NovelToon NovelToon
Dia Yang Ternoda

Dia Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:75.6k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

mahkotanya terenggut begitu saja dengan paksa.
jiwanya begitu terpukul dan terguncang hingga mampu membuat mentalnya terganggu.

susah payah ia berusaha bangkit dan berjuang.
namun jejak dari peristwa itu masih berlanjut.

ia hamil....laki laki itu tak mau bertanggung jawab.

penolakan itu kembali mengguncang jiwanya.

mampukah ia bangkit untuk kesekian kalinya, jika kembali jejak peristiwa itu mampu meluluh lantakkan masa depan yang coba ia bangun....?!

pernikahannya di batalkan karena jejak dari peristiwa itu.

bagaimana gadis itu akan mampu membangun masa depannya kembali, jika pria itu kembali hadir di hadapannya..??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24 semakin curiga

" kau lihat Esther...siapa yang ada bersamamu di saat kau seperti ini.

Di mana laki laki yang kau sebut suamimu itu.

Bukankah seharusnya ia ada di sini menemanimu di saat saat seperti ini " kata Darius kepada Esther.

Esther terdiam,

Benar yang di katakan oleh Darius, Rexy hampir tak ia lihat sama sekali sejak ia masuk ruangan ini.

Jangankan saat ini, dua kali dia keguguran dahulu pun, Rexy hanya sesekali menemaninya.

Hanya sang momy yang setia menemaninya.

Tapi entahlah....

meski demikian, cintanya jepada pria itu tak kunjung luntur.

" mas Rexy sedang menyelesaikan tanggung jawabnya. Kau jangan berkata yang tidak tidak..." jawab Esther ketus.

Ia sangat marah pada Darius, karena sebab laki laki itulah ia kehilangan bayinya.

Bayi yang kehadirannya sangat di tunggu tunggu oleh Rexy.

Walau sebenarnya, ia merasa gelisah dan tak yakin jika anak yang sedang ia kandung adalah anak Rexy.

Pasalnya, Rexy sangat jarang menyentuhnya. Sementara Darius...

Ah...sudahlah, pria itu memang seolah sudah tergila gila padanya.

" kau juga tanggung jawabnya Esther " jawab Darius tak mau kalah.

" ku mohon bukalah matamu Esther, pria itu tidak mencintaimu....

Berpisahlah darinya, dan ayo kita menikah " kata Darius.

" cukup Darius, harus berapa kali lagi aku katakan padamu..aku tidak mencintaimu, aku mencintai suamiku.

Dan hubungan di antara kita tidak lebih dari saling membutuhkan saja bukan " sentak Esther dan seketika membuat wajah pria yang duduk di sisi tempat tidurnya itu berubah pias.

" aku berjanji akan membuat mu menjadikan aku satu satunya pemilikmu Esther " jawab Darius sembari bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju pintu,

Baru saja pria itu hendak keluar, Rexy masuk ke dalam ruangan itu.

" ada tamu ?! " sapa Rexy pura pura kaget melihat Darius.

" mas....,!! " panggil Esther dan membuat Rexy juga Darius sama sama menoleh kepadanya.

" mas keapa lama....kemari, kamu baru datang ?! " panggil Esther sedikit manja, ia berusuhi menutupi rasa gugupnya karena takut Rexy akan berpikir sesuatu tentang keberadaan Darius di kamarnya ini.

Dan kata kata manja yang di ucapkan Esther pada Rexy sukses membuat hati Darius bagai di remas remas.

" sebentar sayang...tuan Darius anda ?! " jawab Rexy

" dia datang menjengukku mas, tuan Darius merasa tak enak hati dengan papa jika tak datang menjengukku sementara ia tahu aku di rawat di rumah sakit, benar begitu tuan Darius ?! " kata Esther lagi

Darius menatap lekat lekat wajah cantik yang nampak pucat di sana.

Andai tak ingat akan ancaman wanita itu yang akan rela berkalang tanah ketimbang sang suami tahu rahasia diantara mereka berdua.

Ingin rasanya ia berteriak memberitahu Rexy tentang hubungannya dengan Esther.

Tentang siapa ayah dari anak yang di kandung Esther yang kini telah tiada itu.

" ya tuan Rexy, tapi sekarang saya harus pamit " jawab Darius kemudian,

Setelahnya ia mengulurkan tangannya kepada Rexy untuk kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan ruangan itu.

Dengan langkah lebar, pria berkulit putih itu berjalan menuju basement rumah sakit.

Hatinya benar benar tak baik baik saja saat ini.

Sungguh seorang Esther Laura Handoyo benar bebar mampu memporak porandakan hati seorang cassanova sepertinya.

Sejak bertemu dan mengenal Esther hampir satu tahun yang lalu, ia bahkan tak pernah lagi melakukan kebiasaan buruknya bermain perempuan.

Hari hari dan dunianya seolah hanya di penuhi oleh wanita itu saja.

Oleh karenanya,

Kemaren, setelah hampir satu bulan tak bertemu dengan wanita itu karena ia yang harus melakukan perjalanan bisnis.

Ia seolah tak mampu lagi mengendalikan hasratnya pada wanita itu,

Ia menggempur wanita itu habis habisan hingga melupakan kondisi Esther yang tengah hamil muda.

Malam semakin larut, ketika Rexy yang terduduk di sofa kamar perawatan sang istri terus menatapnya tak berkedip.

Seolah tak percaya dengan apa yang sudah ia lihat tadi,

Ia memang tak bisa mendengar dengan jelas pembicaraan antara Esther dan Darius. Tapi jika di lihat dari gestur tubuh keduanya...

Jelas menyiratkan jika ada hubungan tersembunyi di antara keduanya.

Terdengar helaan nafas yang terdengar berat berhembus dari pria itu.

Matanya masih setia menatap tubuh yang tengah terbaring dengan mata terpejam di hadapannya sana itu.

Esther wanita yang sangat lembut dan juga baik hati.

Ia bahkan mempunyai hingga beberapa anak asuh.

Wanita itu juga lebih memilih berkecimpung di dunia sosial ketimbang mengikuti jejak sang ayah sebagai seorang pebisnis.

Esther juga terlihat begitu mencintainya.

Meski tak jarang perlakuannya terhadap wanita itu cenderung dingin, tapi Esther tetap memperlakukannya dengan baik dan lembut.

Dan jika kecurigaannya benar, maka fiks..itu adalah kesalahannya.

Sekali lagi Rexy menghela bafas.

" maaf....." desisnya pelan sembari terus menatap wajah lelap Esther yang mengarah kepadanya.

Esther memang tidur miring menghadap kepadanya.

Dan entah di jam berapa pria itu akhirnya memejamkan matanya.

Ia terbangun dari lelapnya ketika mendengar samar samar adanya sedikit kegaduhan.

Mata pria itu terbuka dengan berat dan malas, namun ketika netranya menemukan sesosok tubuh yang mulai melangkah masuk ke dalam, matanya seketika terbuka lebar.

Dengan cepat pria itu membenarkan posisi duduknya.

" selamat pagi, maaf mengganggu sebentar... pemeriksaan pagi ya nyonya " suara bidan Ely terdengar menyapa.

Kemudian dokter Ghaisa melangkah melewati bidan Ely dan mendekat ke arah Esther.

" maaf nyonya, mengganggu istirahat anda.... " sapa dokter Ghaisa dengan sopan sembari tersenyum lembut kepada Esther.

" ah iya silahkan dokter, tapi...apakah anda yang kemaren sore datang ?! " tanya Esther.

" iya nyonya...itu saya, maaf saya datang menggantikan dokter Arumi.

Beliau sedang berhalangan karena sedang mengikuti seminar.

Tapi jangan khawatir....nanti siang beliau yang sudah kembali memeriksa anda " jelas Ghaisa.

Esther menggeleng sembari tersenyum.

" ah tidak dokter tidak apa apa...saya hanya ingin memastikan saja jika itu adalah anda, saya berhutang nyawa kepada anda dokter. Entah apa yang akan terjadi kepada saya jika anda tak datang tepat waktu " jawab Esther kemudian.

Dokter cantik berhijab lebar itu tersenyum dan ia pun kemudian melanjutkan aktifitasnya memeriksa Esther tanpa menghiraukan tatapan seseorang di belakang sana yang terus menatapnya tanpa berkedip sejak pertama ia masuk ruangan ini.

" alhamdulillah...semua baik, tekanan darah anda normal dan kantung rahim anda juga sudah mulai membaik.

Tolong sampaikan kepada suami anda untuk lebih bersabar dan hati hati ya nyonya....jangan terlalu menuruti hawa nafsu.

Karena dalam hal seperti ini, kita kaum wanitalah yang jelas akan menjadi korbannya dan pasti di rugikan, karena mereka hanya tau enaknya saja "

kata Ghaisa panjang lebar membuat bidan Ely menunduk tak enak hati pada Rexy yang pasti bisa mendengar dengan jelas ucapan tajam dokter berhijab itu.

Esther berkedip beberapa kali demi mendengar ucapan dokter yang kini tengah memeriksanya itu.

Entah kenapa, ia menangkap ada nada kesal dari nada bicara dokter itu kepadannya.

" i ..iya dokter " jawab Esther kemudian sembari melirik ke arah sang suami yang nampak masih menatap ke arah mereka dengan wajah masam.

" aku keluar dulu..." akhirnya Rexy keluar dari ruangan itu.

Esther tersenyum mengangguk, begitupun dengan bidan Ely.

Sementara Ghaisa, wanita itu tak bergeming sedikitpun, wanita itu bahkan terkesan cuek meski ketika sebelum keluar Rexy sempat melirik ke arahnya sebentar.

" untuk bebersih apakah anda membutuhkan saya atau bidan Ely nyonya ? " tanya Ghaisa

" suster Ely saja dokter..."

" baiklah....kalau begitu saya mohon diri "

" terimakasih dokter "

" sama sama nyonya...jangan sungkan, ini sudah menjadi kewajiban saya " jawab Ghaisa kemudian berlalu meninggalkan ruangan itu.

Ghaisa sedang melangkahkan kakinya di koridor bangsal bersalin itu ketika tiba tiba seseorang menyamai langkahnya.

" sepertinya sekarang kau sudah pandai dalam hal berkata pedas juga menyindir seseorang " kata seseorang yang menyamai langkahnya yang tak lain adalah Rexy.

Pria itu tadi sengaja keluar lebih dulu dari ruang perawatan Esther dan kemudian menunggu di balik pilar.

Dan ketika ia melihat Rhain keluar dari ruang perawatan sang istri, ia segera mengikutinya.

Entahlah...

Ia seolah tak bisa mengendalikan hatinya untuk abai kepada wanita itu.

Wanita yang telah menyiksanya melalui mimpi mimpinya hingga ia mengalami imsonia selama sepuluh tahun ini.

Ghaisa hanya melirik tanpa menghentikan langkahnya.

" berhenti mengikutiku tuan, perhatikan istrimu " jawab Ghaisa ketus tanpa menatap pria yang menyamai langkahnya itu.

" apa kau cemburu ?! " tanya Rexy lagi dengan senyum tersungging di bibirnya.

Rhain mendesis geram.

" dasar gila...." umpatnya kemudian melanjutkan langkahnya lebih cepat, berharap ia bisa meninggalkan Rexy.

Tapi ternyata pria itu masih betah mengikutinya.

" apa kau sudah menikah sekarang...?! di mana anakku ?! " pertanyaan Rexy sontak saja menghentikan langkah Rhaina.

1
Zahbid Inonk
astaghfirullah
Tuti Tyastuti
lanjut thor
Tuti Tyastuti
waduh helga ternyata penyuka sesama jg
Sabaku No Gaara
helga?
astaga
Ninik
hih jijik banget ternyata Marissa sama Helga sama gilanya najis banget. emang bener ya kalau penyakit kaya gitu bisa menular
Siti Nurhasanah: iya, mba, menular. aku dulu punya temen kerja yang ngekost sama perempuan lsbong, eeh dia juga jadi ikutan lesb, tapi ga lama, keburu ada cowok yg deketin dan terus nasehatin dia sampe akhirnya sembuh dan mereka menikah, alhamdulillah...
total 1 replies
Zahbid Inonk
boleh teriak ga ni boleh ya maksa aku....
aaaaaaaaaaaaaaaaa......
lope sakebonan babang Rexy
Ninik
dasar rexy sampai bingung mau ngomel aku
Tuti Tyastuti
lanjut thor💪💪
Tuti Tyastuti
Alhamdulilah dah sah selamat ya rhain rexy
Tuti Tyastuti
rexy gx tanggung"langsung nikah
Syahrina Vivo
lanjut thor
Nani Rahayu
mantab rexy ....
indy
selamat duo R, semoga tidak asa lagi gangguan
Durrotun Nasihah
jos rexy...
asmara wati
selamat menempuh hidup baru ya Rhain dan Rekxy, semoga bahagia,dah gak usah bertengkar lagi, lupakan masa lalu Rhain, jalani masa depan mu jadi lebih baik cayo ...cayo..💪💪
Siti Nurhasanah
sah ngga? sah kan? sah dooong....
Ninik
gilaaaa....rexy gila, rhaina bener cekik aja itu si rexy ya Alloh emang ada org nikah dadakan gitu
Zahbid Inonk
ko aku yg seneng ya 🤭🤭🤭 semoga bahagia Rhain & Rexy jgn sampai Marisa jdi duri
Siti Nurhasanah
makin ga sabar
Tuti Tyastuti
yeela rex
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!