Fatimah gadis yatim piatu, dia dinikahi oleh Yusuf pengusaha muda dan tampan. Namun dia mengalami banyak sekali konflik rumah tangga mulai dari ibu mertuanya yang tidak menyukai dia. Dia juga divonis sulit hamil karena dia menderita PCOS. Hingga datanglah Gea teman masa kecil Yusuf yang merupakan calon menantu idaman ibu mertuanya. Bagaimana nasib pernikahan Fatimah? Mungkinkah Yusuf tergoda dengan Gea perempuan di masa lalunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Hitam Berduri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Bertemu Kembali
Lima tahun kemudian,
Di Bandara Soekarno - Hatta, Jakarta. Pukul 09.00 pagi. Seorang wanita paras cantik dengan mengandeng bocah laki-laki usianya 4 tahun.
"Bun, kita mau ke mana?"
"Sayang, kita akan tinggal di sini."
Wanita itu mengandeng bocah laki-laki itu, dia membawa tas troli.
"Haus, Bun."
"Hmm, kalau gitu kita beli minum dulu di sana."
"Ok, Bun."
Wajah tampan bocah lima tahun, dia memiliki dua lesung pipi. Senyuman manisnya mewarnai wajahnya.
"Hmmm, aku harus cari ayah."
Bocah laki-laki itu terlepaskan gandengannya dari ibunya.
*
Yusuf duduk di lobby.
"Sepertinya pesawatnya delay," gumamnya.
Yusuf beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan mencari tempat kopi.
[BRAK!]
Yusuf bertabrakan dengan bocah usia lima tahun.
"Ayah?!"
Yusuf menatap bocah laki-laki itu yang mendadak memanggilnya dengan sebutan ayah.
"Ayah?" Ulang Yusuf.
Bocah laki-laki itu memeluk kaki kanan Yusuf.
"Ayah..." Wajah polos bocah laki-laki itu.
"Maaf, dek. Aku bukan ayahmu," ucap Yusuf.
"Tapi kata bunda, kalau ayah itu tampan sepertimu," ucapnya.
*
"Adam! Kamu di mana, Nak?!"
Wanita muda berparas cantik, dia mencari anaknya. Dia memakai style hijab.
"Adam?!"
Wanita 30 tahun itu, mencari keberadaan putranya. Dia berusaha untuk mencari ke seluruh penjuru bandara.
“Aduh, ke mana Adam sebenarnya?”
Wanita berparas cantik itu, mendadak dia mematung. Dia melihat seorang pria tampan itu bersama dengan Adam, putranya.
"Mas Yusuf?”
Kedua mata wanita itu berkaca-kaca. Hingga akhirnya kedua sorot mata mereka pun saling bertemu satu sama lain. Sementara Adam menggandeng erat tangan Yusuf.
“Fatimah?”
Wanita berparas cantik itu adalah Fatimah. Hingga membuat Yusuf merasa detak jantungnya berdebar sangat kencang. Namun dia dengan Fatimah saling berpandangan satu sama lain.
“Ayah?”
Yusuf tersentak dalam sebuah Lamunan. Lalu Fatimah pun segera untuk menghampiri Adam yang sedang bersama dengan Yusuf.
“Adam, ke sini sayang.”
“Bun, Apakah ini ayah Adam?" Tanya Adam dengan nada suara cadel.
Fatimah pun langsung menggendong Adam. Lalu dia mulai menjawab, "Dia bukan ayah kamu, karena ayah kamu sedang bekerja di luar negeri.”
Fatimah membuang pandangannya dari Yusuf.
“Hmmm, tapi...”
“Sayang, kita harus segera pergi. Karena bunda sedang banyak urusan.”
Yusuf merasa detak jantungnya berdebar, ketika dia berdekatan dengan Adam. Dia ada merasa sesuatu hal seperti ikatan batin.
“Fatimah, tunggu. Aku butuh penjelasan dari kamu." Yusuf berusaha menghentikan kedua langkah kaki Fatimah. Dia mencengkeram lengan tangan Fatimah.
“Maaf, aku sedang sibuk dan banyak urusan Mas Yusuf. Lain kali aja kalau ada waktu kita bisa bicara,” tolak Fatimah.
Fatimah menepiskan tangan Yusuf dari lengan tangannya. Lalu dia pergi meninggalkan Yusuf berdiri sendirian di belakangnya. Meskipun Fatimah merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
“Aku nggak boleh lemah seperti ini. Dan aku harus bisa melupakan masa laluku. Cukup Adam dalam kehidupanku sekarang. Aku nggak akan pernah memberitahukan tentang Adam sama kamu masih Yusuf. Karena aku nggak mau menambah masalah lagi,” batin Fatimah.
Yusuf menatap punggung belakang Fatimah yang sedang menggendong bocah laki-laki itu. Lalu dia mulai menggumam dalam hati kecilnya, "Siapa sebenarnya bocah laki-laki itu? Kenapa aku merasa sangat dekat sekali dengan bocah laki - laki itu?”
*
Di rumah Cempaka Putih, terlihat Desi yang sedang menikmati minuman di tepi kolam renang bersama dengan Gea. Mereka berdua pun semakin akrab.
“Ge, sebulan lagi pernikahan kamu dengan Yusuf. Mama sudah siapkan semuanya.”
“Tapi, apakah Mas Yusuf masih mencintai Mbak Fatimah? Gimana kalau Mas Yusuf mencari Mbak Fatimah?”
“Dia nggak akan pernah bertemu lagi dengan gadis udik miskin itu. Mama pun gak sudi punya menantu model seperti Fatimah. Dia hanyalah wanita mandul dan miskin. Bagaimana masa depan keluarga ini?”
Desi pun langsung menyedot es jeruk segar. Dia juga langsung mengambil cemilan buah anggur di meja pinggir kursinya.
“Akhirnya kita bisa menyingkirkan perempuan miskin itu.”
“Tapi, Mas Yusuf dengan mbak Fatimah itu kan belum resmi bercerai. Status mereka aja masih menggantung.”
“Kamu nggak usah khawatir dengan masalah itu. Lagian semuanya itu nggak penting banget. Pengacara mama sudah mengurus akta perceraian mereka berdua.”
"Syukurlah. Aku nggak mau sama sekali kalau ada drama pernikahan antara aku dengan Mbak Fatimah.”
“Itu semua nggak akan mungkin terjadi. Karena aku tidak akan pernah membiarkan wanita itu masuk kembali ke dalam kehidupan Yusuf. Dan aku akan melakukan segala cara menyingkirkan wanita itu.”
"Aku nggak mau sama sekali mah, kalau wanita itu muncul kembali dalam kehidupan Mas Yusuf. Apalagi mas Yusuf itu sangat mencintai Mbak Fatimah. Dia akan pasti mencari tahu, tentang 5 tahun yang lalu.”
“Tenang aja. Itu semua tidak akan pernah mungkin terjadi. Karena aku akan menyingkirkan wanita itu untuk selamanya, jika wanita itu datang kembali ke dalam kehidupan putraku.”
*
Di sebuah rumah mode, Fatimah yang terlihat begitu sangat antusias sekali. Dia pun menyodorkan beberapa desain gaun pernikahan yang telah dia buat.
“Fatimah, kamu adalah wanita yang hebat. Bahkan kamu memiliki banyak ide berlian sekali untuk desain-desainmu saat ini. Aku akan memilihmu sebagai desainer di rumah mode cahaya.”
“Terima kasih bu Aisyah. Saya sangat berterima kasih sekali, karena sudah diterima bekerja di rumah mode cahaya. Saya akan melakukan yang terbaik, demi kemajuan rumah mode cahaya.”
Fatimah berjabat tangan dengan Aisyah. Dia menandatangani kontrak kerja bersama dengan Aisyah selama satu tahun. Mereka berdua akan bekerja sama dan berkolaborasi dalam satu tim.
*
Di kantor, Yusuf merasa sangat penasaran dengan sosok Fatimah yang telah lama pergi selama 5 tahun. Dia melakukan pertemuan untuk pertama kalinya di bandara, secara tidak sengaja.
“Sebenarnya kamu itu kenapa meninggalkan aku selama 5 tahun terakhir ini? Apakah benar kamu sudah tidak mencintaiku? Terus siapa bocah laki-laki itu?”
[CKLEK!]
"Zak?”
Zakaria pun memasuki ruangan kerja Yusuf. Lalu dia pun duduk di hadapan Yusuf. Dia mulai menatap wajah Yusuf yang tampak begitu sangat gelisah.
“Mas Yusuf yakin bakalan menikah dengan wanita seperti Gea? Kenapa Mas Yusuf tidak berusaha untuk mencari kebenarannya tentang Mbak Fatimah?”
“Zak, Aku merasa sangat bimbang terhadap pernikahanku dengan Gea. Soalnya aku tadi bertemu dengan wanita yang mirip dengan Fatimah. Dia bersama sosok bocah laki-laki yang usianya sekitar 4 tahunan.”
“Hmmm, serius mas bertemu dengan mbak Fatimah?”
Yusuf mengagukan kepalanya. "Aku harus mencari tahu tentang dia dan bocah laki-laki itu.”
“Apa mungkin kalau mbak Fatimah itu sudah menikah dengan laki-laki lain?”
Yusuf menatap wajah Zakaria.
“Kalau hal seperti itu, aku tidak mengetahuinya. Karena semenjak itu, mbak Fatimah menghilang tanpa jejak.”
Yusuf pun terdiam. Lalu dia pun membuka laci di meja kerjanya. Dia menatap foto pernikahan antara dirinya dengan Fatimah.
“Aku harus segera untuk mencari tahu tentang dia. Karena aku nggak mau kehilangan dia lagi.”
“Aku akan mencoba membantu Mas Yusuf untuk mencari tahu tentang Mbak Fatimah.”
“Makasih Zakaria. Kamu selalu menjadi adik yang terbaik untukku.”
“Sama-sama Mas Yusuf. Karena kita itu adalah sedarah dan saudara. Jadi sudah sewajarnya aku membantu Mas Yusuf.”
*
Bersambung...
Kalian Tim mana nih?
1. Yusuf vs Fatimah
2. Argantara vs Vika
Selamat membaca yaaa.....
tokoh jahat dibuat lebay jahatnya
tokoh baik dibuat lebay baiknya