Dia Yang Ternoda
Seorang gadis nampak menjerit jerit histeris di pojok kamarnya dengan terus menekuk lututnya dan memeluk tubuhnya sendiri.
" tidak....tidak....ku mohon jangan lakukan itu, jangan lakukan....tidakkkkkkkk!!! "
Bruakkk....
Pintu kamar di buka dengan kasar dari luar,
Dua orang nampak berlarian menghambur ke arah gadis itu.
" Rain...rain sayang, sadar nak, sadarlah.....tidak akan terjadi apa apa " kata sang wanita yang tak lain ibu dari gadis itu.
" tidak tidak...jangan mendekat, jangan.....!!! " gadis yang di panggil Rain itu mundur mundur dengan posisi masih menekuk dan memeluk lututnya.
Bola matanya berputar putar dengan liar.
" Rain...dengar, lihat...lihat siapa ini sayang. Ini ibu dan ayah...." bisik wanita itu lagi, ia kembali mendekat ke arah gadis itu.
Mendengar kata ibu dan ayah, gadis itu mendongak,
Wajah gadis itu nampak tak karuan.
Air mata dan keringat membasahi wajahnya, gerai gerai anak rambut melekat di wajah basah itu.
Seketika gadis itu melepaskan pelukannya pada dirinya sendiri dan menghambur memeluk sang ibu.
" ibu...." pekiknya.
Gadis itu memeluk erat lengan sang ibu dengan tubuh yang masih bergetar hebat.
Keringat dingin seolah telah membasahi hampir seluruh tubuhnya.
Ayah gadis itu yang bernama pak Ridho turut berjongkok dan mengusap lembut punggung gadis itu.
Mata kedua pasangan suami istri itu berkaca kaca.
Melihat keadaan gadis itu, jelas hati mereka miris dan berdenyut nyeri.
Hati orang tua mana yang tak akan perih, jika melihat putri mereka satu satunya, Raina Azzahwa Ghaisa.
Sudah seperti seorang yang tak waras.
Meski segala pengobatan tengah mereka upayakan.
Namun itu belum membuahkan hasil.
Bulir bulir bening membasahi pipi kedua pasangan suami istri itu.
Sudah cukup lama sejak kejadian malam itu, putri cantiknya berperilaku seperti ini.
Seperti orang yang tak waras.
Tak jarang Rain berteriak teriak dan berlari kesana kemari kemudian berakhir dengan jeritan yang memilukan.
" sakiiittttttt......" jerit gadis cantik itu setiap kali saat ia seolah sedang kambuh.
Ia akan memegang bagian sensitifnya sendiri sembari merintih pilu setiap kali dalam kondisi seperti itu.
Butuh waktu sedikit lama hingga Rain akhirnya nampak tenang karena ternyata ia telah tertidur dalam dekapan sang ibu.
Pak Ridho perlahan mengangkat tubuh ringkih sang putri yang berada dalam dekapan sang istri ke atas pembaringan.
Bu Sarah mengusap pipinya sendiri sebelum akhirnya ia mengikuti sang suami ke arah pembaringan.
Hatinya trenyuh dan terasa begitu sakit.
Begitu perih bagai tersayat sembilu.
Andai saja ia tak ingat, Rain sedang membutuhkan dirinya...
ingin rasanya ia membunuh dirinya sendiri agar ia tak lagi melihat kesakitan sang putri semata wayangnya itu.
Kedua pasangan suami istri itu menatap penuh luka pada sang putri yang kini berbaring di hadapan mereka di atas ranjangnya.
Ingatan keduanya melayang kepada peristiwa malam itu beberapa bulan yang lalu.
Flass on
Brak brak brak......
Suara pintu pagar sebuah rumah yang nampak terlihat bagus terdengar di gedor dengan paksa.
" pak Ridho...bu Sarah, tolong buka pagarnya.....!! " seorang pemuda menggebrak gebrak pagar yang tertutup di hadapannya dengan kasar.
Di belakangnya juga berdiri beberapa orang dengan salah satu di antara mereka nampak tengah membopong sesosok tubuh.
Tak lama setelah terdengar teriakan dan gebrakan di pagar itu, nampak dua orang pasangan suami istri tergopoh gopoh keluar dari dalam rumah.
" buka langsung saja mas, gak di kunci kok...di tutup doang itu pagar "
Jawab sang laki laki dengan masih tergopoh gopoh melangkah mendekat kearah pagar.
Dan orang orang di luar pagar pun segera membuka pintu.
" astaghfirullahaladzim....ini Rain mas Fakry ?! " pak Ridho terkejut melihat seseorang yang di panggil dengan panggilan mas Fakry olehnya itu nampak membopong seseorang yang ketika ia dekati, ia tahu siapa....
Pria itu segera meraup tubuh sang putri dari bopongan pemuda itu.
Namun pemuda yang di panggil Fakry itu masih saja hanya terdiam.
" astaghfirullahaladzim....kenapa sama Rain mas Fakry....?! " kini gantian bu Sarah yang berteriak histeris melihat tubuh sang putri semata wayang yang nampak tak berdaya dan dalam kondisi yang mengerikan dan sangat mengenaskan yang kini telah berpindah pada bopongan sang suami.
Pakaian yang di kenakan Rain nampak koyak di sana sini, bahkan bagian penutup dadanya nampak terlihat dengan jelas.
Pemuda yang bernama Fakry itu pun langsung melepas jaketnya dan menutupkan jaket itu pada tubuh gadis itu.
Tadi ia sangat terkejut dan bingung, hingga tak terpikir sampai kesana.
Begitu melihat tubuh gadis itu luruh ke tanah, ia langsung saja meraup tubuh itu dan membopongnya.
" maaf pak Ridho....kami tidak tahu apa yang sudah terjadi pada Rain, tadi kami sedang berada di pos satpam ketika tiba tiba Rain datang dan meminta tolong kepada kami, namun kemudian ia juga langsung pingsan di depan kami " jelas pemuda yang lain.
Sementara Fakry,
Pemuda itu masih terdiam.
Nampaknya pemuda itu sendiri tengah mengalami syok hebat karena hal ini,
Hal itu nampak terlihat jelas dari wajah pemuda itu yang terlihat begitu pucat.
Karena yang sebenarnya, Ia juga tak percaya dengan apa yang tengah ia lihat.
Rain...
Raina Azzahwa Gaisha, gadis cantik yang diam diam ia kagumi selama ini.
Pingsan di hadapannya dalam kondisi yang begitu mengerikan.
Pakaiannya koyak di sana sini, banyak bekas bekas kepemilikan di leher dan dada gadis cantik itu.
Apa yang sudah terjadi....??
Apakah Rain....?
Fakry menggelengkan kepalanya, mencoba menolak apa yang terpikir olehnya.
Tanpa banyak kata, Pak Ridho langsung membawa sang putri masuk ke dalam mobi dan di susul dengan bu Sarah juga.
Setelah sebelumnya ia mengucapkan terimakasih dan memohon pamit untuk membawa Rain ke rumah sakit.
Sepanjang perjalanan, kedua pasangan suami istri itu terdiam membisu.
Pak Ridho fokus dengan setir di tangannya juga jalanan di hadapannya meski isi otaknya berpikir kemana mana.
Sementara bu Sarah memangku kepala Rain di jok bagian belakang.
Keduanya benar benar tengah terpukul melihat kondisi sang putri dan larut dalam pikiran masing masing.
Sejuta tanya menghinggapi otak kedua orang itu.
Tadi sore sang putri pamit berangkat untuk menghadiri acara perpisahan di sekolah dengan di antar sang ayah.
Pak Ridho juga yakin telah menurunkan sang putri di area sekolahnya.
Tapi.....
Kenapa sekarang malah jadi begini.
Apa yang salah.....
Mobil yang di kendarai pak Ridho itu nampak memasuki area parkir sebuah rumah sakit, dengan panik pria itu mencoba menggendong tubuh sang putri dari pangkuan bu Sarah.
" maaf pak Ridho....boleh saya bantu ?! " tiba tiba sebuah suara mengejutkan pak Ridho yang nampak tengah kesulitan berusaha menurunkan sang putri.
" nak Fakry....?! " pak Ridho terkejut ketika ia melihat siapa yang menawarkan bantuan.
Ya, yang menawari bantuan ayah Rain itu adalah Fakry.
Pemuda tampan anak bungsu dari seseorang yang bekerja di salah satu BUMN di daerah tempat ia tinggal.
Pemuda yang tadi juga telah repot repot mau membopong putrinya dan membawanya ke rumahnya.
Pemuda berusia sekitar 25 tahun yang terkenal sopan dan sekaligus juga berstatus sebagai seorang mahasiswa semester akhir di universitas tempat ia kuliah.
Pemuda itu tak bisa tenang begitu saja, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menyusul ayah dan ibu Rain itu ke rumah sakit setelah sebelumnya ia mengambil motornya lebih dulu ke rumahnya.
" sebaiknya bapak sama ibu minta tolong suster agar menyiapkan tempat untuk Rain " kata Fakry lagi.
༻༻ Karya baru aku kakak.....
Pantengin ya dan semoga suka, dan kalau suka jangan lupa tinggalin jejak....ok
Tank you ༺༺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Yani Suryani
🙇
2024-06-13
0
Amid Eko
cuma mau pesen buat para lelaki di bumi ini... tolong jgn ada kasus Vina lagi.. pemerkosaan itu tragedi yg memilukan apalagi bagi seorang ibu, ibu mana yg tidak sakit hati anaknya di lecehkan
2024-06-10
0
Uthie
25 tahun masih kuliah?? maksudnya Lanjutan kah?? mungkin sedikit diperjelas ☺️🙏
2024-05-27
0