanya ingin informasi. Dan kau dengan bodohnya memberikannya pada kami."
Dunrice mengepalkan tangannya dengan marah. Dia telah terjebak dalam permainan licik Ling Mei dan "Kuil Teratai Tersembunyi".
Aistena: (suara bergema di pikiran Dunrice) "Dunrice, kita harus keluar dari sini
![Grumpy God [Quick Travel]](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/internet-search/fee7dc185632a2a85d59332904237e15.webp)
