NovelToon NovelToon
Pembalasan Danastri

Pembalasan Danastri

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Pengganti / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:68.5k
Nilai: 5
Nama Author: Serigala Kecil

Setelah dijemput dari desa dan dinikahi, pada akhirnya nasib buruk tetap menimpa Danastri. Faktanya, ia dijemput dan dinikahi hanya untuk dijadikan sebagai rahim pinjaman bagi istri Sanungga.

Setelah Sanungga dan istri pertamanya mendapat dua anak kembar dengan proses fertilisasi in-vitro pada Danastri. Danastri diperlakukan baik kemudian diajak berlibur oleh Sanungga yang memberikan malapetaka lain bagi Danastri. Danastri akhirnya didorong jatuh dari tebing sampai nyawanya terenggut.

Tapi ternyata, Danastri terlahir kembali dan berhasil melarikan diri sebelum proses infiltrasi dimulai, yang mengejutkan adalah ia tetap hamil anak kembar!

"Jadi, apakah si kembar dikehidupan sebelumnya benar-benar anakku?!" Gumamnya tidak percaya.

Disamping itu, pembalasan dendam dari Danastri, tetap berjalan sedikit demi sedikit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serigala Kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ide Usaha Kecil

*

*

"Bapak, tidak marah?" Tanya Danastri, diangguki ibunya, yang sedikit heran dengan sikapnya.

Ayah Danastri lantas menggelengkan kepalanya santai. Ia sudah menduga jika ibu dan anak ini akan berbelanja banyak hal, jadi tidak marah sama sekali, hanya sedikit terkejut karena ternyata keduanya membeli Lemari es, TV, dan blender. "Untuk apa kulkas dan blender ini?" Tanya Ayahnya. Blender masih yang manual, yang ditarik dengan tali oleh tangan.

"Buat berjualan, pak. Ayo buka warung kecil-kecilan di rumah. Jual makanan dan minuman saja." Ucap Ibunya, sebelum Danastri menjawab. Membuat Danastri mengangguk puas.

Semua sudah dipindahkan me dalam rumah, dibantu supir dan satu pekerja yang ikut menaiki mobil, tepat di bak mobil menjaga barang-barang.

Total belanjaan Danastri adalah sekitar 6.5 juta, sudah termasuk sewa mobil dan upah pekerjanya. Sisa uang ditangan Danastri sekitar 32 jutaan. Yang lain dibelikan rumah dan ongkos serta biaya makan selama perjalanan. Selain itu, sekitar satu juta diberikan pada pemilik kapal sebelumnya.

"Sisa uang 32 juta, simpanlah 1 juta di tangan kalian. Sisanya mau Tri pakai untuk menghasilkan uang. Kalian hanya perlu percaya pada Tri. Dan, tenang saja, kali ini uang yang dihasilkan dari cara yang benar kok Pak, Bu, Tri mau berinvestasi." Jelas Danastri seraya tersenyum.

"Investasi itu apa, nduk?" Tanya Ibunya bingung, Ayahnya juga mengangguk kebingungan. Sedangkan adiknya sudah mulai menonton tv hitam putih di ruang tamu.

Danastri tersenyum, ia sendiri tahu investasi dari Sanungga di kehidupan sebelumnya. Meski tidak pernah melakukannya, tapi ia sering memperhatikan dengan cermat jadi kurang lebih tahu. "Jadi nantinya Tri nempatin dana di satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, tujuannya adalah peningkatan nilai. Misal aset yang Tri danai naik, nanti dana Tri juga bisa naik juga pak, bu. Uangnya juga balik lebih besar kalau waktunya tiba." Jelasnya.

Danastri agak kesulitan menjelaskan, tetapi semoga ibu dan ayahnya paham akan penjelasannya yang agak berantakan.

"Ibu tidak paham, tapi sepertinya menguntungkan. Terserah kau saja, ibu dan bapak akan mendukung kalau caranya memang benar." Ucap Ibunya seraya tersenyum.

Danastri kemudian menganggukkan kepalanya. Bagus sekali, kedua orang tuanya percaya sepenuhnya padanya. Ia bersyukur memiliki keduanya.

"Kalau begitu, ayo ke dapur, Tri ajarkan buat makanan yang besok akan kita jual." Ucap Danastri mengajak Ibunya ke dapur, sedangkan Ayahnya tetap di ruang tamu menemani adiknya menonton.

*

Setelah menyimpan bahan utama di atas meja, berupa paha ayam, udang, tepung, dan kulit dimsum.

Benar, Danastri berencana membuat Dimsum yang akan dijual belikan di depan rumahnya. Semua peralatan dan bahan utama sudah dibeli, termasuk untuk topping dan saus-sausnya.

Kemudian Danastri mulai mengajari ibunya membuat Dimsum, dimulai dari penghalusan paha ayam dan udang, sampai pembungkusan isian dengan kulit dimsumnya.

Kemudian begitu melihat sang ibu mengerti dan mulai bisa membuatnya, Danastri lantas memanaskan panci untuk mengukus dimsumnya, kukusannya pun masih terbuat dari kayu.

Setelahnya, Danastri memasukkan dimsum yang sudah jadi ke dalam kukusan, diikuti oleh ibunya. Kemudian keduanya beralih pada saus yang akan digunakan sebagai saus cocolannya.

"Tunggu, tidak semua dikukus, nduk?" Tanya ibunya bingung.

"Tidak usah, bu, besok saja. Hari ini cukup beberapa dulu saja untuk dicicipi kita dulu. Kan warungnya baru besok, akan dibuka." Ucap Danastri seraya tersenyum. "Sisanya simpan di lemari es, jadi besok ibu tidak perlu membuatnya lagi." Lanjut Danastri.

Lantas ibunya menganggukkan kepalanya mengerti.

Beberapa saat berkutat di dapur, akhirnya dimsum matang, berikut dengan saus cocolnya. Danastri dan ibunya masing-masing membawa nampan ke ruang tamu, menyimpannya di atas meja dan mempersilahkan mencicipi menu baru yang dipelajarinya dari ibukota.

"Wah! Enak sekali? Isiannya daging? Sangat penuh." Tanya Ayah Danastri terkejut. "Ini yang mau dijual besok? Berapa harga jualnya? Jangan sampai merugi, isinya penuh daging, sangat enak!" Lanjutnya setelah mencicipi dimsum. Ibunya hanya menganggukkan kepala, lebih fokus pada dimsumnya, begitupula adiknya yang sudah mengambil dimsum kedua di nampan.

"Semua bahan utama masing-masing 1kg, kecuali udang hanya sekitar 500 gr saja. Dimsum yang dibuat ukurannya sedikit lebih besar dari pada di ibukota, jumlah dmyang terbuat adalah sekitar 250 an dimsum. Pembelian semua bahan berharga sekitar 20.000 termasuk saus cocolannya. Itupun masih banyak sisa bumbu-bumbu yang di botol. Aku rasa 100 rupiah per buah saja bagaimana? Ambil untung 20 rupiah, sudah cukup kan?" Jelas Danastri seraya tertawa kecil.

Danastri menatap kedua orang tuanya yang tertegun. Tahu pasti yang dipikirkan orang tuanya. "Tidak mahal, bu, pak, ini kota bukan desa kita yang dulu. Yakinlah, 100 rupiah bukan apa-apa bagi orang kota. Lagipula di ibukota harga per buahnya bisa sampai 400 rupiah pak, bu. Kita menjualnya kali ini sudah sangat murah." Lanjut Danastri seraya tersenyum. Ia tahu keduanya orang yang jujur, mengambil untung terlalu banyak memang kurang disukai keduanya.

"400?! Astaga mahal sekali! Bisa untuk beli tahu satu bungkus, nduk!" Balas Ibunya terkejut.

Danastri tertawa. "Bu, di ibukota memang mahal-mahal, jadi tidak usah heran. Kebanyakan orang berada semua disana." Balasnya.

"Kalau begitu tetapkan saja 100 rupiah. Lagipula ini termasuk kota, jadi tidak semurah bahan di desa kita." Timpal Ayahnya setuju.

"Baik, sudah ditetapkan! Aku akan buat daftar harganya kalau begitu, jadi semua tetangga ataupun orang yang lewat rumah bisa tahu harga makanannya tanpa perlu bertanya!" Ucap Danastri menganggukkan kepalanya semangat.

"Yah, kami serahkan itu padamu. Ayo habiskan dimsumnya dulu." Ajak ibunya.

"Bu, pakai nasi sepertinya enak." Ucap Ayahnya.

Danastri tergelak, memang orang desa, tidak ditambah nasi pasti terasa ada yang kurang. Apalagi isiannya full daging, bisa ditebak ayahnya menyayangkan dimsum yang bisa dijadikan lauk makan.

"Aduh, ibu belum masak apapun selain dimsum. Sudahlah, makan saja sebagai camilan. Makan malam nanti tinggal masak lagi saja." Balas ibunya, menepuk dahi seolah ia lupa. Sama-sama menyayangkan dimsumnya.

Danastri hanya tersenyum senang. Akhirnya keluarganya bisa berkumpul dan makan bersama lagi seperti seharusnya. Belum lagi tertawa dan bercanda. Ia benar-benar bersyukur karena bisa kembali dan memperbaiki semuanya.

Kemudian ke depannya, ia tinggal menaiki satu persatu tangga untuk bisa bersanding bahkan melebihi kekuasaan Sanungga, dan mulai membalas dendam atas semua hal yang terjadi di kehidupan masa lalunya.

Untuk saat ini, biarlah dia menikmati kehidupannya yang tenang lebih dulu. Karena bagaimanapun, Danastri masih sekecil semut, diinjak kaki Sanungga pun sudah pasti ia mati.

'Senang bisa kembali, dan berkumpul bersama lagi.' Ucap Danastri penuh haru, dalam hatinya.

*

*

Aku ngira-ngira harganya, soalnya di google kurang ada informasi, jadi mohon maaf kalau tidak sesuai, karena gimanapun ini fiktif 🙏

1
Helen Nirawan
hajar aja tuh , oon ny over dosis , ampun d , sekolah ngapain aj ,
Helen Nirawan
amit2 brani ny ama cewe lu ( sanungga), mending jd banci centong aj sono , malu2 in isshh
Helen Nirawan
sanungga gila gk tau diri , mau lu apa seh , bini lu gk bs hamil , org laen yg jd sasaran , otak lu konslet , sakit jiwa lu , sono berobat , biar otak lu waras dikit , preett
Helen Nirawan
cowo apaan begitu , isshh ,...anak ny mau , emak ny gk mau , enak amat lu , pergi lu sono jauh2 ,
_cloetfnny
AYOO UP LAGII
_cloetfnny
*yang
Ayu Dani
wow awal yang bagus
Jue
Semoga perkahwinan Gardana dan Danastri berkekalan hingga ke akhir hayat .
Aya Hadad
Alur ceritanye gak ribet makin menarik & bikin penasaran🤗👍👍😱😱😉 lanjut lg dong double upnye Kak selalu ditungguuu.....................👌👌😘🙏🙏 semangaaat 💪💪
Lina Sofi
akhirnya up jg thor
Krislin Meeilin
up lagi ceritanya Klau boleh doubel up setiap hari 🥰🥰🥰🥰
RJ 💜🐑
yah hanya dua bab 😢😬🙏🏻❤
RJ 💜🐑
akhirnya kamu update thor 😁😁🤗🤗🤗❤❤❤👍🏻
Ira Sulastri
Seneng banget akhirnya ada kelanjutannya cerita, selamat berbahagia Danastri. Tp jangan lupa nanti setelah melahirkan harus ijab qobul ulang🤭

Di lanjut kak author, semangat selalu ya 👍👍
Yuli Purwati
cie cie cie.....gardana si calon bapak......😁😁
Yuli Purwati
pasangan yang ntahlah ini nanti bagaimana😁😁😁aku tungguin saling bucinnya kalian berdua ya🤩🤩🤩
nacho
😁😁😁😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Yani Suryani
10 juta mungkin ah
HermaHerma Erma
LM nungu2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!