NovelToon NovelToon
Wanita Tangguh

Wanita Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rosenni Damanik

seorang wanita atau ibu memiliki suami pemabuk, penjudi, pemain perempuan, berusaha tangguh demi anak anaknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosenni Damanik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tigapuluh Tiga

Nur sampai dirumah mertuanya sudah menjelang sore, "Salam Amang, Inang", sapa Nur pada mertuanya yang kebetulan duduk diteras rumah depan lagi mengopi santai sambil menunggu laporan orang yang dipekerjakan untuk ladangnya.

"Sudah sampai kau Nur, Masuklah dulu kedalam, siap siaplah, karena pahoppuku sudah siap siap mulai tadi", kata Oppung Boru sambil mengikuti Nur dari belakang, Oppung mau ke dalam kamar mengambil sesuatu.

"Sudah pakai baju cantik, ulu...ulu.... Anak siapa sihhh ini ganteng ganteng dan cantik", ucap Nur saat melihat anak anaknya asik menonton dan sudah pakai baju cantik. Lalu Nur menciumi satu persatu anaknya.

"Iya dong.... Anak mama", jawab ketiganya dengan wajah bahagia.

"Mama makin cantik", ucap Rose lalu duduk dipangkuan Nur, mendengar ucapan Rose Nur terkekeh, "Nanti juga putri mama akan lebih cantik lagi dari mama", jawab Nur. "Tentu dong mama", Rose bersemangat menjawab Nur.

"Mama siap siap dulu ya sayang, Rose duduk dibawah nonton ya", Nur menurunkan Rose lalu berjalan kekamar.

"Salam Oppung", yang ditunggu Oppung sudah datang, "

"Salam", jawab Oppung, "Bagaimana hasil panen kopi", tanya Oppung Boru kepada orang yang dipekerjakan Oppung.

"Hasilnya sebentar lagi datang Oppung, karena lumayan hasilnya", jawabnya.

Brummmm.... Brummmm suara kereta roda tiga bermuatan kopi sampai didepan rumah Oppung dan langsung diturunkan karung kopi satu persatu ke teras. "Syukurlah panen kali ini lumayan", kata Oppung Boru dan diangguki Oppung Doli.

"Ini upah kalian hari ini dan terimakasih banyak ya", Oppung Boru memberikan amplop kepada pekerja, "Terimakasih Oppung, kalau ada panggilan kami siap, kami ijin pulang ya Oppung",

"Iya", kata Oppung Boru.

Tidak berapa lama, Nur keluar menarik Tas besar yang ada rodanya. "Ayok sayang kita berangkat, pamit sama Oppung ya", Nur mengajak anak anaknya. anak anak mengangguk kepala.

"Oppung Doli, Oppung Boru kami pergi ya, jangan sakit Oppung Doli dan jaga kesehatan" , ujar Zelo sambil menyalami kedua Oppungnya. Oppung Boru memeluk Zelo pahoppu panggoaran(cucu paling besar) mata Oppung sudah berembun.

"Kami berangkat ya Oppung", Nedo menyalami Oppungnya juga.

"Oppung sayangkan sama Rose? Tanya Rose

"Pasti sayanglah, memangnya kenapa?, tanya Oppung Boru, "kalau sayang sama Rose nanti Oppung sering datang ke kota M ya", mata Rose sudah berkaca kaca dan memeluk Oppung Dolinya. "Oppung harus sehat sehat ya, tunggu Rose jadi dokter, biar bisa obati Oppung", Rose semakin menangis dipelukan Oppung Dolinya,

"stttt jangan nangis, nanti Oppung sering sering datang ke kota M melihat kalian", ucap Oppung Doli. Lalu Rose pindah ke Oppung Borunya.

"Oppung Boru juga harus jaga kesehatan ya, dan sering sering datang lihat kami", Rose memeluk Oppung Borunya

"Iya.... Kami nanti sering sering datang, tapi jangan bandal kalian tiga ya, dengar apa kata mamanya", Oppung Boru melap air mata Rose pakai tangannya,

"Iya Oppung", jawab ketiganya. Nur juga ikut merasa sedih dan merasa bersalah karena. Membawa anak anaknya, Oppung Doli dan Oppung Boru sangat menyayangi pahoppunya. Nur mendekati simatuanya.

"Amang, Inang kami berangkat ya, jaga kesehatan dan pola makan ya", ucap Nur. Lalu disalaminya Oppung Doli dan Oppung Boru, saat disalamnya Oppung Boru ada tempelan amplop.

"Apa ini Inang, tidak usah Inang, masih adanya gajiku", jawab Nur, "Kami tidak menerima penolakan Nur, karena masih banyak keperluan pahoppu kami yang akan kau persiapkan, namanya pindah sekolah, dan ingat kalau kau butuh uang telepon aja kami, satu lagi Nur, jangan sampai kau menceraikan Jhon ya", Oppung Boru memberikan Wejangan.

"Iya Inang", jawab Nur lalu menciumi tangan Oppung Boru dan memeluk Oppung Boru.

"Sampai kapan kau sendiri Nur, karena Jhon sudah berubah", tanya Oppung Doli sebelum melangkah keluar dari teras.

"Tak pasti aku tentukan amang, tapi paling tidak harus selesai dulu urusannya dengan wanita itu Amang", jawab Nur dengan tegas.

"Mereka sudah pisah katanya Nur, dan perempuan itu tidak minta pertanggung jawaban Jhon", ucap Oppung Doli.

"Kita tunggu sampai enam bulan ini Amang, bagaimana hasilnya. Kalau memang Abang tidak menampung wanita itu lagi, Nur akan menerima Abang kembali, tapi kalau masih ketahuan Abang menemui wanita itu, maaf amang Nur tidak bisa menerima Abang kembali", ucap Nur tegas.

"Tapi percayalah Nur tetap menjaga kepercayaan yang Amang, Inang berikan", ucap Nur lagi dan memandang wajah keriput mertuanya satu persatu.

Angkot sudah didepan rumah Oppung menunggu, akhirnya Nur dan ketiga anaknya naik angkot "dada Oppung", keempatnya melambai tangan kearah Oppung.

Oppung juga melambai tangannya, Oppung Boru meneteskan air mata, karena sedih berpisah dengan pahoppunya.

"Sudah jangan menangis Oppung Boru, kalau perlu bulan depan kita kekota M, melihat pahoppu kita", ujar Oppung Doli.

"Jadi sunyilah kita Oppung Doli, beberapa bulan ini kita selalu dikunjungi dan mengunjungi pahoppu", Oppung Boru melihat Oppung Doli yang ada disampingnya. Ternyata Oppung Doli juga sedih.

"Kota M.... Kota M.... Kota M...", kondektur bus teriak teriak memanggil penumpang sesampainya Nur diterminal bus.

"Bang kernet (Kondektur)", Nur memanggil sang kondektur bus "Iya kak", kondektur menghampiri Nur

"Tolong angkat tas kami, dan berikan label ke terminal kota M ya", ucap Nur.

"Ok kak", jawab kondektur lalu mengangkat tas kepundaknya dan berjalan ke loket bus.

Lalu Nur beli tiket tiga, karena kursi duduk bus dua dan tiga, jadi Nur ambil yang tiga saja.

"Kak ini sudah dilabel ya, kita masukkan kebagasi bus", ucap kondektur pada Nur,

"Iya bang, terimakasih", jawab sopan Nur,

"Sama sama kak, adek cantik ke kota M ya", jawab Kondektur sambil melihat Rose dan menggodanya, Rose malu malu melihat kondekturnya lalu bersembunyi dibelakang Nur.

"Jangan digodain bang, malu anak gadisku", ucap Nur senyum melihat tingkah putri cantiknya,

"Jaga extra ini, kecil aja sudah cantik apalagi besar nanti", ucap kondektur karena melihat Rose begitu cantik.

"Yang penting sehat sehat dan semakin bijak serta panjang umur bang", Nur menjawab dengan bijak.

"Pengumuman kepada penumpang dengan tujuan ke kota M harap naik kedalam bus dan menempati kursi duduk sesuai dengan karcis, karena sepuluh menit lagi dengan kendaraan sekian akan berangkat.", petugas loket memberikan informasi agar penumpang naik. Nur dan ketiga anaknya naik ke bus, dan duduk sesuai dikarcis. Zelo, Nedo dan Rose bisa duduk berdempetan bersama Nur.

1
Upik Sampang
tapi kalo suaminya macam Jhon ini masihkan tak bisa bercerai hiks
Abel_alone
hah masih ada cinta dng semua perbuatan yg udah di lakukan suaminya????
1 kata utk perempuan itu BODOH
Johanah Tata
judulnya "wanita tangguh" cocok tangguh disiksa, miskin, bodoh hiiiiiiiiiii
Johanah Tata
baru mau baca ceritanya sudah seperti ini hiiiiiiiiiii
Rosenni Damanik
Laki laki pengecut kau Jhon
filzah
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Rosenni Damanik: terimakasih sudah membaca dan komentar ini membuat aku menjadi semangat menulis 🙏 mohon saran dan kritikannya 🙏
total 1 replies
Hiro Takachiho
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!