NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda
Popularitas:26k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikahi Janda

Pukul 15.30 Fahmi telah menyelesaikan operasi lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Operasi bedah yang ia tangani bersama tiga dokter lainnya cukup singkat, hanya satu setengah jam lamanya. Mengeluarkan timah panas dari tubuh pasien yang terlibat baku tembak.

Lantas Fahmi bergegas berganti pakaian.

"Mumpung malam Minggu, apel nih!" goda dari rekan kerjanya.

"Apaan sih Dokter Bella!" sahut singkat Fahmi dengan malu.

Kemudian Fahmi berjalan menuju parkiran.

Mumpung langit belum tampak gelap ia akan mampir ke rumah pasien yang selama ini menjadi pelanggan tetapnya untuk ia pantau perkembangannya setelah operasi jantung.

Fahmi tergolong dokter yang ramah yang tak pernah pandang bulu siapapun yang menjadi pasiennya. Membesuk orang sakit pun tak masalah baginya. Dan karena sikapnya yang lembut itu, banyak orang yang lebih menyukai dokter Fahmi sebagai dokter bedah ketimbang dokter lainnya.

Dan di usianya yang matang dan mapan itu, ia akan mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi gadis konglomerat seminggu lagi.

Bersyukurlah, pria pensiunan tentara yang menjadi pasiennya itu telah menunjukkan perubahan yang semakin membaik saat Fahmi berkunjung ke rumahnya. Lantas Fahmi pamit undur diri.

Ia teringat jika jalan akan pulang ini melewati sebuah warung penjual nasi goreng yang cukup lumayan enak rasanya. Sekedar lewat saja dan apabila masih buka ia akan membungkus satu untuk ia berikan pada Sesil. Yah, benar perkataan Bella tadi, mumpung malam Minggu.

Terlihat kerumunan ditempat yang akan ia tuju. Fahmi menepikan mobil lalu mematikan mesin. Terdengar sayup - sayup suara jeritan wanita yang memilukan hati. Fahmi menajamkan pendengarannya dan ia memang tak salah mendengar.

Kemudian ia mempercepat langkahnya ke arah kerumunan itu.

Tampak seorang wanita yang dianiaya oleh seorang wanita juga sedang banyak warga yang hanya sebagai penonton saja. Seperti mereka tidak punya jiwa kemanusian. Lantas pancasila sila ke dua hanya untuk hiasan di telinga saja kah?

Fahmi tidak terima dengan ketidakadilan yang ia lihat itu.

"Hentikan!" teriaknya yang berhasil membuat semua orang menoleh ke arahnya. Termasuk Saras.

Ia sudah tidak kuat lagi. Kedua lututnya gemetaran menahan bobot tubuhnya.

Begitu Rika menurunkan cambuknya, Bagas melepaskan diri dari dekapan pak Rt lalu berlari ke arah ibunya.

"Bunda ...." teriaknya panjang dan lansung memeluk Saras yang merasakan sekujur tubuhnya perih.

"Bagas," Saras mengerjapkan kedua matanya, rasanya ia ingin pingsan.

"Tindakan kalian ini bisa saya perkara kan ke polisi karena telah main hakim sendiri!" tegas Fahmi yang segera melepas ikatan Saras.

Mendengar kata polisi, Rika sedikit bergidik dan mencari kesempatan lalu menyelinap kabur. Ia tidak ingin bernasib sama dengan sang suami.

"Janda ini telah mencuri." Susi memprovokasi seraya menunjukkan barang bukti sebuah perhiasan yang ia genggam di tangan.

Tubuh Saras terlihat lemah tak berdaya lagi, Fahmi memegangi pundaknya dan dengan pelan membantunya untuk duduk selonjor ditemani Bagas. Fahmi akan menyelesaikan duduk perkara ini.

"Aku tidak mencuri. Demi Allah aku rela nyawaku dicabut jika aku benar mencuri." bisik Saras dengan mulut bergetar sangking lelahnya menerima cambukan yang entah sudah berapa kali ia rasakan.

Fahmi melirik Saras dan mendapati kejujuran di wajahnya. Kemudian ia berkata dengan lantang. "Aku percaya jika wanita ini tidak mencuri."

"Ada buktinya, telah ditemukan kantong berisi perhiasan milik warga yang sudah ia curi di rumahnya." sela salah satu warga sambil menunjuk Saras.

Lagi, Saras mengelak tuduhan itu, "Aku tidak mencuri, sungguh!" sambil menggelengkan kepala sebagai penegasan memang bukanlah dia pelakunya.

"Aku yakin bundaku telah difitnah. Bundaku orang baik, tidak mungkin mencuri." imbuh Bagas, pria kecil itu lalu mendekap erat tubuh ibunya.

Saras mengabaikan rasa sakit di sekujur tubuhnya sesaat mendapatkan pelukan dari Bagas. Pria kecil itu adalah obat dari segala rasa sakitnya.

"Alah, kamu tahu apa bocah kecil tentang Ibumu !" sarkas Weni.

"Kamu juga tidak mampu melunasi hutang, lebih baik kamu pergi dari sini!" imbuh Bordir menambah berat untuk Saras bertahan di lingkungan itu. Jika pun ia bertahan pasti percuma juga, semua orang telah mengecapnya sebagai pencuri.

"Iya, pergi saja! Aku tidak mau punya tetangga seorang pencuri."

Tanpa banyak cek cok lagi, Fahmi mengeluarkan dompet tebalnya. "Berapa hutangnya, aku yang akan melunasinya." ucapnya tegas.

"Kamu siapa, suami juga bukan, untuk apa membela janda ini?" tukas Susi yang tak terima jika Saras ada yang membela. Ia pikir dengan membuat Saras menderita sakit hatinya sudah terobati dan sangat impas atas yang Saras lakukan terhadap suaminya yang kini mendekam di penjara.

Mendengar ada yang akan melunasi hutang Saras, Bordir mengambil kesempatan emas ini dengan menaikkan nominal dari sebelumnya. "Satu juta !" serunya girang. Memang mengambil kesempatan dalam kesempitan sangatlah menguntungkan.

Saras menggeleng samar dan mengutuk atas tindakan Bordir yang terlalu bandit itu. "Kurang ajar kamu, tempo hari lalu kamu bilang 600 ribu, kenapa sekarang menjadi satu juta!" umpat Saras tak terima. Jika benar satu juta uang yang pria baik ini berikan maka akan bertambah pula hutangnya.

"Ch, kamu telat bayarnya makanya hutang kamu berbunga." ujar Bordir sembari tertawa gelak.

Fahmi mengeluarkan 10 lembar uang berwarna merah dari dompet hitamnya dan menyerahkan pada si penagih hutang.

Kemudian Bordir beserta anak buahnya pergi setelah menerima uang dengan membawa keuntungan besar.

Fahmi membantu Saras untuk bangkit, "Ayo, kita pergi dari sini!" ajak Fahmi yang membuat Saras tak mengerti.

Bukankah hutangnya pada Bordir sudah lunas berarti ia bisa menempati rumah kontrakannya kembali kan ? Dan memulai penghasilan baru untuk mencicil hutang dengan tinggal di lingkungan yang sulit.

"Kamu mau membawa janda ini pergi? Kemana? Ke hotel kah? Itu artinya kalian hidup kumpul kebo lalu berzina deh!" Susi mengompori dan berhasil membuat warga emosi.

"Ya, kami tidak mau itu terjadi. Kamu hanya orang asing yang tidak jelas."

"Wanita ini janda sedang kamu pria, kucing disodori ikan saja mau apa lagi kamu."

Pak Rt yang sejak tadi terdiam karena kesulitan untuk memulai bicara kini mengangkat suara.

"Saudara siapa? Apakah mengenal saudari Saras sebelumnya?"

"Fahmi Effendi. Aku seorang dokter. Aku tidak kenal sama sekali dengannya."

"Begini saudara Fahmi, jika kamu ingin membawa Saras pergi, kamu harus punya status yang jelas."

Fahmi tampak berpikir dan bisikan kasak kusuk mulai terdengar diantara mulut warga yang juga mempengaruhi pikirannya. Jika mengajak wanita janda ini pergi akan mau bawa kemana dia.

Lantas diamnya Fahmi membuat semua orang bergemuruh tak sabar menunggu keputusannya.

"Nikahi saja janda ini!" sarkas salah satu warga yang serentak mendapat persetujuan langsung dari yang lain.

Sepertinya Fahmi mengalami jalan buntu dalam pemikirannya dan mungkin keputusan ini yang terbaik meski sama sekali Fahmi tak mengenal janda beranak satu ini.

"Ya, aku akan menikahi Saras."

1
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Saras hamil juga semoga kandungannya baik baik saja jgn sampai terjadi hal yg tak diinginkan dan semoga saja anaknya kembar.
Ma Em
Fahmi kamu jgn terlalu percaya sama Sesil dia itu mau agar kamu membenci Saras, jgn sampai nanti kamu menyesal karena telah membuat Saras sakit hati sama kamu Fahmi
Ria Nasution
selalu emosi yang dominan terbawa
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Yg sabar ya Saras
Lagian di rumah ada CCTV tinggal lihat aja
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Begitulah kalau Poligami
Susah suami utk bs adil sama kedua istrinya
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yati Susilawati
istri dua.. serumah.. ?
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kyknya Saras juga hamil
Toker mah Pak dokter
Dua istri nya Hami5
Ria Nasution
kapok. sesil tunggu aja kabar bahagia juga dari Saras pasti akan terbakar api 🔥🔥🔥 cemburu yang lebih....
muna aprilia
lnjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Fahmi harus mendidik Sesil krn itu tugas Suami
DinDut Itu Pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
betul itu Saras jgn di bebaskan penjahat
DinDut Itu Pacarku Mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kira2 Siapa nih
DinDut Itu pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Bentar lagi Riko bakal tertangkap dan masuk Hotel Prodio
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Riko pasti tertangkap
DinDut Itu pacarku mampir
Ma Em
Semoga Bagas segera ditemukan dan selamat dari Riko, segera tangkap dan penjarakan Riko
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Semoga Bagas bisa selamat
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Jadi Cinta pertama Rehan itu saudara Saras ya
DinDut Itu Pacarku mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!