Hidden Love

Tiga bulan berlalu, hubungan Ellena dengan Ziko masih sama sama tidak ada perubahan sama sekali. Ziko yang sering menghina Ellena karena sering pulang malam itu hanya dianggap angin lalu oleh Ellena karena sudah terbiasa. Disisi lain toko kue Ellena semakin berkembang, bahkan Ellena sudah bisa merenovasi tokonya menjadi lebih besar berkat kesuksesannya toko kue Ellena banyak yang mengenalnya. Bahkan hubungan Ellena dengan Kevin pun semakin dekat, walaupun Ellena tetap di pendiriannya yang menganggap Kevin sebagai kakaknya, sedangkan Kevin malah semakin berbunga bunga setiap harinya dan bahkan cintanya lebih besar dari sebelumnya.

Pagi ini seperti biasa Ellena akan bangun lebih awal lalu segera sarapan pagi dan langsung pergi menuju toko kuenya. Sedangkan Ziko juga tetap sama, ia akan datang makan setelah Ellena selesai makan.

“Kesibukan apa yang dia lakukan, apa dia jual diri” Gumam Ziko.

“Permisi tuan, apa tuan akan menemani nona hari ini?” Tanya salah satu pelayan.

“Menemani apa?” Tanya Ziko balik sembari asik memakan sarapannya.

“Hari ini toko kue nona semakin populer tuan, bahkan hari ini nona akan diundang di acara perayaan tuan Riko dengan nona Lyna” Ucap pelayan dengan semangat.

“Bukanya itu yang punya brand pakaian terkenal?” Ucap Ziko.

“Benar tuan, mereka adalah penggemar keras toko kue nona Ellena, bahkan orang orang terpandang lainnya banyak yang menjadi langganan toko kue nona. Saya tau dari berita terkini tuan, ditambah saya sering bertanya langsung sama nona” Tambahnya.

“Toko kue? Sejak awal aku tidak pernah tau tentang toko kuenya. Aku kira dia hanya main main saja” Gumam Ziko didalam hatinya.

...****************...

Sampai di kantornya Ziko langsung sibuk dengan pekerjaannya, tapi kali ini sibuknya teralihkan dengan notif yang ia tunggu tunggu, yaitu live streaming acara peresmian brand pakaian terbaru tuan Riko dan istrinya. Setelah menimbangkan pikirannya lumayan lama Ziko pun membuka notif tersebut, tak disangka yang ia lihat pas sekali saat nama Ellena disambut baik.

...“Baiklah para tamu, setelah aku mengumumkan tujuan acara hari ini. Saya serta istri saya juga mengundang idola terhormat kita hari ini. Kalian disini juga pasti sama kan sudah menunggu tamu spesial kita hari ini. Siapa lagi kalau bukan nona Ellena” Ucap tuan Riko menyambut sopan Ellena....

Terlihat semua tamu begitu kompak mendukung Ellena.

...”Selamat siang para tamu sekalian. Saya Ellena pemilik toko kue ELLDA. Hari ini dengan rasa hormat saya mengucapkan selamat kepada tuan Riko dan nona Lyna yang merilis brand pakaian barunya, semoga semakin sukses terus untuk tuan dan nona. Serta saya mengucapkan terimakasih dan merasa sangat terhormat karena diundang di acara ini” Jelas Ellena....

“Nona Ellena. Saya adalah salah satu penggemar kue mu. Aku pribadi sangat berterimakasih karena kamu membuka toko kue yang seenak itu, rasanya hari hariku begitu bahagia ketika memakan kue buatanmu yang begitu menenangkan. Boleh jelaskan kenapa kamu memilih nama ELLDA untuk toko kue mu?” Tanya salah satu tamu.

...“Sebelumnya saya terimakasih sekali karen nona sudah mendukung toko kue saya, serta tuan dan nona sekalian saya juga berterimakasih. Alasan kenapa saya memilih nama itu, karena nama ELLDA saya ambil dari nama saya sendiri dan marga keluarga saya. Saya ingin dengan nama itu keluarga saya tetap disamping saya disaat sedih maupun senang. Mau sesusah atau sesukses apapun saya, mereka akan selalu berada disisi saya. Karena keluarga saya sendiri sudah pergi ke tempat yang lebih tenang” Jelas Ellena dengan dada yang sedikit sesak....

Ziko melihat banyak orang yang begitu ikut sedih serta mendukung Ellena. Walau dimata Ziko ia selalu merendahkan Ellena tapi saat menonton itu Ziko tau betapa tangguhnya Ellena.

“Sayang, kamu lagi nonton apa sih. Serius banget” Ucap wanita yang baru saja masuk ruangan Ziko. Tanpa aba aba, wanita itu langsung duduk di pangkuan Ziko tanpa ada reaksi apa pun dari Ziko.

“Kok kamu diam aja sayang?” Tanyanya lagi sembari mencium lembut pipi Ziko.

“Bisa tidak kamu jangan menggangguku hari ini” Ucap Ziko yang membuat wanita itu sedikit kesal.

“Ada apa sih kamu, semalam kita baik baik aja kok. Setelah kita tidur berdua, kamu sudah janji akan bersikap baik padaku setelahnya” Jelas wanita itu.

“Terus sekarang maumu apa Vania?” Tanya Ziko dengan malasnya.

“Aku maunya kamu selesaikan janjimu dan menikahiku Ziko” Jawab Vania.

“Kamu bilang padaku kamu akan menuruti permintaan orangtuamu untuk menikahi gadis murahan itu, setelah kamu menepati janjimu selanjutnya kamu akan meninggalkannya dan pergi bahagia denganku Ziko” Tambah Vania dengan kesal.

“Iya, aku tau. Aku juga tidak akan melupakan ucapanku Vania. Tapi bisa tidak kamu sabar sedikit dan jangan cerewet” Ucap Ziko sembari menyuruh Vania untuk berdiri dari pangkuannya.

“Kurang sabar apa aku Ziko? Aku menunggumu dari awal, apa kamu tidak tau betapa sakitnya aku melihatmu menikahi perempuan itu dan bukan aku. Dan sekarang sudah tiga bulan setelah pernikahanmu Ziko. Apa aku harus sabar lagi?” Ucap Vania dengan nada sedikit tinggi.

“Iya aku tau Van, aku tau. Kamu kira jadi aku juga gampang, tiba tiba semua milikku disita dan cara satu satu aku bisa mengambilnya aku harus menikahi wanita yang tidak ku kenal. Aku juga berusaha Van, aku harus mengambil aset perusahaan ku lagi, apa kamu pikir aku tidak berat tiba tiba harus hidup bersama wanita yang tidak kucintai. Haaa…Mikir aku juga dong Van!!!” Gertak Ziko.

Vania yang melihat Ziko semarah ini sedikit kaget, pria yang sebelumnya sangat sayang dan penurut kepadanya tiba tiba menjadi pemarah seperti ini.

“Iya Ziko aku tau, aku minta maaf ya kalau kata kataku tadi sedikit menyinggung mu. Aku hanya takut kalau kamu pergi dariku Ziko” Ucap Vania sembari memegang lengan Ziko.

“Tolong keluar sebentar Van, aku lagi pusing. Jangan menggangguku dulu kecuali pekerjaan” Ucap Ziko sembari menepis tangan Vania yang memegang lengannya.

Merasa direndahkan Vania pun langsung pergi keluar dengan penuh amarah dan tak ketinggalan hentakan kakinya saat berjalan menambah amarah Vania semakin membara.

“Sialan wanita jalang itu. Gara gara dia, Ziko berubah padaku. Aku harus mencari tau tentangnya. Kamu bermain dengan orang yang salah wanita jalang” Ucap Vania dengan kesalnya setelah keluar dari ruangan Ziko.

...****************...

Kini Ellena sudah berada di toko kuenya bersama Kevin, dengan bahagianya Ellena bekerja dengan penuh semangat hari ini.

“Semangat ya hari ini bukkk…” Ucap Kevin mengejek Ellena.

“Hahah…Iyalah Vin, siapa yang tidak bahagia jika di undang di acara orang orang besar” Jawab Ellena dengan wajah merahnya karena saking senangnya.

“Hahaha. Tentu saja Ell. Tadi aku melihat live mu di ponsel, aku ikut senang karena banyak sekali ternyata orang orang besar yang mendukungmu” Ucap Kevin sembari merangkul pundak Ellena.

“Tentu saja Vin. Tapi lebih tepatnya mendukung toko kue ku sih. Hahahah…” Ucap Ellena kekeh.

“Ahh…Itu mah sama aja Ell. Semoga kedepannya toko kue mu lebih sukses lagi deh dari sekarang” Ucap Kevin ikut senang.

“Ini semua juga berkat bantuanmu Vin. Coba kalau tidak ada kamu, pasti aku akan susah sendirian. Tapi kalau ada kamu, mau itu susah, senang apapun itu, rasanya aku bisa menjalani dan menerima semua dengan ringan” Ucap Ellena dengan tatapan tulusnya membuat lutut Kevin terasa kesemutan dan lemas.

“Hahaha iya iya El. Jangan lupa selalu traktir aku dan ajak aku ke tempat tempat yang keren” Ucap Kevin dengan alis yang ia angkat angkat.

“Hahaha…Iya iya Vin. Kalau itu mah gampang, yang penting kamu selalu di sampingku” Ucap Ellena yang membalas dengan alis yang ia angkat angkat juga.