NovelToon NovelToon
Pesona Pelayan Tangguh

Pesona Pelayan Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:17.7k
Nilai: 5
Nama Author: ummi asya

Aaron Dixon Destawara Adiyaksa, adalah laki-laki dingin berwajah tampan itu adalah CEO DDA Group. Dia cucu dari seorang konglomerat yang banyak menyukainya dan mengaguminya.
Alya Dinara Austin, gadis yang melamar jadi pelayan di rumah Aaron.
"Kenapa kamu mau jadi pelayan?"
"Hanya butuh pekerjaan."
"Pelayan itu pekerjaan rendahan."
"Tidak mengapa, pekerjaan apapun itu baik dan hasilnya uangnya juga halal."
Akhirnya Aaron menerima Alya sebagai pelayan di rumahnya untuk melayani dan mengurus kakeknya yang sedang koma beberapa bulan. Awalnya pelayan biasa, tapi lama kelamaan jadi pelayan yang dapat di percaya. Bahkan di senangi oleh sang empunya rumah.
Apakah ada percikan cinta antara Aaron dan Alya? Simak kisah mereka yang penuh intrik dan misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Cerita Titi

"Apa-apaan kamu Nima!" teriak seseorang di belakang menangkis tangan Nima.

Keduanya menoleh, Nima terkejut melihat laki-laki yang menatapnya tajam. Aaron marah padanya, Nima mundur beberapa langkah karena takut pada kakak sambungnya.

Aaron melihat ke bawah di bawah bubur berserakan, kaki Alya juga memerah karena terkena tumpahan bubur panas itu.

"Apa ini?" tanya Aaron melihat bubur berserekan.

"Bubur tumpah tuan muda," jawab Alya.

" Dia sengaja menumpahkan bubur kakek, kak Aaron. Aku memarahinya karena menumpahkan bubur kakek itu," ucap Nima membuat Alya melebarkan matanya.

Tidak percaya dengan ucapan gadis yang terlihat manja pada Aaron. Alya menggelengkan kepala, merasa aneh dengan fitnahan Nima.

"Kenapa kamu sampai menumpahkannya Alya?!" tanya Aaron.

"Apa saya terlihat sedang marah tuan muda? Sampai harus menumpahkan bubur untuk tuan besar," Alya balik bertanya, dia tahu Aaron tidak bodoh dengan fitnahan adik sambungnya itu.

Aaron hanya menarik napas panjang, memang benar ucapan Alya itu. Membuat bubur untuk kakeknya lalu kenapa harus di tumpahkan di lantai jika dia gagal membuat buburnya.

"Kak Aaron, pelayan ini sengaja menumpahkannya di lantai. Dan aku memarahinya, makanya aku tadi menarik tangannya agar dia tahu diri sebagai pelayan!" ucap Nima menatap tajam pada Alya.

Alya hanya diam saja, dia tidak membela diri akan tuduhan Nima. Yang dia lakukan adalah mengambil serok sampah dan sapu untuk membersihkan lantai dapur yang kotor karena tumpahan bubur tadi.

Nima tersenyum miring, kemudian dia pergi meninggalkan Alya yang sibuk membersihkan lantai dapur. Aaron juga pergi meninggalkan Alya, laki-laki itu pergi ke kamar kakeknya untuk mengucapkan selamat pagi. Hanya ingin berbincang, pikirnya.

_

Siang hari, Aaron tidak pergi ke kantor. Dia bekerja dari rumah. Urusan pekerjaan di kantor dia serahkan pada sekretarisnya dan juga asistennya. Dia menyelesaikan urusan tengang warisan kakeknya yang semalam di peributkan karena pembagian yang banyak di protes. Tapi kakeknya justru memberikan kejutan yang lain, pelayan barunya mendapatkan hibah warisannya.

"Sebenarnya apa maksud kakek memberikan uang hibah itu pada dia? Bukankah uang itu terlalu besar bagi seorang pelayan yang bekerja saja belum satu tahun," gumam Aaron.

Tangannya mengetuk-ngetuk dagunya dengan pensil, masih memikirkan harta bagian Alya. Apakah ada hubungan erat kakeknya dengan Alya?

"Siapa gadis itu? Sampai kakek memberikan uang sebanyak ratusan juta," ucap Aaron lagi.

Tanpa berpikir panjang, Aaron pun menghubungi pak Gun. Dia yakin kepala rumah tangganya itu tahu banyak tentang kakek dan Alya.

"Halo pak Gun, ada di mana?" tanya Aaron.

"Bersama tuan besar, tuan muda. Apa anda memerlukan saya?" tanya pak Gun di seberang sana.

"Hmm, bisa pak Gun datang ke ruang kerjaku?" tanya Aaron.

"Tunggu tuan besar selesai bermain golf, tuan muda. Sebentar lagi selesai," jawab pak Gun.

"Baiklah, aku tunggu pak Gun di ruang kerjaku," ucap Aaron.

"Iya tuan muda."

Klik!

Aaron menutup sambungan teleponnya dengan pak Gun, dia pun bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangannya. Ingin pergi ke dapur karena merasa haus, di sana tiga pelayan sedang berbincang.

"Kasihan Alya, semalam dia di aniaya oleh nyonya Ratih dan nona Nima. Rambutnya di tarik dan entah bicara apa itu, katanya di suruh bilang sama tuan besar uangnya. Membatalkan uang hibah, entah apalah itu," ucap Titi sambil memotong sayuran.

Aaron berhenti di belakang mereka berjarak lima meter, mencoba mendengarkan pembicaraan ketiga pembantunya.

"Memang ada apa sih sampai Alya di marahi sama nyonya Ratih dan nona Nima?" tanya Reni.

"Ya itu tadi, masalah uang kayaknya. Dan Alya tidak tahu akan hal itu, jadi dia melawan. Eeh, nyonya Ratih dan Alya langsung menarik rambutnya sampai rontok. Untung aku masuk ke kamar Alya, karena mendengar keributan," ucap Titi lagi.

"Waah, jahat sekali ya mereka. Kasihan Alya, dia tidak tahu apa-apa kok mereka benci sekali pada Alya," ucap Reni.

"Dan setelah nyonya Ratih dan nona Nima pergi, eeh tuan Jordi masuk ke kamar Alya. Nah, entah itu laki-laki itu melakukan apa sama Alya, dia lari keluar dan mengetuk pintu kamarku. Aku langsung buka dan melihat tuan Jordi keluar dari kamar Alya, dan aku lihat pipi Alya merah. Duh, apa yang di lakukan tuan Jordi itu sama Alya pasti menampar pipinya," ucap Titi lagi.

Titi terus bercerita, dan Reni menanggapi kasihan pada Alya tentang cerita pembantu senior itu. Sedangkan Aaron terkejut, tangannya mengepal kuat. Dia benar-benar marah mendengar cerita Titi itu.

Akhirnya dia pun berbalik, pergi lagi ke ruang kerjanya. Dia marah karena perlakuan sepupu dan adik serta ibu tirinya pada Alya.

"Kenapa gadis itu diam saja? Apa tidak bisa melawan?" ucap Aaron.

Matanya terpejam, sungguh ternyata keputusan kakeknya memberikan hibah warisannya pada Alya membuat bencana bagi gadis itu. Meski dia masih belum mengerti maksud kakeknya memberikan hibah warisan, tapi Aaron setuju dengan keputusan kakeknya memberikan harta warisan pada Alya.

Di ambilnya ponselnya lagi, menelepon pak Gun.

"Ya tuan muda, saya segera ke ruang kerja anda," ucap pak Gun di seberang sana.

"Jika Alya selesai mengurus kakek, tolong dia juga ke ruang kerjaku pak Gun," ucap Aaron.

"Baik tuan muda."

Klik!

1
Aditya HP/bunda lia
gak sabar ntar liat reaksinya si Jerry sama si samanta kalo ternyata CEO holiday care itu Alya ...
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
Tarminah Tarminah
pengin tsk pites itu uler keket
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
kesel deh lagi seru seru nya habis lah
Aditya HP/bunda lia
Thor, .... gantung lagi pas seru2nya ini
si ratih pasti ngundang si samangka 😅
Ana rela
lnjut thor upx 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🤩🤩🤩
Aditya HP/bunda lia
padahal Aaron tadi bilang kalo calob istrinya itu CEO travel ... nah datang ntar syok deh tuh keluarga toxic
Kadek Bella
next
Kadek Bella
lanjut thoor
Aditya HP/bunda lia
Iya, ... sayang Aaron bilang sayang sama Alya pacarnya emang masalah buat mbak mantan?
Kadek Bella: lanjut thoor
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
yang begini yang aku syukaaaa ... mpot untukmu thor 😘
Selviana
Mita Mita pikiran kamu itu loh kok sampai kesitu.
Selviana
Benar benget sih apa yang di katakan Mita. Alya kan serjana, kenapa mau melamar pekerjaan menjadi pelayan? 🤔🤔
Selviana
Aku mampir ya kak.Masih menyimak
Ulul Ismi
lanjut
Kadek Bella
lanjut thoor
Kadek Bella
next
Ulul Ismi
lanjut thor
Kadek Bella
lanjut thoor
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Aditya HP/bunda lia
coba ajah apa yang akan Alya lakukan ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!